Duda Korea
Duda Korea anak satu bab 1
Indonesia Jawa.
Siang itu seorang pria berbadan tinggi tegap dengan tubuh yang bidang wajah rupawan menggendong seorang bayi yang baru berumur satu bulan. Dia bawanya bayi itu ke depan rumah seorang gadis bernama Laurinda.
“Laurinda tolong terima kami.” Teriak pria itu dari luar rumah.
Laurinda adalah seorang mahasiswa yang baru lulus kuliah S1 di korea selatan tepatnya Soul.
Laurinda yang baru pulang dari korea dua bulan yang lalu.
Dua bulan lalu
“ayah. Bunda. Lala pulang.” Ucap Laurinda yang baru datang dari perjalanan tempuh selama kurang lebih 10 jam.
“sayang kamu sudah pulang. Bagaiman? Sehatkan?” tanya bunda yang langsung memeluknya.
“sehat bunda.” Jawab Laurinda dengan bahagia membalas pelukan bunda.
“anak perempuan ayah.” Ayah yang datang memeluk bunda dan Laurinda.
“adik mana?” tanya Laurinda.
Laurinda memiliki adik laki – laki yang baru masuk SMA.
“ah dia pasti main ke rumah acong.” Ucap papa. Membawa Laurinda masuk dan duduk.
“oh adik Rahman ini selalu main terus kerjaannya.” Ucap Laurinda mengeluhkan adiknya yang sering keluar.
“sebentar bunda telfon biar dia pulang.” Ucap Bunda segera mengambil telfon untuk menelfon Rahman.
Brrrrrrib.
Rahman : hallo iya Bunda
Bunda : kamu di mana nak?
Rahman : di rumah acong bunda ada apa?
Bunda : kamu lupa ya kakak kamu hari ini pulang.
Rahman : oh iya sebentar lagi Rahman pulang.
Bunda : baiklah kalau begitu.
“gimana di korea sudah selesai atau masih ada urusan berkas yang mau di urus?” tanya Ayah kepada Laurinda.
“aman yah. Semua udah beres. Lala tinggal cari kerja di Indonesia aja yah.” Jawab Laurinda.
“oh rencana kamu mau melamar kerja di mana?” tanya Bunda sambil membawa makanan ringan.
“ummm di perusahaan Adiguna. Menurut Ayah Bunda bagaimana?” tanya Laurinda.
“ayah dengar si di sana cukup bagus.” Ucap ayah memberi pendapat.
“kalau begitu nanti Lala coba deh yah. Doakan Lala ya yah buda.” Ucap laurinda.
“kakak…..” suara remaja pria yang datang dari muka pintu. Dia adalah Rahman adik Laurinda jarak lahir mereka lumayan jauh yaitu enam tahun.
“hallo brooow.” Panggil Laurinda.
“kakak Rahman kangen. Mau oleh oleh.” Ucap Rahman mendekati kakaknya.
“kamu kangen kakak atau Cuma mau oleh – oleh ha?” tanya Laurinda.
“dua duanya.” Jawab Rahman.
“pilih satu.” Tegas Laurinda.
“kalau bisa pilih dua kenapa satu. Mana kakak.” Rengek Rahman.
“ini ini pesanan kamu.” Ucap Laurinda menyerahkan tas berisi pesanan adiknya.
“terima kasih kak.” Ucap Rahman sambil memeluk kakaknya.
Dua minggu telah ber lalu Laurinda telah selesai interview di perusahaan Adiguna dia melamar sebagai tim pengembang.
“gimana kak? Interviunya hari ini?” tanga Bunda melihat Laurinda yang baru pulang.
“lumayan bunda .” jawab Bunda.
“sudah jangan terlalu di pikirkan. Meskipun Lala tidak kerja ayah bunda masih sanggup insyaallah.” Ucap Bunda menghibur putrinya.
Dua minggu kemudian (berarti sudah satu bulan berlalu)
HRD : hallo selamat pagi dengan ananda Laurinda.
Laurinda : iya saya sendiri. Ini dengan siapa ya?
HRD : saya HRD dari Adiguna meminta saudara ananda Laurinda untuk hadir magang besok. Semua persyaratan kerja akan di jelaskan di tepat. Baik apa ada yang mau d tanyakan.
Lurinda : tidak
HRD : baik kalau begitu saya akhiri panggilan ini.
“bunda – bunda. Lala di terima kerja.” Ucap Lala.
Selang beberapa lama
Krrriiiing…. Suara dering telfon Laurida berbunyi.
Dalam bahasa kora.
Laurinda : halo ada apa? Tumben.
Teman : saya punya kabar. uli meninggoal paska melahirkan, anaknya laki – laki.
Laurinda : inalilahiwainalilahirajiun. Turut berduka maaf saya sudah di Indonesia.
Teman : iya sudah kalau begitu.
“ada apa nak?” tanya Bunda.
“ini bunda ingat tidak uli. Teman kuliah lala. Dia baru meninggal paska melahirkan.” Jelas Laurinda.
Uli adalah teman Laurinda dari awal kuliah sampai lulus. Namun satu tahun sebelum lulus uli menikah dengan suami yaitu Park so han. Dan beberapa bulan kemudian Uli hamil namun dari awal kehamilan memang dokter menyatakan ada masalah.
Dalam bahasa korea,
“lala seandainya saya pergi tolong jaga putra dan suami saya.” Ucap Uli saat kandungan nya berusia delapan bulan.
“kenapa kamu pasti bisa melewati ini kok.” Jawab Lurinda. Menyemangati sahabatnya.
“saya mohon berjanjilah. Nanti saya akan bilang ke pada suami saya bahwa kamu akan merawat mereka” Ucap Uli memohon.
“kenapa saya?” tanya Laurinda.
“karena menurut saya kamu baik.” Ucap Uli.
“iya bunda ingat kamu sering cerita.” Jawab Bunda.
“lala sedikit takut.” Ucap Lala.
“kenapa sayang?” tanya Bunda.
“saat itu uli berpesan kalau dia pergi lala di suruh jagain dan rawat putranya dan suaminya.” Ucap Laurinda.
“lalu kamu mau bagaimana?” tanya Bunda.
“lala juga tidak tau.” Jawab Laurinda.
“ ya sudah tenang jangan terlalu di pikirkan.” Ucap Bunda.
Keesokan paginya Laurinda pergi ke kantor dan di jelaskan bahwa magang nya akan berjalan selama satu bulan dan dalam satu bulan baru di putuskan kontrak kerja karyawan.
“hay anak baru ya.” Tanya seorang perempuan bernama Niken wajahnya manis tubuhnya berisi namun bila di pandang sangat nyaman. Niken terlihat masih muda.
“iya kak.” Ucap Laurinda yang baru duduk di kursi tempat kerjanya.
“kenalain saya Niken. Saat magang kedepannya kamu di bawah bimbingan saya.” Ucap Niken.
“saya Lurinda biasa di panggil Lala.” Ucap Laurinda memperkenalkan diri. Sambil menjaba tangan atasannya.
“kalau begitu langsung ikut saya rapat ya.” Niken mengisyaratkan Laurinda untuk mengikutinya.
“iya kak.” Jawab Lauranda mengikuti Niken dari belakang.
Di ruang rapat.
“baik semuanya. Ini saya perkenalkan Lurinda dia akan menjadi rekan kerja kita bulan depan jadi mohon di bombing.” Ucap Niken kepada teman rapatnya.
“perkenalkan saya Lala.” Ucap Laurinda memperkenalkan diri.
“dan itu Biyan dia sebagai peneliti bahan. Asep dia melakukan penelitian efek dari bahan yang di gunakan bersama Mira.” Ucap Niken memperkenalkan rekan kerjanya.
“hay. Sini duduk.” Ucap Mira mempersilakan Laurinda untuk duduk di sebelahnya.
“baik perkenalannya di lanjutkan nanti sekarang kita akan mulai rapatnya. Dan Lala untuk sementara kamu melihat dan mencatat nanti notulennya beri ke saya ya.” Ucap Niken
“baik kak.” Jawab Laurinda faham.
Rapat pun di mulai Niken mulai menjelaskan.
Asep dan Mira saling berdiskusi dan mengutarakan hasil penelitian mereka.
Biyan memberikan laporan tentang barang yang telah Asep dan Mira minta untuk penelitian. Briyan bertugas sebagai pencari informasi tentang barang seperti : harga barang, asal barang, lalu proses pengiriman sampai suplayer barang yang akan di gunakan. Pokoknya Biyan yang menghandle semua informasi tentang barang asal muasal barang.
Asep dan Mira sebagai peneliti yang mencari tau efek dan kegunaan bila di padukan dengan berang lain.
Kurang lebih hampir dua jam.
Lurinda dengan inisiatifnya menyajikan minuman dan makanan ringan untuk para senior kerjanya.
“kak ini di minum dulu.” Ucap Laurinda menyajikan minuman botol kepada mereka ber empat.
“terima kasih.” Ucap mereka.
Setelah selesai rapat mereka mengajak Lurinda untuk makan bersama sebagi perayaan kedatangan Laurinda.
“hari ini saya traktir. Sebagi pesta penyambutan Lala.” Ucap Niken.
“terima kasih kak.” Ucap tim pengembang yang terdiri dari Biyan, Asep, Mira dan Lurinda.
Niken adalah atasan mereka namun dia masih muda jadi di kantor sering kali dia di panggil kak oleh rekan juniornya.
“enaknya makan di mana ya?” tanya Niken kepada rekan di mana.
“kamu mau di mana Lala. Ini kan perayaan penyambutan kamu?” tanya Mira.
“lala ikut aja kak. Soalnya Lala juga baru di rumah.” ucap Lala.
“bener si. Saya dengar kamu baru satu bulan di Indonesia.” Ucap Asep.
“kuliah di Korea gimana rasanya?” tanya Biyan.
“hehe ya begitu. Sama kayak di kampus – kampus lain Cuma beda bahasa gitu.” Ucap Laurinda.
Sesampainya di restoran.
“ini kalian boleh pesan bebas.” Ucap Niken membagikan buku menu.
“gimana kalau kita pesan paket komplit?” tanya Mira.
“iya saya setuju.” Jawab Asep dan Biyan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments