Awal mula 2

"Pak Cepat, kejar motor itu."

"Sabar Tuan, lalu lintas sedang padat."

Ujar pak Supir sambil terus fokus untuk mengejar motor yang cukup jauh dari jarak mereka.

"Sungguh menyusahkan!

lama-lama aku bisa mati muda karena ulah Tuan Muda yang terus saja membuat masalah.

Apa sih susah nya nurut?" Assisten Erik terus menggerutu untuk mengeluarkan amarah yang sekian lama di pendam agar bisa mempertahankan pekerjaan ini demi biaya hidup di kota yang sungguh keras.

"Aduhh gawat, mereka sudah jauh sekali, Ayo pak kejar sampai dapat!"

Bapak Tukang ojek memacu motornya dengan kencang saat jalanan mulai lancar.

*

Di tempat yang berbeda terdengar keributan di sudut ruangan sebuah rumah sederhana di pinggir kota.

"Ma, kenapa kamu tega mengkhianati papa? apa kurangnya aku!" teriak seorang pria dewasa kepada istrinya.

"Dan, apa ini? kenapa kamu mengemasi pakaian mu." Marahnya melihat wanita yang dia cintai tidak merespon dan malah terus memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper.

"Aku sudah nggak kuat hidup sama kamu lagi, aku minta cerai, aku akan pergi dari sini," ujar seorang wanita cantik yang sekarang tepat berdiri di hadapan pria yang berteriak tadi.

Bukannya menyelesaikan masalah wanita itu malah meminta cerai dan meninggalkan sang suami.

"Tidak, tak akan pernah papa biarkan."

Pria itu masih bisa memaafkan dan mencegat wanita itu untuk tidak berpisah darinya walaupun sudah di khianati karena masih ada satu orang yang dia pikirkan jika istrinya pergi.

"Aku nggak peduli, pokoknya aku akan pergi dari sini, kamu itu cuma pria miskin yang hanya akan memberiku kehidupan yang sengsara, aku bosan hidup seperti ini, kamu tidak pernah memberikan ku kebahagiaan.

Lihatlah pacarku dia adalah pria kaya yang sebentar lagi akan segera melamar ku, maaf aku akan lebih memilih pacarku itu."

"Papa bisa berkerja lebih giat lagi supaya kita mendapatkan kehidupan yang lebih mewah lagi, Papa janji, pikiran kan lah perasaan Bintang anak kita, bagaimana hancurnya perasaan anak kita yang masih kecil, dia masih butuh kasih sayang mu."

Pria itu memohon mencakup kan tangan di depan hadapan istrinya walaupun sebenarnya istrinya itu lah yang harus meminta maaf karena telah menduakan cinta.

Wanita itu hanya diam sambil mengemasi semua barang tanpa peduli permohonan dari lelaki yang masih berstatus suaminya itu.

Tanpa mereka sadari ada anak kecil perempuan berambut panjang yang di kepang dua dengan seragam sekolah yang masih terbalut di tubuhnya sedang mendengarkan percakapan meraka di depan pintu kamar yang sedikit terbuka itu.

Air mata Anak yang sudah berusia 7 tahun itu seketika luruh begitu saja tanpa suara saat mendengar pertengkaran orang tuan yang sangat dia sayangi.

Walaupun dia tidak tahu arti seluruh percakapan itu tapi dia paham ibunya ingin pergi meninggalkan rumah. "Kenapa Mama ingin pergi?" lirihnya pelan.

Setelah mengemasi semua barangnya wanita itu menarik kopernya siap pergi sedangkan sang suami terus memohon tanpa henti.

"Ma, jangan pergi, apa yang harus papa katakan pada Bintang jika Mama pergi? Tetap lah tinggal disini jangan tinggalkan kami, Papa janji akan mencarikan Mama banyak uang."

Wanita itu kembali tak menghiraukan sama sekali dia malah terus berjalan sambil menarik koper yang sudah terisi penuh.

"Lepaskan!" pekik Wanita itu saat suaminya menarik tangannya dengan kasar.

"Ma, sekali lagi mohon percaya dengan Papa," lirihnya.

"Maaf aku nggak bisa percaya lagi dengan mu, aku sudah bosan mendengar janji-janji mu yang tak pasti, sudah 8 tahun aku menunggu tapi hanya omong kosong yang kau tunjukkan.

Masalah Bintang untuk saat ini kau yang menjaganya jika aku sudah memiliki rumah sendiri baru aku akan menjemputnya."

"Kenapa Mama begitu egois? Apa sudah tidak ada cinta lagi di hati Mama untuk papa?"

Hanya hal itu yang bisa dia pertanyakan untuk terakhir kalinya.

Pria itu sudah kehabisan alasan, dia menggunakan anaknya untuk menghentikan wanita itu tapi tidak mempan lagi.

"Sudah tak ada lagi cinta di hatiku, jadi aku mohon lepaskan lah aku dari pernikahan ini daripada kita terus saling menyakiti satu sama lain." ujarnya dengan mata sayu memohon, terlihat wanita itu sudah sangat lelah menjalani kehidupan dengan sang suami.

Setelah 8 tahun menikah cinta itu perlahan menghilang begitu saja karena ketidak cocokan satu sama lain.

Dengan pasrah pria itu melepaskan tangan istrinya, tak ada yang bisa dia lakukan selain melepaskan, dia juga tidak bisa memaksa wanita itu untuk terus mencintai nya.

Kalau sudah tidak ada cinta mau gimana lagi, jika terus di paksakan pasti ujung-ujungnya akan berakhir juga.

"Terimakasih atas semuanya, maaf Papa nggak bisa menjadi suami yang baik selama kita bersama," ujarnya yang kali ini lebih ikhlas di tinggalkan istrinya yang akan sebentar lagi menjadi manta istri.

Wanita itu hanya mengangguk pelan lalu berlalu dari sana.

Tapi Langkah kaki wanita itu terhenti saat melihat anak perempuannya yang sudah berderai air mata di depan sana.

"Hikss, Kenapa Mama pergi? Bintang janji tidak akan nakal lagi tapi Mama jangan pergi" lirihnya dengan air mata yang terus keluar tidak mau berhenti.

Dia mengenggam tangan Mamanya dengan erat takut di tinggalkan.

"Ma, jangan tinggalin Bintang dan Papa," Bintang menatap Mamanya dengan tatapan sendu dan memohon.

Wanita itu berusaha menahan air matanya melihat anaknya yang memohon dengan tatapan tak berdaya. "Kuatkan dirimu, jangan terpengaruh dengan Bintang, kamu harus pergi dan mencari kehidupan yang lebih layak, ini juga demi masa depan Bintang."

"Maaf, Mama harus pergi, Mama akan kembali untuk menjemput mu suatu saat ini."

Dia melepaskan genggaman erat tangan mungil anaknya dengan paksa hingga terhempas.

Lalu berjalan begitu saja keluar rumah meninggalkan anak dan suaminya yg sedang merana di tinggalkan oleh yang meraka sayang.

"Hikss,Hiksss," tangis Bintang pecah melihat punggung Mamanya yang mulai menjauh. "Kenapa Mama tega ninggalin aku Pa?" isaknya sedih.

"Sabar sayang, masih ada Papa disini," ujar sang Papa berlutut dan menghapus air mata putri satu-satunya.

Air mata pria itu seketika terjatuh melihat kesedihan sang anak, dia bisa menahan jika hanya dirinya yang tersakiti tapi jika itu menyangkut anak perempuannya pastilah sang ayah akan lemah melihat air mata putrinya yang harus jatuh karena dia gagal menjadi seorang suami. "Maafin Papa, semua ini terjadi karena Papa yang nggak becus mencari uang yang banyak.

kamu kehilangan Mama mu karena Papa."

Dia memeluk putrinya untuk memberikan kekuatan, hatinya sebagai seorang Ayah sangat sakit melihat isak tangis putrinya.

Happy Reading ♥️😘😘🙏

I LOVE YOU 3000♥️🥰😘♥️♥️

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mampir thor,Semoga seru..

2024-09-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Besok2 Suami/Mantan suami kamu lebih kaya dari pacar kamu,Kamu jangan ngemis2 dan sok tersakiti ya,Awas aja..

2024-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Awal mula 2
3 Awal Mula 3
4 16 tahun kemudian
5 Terlambat
6 Bertemu kembali
7 Jatuh tertimpa tangga pula.
8 Ketemu lagi
9 Dia?
10 Takut
11 Bukan urusan mu
12 Pantas saja kau kurus
13 Ini untuk mu
14 Maaf aku baru menyadari
15 Menghukum mu
16 Dua jempol
17 Jadi pacarku
18 Masa lalu Bintang
19 Pria itu menangis?
20 Setuju karena terpaksa
21 Pindah rumah
22 Pingsan
23 Lewat perantara
24 Trauma masa lalu yang kembali
25 Ketahuan keluarga
26 Obat itu?
27 Mantan kekasih
28 Pingsan
29 Jangan tinggalkan saya
30 Apa kau Tuan Leo?
31 Maafkan aku
32 Menjemput Nadia
33 Takut kehilangan
34 Terimakasih sudah menemani ku
35 Perjanjian baru
36 Cuma masalah makanan
37 Makan malam bersama
38 Aku senang melihat mu tertawa
39 Harus mencari cara
40 Berdebar
41 Apa aku mulai menyukainya?
42 Tanda cinta
43 Dia berbeda dari wanita lain
44 Kakak ipar?
45 Menikah?
46 Maya datang?
47 Makan malam di luar.
48 Kena marah Bintang
49 Mantan kekasih
50 Membuat mantan kekasih shock
51 Ancaman Leo yang tak pernah main-main
52 Hadiah
53 Masak untuk sarapan
54 Maya datang lagi.
55 Kakak ipar ternyata konyol
56 Maya ikut sarapan
57 Aku bukan orang pelit
58 Mama
59 Dunia begitu sempit
60 Terbebas dari jeratan Maya
61 Pelukan hangat
62 Salah paham
63 Mentraktir Nadia
64 Rengekan Leo
65 Bertemu Hani
66 Hani tahu faktanya
67 Apa salah Mama?
68 Jangan sampai Papa tahu
69 Mama Rahma setuju
70 Menggoda
71 Kejutan
72 Sangat indah
73 Berhasil membuat takut
74 Sumber kebahagiaan
75 Ragu
76 Masa lalu
77 Steven dalam masalah besar
78 Saya paham
79 Dari masa lalu datang lagi
80 Berkutat di masalalu
81 Kecemplung
82 Malu
83 Hukuman
84 Masalah pribadi
85 Sakit
86 Karaoke
87 Merdu
88 Bertemu Mama
89 Kecewa
90 saya akan menjaganya sepanjang hidup
91 Hani marah
92 Menghibur Bintang
93 Kedatangan Nadia
94 Bintang terhibur
95 Mantan lagi
96 Jangan ganggu kekasih ku lagi
97 Bintang yang jahil
98 Ke kantor
99 Tidak usah minder
100 Ngambek
101 Undangan ke Mansion
102 Ragu
103 Papa Brian
104 Menginap
105 Kapan kalian menikah?
106 Kakak baik hati
107 Aku mencintaimu
108 Tidak bisa menjawab sekarang
109 Kebenaran
110 Pergi
111 Dia meninggalkan ku
112 Voucher menginap?
113 Calon istri
114 Bolehkah aku?
115 Aku pernah berhutang nyawa dengannya.
116 Maafkan aku yang datang terlambat
117 Aku sangat beruntung
118 Kapan menikah?
119 Bintang menghilang
120 Ketakutan Bintang
121 Jangan tinggalkan aku lagi
122 Kegiatan Baru
123 Menyelamatkan Mama Rahma
124 Selamat
125 END
126 Spesial episode
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Awal mula
2
Awal mula 2
3
Awal Mula 3
4
16 tahun kemudian
5
Terlambat
6
Bertemu kembali
7
Jatuh tertimpa tangga pula.
8
Ketemu lagi
9
Dia?
10
Takut
11
Bukan urusan mu
12
Pantas saja kau kurus
13
Ini untuk mu
14
Maaf aku baru menyadari
15
Menghukum mu
16
Dua jempol
17
Jadi pacarku
18
Masa lalu Bintang
19
Pria itu menangis?
20
Setuju karena terpaksa
21
Pindah rumah
22
Pingsan
23
Lewat perantara
24
Trauma masa lalu yang kembali
25
Ketahuan keluarga
26
Obat itu?
27
Mantan kekasih
28
Pingsan
29
Jangan tinggalkan saya
30
Apa kau Tuan Leo?
31
Maafkan aku
32
Menjemput Nadia
33
Takut kehilangan
34
Terimakasih sudah menemani ku
35
Perjanjian baru
36
Cuma masalah makanan
37
Makan malam bersama
38
Aku senang melihat mu tertawa
39
Harus mencari cara
40
Berdebar
41
Apa aku mulai menyukainya?
42
Tanda cinta
43
Dia berbeda dari wanita lain
44
Kakak ipar?
45
Menikah?
46
Maya datang?
47
Makan malam di luar.
48
Kena marah Bintang
49
Mantan kekasih
50
Membuat mantan kekasih shock
51
Ancaman Leo yang tak pernah main-main
52
Hadiah
53
Masak untuk sarapan
54
Maya datang lagi.
55
Kakak ipar ternyata konyol
56
Maya ikut sarapan
57
Aku bukan orang pelit
58
Mama
59
Dunia begitu sempit
60
Terbebas dari jeratan Maya
61
Pelukan hangat
62
Salah paham
63
Mentraktir Nadia
64
Rengekan Leo
65
Bertemu Hani
66
Hani tahu faktanya
67
Apa salah Mama?
68
Jangan sampai Papa tahu
69
Mama Rahma setuju
70
Menggoda
71
Kejutan
72
Sangat indah
73
Berhasil membuat takut
74
Sumber kebahagiaan
75
Ragu
76
Masa lalu
77
Steven dalam masalah besar
78
Saya paham
79
Dari masa lalu datang lagi
80
Berkutat di masalalu
81
Kecemplung
82
Malu
83
Hukuman
84
Masalah pribadi
85
Sakit
86
Karaoke
87
Merdu
88
Bertemu Mama
89
Kecewa
90
saya akan menjaganya sepanjang hidup
91
Hani marah
92
Menghibur Bintang
93
Kedatangan Nadia
94
Bintang terhibur
95
Mantan lagi
96
Jangan ganggu kekasih ku lagi
97
Bintang yang jahil
98
Ke kantor
99
Tidak usah minder
100
Ngambek
101
Undangan ke Mansion
102
Ragu
103
Papa Brian
104
Menginap
105
Kapan kalian menikah?
106
Kakak baik hati
107
Aku mencintaimu
108
Tidak bisa menjawab sekarang
109
Kebenaran
110
Pergi
111
Dia meninggalkan ku
112
Voucher menginap?
113
Calon istri
114
Bolehkah aku?
115
Aku pernah berhutang nyawa dengannya.
116
Maafkan aku yang datang terlambat
117
Aku sangat beruntung
118
Kapan menikah?
119
Bintang menghilang
120
Ketakutan Bintang
121
Jangan tinggalkan aku lagi
122
Kegiatan Baru
123
Menyelamatkan Mama Rahma
124
Selamat
125
END
126
Spesial episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!