SESUATU YANG TERTUNDA

SESUATU YANG TERTUNDA

01. Mencari jati diri

Jaka Pambudi.

Seorang anak tunggal dari keluarga kaya di kota Z.

Dia adalah seorang pemuda yang berambisi, merubah kehidupannya yang miskin, karena keadaan, dengan tekad dan keyakinan.

Berasal dari keluarga berada di kota Z. Orangtuanya meninggal, dalam kecelakaan mobil 6 tahun silam, mobil yang dikendarai orangtuanya masuk jurang dan meledak.

Peristiwa ini terjadi sewaktu Jaka masih sekolah kelas 3 SMP di kota X, dan dia tinggal di asrama sekolah.

Kejadian kecelakaan itu dirahasiakan pihak sekolah dengan alasan,

Jaka adalah siswa pintar dan berprestasi.

Jaka selalu juara 1 umum di sekolah dan juara umum se-kota madya.

Jaka mengetahui bahwa orangtuanya meninggal dalam kecelakaan, pada saat acara pengambilan ijazah dan perpisahan sekolahnya.

Saat itu Jaka bingung, kenapa semua orang tua dan wali murid teman-temannya datang ke acara itu.

Hanya orang tuanya yang tidak hadir pada acara perpisahan sekolah.

Jaka bersikeras pamit dengan pihak sekolah untuk pulang ke kota Z.

Akhirnya Jaka pun dipanggil Kepsek ke ruangannya.

Pak Karyo pun menjelaskan kalau orangtuanya sudah meninggal dunia, karena kecelakaan maut. Dan Pak Karyo pun memperlihatkan surat kabar yang memberitakan tentang kematian tragis, seorang pengusaha yang bernama Setyo Adjie Pambudi dan istrinya Safira Putri Guntoro dan sopirnya, yang mobilnya masuk ke jurang dan meledak.

Jaka pun menangis 😭😭 ketika mendengar dan membaca surat kabar itu. Dia pun melampiaskan emosi dan kekesalannya di ruangan itu.

Singkat cerita, Kepsek meminta maaf kepada Jaka. Pak Karyo melakukan semua itu agar Jaka bisa menamatkan sekolah dengan nilai tertinggi dan terbaik. Dan, karena Pak Karyo juga merasakan kejanggalan dalam berita kecelakaan maut itu, karena dia mendapatkan surat kaleng, agar merahasiakan dari Jaka tentang kejadian itu.

Pak Karyo pun memberikan ijazah, buku raport, dan buku tabungan Jaka disekolah, serta dua amplop berisi uang tabungannya dan uang tambahan dari sekolah sebagai hadiah, dan permintaan maaf dari pihak sekolah karena sudah merahasiakan kematian orang tuanya.

Jaka pun pulang ke kota Z, dengan di antar mobil yang sudah disiapkan pihak sekolah.

Hari-harinya dilewati dengan kegiatan yang sama. Dia hanya melamun dan melamun, saat lapar dia keluar beli nasi bungkus. Lalu pulang ke bedeng kontrakannya di belakang pasar pagi.

1 tahun telah berlalu semenjak tragedi kecelakaan orangtuanya.

Jaka menjadi dewasa sebelum waktunya.

Pada suatu saat dia keluar kontrakannya, dia bingung mau ngapain, untuk mendapatkan uang tambahan. Akhirnya dia nongkrong di samping warteg ditengah pasar pagi.

Tiba-tiba ada seorang Ibu memanggilnya.

"Nak, sini Nak!"

"Saya Bu, ada apa Bu?" tanya Jaka ramah.

"Tolong bantuin Ibu, bawa barang belanjaan ini ke mobil pickup itu Nak! disana ada suami saya pak Marsan, bilang aja kamu disuruh Bu Zubaidah." Jawab Bu Idah.

"Iya Bu," kata Jaka sopan, sambil mengangkut barang belanjaan Bu idah.

Setelah sampai dimobil yang ditentukan Jaka bertanya pada seorang laki-laki.

"Bapak, Pak Marsan ya?" tanya Jaka.

"Iya saya Pak Marsan, ada apa Nak?" tanyanya.

"Saya disuruh bu Zubaidah, antar semua barang ini ke mobil Bapak," kata Jaka.

"Gitu ya, sini Nak, taruh barangnya di atas ini aja dulu, ini ongkosnya!" kata Pak Marsan, sambil memberikan uang Rp25.000.-

"Terimakasih Pak," balas Jaka.

Itulah awal mula Jaka menjadi kuli panggul dadakan, dan mulai berani menawarkan jasanya secara langsung.

Pagi ini.

Ditempat biasa Jaka mangkal,

Jaka melihat seorang Ibu-ibu yang membawa banyak barang, dengan tertatih karena kelelahan.

Barang yang dibawanya terlalu banyak.

Ada rasa kasihan terbersit dihatinya, keinginan kuat untuk menolong Ibu itu.

"Sini Bu, ku bantu bawa barangnya." Ucap Jaka.

"Tidak usah, jangan-jangan kau berniat merampas barang-barang ku!" kata Ibu itu, dengan marah, setelah melihat penampilan Jaka yang lusuh.

"Ibu, kalau Ibu tidak mau ku bantu, ya sudah jangan asal nuduh seperti itu! lihat disana ada pos Polisi, sama saja aku cari penyakit, kalau merampas barang bawaan mu disini! Lagian kan, Ibu bisa teriak! dan polisi-polisi itu pasti akan mengejar, dan menangkap ku!" ucap Jaka kesal.

Ibu itu terlihat berpikir, kayak orang bengong.

"Sudahlah Bu, kalau nggak mau ditolong!" ucap Jaka, sambil beranjak pergi dari tempat itu.

Ibu itu pun menyadari kesalahannya.

"Tunggu nak!" teriak Ibu itu.

Sehingga membuat semua orang, disekitar tempat itu menoleh ke arah mereka berdua.

Jaka pun menghentikan langkahnya.

"Ada apalagi Bu! tadi Ibu menuduh ku, dan sekarang Ibu teriak-teriak! apakah Ibu ingin menjebak ku?" tanya Jaka, dengan sopan walaupun agak emosi.

"Baiklah Nak, tolong bawakan barang-barang ini, ke mobil di samping pos Polisi itu, siapa namamu nak?" tanyanya.

"Jaka Bu," sahut Jaka.

"Maafkan kata-kata Ibu barusan Nak, Ibu lagi kesal dengan anak Ibu dimobil itu, ditelpon berkali-kali nggak diangkat-angkat! Padahal, dari rumah sudah diomongin, bantu Ibu bawa barang belanjaan ke mobil!" ucap Ibu itu

"Baiklah Bu, kita sudahi saja ke salah-pahaman ini, anggap saja tidak pernah terjadi." jawab Jaka.

Setelah sampai dimobil, Ibu itu menggedor kaca depan mobil. Tak lama dari itu pintu mobil pun terbuka, keluarlah sosok gadis cantik sambil tangannya kucek-kucek mata karena baru bangun tidur.

"Rena! pantas, Mama telpon nggak diangkat, ternyata kau tidur di mobil. Sana cepat buka bagasi mobil! kata Ibu itu kesal.

"Maaf Mama, aku ketiduran," ceplos Rena, sambil membuka bagasi.

Jaka pun memasukkan barang-barang belanjaan yang dibawanya, ke dalam bagasi.

"Ini untuk nak Jaka,"ucap Ibu itu, sambil memberikan, 2 lembar uang Rp50.000.

Setelah mendengar nama Jaka, disebut Mamanya, Rena pun, mulai memperhatikan Jaka.

"Sepertinya aku mengenal orang ini," gumam Rena.

"Nggak usah Bu, lagian itu kebanyakan,"kata Jaka.

"Mas! kamu Jaka Pambudi kan?" Ceplos Rena, sambil terus menatap Jaka dengan penasaran.

Rena pernah tertarik dengan kebaikan Jaka, waktu ditolong Sang Kakak kelas sewaktu masih SMP.

"Kamu kenal aku?" ucap Jaka.

"Ya iyalah Mas Jaka! aku kan pernah ditolong Mas." jawab Rena.

"Waktu aku dipalak anak-anak nakal, didekat terminal angkot. Mas Jaka jago banget berantemnya sampai 4 anak yang malak aku babak belur. Lagian aku kan Adik kelas mu waktu SMP." ucap Rena semangat.

"Oh, jadi yang nolongin kamu dulu, Nak Jaka ya Ren?" tanya Ibunya.

"Iya Bu, Mas Jaka ini yang nolongin aku dulu," ceplos Rena.

Jaka hanya berdiri diam, mendengarkan pembicaraan mereka.

"Terimakasih Nak Jaka sudah nolongin anak Ibu, sekali lagi Ibu minta maaf karena sudah berkata kasar dengan Nak Jaka tadi. Ini buat Nak Jaka, tolong diterima ya." ucap Ibu itu.

"Iya Bu, nggak apa-apa, dan terimakasih banyak," jawab Jaka.

"Mas Jaka ada nomor HP?" tanya Rena semangat.

Rena tidak menyadari, bahwa Mamanya memperhatikannya.

"Nggak ada Ren, HP ku hilang," jawab Jaka berbohong.

Padahal HP-nya dijual seminggu yang lalu. Karena ada kebutuhan mendesak.

"Kapan-kapan Nak Jaka main kerumah Ibu ya? rumah Ibu dijalan Melati no 8, Komplek Perumahan Gajah Putih." kata Ibu.

"Jangan nggak mampir ya Mas," ceplos Rena malu-malu.

"Iya Rena, Bu terimakasih ya untuk kebaikannya." jawab Jaka, sambil beranjak meninggalkan tempat itu.

Waktu pun berlalu.

"Alhamdulillah, rejekiku lumayan hari ini," gumam Jaka. Setelah sampai di kontrakannya menjelang Maghrib.

Tak lupa Jaka mampir di warung nasi dalam perjalanan pulang tadi.

Tahun pun berganti tahun, tak terasa sudah 4 tahun Jaka hidup sendiri, dan jadi kuli angkut barang.

Hari ini, setelah menjalani pekerjaannya sebagai kuli angkut.

jaka pun bergegas pulang ke kontrakan.

Dia memasuki kamarnya, dan melihat 4 buah celengan yang agak besar.

Yang sudah diisi selama 4 tahun.

Jaka selalu menyisihkan rejeki hariannya sebagai kuli angkut, ke dalam celengan yang berbentuk tokoh pewayangan Semar.

Akhir bulan ini dia berniat memecahkan celengannya, sebagai modal untuk usaha.

Jaka bergegas mandi, dan melakukan aktifitas lain dirumah, lalu istirahat.

Karena keesokan harinya, dia harus bekerja mencari rezeki untuk merubah nasibnya.

Tak terasa sudah memasuki awal bulan Agustus, dan Jaka pun membuka celengan Semar nya.

"Alhamdulillah, tenyata tabungan ku lumayan juga, 4 celengan dibongkar, berjumlah Rp11400000." Gumamnya.

Dia berniat membeli motor, berserta perlengkapan untuk ngojek, dan membeli HP android murah, serta membuat SIM.

Awalnya dia membuat SIM dulu, lalu ke showroom motor Honda, setelah mengurus, dan menandatangani, serta menyerahkan persyaratan kredit.

Jaka pun mendapatkan motor baru hari itu juga.

Dia membeli HP android serta perlengkapan ngojek, sesuai peraturan pemerintah untuk mengendarai motor.

Setelah semua keperluan sudah didapatnya, Jaka pun mendownload aplikasi Gojek dan mendaftar.

Di pagi yang cerah ini.

Jaka keluar dari kontrakan nya mengendarai motor.

"Alhamdulillah, pelanggan pertama nih," gumam Jaka.

Dia pun pergi ke lokasi penjemputan yang ada di aplikasi Gojek.

Setelah tiba, dia melihat Bapak- bapak yang sedang bingung, Jaka pun melihat HP-nya dan bertanya.

"Anda Pak Harto kan?"

"Iya saya Pak Harto," jawab Bapak itu.

"Ini helmnya Pak, saya Jaka yang jemput Bapak dari aplikasi Gojek, Bapak mo ke bandara kan?" tanya Jaka ramah.

"Iya Nak Jaka, tapi saya butuh cepat. Karena pesawat saya berangkat 1 jam lagi, bisa nggak sampai bandara dalam waktu 30 menit dari sini?" tanya Pak Harto.

"Saya usahakan Pak, 30 menit sampai di bandara, karena jalannya agak macet jam segini Pak," jawab Jaka ramah.

"Ayoo brangkat," kata Pak Harto.

"Iya Pak, pegangan Pak," jawab Jaka.

Dengan lincahnya Jaka menggeber motor barunya dan sampai di bandara dalam waktu 23 menit.

Pak Harto membuka helm dan dompet lalu memberikan 2 lembar uang Rp 50.000.- ke Jaka.

"Ini Nak Jaka, terimakasih ya," ucap pak Harto.

"Uangnya lebih Pak," balas Jaka.

"Ya sudah ambil aja, itu tip buat kamu. Terimakasih ya," jawab Pak Harto.

"Oh iya, saya minta nomer HP Nak Jaka," sambung Pak Harto.

"Iya Pak, terimakasih," jawab Jaka sambil memberikan nomer HPnya.

Bapak itu pun pergi dengan terburu-buru meninggalkan Jaka.

Jaka pun beranjak pergi dari tempat itu.

Tak lama berselang HP-nya berbunyi lagi, Jaka langsung melihat HP-nya, dan beralih ke titik penjemputan.

"Alhamdulillah, dapat pelanggan lagi," gumam Jaka.

Setelah sampai di titik penjemputan Jaka melihat seorang wanita, dia pun bertanya dengan sopan.

"Dengan Mbak Tami ya?" ucap Jaka.

"Iya Mas." Jawab Tami.

"Ini Mbak helmnya," balas Jaka.

"Nggak usah ngebut ya Mas Jaka, nyantai aja. Saya nggak terburu-buru kok," ucap Tami.

"Oke Mbak Tami, sesuai request," balas Jaka, sambil melajukan motornya, ke Jalan Melati no 8, komplek perumahan Gajah Putih.

"Jaka sempat tertegun sejenak setelah melihat alamat tujuan. Sepertinya aku pernah mendengar alamat ini," gumam Jaka.

Setelah 45 menit dan sampai di tujuan, Tami turun menyerahkan helm dan mengeluarkan selembar uang 100rb.

"Ini Mas Jaka ongkosnya."

"Oh iya Mbak Tami, ini kembaliannya," balas Jaka dengan sopan.

"Nggak usah Mas, anggap saja tip buat Mas Jaka, karena sudah membuat pelanggan puas," kata Tami.

Ada sosok gadis yang memperhatikan mereka berdua, dengan rasa penasaran dari teras rumah besar itu.

Terdengar suara teriakan.

"Mas Jaka!" Sapa Rena.

"Lho Dik. Kamu kenal sama Mas Jaka?" tanya Tami.

"Iya Mbak, Mas Jaka ini yang pernah nolongin aku dulu waktu SMP, Waktu aku dipalak anak-anak nakal." Balas Rena.

"Ya sudah kalo gitu, ajak mampir dulu, Mbak masuk dulu ya," ucap Tami.

"Mas Jaka mampir dulu yuk," ceplos Rena semangat.

"Harus mampir ya?" tanya Jaka asal.

"Ya iyalah Mas Jaka! kan sudah ditawari mampir sama Ibu, tapi nggak kesini-sini. Ayo masuk! sekalian motornya di bawa ke dalam halaman aja Mas," jawab Rena, panjang kali lebar.

Tami memperhatikan interaksi keduanya, terutama Adik sepupunya. Ada senyuman diwajahnya melihat tingkah Rena.

Jaka pun memarkirkan motornya didepan pintu garasi. Lalu masuk ke dalam rumah.

"Masuk Mas, duduk dulu. Mas Jaka mau minum apa?" sambung Rena.

"Iya Rena terimakasih, nggak usah repot-repot Ren, yang ada aja keluarin semua." Ucap Jaka berseloroh sambil tersenyum.

"Mas Jaka bisa aja," balas Rena sopan.

Tami keluar dari kamarnya.

"Mbak Tami ini, Mbaknya Rena?" tanya Jaka.

"Iya saya Mbak sepupunya Rena, Ibuku Mbaknya Tante Mirna," balas Tami.

Tak lama kemudian Rena pun datang membawa nampan.

"Ini Mas, tak keluarin semua sesuai request nya," kata Rena sambil tersenyum manis.

"Maaf Rena, tadi aku cuma becanda. Banyak banget suguhannya," balas Jaka.

"Biasa aja Mas, nggak usah malu-malu gitu," ceplos Tami.

"Ayoo Mas, suguhannya di minum dan dimakan," ucap Rena mempersilahkan dengan ramah.

Mereka pun mengobrol, membicarakan tentang masa lalu.

Sekalian Rena mencari informasi tentang Jaka secara langsung dan bertukar nomor HP.

Akhirnya, Jaka pun pamit

"Terimakasih ya," ucap Jaka.

"Iya Mas, sama-sama," balas Tami.

"Sering-seringlah mampir Mas, kalo ada order deket sini, hati-hati dijalan Mas," kata Rena.

"Iya, insya Allah lain kali mampir lagi," jawab Jaka, sambil berjalan menuju motornya lalu pulang.

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Mampir yuk🫰like👌Follow, subscribe dan beri hadiah ya🥰♥️🙏

2023-10-04

1

Ayeline

Ayeline

wah seru

2023-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 01. Mencari jati diri
2 02. Grogi
3 03. Kena tembak
4 04. Kenangan masa lalu
5 05. Malam tahun baru
6 06. Kepercayaan
7 07. Ujian kehidupan 1
8 08. Ujian kehidupan 2
9 09. Ujian kehidupan 3
10 10. Ujian kehidupan 4
11 11. Merekrut anggota
12 12. Masa lalu yang kelam 1
13 13 Masa lalu yang kelam 2
14 14. Masa lalu yang kelam 3
15 15. Antara keraguan dan keinginan 01
16 16. Antara keraguan dan keinginan 02
17 17. Antara keraguan dan keinginan 03
18 18. Tak diduga
19 19. Tak disangka 01
20 20. Tak disangka 02
21 21. Kangen
22 22. Ngebet nikah 01
23 23 Ngebet nikah 02
24 24. Rencana awal
25 25. Rencana Rahasia
26 26. Jomblo
27 27. Pingsan
28 28. Mobil baru
29 29. Ngumpet
30 30. Nikmat
31 31. Berkemas
32 32. Cuma kesel
33 33. Nongkrong
34 34. Uang keamanan
35 35. Bingung
36 36. Cuma pingsan
37 37. Berhenti merengek
38 38. Makan siang bersama
39 39. Keren
40 40. Jalan-jalan
41 41. Artis dadakan
42 42. Ikhtiar dan doa
43 43. Kebelet
44 44. Mogok
45 45. Mundur sekarang
46 46. Kerja sama yang baik
47 47. Tiba di Hotel
48 48. Tes drive.
49 49. Terpancing suasana
50 50. Mengubah identitas
51 51. Ruangan khusus
52 52. Tugas untuk Gatot
53 53. Kantor baru
54 54. Ruang khusus DIRUT.
55 55. Kata sambutan keren
56 56. Tugas tambahan
57 57. Organisasi rahasia
58 58. Lamaran
59 59. Jewer maut Sang Bunda
60 60. Menjemput Emak
61 61. Sama-sama katrok
62 62. Persiapan acara
63 63. Minta persetujuan
64 64. Tugas dari Jaka
65 65. Konsekuensi
66 66. Bentakan jahil
67 67. Pura-pura budek
68 68. Boss baru
69 69. Olahraga malam
70 70. Kabur
71 71. Bakpao kembar.
72 72. Bersantai.
73 73. Ranjang dobel
74 74. Abang angkat
75 75. Penyiksaan
76 76. Pendarahan
77 77. Tetap fit dan bugar
78 78. Lalat lagi olahraga
79 79. Dedikasi
80 80. Bego bin goblok
81 81. Kendaraan taktis
82 82. Tidak sesuai ekspektasi
83 83. Pasti pulang
84 84. Pada demo
85 85. Persiapan tenaga
86 86. Lianne
87 87. Ditelpon Fian.
88 88. Sarapan pagi bersama.
89 89. Kambuh lagi.
90 90. Tangis bahagia Sari.
91 91. Akad nikah di Hotel.
92 92. Gelagapan.
93 93. Kejahilan Jaka.
94 94. Sandiwara.l
95 95. Ngeri-ngeri sedap.
96 96. Masalah keamanan.
97 97. Mengatasi masalah.
98 98. Akad nikah 1.
99 99. Akad nikah 2
100 100. Semangat sehat.
101 101. Kerjasama dadakan 1.
102 102. Kerjasama dadakan 2.
103 103. So sweet.
104 104. Tanggung jawab dan kejujuran
105 105. Uang jajan.
106 106. Esmosi.
107 107. Pa.. ma.. tolong bantu aku...
108 108. Rena kebingungan.
109 109. Ketiduran.
110 110. Persiapan.
111 111. Jangan jelalatan.
112 112. Perjalanan udara 01.
113 113. Perjalanan udara 02.
114 114. Jangan di acak-acak.
Episodes

Updated 114 Episodes

1
01. Mencari jati diri
2
02. Grogi
3
03. Kena tembak
4
04. Kenangan masa lalu
5
05. Malam tahun baru
6
06. Kepercayaan
7
07. Ujian kehidupan 1
8
08. Ujian kehidupan 2
9
09. Ujian kehidupan 3
10
10. Ujian kehidupan 4
11
11. Merekrut anggota
12
12. Masa lalu yang kelam 1
13
13 Masa lalu yang kelam 2
14
14. Masa lalu yang kelam 3
15
15. Antara keraguan dan keinginan 01
16
16. Antara keraguan dan keinginan 02
17
17. Antara keraguan dan keinginan 03
18
18. Tak diduga
19
19. Tak disangka 01
20
20. Tak disangka 02
21
21. Kangen
22
22. Ngebet nikah 01
23
23 Ngebet nikah 02
24
24. Rencana awal
25
25. Rencana Rahasia
26
26. Jomblo
27
27. Pingsan
28
28. Mobil baru
29
29. Ngumpet
30
30. Nikmat
31
31. Berkemas
32
32. Cuma kesel
33
33. Nongkrong
34
34. Uang keamanan
35
35. Bingung
36
36. Cuma pingsan
37
37. Berhenti merengek
38
38. Makan siang bersama
39
39. Keren
40
40. Jalan-jalan
41
41. Artis dadakan
42
42. Ikhtiar dan doa
43
43. Kebelet
44
44. Mogok
45
45. Mundur sekarang
46
46. Kerja sama yang baik
47
47. Tiba di Hotel
48
48. Tes drive.
49
49. Terpancing suasana
50
50. Mengubah identitas
51
51. Ruangan khusus
52
52. Tugas untuk Gatot
53
53. Kantor baru
54
54. Ruang khusus DIRUT.
55
55. Kata sambutan keren
56
56. Tugas tambahan
57
57. Organisasi rahasia
58
58. Lamaran
59
59. Jewer maut Sang Bunda
60
60. Menjemput Emak
61
61. Sama-sama katrok
62
62. Persiapan acara
63
63. Minta persetujuan
64
64. Tugas dari Jaka
65
65. Konsekuensi
66
66. Bentakan jahil
67
67. Pura-pura budek
68
68. Boss baru
69
69. Olahraga malam
70
70. Kabur
71
71. Bakpao kembar.
72
72. Bersantai.
73
73. Ranjang dobel
74
74. Abang angkat
75
75. Penyiksaan
76
76. Pendarahan
77
77. Tetap fit dan bugar
78
78. Lalat lagi olahraga
79
79. Dedikasi
80
80. Bego bin goblok
81
81. Kendaraan taktis
82
82. Tidak sesuai ekspektasi
83
83. Pasti pulang
84
84. Pada demo
85
85. Persiapan tenaga
86
86. Lianne
87
87. Ditelpon Fian.
88
88. Sarapan pagi bersama.
89
89. Kambuh lagi.
90
90. Tangis bahagia Sari.
91
91. Akad nikah di Hotel.
92
92. Gelagapan.
93
93. Kejahilan Jaka.
94
94. Sandiwara.l
95
95. Ngeri-ngeri sedap.
96
96. Masalah keamanan.
97
97. Mengatasi masalah.
98
98. Akad nikah 1.
99
99. Akad nikah 2
100
100. Semangat sehat.
101
101. Kerjasama dadakan 1.
102
102. Kerjasama dadakan 2.
103
103. So sweet.
104
104. Tanggung jawab dan kejujuran
105
105. Uang jajan.
106
106. Esmosi.
107
107. Pa.. ma.. tolong bantu aku...
108
108. Rena kebingungan.
109
109. Ketiduran.
110
110. Persiapan.
111
111. Jangan jelalatan.
112
112. Perjalanan udara 01.
113
113. Perjalanan udara 02.
114
114. Jangan di acak-acak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!