Berteriak

"Akkkk..." Triak Kayla kaget, tidak dia akan terjatuh.

Pria di depannya juga melotot kaget, saat dirinya akan terjatuh. Menimpa tubuh gadis di depannya.

Namun, saat melihat kepala gadis di depannya hendak membentur lantai, dengan cepat dia menarik tubuhnya membalikkan posisinya.

Brukk

Kayla membuka matanya, sepertinya dia menimpa tubuh pria di depannya. Pria itu meringis, sepertinya benturannya cukup keras.

Ehem

Pria itu berdehem untuk menyadarkan gadis yang menimpanya itu, Kayla yang menyadari itu buru-buru berdiri dan membantu pria itu.

Pria itu menatap gadis di depannya tertegun sebentar, kenapa gadis di depannya terlihat sangat cantik, seakan sadar apa yang dipikirkannya dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak, apa lo pikirin sih." Pikir nya.

Kayla menatap pria di depannya "lo gak kenapa-kenapa?"

Pria itu terdiam, entah mengapa dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres dengan dirinya." Aneh, sebenarnya gw kenapa?" pikirnya.

Kayla menatap pemuda di depannya aneh," mungkin dia bisu?

Ehem

Kayla berdehem,''Gw minta maaf, seharusnya gw gak ngelamun tadi! "

"Lo gak ada yang luka kan?"

Sekali lagi pemuda itu hanya terdiam, Kayla tersenyum tipis, membuat pria itu menatap ke arahnya." Syukurlah, kalo lo gak papa. Btw makasih udah nolongin gw. Mungkin kalo lo gak narik gw tadi, entah apa yang bakalan terjadi."

"Kalo begitu gw pergi ya, sekali lagi makasih." Ucap Kayla dan berbalik melangkah pergi, meninggalkan pemuda tadi yang terdiam menatap perempuan itu yang perlahan-lahan mulai menjauh.

Pria itu bergumam pelan,"siapa perempuan itu?"

Sedangkan di sisi lain Kayla melangkah pergi ke arah taman rumah sakit yang luas, mendudukkan bokongnya di tempat duduk yang terbuat dari kayu. Matanya melihat bunga-bunga yang bermekaran dengan indahnya, di tambah pohon-pohon hijau di antara bunga-bunga itu.

Menurut nya desain taman rumah sakit ini sangat memanjakan mata, berguna untuk pasien agar menghilangkan kejenuhan dan ketegangan. Ditambah banyak berbagai macam bunga dengan warna-warni yang memancarkan aroma yang semerbak.

Kayla menutup matanya menghirup aroma bunga-bunga, sambil merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.

AGHHH

ANJING

BABI

SETAN

"KENAPA TAKDIR MEMPERMAINKAN GW!! " triak seorang pemuda itu, tanpa malu.

Kayla membuka matanya terkejut, sedangkan orang yang tadi berteriak sedang duduk di bawah pohon sambil mengacak -acak rambutnya, seperti orang gilak.

AGHH

"Gw pengen pulang sialan!" ucapnya.

"Hidup ini gak adil, kenapa tuhan begitu mempermainkan gw. Apa salah gw?" Lirihnya.

Berbeda dengan pemuda itu yang sedang perustasi, Kayla hanya menatap datar pemuda itu jauh dari tempat duduk kayu nya.

"Dasar gilak, kenapa dia teriak-teriak sih. Gak sadar apa, dia jadi perhatian orang-orang."

"Gimana kalo orang-orang mengira nya pasien sakit jiwa."

Dan benar saja, orang-orang yang berlalu lalang berhenti memerhatikan pemudah itu sambil berbisik-bisik.

"Sus kayanya dia udah gilak deh, masa teriak-teriak sendirian kan jadi merinding kan mbak."

"Iya, ya! "

"Sepertinya pemuda itu sedang mendapatkan masalah." Ucap suster itu.

"Jangan-jangan beneran pasien sakit jiwa." Kata orang -orang berbisik-bisik.

"Ck kasian mana masih muda."

"Mungkin karena di putusin sama pacarnya kali ya!"

"Iya deh, anak jaman sekarang kan gitu."

"Sus kenapa sih dibiarin, itu pasien nya nanti kabur."

"BERISIK LO ANJING! GW GAK GILA TOLOL! " triak Karel, wajahnya sudah memerah menahan emosi, berani sekali orang-orang itu mengatainya gila.

"psss ...psss orang nya marah tuh," bisik nya.

"Kayanya beneran gila deh."

"Mama kaka itu kenapa?" Tanya anak kecil itu.

"Sstt, kamu jangan ikut campur."

Kayla mengamati pemuda itu, benar kan orang -orang pada mengatainya gila.

Kayla mendengus, "Dasar bego, kalo ada masalah harusnya gak teriak di RS."

"Ganggu orang aja, niatnya mau cari angin malah ngeliat orang tekanan batin.''

Di sisi lain Karel menahan emosi, tangannya terkepal menatap mereka tajam. Membuat sekumpulan orang-orang tadi yang melihatnya gelagapan dan mulai pergi satu persatu.

"Ck, gw kelepasan teriak."

Karel kembali mengacak-acak rambutnya kembali, "Tolol, gimana caranya gw jalani kehidupan tubuh ini."

"Kenapa gw malah nyasar, kenapa gak mati aja."

PUK!

Karel tersentak merasakan tepukan di bahunya, "siapa lo?" tanya nya.

Karena melihat perempuan cantik menghampiri nya, "main tepuk aja, lo kenal gw! "

Kayla menatap pemuda di depannya itu kaku, dia mendengar ucapan pria itu tadi." Apa sebegitu sulitnya hidupnya. Sehingga pria itu mengatakan bagaimana cara untuk menjalani kehidupan tubuh ini, dan lebih baik mati."

"Mungkin lagi banyak masalah." Pikir nya.

Ketika pria di depannya ini bertanya, Kayla menjawab dengan kesal, "Kenapa, kenapa Lo teriak-teriak di RS. Lo tau, gara-gara lo teriak orang -orang pada keganggu! "

"Terus masalahnya apa? Bukan urusan lo juga kan! " ucap Karel, kenapa sok akrab sekali perempuan di depannya itu.

"Lo! " tekan Kayla, ternyata pria di depannya menyebalkan juga.

"Apa dasar cewek, gak jelas banget."

"Datang -datang ngomong gitu." dengkus nya.

Kayla menghela nafas pria ini ternyata suka cari perkara, mirip seperti adiknya. "Gw tau Lo banyak masalah tapi, berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupan yang Lo jalani. Jangan jadi orang bodoh yang cuman bisa ngeluh tanpa usaha."

Karel terdiam, "Lo aneh,kenapa lo ngomong kayak gitu?"

"Kita, kenal aja enggak."

"Mungkin karena gw juga sama, sama-sama di fase lelah." Ucap Kayla.

"Tapi, satu hal yang gw pelajari, waktu itu terbatas jadi, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu." Bagaimana pun, Kayla tidak bisa membiarkan orang ini kehilangan arah, dan ingin menyerah begitu saja.

Karel menatap datar, dia tidak tau harus bagaimana sekarang.

"Lo ngomong kayak begitu, seolah-olah lo tau aja apa yang gw jalani. Lo gak bakalan ngerti, jangan ikut campur urusan orang. Kita gak kenal."

"Lo bener, seharusnya gw gak ikut campur tentang hidup lo."

Kayla menatap dingin,"Tapi, gw cuman nyaranin. Buat hidup lo berguna, dan bernilai di mata orang."

"Itu aja, gw pamit." Ucap Kayla sambil melangkah pergi, meninggalkan Karel yang menatap nya rumit.

"Kenapa di saat begini gw teringat lo kak." Gumam Karel sambil menutup matanya dengan tangan.

"Kak Lo di mana? " lirih nya.

Karel terbangun ,sepertinya dia harus segera pergi dari taman ini. Takutnya sahabat tubuh yang di tempatinya sedang mencarinya, karena terlalu lama dia di luar.

Sedangkan Kayla dia sudah kembali di ruang inap nya, sambil mendengarkan cerocosan rohani dari mommy sedangkan sang daddy dia hanya diam sambil menyeruput kopi nya.

"Kay kamu dengarkan apa yang mommy bilang! "

Kayla menjawab, "Denger kok? "

"Apa! Dari tadi kamu diam aja kok."

"Yaudah Kayla gak bakalan buat khawatir mommy sama Daddy lagi, Kayla janji! " ucap Kayla.

"Janji ya! "

"Iya, mommy."

"Udah-udah sekarang kamu istirahat, kamu udah kan jalan-jalannya." Ucap Daddy.

"Udah dad, tapi kaki Kay masih kaku buat di gerakan. Jadi Kay gak terlalu banyak gerak." Ucap Kayla sambil tersenyum tipis, kedua orang tua barunya sangat perhatian.

"Hm, sekarang kamu istirahat."

"Siap Daddy!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!