Setelah Jaka pulang, di rumah terjadi kegaduhan, gara-gara Tami ngerjain Adik sepupunya.
"Adik! Mbak perhatikan sejak kedatangan mas Jaka tadi, kamu mulai error dan agak nggak waras." Ucap Tami 🤔🤔
"Maksud Mbak! Aku gila gitu," balas Rena sewot.
"Mbak kan nggak bilang kamu gila Dik. Kamu sendiri yang ngomong kayak gitu, jangan-jangan ada yang lagi jatuh cinta nih," goda Tami.😀😀
"Mbak Tami iihh.😚😚 Nggak kayak gitu kok Mbak," sahut Rena.
"Beneran niih? Nggak mau ngaku. Atau nggak mau beneran? Kalo Adik nggak mau, ya udah buat Mbak aja ya?" goda Tami lagi.
"Mbak Tami mulai jahil ya! Udah mulai godain Rena lagi. Awas ya!" kata Rena, sambil melempar bantal sofa.
Disaat aksi lempar-lemparan terjadi, Mama masuk kedalam rumah.
"Assalamu'alaikum. Apa-apaan sih ini? Mbak, Adek, udah pada gede masih main lempar-lemparan bantal." Ucap Mama.
Wa alaikumussalam warahmatullah," jawab Rena dan Tami bareng.
"Mbak jahil Ma! Penyakit jahilnya kambuh lagi, dari tadi godain Rena terus," ucap Rena manja.
"Abisnya Ma. Adik tuh, ditanya bener-bener jawabannya asal! Jadi ya, Mbak godain aja sekalian," balas Tami.
"Emangnya pada ngomongin soal apa?" tanya Mama penasaran.
"Rahasia Ma," kata Rena sambil melirik ke Mbaknya, dan pergi ke kamarnya.
"Mbak!🤫🤫🤫
Awas ya!" sambung Rena.
😆😆😆 Tami ngakak.
"Hush! Nggak baik, cewek ketawa kayak gitu, emang ada apa Mbak?" tanya Mama penasaran.
"Mbak nggak bisa kasih tau Ma, tanya Adik aja? Nanti Adik marahan ke Mbak," ceplos Tami.
Tak lama Pak Hadi Sang Papa masuk, setelah memarkirkan mobil ke garasi.
"Ada apa sih tadi? Kok rame banget dirumah, Papa kira ada pasar malam." Ucap Papa.
"Ini Pa,tadi Mbak godain Adik sampe muka Adik merah, kayak kepiting rebus. Trus pas Mama tanya ada apa? Malahan kabur, masuk ke kamar," jawab Mama.
Papa melihat sekelilingnya, dan melihat ke arah meja tamu.
"Jangan-jangan tadi ada tamu cowok kesini ya Mbak?" tanya Papa.
🤫🤫🤫Tami kasih kode ke Papa.
"Adik! Adik!" panggil Papa.
Pintu kamar terbuka dan Rena pun keluar kearah Papanya.
"Ada apa Pa?" tanya Rena.
"Tadi tamunya siapa Adik? Cowok ya?" goda Papa.
"Papa! Papa tau dari mana?" Rena pun melotot, ke arah Mbaknya.
"Tuh. Liat dimeja!" kata Papa sambil menunjuk ke arah meja tamu.
"Ada bekas segelas kopi, dan banyak temen-temen nya. Nggak biasanya kan? Setau Papa, temen-temen cewek Adik, kalo main kerumah ini, gak ada yang ngopi," kata Papa.
"Iya Pa, maaf," ucap Rena sambil menundukkan kepalanya.
"Papa nggak marah kok. Pacar Adik ya? Tapi lain kali ajak kesini, trus kenalin ke Papa, Mama ya," goda Papa.
"Papa salah, belom Pa, belom jadi pacar. Itu tadi tukang ojek dari aplikasi Gojek. Namanya mas Jaka Pambudi, nganter Mbak pulang dari tempat kerja. Nggak taunya Adik kenal." sahut Rena.
"Mangkanya diajak masuk bertamu kerumah dan disuguhi Adik sebanyak ini. Ceritanya gini Pa. Adik kan nawarin mau minum apa mas Jaka? Mas jaka nya nyeplos aja, nggak usah repot-repot Ren, yang ada aja keluarin semua. Gitu ceritanya Pa," jawab Tami.
"Jaka Pambudi? Pambudi?" gumam Papa.
"Belum ketemu aja, Papa udah suka gayanya yang ceplas-ceplos, biasanya orang jujur itu." Balas Papa.
"Adik, itu Jaka yang dulu pernah bantuin Mama bawa barang ke mobil, yang kamu ketiduran itu kan?" tanya Mama.
"Iya Ma, mas Jaka yang itu," jawab Rena.
"Mama kenal sama calon pacar Rena?" tanya Papa.
"Papa!" ceplos Rena malu dan mukanya merah lagi.
"Kenal cuma dari cerita Adik tempo hari Pa, yang pernah nolongin Adik, waktu dipalak anak-anak nakal waktu masih kelas 1 SMP. Mama tau, karena Jaka pernah nolongin Mama bawa barang belanjaan ke mobil. Kayaknya anaknya jujur dan pekerja keras Pa," sahut Mama.
"Papa jadi makin penasaran sama Jaka Pambudi ini. Adik! Kapan-kapan ajak calon pacarmu kerumah ya? Papa mau ketemu," kata Papa.
"Iiihhh Papa, Adik belom jadian Pa, jadi mas Jaka bukan pacar Adik," jawab Rena sewot.
"Ya sudah kalo Adik nggak mau, mas Jaka buat Mbak aja ya?" tanya Tami dengan nada menggoda.
"Mbak, mulai lagi nih," sahut Rena sewot.
"Udah-udah nggak usah ribut lagi, beresin tuh meja tamunya berdua," ucap Mama melerai keributan antara Tami dan Rena.
"Siaaap Ma!" jawab keduanya bersamaan, sambil bergegas membereskan meja tamu.
"Nah gitu dong, kompak. Ini baru anak Mama dan Papa," sahut Papa.
Begitulah keharmonisan yang terjadi dikeluarga Pak Hadi.
Tami sudah dianggap anak kandung dan bagian dari keluarga. Papa dan Mama tak pernah membeda-bedakan Tami dan Rena.
Jaka beraktivitas seperti biasa dirumahnya. Hari ini, dia berencana membuka tabungan di Bank ZA.
Jaka ingin buat kartu ATM, serta mengaktifkan Mobile Banking di HP androidnya.
Untuk memudahkan penarikan dan pembayaran cicilan motornya.
Dia pergi ke bank ZA, membawa persyaratan yang dibutuhkan.
Trus mengisi formulir, dan menyerahkan ke teller Bank, lalu memberikan tanda tangan, serta sidik jari, dan menyerahkan uang tabungan awalnya sebesar Rp3.000.000.-.
Akhirnya, semua urusannya selesai.
Jaka meletakkan kartu ATM dengan menyisakan uang Rp250.000.-, di dompetnya dan buku tabungan di tas pinggangnya.
Tak lama kemudian, HP Jaka berbunyi tanda ada order masuk.
Dia membuka order dan langsung menuju titik penjemputan di aplikasi.
Setelah sampai dia bertanya pada seorang laki-laki yang ada disana.
"Apakah Anda Pak Dodi, yang pesan Gojek Pak?" tanyanya dengan sopan.
"Iya saya Pak Dodi," kata laki-laki itu.
"Ini Pak helm nya, silahkan dipakai," ucap Jaka.
Mereka pun melanjutkan ketitik tujuan yang ada di aplikasi.
Setelah sampai, Pak Dodi turun melepas helm dan memberikan ongkos sambil mengucapkan.
"Terimakasih Mas Jaka untuk pelayanannya." kata Pak Dodi.
"Sama-sama Pak," balas Jaka sambil tersenyum. Lalu beranjak pergi dari tempat itu, ke arah SPBU terdekat.
Sampailah Jaka di SPBU, dia mematikan mesin dan membuka tutup tangki BBM.
"Berapa liter Mas?" tanya Mbak petugas.
"Full tank Mbak," jawab Jaka.
"Dari nol ya Mas," sahut Mbaknya.
"Bosen Mbak! Intruksinya kayak gitu terus," balas Jaka.
"Ganti dong Mbak! Sekali-sekali kayak gini. Dari hati ya Mas, sambil tersenyum manis, dan nunjukin nomor HP Mbaknya." Goda Jaka.
Si Mbak petugas tersenyum lalu tersipu malu.😚😚
Pengisian BBM selesai.
Jaka memberi uang Rp60.000,-, trus beranjak menjauh.
"Kembaliannya Mas Rp2000.-." ceplos Mbak petugas.
"Untuk Mbaknya beli permen aja, biar tambah manis," sahut Jaka 🙏🙏
"Terimakasih Mbak," sambung Jaka.
"Moduus Mas nya?" kata seorang Ibu, yang menunggu giliran sambil tersenyum.
Jaka langsung kabur ke arah warung nasi disebelah SPBU. Disaat mau turun dari motor HP-nya berdering tertera nama Rena cayang dilayar.
Jaka langsung menerima telpon itu.
"Halo Rena, ada apa Ren?" tanyanya.
"Halo Mas. Mas Jaka dimana sekarang?" sahut Rena.
"Aku baru ngisi BBM di SPBU dekat Kampus Z, yang terkenal dan populer itu loh." Sambung Jaka.
"Tolong jemput aku Mas, didepan kampus itu. Aku tunggu ya Mas." Sahut Rena.
"Ya udah tunggu, aku kesana sekarang." ceplos Jaka, sambil mematikan telpon dan beranjak pergi.
Setibanya didepan kampus, Jaka melihat Rena melambaikan tangan kearah nya. Dia lalu berhenti di dekat Rena.
"Yuk Mas kita jalan aja. Lagian aku nggak ada jam kuliah lagi hari ini," ucap Rena.
"Emangnya mau kemana Rena?" tanya Jaka, sambil membuka HP-nya dan menonaktifkan aplikasi Gojek nya.
"Terserah Mas Jaka aja, aku ngikut." Jawab Rena.
Akhirnya Jaka mengarahkan motornya ke taman kota.
Lalu parkir didepan kedai sate dan gule.
"Ayoo Rena masuk, lapar aku," ucap Jaka.
"Kamu makan apa Ren?" sambung Jaka.
"Terserah Mas aja." Sahut Rena
"Pak, sate kambing, bumbu kecap 2 porsi
pake lontong. Minumnya, jus pokat 2 + gule kambingnya 1 porsi aja." Pesan Jaka.
"Oke Mas, ditunggu ya," kata Bapak penjual sate
Sekitar 15 menit. Satu persatu pesanan diantar kemeja.
"Silahkan Mas." kata Bapak penjual sate ramah.
"Terimakasih Pak," sahut Jaka.
"Ayo dimakan Rena. Kamu kenapa sih? Kok, hari ini agak aneh. Nggak kayak biasanya, rame?" tanya Jaka, sambil memakan sate kambing lontong, dan gulenya.
"Iya Mas," sahut Rena, sambil memakan sate kambing, lalu memasukkan kuah gule, ke lontongnya.
"Mas Jaka!" ucap Rena.
"Eehmm," sahut Jaka.
"Boleh nggak aku jujur soal perasaan aku ke Mas Jaka?" tanya Rena.
"Eehmm," sahut Jaka lagi.
"Mass!" sahut Rena kesal.
"Iya ngomong aja sayang," sahut Jaka.
"Emangnya kamu mo ngomong apa Ren? Ngomong aja," sahut Jaka gregetan🤨🤨🤔🤔
"Sebenarnya aku,suka sama kamu Mas." Sahut Rena. 😚😚😚
"Kamu serius Rena?" tanya Jaka yang penasaran, 🤔🤔 sambil sok jaim.😎
"Jadi hari ini kamu nembak aku Rena?" sambung Jaka.😉😉
"Yaa, nggak gitu sih Mas.😒😒 Aku ngarep banget Mas Jaka nerima aku, dan kita jadian hari ini," sahut Rena. 😚😚😚🙃
"Yaa, itu namanya kamu nembak aku sayang." Goda Jaka.
"Kalo gitu, berarti dengan terpaksa aku harus nerima kamu," sambung Jaka.
"Aku nggak mau kalo Mas Jaka terpaksa!" balas Rena😭😭
"Aku terpaksa karena kamu nembak aku duluan Rena. Coba kalau aku yang nembak duluan," sahut Jaka.
"Maksudnya Mas?"🤔🤔balas Rena.
"Sebenarnya aku naksir kamu sudah lama.Tapi, setelah mampir kerumah mu waktu itu, aku jadi down, dan nggak pede dengan keadaan ku. Serta nggak pede, untuk terus terang, menyatakan perasaan ku padamu sayang." Jawab Jaka polos, campur gombal dikit.
"Berarti hari ini kita jadian kan Mas?" tanya Rena.
"Iyaa, Rena sayang," gombal Jaka.
😮😮😍😍😘😘 Rena langsung beranjak dari tempat duduknya, dan langsung memeluk Jaka dalam tangis bahagianya. "Terimakasih Mas, udah mau nerima aku," rengek Rena.
🎉🎉🎉🌃🌃🌃 tepuk tangan bergema di kedai sate.
"So sweet banget. Aku jadi pengen," kata para jomblowati yang hadir.
Semua yang ada disitu merasa terharu, dan turut berbahagia melihat kejadian tembak-menembak barusan.
Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam serangan yang terjadi sesaat yang lalu. 🤔🤔🤔
"Terimakasih semuanya yang sudah turut berbahagia dalam kejadian ini. Silahkan dilanjutkan lagi aktivitas makan dan minum nya, karena kami mau pamit pulang." Sahut Jaka.
Jaka dan Rena langsung menuju kasir melakukan pembayaran.
"Terimakasih Mas dan Mbaknya, yang sudi mampir ke kedai sate ini." kata Mbak kasir.
"Sama-sama Mbak," sahut Jaka.
Jaka pun keluar dari kedai sate dan gule, Rena mengikutinya dari belakang menuju motornya.
"Mas! Papa mau ketemu sama Mas," ceplos Rena, ketika mereka tiba di parkiran motor.
"Emangnya ada apa sayang? Kok Papa kamu mau ketemu sama aku," goda Jaka.
"Itu Mas. Papa bilang mau ngobrol sama calon mantunya," sahut Rena grogi. 😚😚
"Waaw keren! Jadian belom 1 jam, udah di ajak ketemuan dan ngobrol sama calon mertua," ceplos Jaka sambil menutupi dirinya yang agak grogi🙃😟
"Yuk. Sekalian aja aku nganter kamu pulang," sambung Jaka.
Mereka bergegas menggunakan helm masing-masing dan melanjutkan perjalanan.
Akhirnya mereka pun sampai di tujuan dan memarkirkan motor didepan garasi.
"Mama, Papa ada pasangan baru nih! Baru liat lagi berduaan," goda Tami yang kebetulan sedang menyiram bunga.
Kebetulan Papa, Mama lagi ngobrol di kursi teras depan rumah.
"Mbak! Apaan sih!" ceplos Rena tersipu, dan Jaka pun terlihat salah tingkah.
"Siapa Ma?" tanya Papa.
"Itu Pa, yang namanya Nak Jaka," sahut Mama.
"Adek, ajakin masuk tamunya dong," ucap Papa.
"Ayoo Mas Jaka, udah disuruh Papa masuk tuh," ajak Rena.
"Iya Rena," kata Jaka sambil menarik nafas dalam-dalam, karena grogi.
"Assalamu'alaikum," ucap Jaka.
"Wa alaikumussalam warahmatullah," sahut Papa dan Mama Rena bersamaan.
Mereka pun bersalaman.
"Silahkan duduk Nak. Ini ya Dik yang namanya Jaka, yang calon mantu Papa dan Mama?" goda Papa.
Membuat Jaka Terdiam dan bertambah grogi.
Dan membuat sang Mama tersenyum.
"Papa!" ceplos Rena tersipu.😚😚
"Papa sih, tuh kan, Nak Jaka jadi grogi," sahut Mama.
"Biasa aja Nak Jaka. Jangan grogi!
Dirumah ini, emang biasa kayak gini." Ucap Papa sambil tersenyum.
"Ii_yaa Pak," sahut Jaka grogi.
"Nak Jaka mau minum apa?" tanya Mama.
"Ap_aa aa_jaaa Bu," jawab Jaka, sambil menarik nafas dalam-dalam.
"Biasa aja, nak Jaka! Jangan panik kayak gitu," ucap Papa sambil tersenyum, karena pernah mengalami hal yang sama waktu muda.
"Adik, tolong buatin kayak yang kamu ceritakan tempo hari." Goda Mama.
"Buatin apaan Ma?" sahut Rena penasaran. 🤔🤔
"Itu lhoo Dik! Yang cerita Adik waktu itu! Nggak usah repot-repot Rena, yang ada aja keluarin semua," goda Mama, sambil ngeliatin Jaka yang tampak tersipu malu.😓😓
"Hahaha, iyaa Ma," sambil tersenyum dan menggoda Jaka.😋😋😉
"Paa_raaah niih keluarga. Aku dikerjain terus dari tadi, sampe bingung mau ngapain," gumam Jaka.😓🙃
"Nak Jaka nyantai aja dong, jangan malu-malu kayak gitu," tegur Papa.
"Biar lebih nyaman, dan santai, Nak Jaka panggil kami Papa, dan Mama aja ya? Samain kayak Adik, dan kami manggil Nak jaka, Mas aja ya?" ucap Papa.
"Iya Pak. Ehh. Papa," sahut Jaka grogi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Wih, seruu banget nih ceritanya! Jangan lupa update ya thor!
2023-08-06
1