Kayla menatap bangunan indah di depannya, SMA Galaksi. Sekolah menengah atas, favorit di kalangan remaja. Tempat berlangsung nya alur cerita di dalam novel.
Sekarang kayla masih berada di dalam mobilnya, bersama bodyguard nya yang akan ikut bersekolah juga. Dia di perintahkan untuk menjaga nya selama berada di lingkungan sekolah, dengan menyamar sebagai murid. Tidak lupa dengan sang supir, yang akan mengantar jembut nya juga.
"Hah, kenapa Daddy mendaftarkan gw di sekolah ini sih." Ujar Kayla, merasa kesal.
Bagaimana kalau semisalnya dia ikut serta dalam alur cerita, dan kematiannya tidak bisa di hindarkan.
"Ada apa nona? Tanya Kevin di samping nya, yang sedari tadi mengamati ekspresi majikannya.
"Mulai sekarang kalau di sekolah jangan panggil gw nona, Kayla aja." Ujar Kayla.
"Baik, nona." Ujar Kevin.
"Kapan kita akan keluar nona? Tanya Kevin, pasalnya murid-murid sedari tadi terus saja berbisik-bisik, dan memandang ke arah mobil. Karena sang pemilik belum menampakan wujudnya.
Sang supir juga mengangguk setuju, kenapa majikan nya belum keluar juga. Ini sudah 10 menit berlalu.
Tentu saja itu juga membuat sekumpulan pemuda, di sebelah sana bertanya-tanya.
"Itu mobil milik siapa sih." Tanya Dava kesal, pasalnya dia sangat penasaran dengan pemilik mobil itu.
Teo menggeleng tidak tahu, "Gw juga gak tahu, tapi keknya orang kaya deh. Di liat dari harga mobilnya aja aja udah mencolok gitu."
"Itu murid baru." Ucap Gara membuat teman-teman nya mengangguk.
Dan bertanya-tanya.
"Oh."
"Kok lo tau ada murid baru?" Ujar Farka.
"Ck, Gara mah serba tau." Jawab Erka.
"Gara mubar nya cewek atau cowok?" Tanya Teo.
"Dua-duanya." Jawab Gara, dengan malas.
Berbeda dengan mereka, Devano sedari tadi terus menatap tajam mobil itu.
Entah mengapa sepertinya akan ada seseorang, yang akan membuat dirinya nya tertarik seperti magnet.
Kayla menghela nafas, alasannya tidak kunjung keluar karena, di depan sana banyak sekali siswa-siswi yang memperhatikan. Di tambah sekumpulan pemuda yang tidak di ketahui nya, juga terlihat memperhatikan ke arahnya.
"Pak, jangan lupa nanti jemput Kayla!"
"Siap non." Ujarnya.
Dengan malas akhirnya Kayla membuka pintu mobil nya, dan keluar. Membuat orang-orang dapat melihat sosok nya. Di susul dengan Kevin, yang ikut serta juga.
Orang-orang berbisik-bisik menatap kagum gadis itu, yang tidak mereka ketahui namanya. Bahkan ada yang memotret nya secara diam-diam.
"Gilak cantik banget." Ujar nya, dengan matanya yang berbinar-binar.
"Ck, bidadari satu lagi masuk sekolah kita."
"Yang cowok juga gak kalah ganteng, siapanya ya. Pacarnya kah?" Ucapnya, sambil berbisik.
"Gw juga gak tahu."
"Itu murid baru yang katanya itu kan." Ujar nya.
"Ini mah Queen SMA Galaxy yang baru gak sih, cocok dia."
"Gw setuju, mulai sekarang gw fans nya."
Kayla menatap orang-orang yang berbisik-bisik menatap nya. Seperti tidak pernah melihat orang cantik saja.
Sedangkan di sampingnya Kevin, hanya menatap datar.
"Nona ayo kita pergi, kepala sekolah sudah menghubungi saya."
Kayla mengangguk, "Yaudah, lo taukan dimana ruang kepala sekolah nya."
Sayangnya Kevin menggeleng, "Saya akan bertanya kepada murid-murid nanti."
"Yaudah, lo yang nanya ya!"
"Baik nona."
Sedangkan sekumpulan pemuda tadi, yang tidak lain adalah anggota geng motor. Sangat terlihat heboh, saat melihat mubar perempuan itu begitu sangat cantik.
"Anjir lah, ini mah bukan kaleng-kaleng. Spek bidadari." Ujar Erka.
Mereka mengangguk, "Siapa namanya?" Tanya Dava.
Gara menjawab, "Kayla Aurora Robert dan Kevin Garnett L."
"Ck, namanya aja cantik." Ujar Erka berdecak.
"Awas aja itu punya gw." Ujar Dava.
"Mana mau dia sama lo, lo burik." Ujar Farka.
"Yee sia anjir." Kesal Dava.
Farka memperhatikan wajah gadis itu, wajah itu terlihat tidak asing.
Tunggu, bukankah itu wajah gadis yang waktu itu. Saat dia berada di rumah sakit.
"Ck, kenapa dia ada di sini?" Tanya nya.
Devano bertanya dengan mimik wajah temboknya, "Lo kenal?"
Farka menggeleng."Enggak sih, cuman kita pernah ketemu di RS. Waktu gw ke taman, niatnya mau nenangin diri, eh malah ketemu dia."
Devano mengangguk.
"Kenapa lo nanya gitu?" Tanya Farka penasaran.
"Sama, gw juga pernah ketemu sama dia." Jawab Devano.
"Dimana?" Tanya mereka.
"RS, gw gak sengaja nabrak dia." Ujar nya.
"Oh, kok lo pada gak pernah bilang ketemu bidadari cantik itu sih sama gw." Ucap Erka.
Teo menjawab, ''Gak ada urusan nya sama lo."
Berbeda dengan teman-teman nya yang ribut.
Devano dan Gara mata kedua nya memperhatikan gadis itu. Dengan seorang pemuda di sampingnya, yang akan mendekat.
"Eh, eh liat anjir dia kesini?" Ucap Dava, entah mengapa dadanya terasa dag dig dug serr..
"Ya Allah, dada gw maraton mulu." Lanjutnya.
Mendengar itu Erka mendelik, "Pasti dia mau kenalan sama gw." Dengan percaya dirinya.
"Berisik anjing toh dia udah di depan kita." Ucap Teo, saat mubar itu sudah di depan matanya.
"Ekhem permisi, apakah kalian tahu di mana ruang kepala sekolah?" Kevin bertanya.
"Anjir formal." Bisik Erka, di telinga Gara. Membuat Gara menutup matanya sejenak karena Erka bau jigong.
"Gw tahu, mau gw antar?" ujar Devano, membuat teman-teman nya menatapnya tak percaya.
Benarkah ini temannya Devano, orang yang anti dan tidak suka ikut campur dengan urusan orang lain.
"Wah parah lo, bukannya kita lagi nungguin Yullia ya."
"Tumben lo peduli, jangan-jangan."
"Jangan bilang lo kecimput sama mubar cewek itu, terus Yullia lo kemanain." Bisik-bisik setan di sebelahnya, siapa lagi kalau bukan teman-temannya.
Kevin mengangguk, "Kalau tidak keberatan."
Sedangkan Kayla, hanya memperhatikan sekumpulan pemuda itu, yang tidak dia ketahui siapa namanya.
Kalau di lihat-lihat mereka heboh sekali, apakah mereka sekumpulan pemuda tidak berotak. Apalagi dari tadi pandangannya terus ke arah nya. Membuat Kayla risih.
Tunggu seperti nya dia mengenal kedua pemuda itu. Bukankah mereka pemuda waktu itu.
"Farka, anterin mereka ke ruang kepsek!" Ujar Devano.
Farka mendelik, kenapa harus dia.
"Gw amnesia, kalau lo lupa."
Devano menghela nafas, "Gara!"
Gara mengangguk, "Ikut gw!"
Kevin mengangguk, tidak lupa mengucapkan terimakasih.
Di sepanjang jalan hanya ada keheningan, Gara, Kevin ataupun Kayla mereka terdiam dengan pikirannya sendiri.
Gara berhenti saat pintu di depannya bertulisan 'Ruang kepala sekolah '
"Sampai di sini, kalian bisa sendiri kan." Tanya nya.
Kayla mengangguk dan tersenyum, "Thanks, buat udah nunjukin ruangan nya."
Gara tertegun."Ah ya, sama-sama." Ucapnya. Sambil melangkah pergi.
Pikirannya bertanya-tanya merasa heran dengan dirinya.
Kevin mengetuk pintu di depannya.
Membuat seorang wanita di sana menjawab dengan ramah, dan menyuruhnya masuk.
Saat memasuki ruangan Kayla menatap kagum, ruangan yang terlihat mewah itu. Membuat wanita ramah tadi mendengus dasar kampungan.
Di depan sana matanya melirik kursi besar di tengah-tengah meja, yang berbentuk persegi panjang. Melihat seorang pria dewasa yang tengah menatapnya tajam, membuat Kayla meneguk ludahnya kasar.
"Gilak ngeri banget." Pikirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments