Dani hanya melongo, dan terdiam. Sosok Mas Jaka yang terlihat baik, ramah dan bersahaja, bisa langsung auto, menjadi sangar, dalam sekejap.
Ketika melihat peristiwa yang terjadi barusan. Dani terpukau dengan keberanian Jaka menghajar para pelaku, yang biasa melakukan penodongan ditempat itu,
didalam keheningannya. Dani terkejut mendengar ajakan Jaka.
"Ayoo Dani! Kita lanjutkan lagi perjalanan," ucap Jaka dengan ramah, dan tegas.
Sontak saja Dani menjawab.
"Iy_iya Mas, Mas Jaka nggak apa-apa kan?"
"Iya aku nggak apa-apa Dan, cuma keringatan aja. Kamu nggak apa-apa kan?" balas Jaka dengan tersenyum.
"Aku nggak apa-apa Mas, cuma masih terpukau aja, dengan kehebatan Mas Jaka barusan." Sahut Dani.
"Bisa aja kamu, nih helmnya." Kata Jaka sambil menyerahkan helm.
"Iya Mas," sahut Dani.
Mereka pun melanjutkan perjalanan ke RSUD Kabupaten AY.
Setelah hampir 1 jam, tepatnya jam 22:10, tibalah mereka di gerbang RSUD.
Jaka langsung menuju ke parkiran motor. Dani pun melepaskan helm dan memberikan helm itu kepada Jaka.
"Berapa Mas ongkosnya, plus biaya makan tadi?" tanya Dani, yang masih terlihat cemas, dan khawatir.
"Udah nanti aja, gampang itu," sahut Jaka sambil tersenyum.
"Kamu masuk dulu sana, pastikan dulu kondisi Ibumu! Nanti Mas nyusul," sambung Jaka.
"Iya Mas. Terimakasih atas pengertiannya," jawab Dani, sambil memaksakan senyumnya, lalu berjalan ke arah meja, bagian informasi RSUD.
Tak berselang lama, Jaka pun menyusulnya.
"Permisi Mbak, saya mau minta info," kata Dani.
"Ada yang bisa saya bantu Mas?" sahut Mbak petugas ramah.
"Apa benar ada pasien di UGD, dengan nama, Bu Maryam, masuk jam 5 sore tadi Mbak?" tanya Dani.
"Sebentar ya Mas, saya cek dulu," kata Sang petugas.
"Iya Mas ada, tadi pasien atas nama, Maryam masuk ke UGD, karena dibawa kesini, dalam keadaan tidak sadar. Tapi, setelah diobservasi di UGD, dan hasilnya bagus. Jam 21:30 tadi pasien, sudah dipindahkan keruang rawat inap, Paviliun Mawar, kamar no. 5 Mas," jawab Mbak petugas.
"Bu Maryam, siapanya Mas?" sambung Mbak petugas.
"Itu Ibu kandung saya Mbak, terimakasih infonya ya Mbak. Saya mau kesana sekarang," jawab Dani dengan sendu,
masih agak cemas, dan khawatir, dengan kondisi Ibunya.
Jaka hanya tersenyum lega, sambil memperhatikan interaksi ke-2 orang itu, tanpa komentar apapun.
Dani pun beranjak dari meja bagian informasi, menuju kamar no.5, ruang rawat inap Paviliun Mawar, dengan di iringi Jaka.
Setelah sampai di pintu kamar, Dani langsung bergegas membuka pintu dan mengucapkan salam. "Assalamu'alaikum." Ucap Dani
"Wa alaikumussalam warahmatullah," terdengar sahutan dari Mbok Ijah, dan suaminya, Pak Narto bersamaan.
Mbok Ijah dan Pak Narto adalah 2 orang yang diperkerjakan Bu Maryam, sejak Dani masih bayi.
Ayah Dani sudah meninggal, saat Dani masih duduk di bangku SMP kelas 2.
"Mas Dani, Ibu Mas! Tadi sempat pingsan dirumah, dan dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, Ibu mengigau, nyebut nama Mas Dani terus." Cerita Mbok Ijah.
"Iya Mbok. Saya sudah dikabari Pak Narto di telpon sore tadi, mangkanya saya buru-buru pulang," balas Dani sambil mencium tangan, kedua orang tua itu.
"Itu siapa, Mas Dani?" tanya Pak Narto penasaran.
*Oh iya. Pak Narto, Mbok kenalin ini Mas Jaka, yang nganter Dani sampai di rumah sakit dengan selamat. Kalau nggak mungkin Dani masih di kota Z tadi." Cerita Dani.
Lalu Jaka pun bersalaman dengan Pak Narto dan Mbok Ijah.
Dani, Dani. Sang ibu mengigau lagi.
Dani pun bergegas mendekati Ibunya, memegang tangan kanan Ibunya, sambil mencium tangan, lalu mencium kening Ibunya.
"Iyaa Bu, ini Dani sudah datang." Ratap Dani, sambil memijat lembut, tangan Sang Ibu. Lalu memijat kedua kaki Ibunya.
Sekitar 20 menit, Ibunya pun terbangun, lalu melihat ke arah kakinya, dengan penuh keraguan, ada rasa rindu, yang teramat sangat, pada sosok, yang dilihatnya.
"Dani, kamu pulang Nak?" Ibu pun terisak.😭😭
Dani pun langsung memeluk Ibunya.
"Iyaa Bu, ini Dani. Dani pulang. Dani sayang sama Ibu." Ucap Dani menangis.😭😭
Jaka yang menyaksikan kejadian itu pun terharu, dan tak terasa air matanya, sudah membasahi pipinya, karena dia teringat sosok, Sang Mama yang telah meninggal.😭😭
Setelah saling melepas rindu, dan melepas air mata terakhir. (Stok hari ini)🤔🤔
Bu Maryam baru menyadari bahwa ada orang tak dikenal yang berada di ruangan itu.
"Dani, itu siapa?" tanya Ibu penasaran.
"Oh iya Bu, kenalin. Ini Mas Jaka, ojol Gojek yang mengantarkan Dani, dengan selamat, sampai di rumah sakit jam 22:10." Kata Dani dengan semangat, memperkenalkan, dan menceritakan pengalaman mereka berdua, di jalan tadi.
"Saya Jaka Bu," sambil bergegas menghampiri Bu Maryam, untuk bersalaman.
"Terimakasih banyak Nak Jaka, sudah mau mengantarkan Dani, sampai disini." ucap Bu Maryam.
"Ibu sangat bersyukur, Dani dan Nak Jaka, tidak apa-apa, setelah kejadian di jalan tadi," sambung Bu Maryam.
"Nggak apa-apa kok Bu, jangan terlalu dibesar-besarkan. Saya hanya melakukan apa yang saya bisa, dan yang mampu saya kerjakan," jawab Jaka bijak.
"Dani, Nak jaka sudah kamu bayar apa belum ongkos ojol nya?" tanya Bu Maryam.
"Belum Bu," ceplos Dani.
"Ya sudah kalo kayak gitu, biar Ibu aja yang urus, kamu temani Nak Jaka dulu istirahat. Dan tolong panggilkan Pak Narto kesini!?" kata Ibu.
"Iya Bu," sahut Dani. Sambil menghampiri Pak Narto.
"Pak Narto, dipanggil Ibu," kata Dani.
Pak Narto pun bergegas menghampiri Bu Maryam.
"Iya Bu, ada apa?" kata Pak Narto.
"Pak Narto, tas yang biasa saya bawa di mobil, di bawa nggak Pak?" tanya Bu Maryam.
"Ada Bu, ini tasnya. Tadi diletakkan di bawah tempat tidur Ibu." Sahut Pak Narto, lalu mengambil,dan memberikan tas.
"Oh iya Pak," ucap Bu Maryam, lalu mengambil amplop didalam tas, dan memberikannya ke Pak Narto.
"Ini Pak, tolong disampaikan ke Nak Jaka, dan bilang tolong di terima, dan jangan ditolak. Pemberian ini nilainya tidak seberapa, ketimbang keselamatan Dani. Dan ucapkan terima kasih. Itu aja Pak Narto, terimakasih Pak, saya mau istirahat dulu," ucap Bu Maryam masih agak lemas.
Lalu Pak Narto pun bergegas mencari Jaka dan Dani, ke arah kantin rumah sakit.
Mereka pun bertemu, tanpa basa-basi Pak Narto langsung memberikan amplop, dan menyampaikan pesan Bu Maryam tadi.
Jaka pun tak bisa menolaknya, walaupun hatinya berkata lain, tapi Jaka tetap menerimanya.
Sekarang sudah jam 01:00.
"Jadi gimana Mas? Mas Jaka mau langsung pulang, atau istirahat di rumah Ibu dulu. Kalo mau istirahat, nanti diantar Pak Narto," ceplos Dani.
"Terimakasih banyak, atas tawarannya, tapi sebaiknya aku langsung, balik lagi ke kota Z, Dani. Karena besok siang aku ada rencana survei rumah, kalo cepat sampai berarti aku cepat istirahatkan." Ceplos Jaka sambil tersenyum. Jaka pun pamit pulang, setelah saling berpelukan, dan bertukar kontak telepon.
Jaka pun bergegas menuju motornya, dan melanjutkan perjalanan ke kontrakannya.
Saat Jaka melewati tempat 4 penodong yang dihajar nya, tempat itu sudah sepi, motor dan 4 orang itu sudah tidak ada.
Awalnya Jaka kasihan dengan ke-4 orang itu, dan hendak menolong mereka.
"Ya sudahlah," gumam Jaka sambil tersenyum jahil.🌝🌝😎
Akhirnya Jaka tiba dikontrakkan jam 02:20, karena jalannya sepi, dia bisa seenaknya menggeber motornya.
Jaka pun membersihkan dirinya, lalu istirahat, karena terlalu capek.
Jaka hari ini Jaka bangun tidur kesiangan, jam 09:45. Dia pun beraktivitas seperti biasa dirumahnya.
Mulai dari mandi, sarapan, dan lain lain. Setelah melakukan aktifitasnya. Jaka ke kamarnya.
Lalu Jaka pun mengeluarkan seluruh duit, yang ada di tas pinggangnya, dan dompetnya lalu menghitungnya.
Di dompet ada Rp168.000.-
Di tas pinggang ada Rp1.124.000.-
Dan di amplop ada uang Rp2.000.000.-
"Alhamdulillah, ternyata benar kata orang bijak. Bahwa sesungguhnya, hasil tidak pernah mengkhianati usaha," gumam Jaka sambil tersenyum.
Hari berganti hari.
Bulan pun telah berganti.
Sekarang Bulan Desember.
Tak terasa 2 hari lagi malam pergantian tahun.
Pagi ini.
Setelah mandi dan sarapan. Jaka bersiap-siap untuk berangkat kerja.
Sebelum berangkat Jaka duduk di teras depan kontrakannya. Dia membuka aplikasi Mobile Banking, saldo rekeningnya sekarang Rp41.896.471,-
"Sudah lumayan tabunganku, kayaknya aku harus ganti, atau nambah kendaraan. Biar bisa mengais rejeki, lebih banyak," gumamnya.😉😉
Sepertinya Jaka mau menukar motornya menjadi mobil, setelah motornya lunas. Rencananya Jaka ingin mendaftar menjadi driver Gocar.
Jaka mengecek kalender, dia langsung membayar cicilan motor Rp2.500.000.- walaupun belum jatuh tempo. Dan membayar kontrakan 2 bulan ke depan Rp500.000.- Secara transfer rekening.
Terlihat saldo Rp38.886.471.-
Dia tersenyum sambil melihat duit yang ada di tas pinggang dan di dompetnya.
Ada Rp668.000.- di dompetnya.
Dan ada Rp1.247.000.- ditas pinggangnya.
Jaka pun mengaktifkan aplikasi Gojek nya, dan bergegas berangkat untuk mengais rezekinya hari ini.
Tak lama kemudian dia berhenti melihat HP nya yang berdering, dan bergegas menuju titik penjemputan pelanggannya. Jaka mendapat orderan pertama nya di hari ini.
Seorang ibu-ibu, dia pun menjemput dan mengantarkan Ibu itu ke tujuannya.
"Dek, bisa tunggu sebentar ya? Saya mau ambil barang pesanan di toko itu," kata Ibu itu.
"Iyaa Bu," jawabnya dengan ramah.
Ibu itu bergegas mengambil barang pesanannya, dan langsung menuju motor Jaka lagi.
"Dek, tolong anter saya, ke jalan melati no 4, Komplek Perumahan Gajah Putih, nanti saya tambah ongkosnya," kata Ibu itu.
"Oke Bu," sahut Jaka semangat. Sekitar 25 menit, mereka pun sampai tujuan.
"Dek, terimakasih ya.
Ini ongkosnya, sambil menyodorkan kan uang Rp70.000.-." Ucap ibu itu sambil tersenyum.
"Terimakasih, saya pamit Bu," balas Jaka sopan.
"Iya Dek, hati-hati dijalan ya," sahut Ibu itu.
Karena Jaka tau Rena kuliah hari ini, dia tidak mampir ke rumah no 8, dan langsung melanjutkan perjalanan keluar dari Komplek Perumahan Gajah Putih.
Jaka sudah mendapatkan 5 orderan Gojek, dari jam 07:00 sampai jam 12:30.
Dia pun mampir ke sebuah warung nasi, dan memesan makan dan minum.
Disaat lagi menikmati makanannya, HP nya berdering terlihat panggilan video call dengan nama Rena cayang dilayar.
Jaka pun menerima telpon.
"Halo. Assalamu'alaikum, ada apa sayang?" tanya Jaka, menggoda Rena.
"Wa alaikumussalam warahmatullah. Mas Jaka ganjen. Oh iya Mas, Udah makan belum? Ngomong-ngomong besok malam ada kerjaan nggak? Kalo nggak ada, kita jalan yuk." Kata Rena berharap.
"Nih lagi makan. Kamu udah makan yaang? Jalan, boleh dong, emang mau kemana." Sahut Jaka.
"Kemana aja boleh Mas. Asal sama kamu. Aku udah makan Mas," balas Rena menggoda.
"Kamu ya, mulai mancing-mancing huru-hara," sahut Jaka gregetan.
"Ya udah, tunggu aja besok malam, aku main kerumah jam 8an," sambung Jaka.
"Ku tunggu ya, kehadiranmu sayang," sahut Rena, dengan muka memerah.
"Udahan dulu ya Mas. Assalamu'alaikum," sambung Rena.
"Wa alaikumussalam warahmatullah," jawab Jaka, sambil tersenyum manis, dan melanjutkan makannya.
Tak lama berselang ada orderan masuk, Jaka pun bergegas membayar makanan, dan minumannya, lalu melanjutkan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ara Mae Alisoso Engbino
Gak kecewa!
2023-08-08
1