perempuan sombong

Kayla menatap sepasang kaki di depannya lalu mendongak, menggeram marah saat tau siapa pemilik kaki itu.

"LO, KENAPA BALIK LAGI. LO BELUM PUAS NGATAIN GW LAGI!" triak Kayla marah, dengan nafasnya yang memburu.

"Harusnya lo bersyukur gw mau ke sini repot -repot bantuin lo." Ucap nya.

"Gw gak butuh bantuan lo ya."

Pemuda itu berdecak kesal jika bukan karena tanggung jawab, ia juga tidak mau melakukan ini.

Tadinya ia pikir perempuan di depannya itu hanya pura-pura, untuk menarik perhatiannya.

Namun, setelah ia pergi jauh. Dirinya dapat melihat apa yang di lakukan perempuan ini yang berusaha untuk berjalan.

Dan kembali terjatuh. Sepertinya perempuan itu tidak berbohong. Karena tidak tega, ia akan bertanggung jawab untuk kali ini saja.

"Ck biar gw tanggung jawab, karena udah buat lo lumpuh." Ucap nya.

Kayla melototi nya, "Siapa yang lo maksud lumpuh. Gw gak lumpuh ya, kaki gw emang sakit aja."

Tanpa mendengar celotehan Kayla, pemuda tampan itu dengan cepat mengangkatnya dengan ala tuan putri. Dengan refleks Kayla mengalungkan tangannya di leher pria itu.

"Lo apa-apaan hah!" Geram Kayla.

Sedangkan pemuda itu, hanya diam saja. Berjalan menuju ke arah tempat yang teduh, kebetulan ada kursi panjang di dekat pohon itu.

Mendudukkannya dengan hati-hati, "Huh makasih, sekarang lo boleh pergi." Ucap Kayla, tanpa melihat wajah orang itu.

Kayla tersentak kaget, bukannya pergi. Tanpa di suruh laki-laki yang tidak di kenalnya itu malah memijat kaki nya.

"Lo ngapain?" ujar Kayla.

"Lo bisa pergi sekarang, lo gak perlu ngelakuin ini."

"Berisik! Lo cukup diam aja." Ujarnya.

"Nama gw Xion, lo siapa?" ucap Xion.

"Huh, perlu gw beri tahu." Ujar Kayla dengan ketus.

"Cih, cewe sombong." Decak Xion.

Xion menatap lengannya, yang tengah sibuk memijat kaki putih perempuan sombong itu.

Ini untuk pertama kalinya, Xion memijat kaki seseorang apalagi itu perempuan.

"Lo tau, lo perempuan kedua yang gak caper sama gw." Ujar Xion.

Membuat Kayla tersinggung, "CAPER! KENAPA GW HARUS CAPER SAMA LO!" Triak nya.

"Ugh, gendang telinga gw. Lo apa-apaan, triak di depan telinga gw anjing!" kesal Xion.

"Lo yang apa-apaan ngatain gw caper,emang lo siapa. Berani lo bilang gitu di pertemuan pertama. Padahal kita gak saling kenal." Ketus nya.

Xion menyeringai, perempuan di depannya ini benar-benar sombong.

Xion yakin ketika perempuan sombong itu tau siapa dirinya, ia akan menyesali perbuatannya itu. Dan berbalik mengejarnya sama seperti perempuan lainnya.

"Gw udah selesai, sekarang gw mau pergi." Ujar Xion, dan melangkah pergi. Meninggalkan sosok perempuan itu sendirian.

"Huh, lagian juga gw gak butuh bantuan nya." Kesal Kayla.

"Kayanya gw harus istirahat dulu di sini deh, lagian gw gak mau langsung pulang begitu saja."

Kayla menyandarkan tubuhnya di bangku taman, menghela nafas panjang. Matanya tertutup pelan, lalu mendongak ke atas melihat langit biru yang cerah.

Tatapannya terasa lelah, banyak yang Kayla pertanyakan tentang hidupnya.

Terlalu lama melamun sampai ia tidak menyadari setetes air, turun dari langit mengenai kulit pucat nya.

Kayla tersadar, ia menengadahkan kedua tangannya.

"Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan."

Kayla menatap awan yang mendung, ia jadi teringat dengan Karel yang membenci hujan. Di saat seperti ini, harusnya ia ada di dekat adiknya.

Tatapan nya berubah menjadi sendu, Kayla merindukan adik nakal nya. Satu-satunya keluarga nya.

Tanpa adiknya entah mengapa hidup nya terasa hampa, ia tidak bisa memarahi adiknya lagi atau membuatnya kesal.

Tak

Tak

"Lo cewek sombong ter bodoh yang pernah gw temui." Ucap Xion tiba-tiba yang sudah berada di depan nya.

Kayla terkejut, bagaimana laki-laki itu bisa ada di depannya.

"Terkejut heh."

"Lo terlalu banyak ngelamun, sampe gw datang aja lo gak sadar ck." Decak nya.

"Lo, lo ngapain ke sini lagi?" tanya Kayla.

Kayla terlalu terlarut dengan pikirannya. Sampai ia lupa, bahwa tetesan air hujan semakin turun tanpa di sadarinya.

Xion mengangkat sebelah alisnya, "Heh, lo dari tadi di sini. Melamun, persis seperti orang bodoh."

"S-siapa yang lo maksud bodoh." Ujar Kayla.

"Lo gak tau ,lo sedang kehujanan." Tanya nya.

"Ge tau." Ucap Kayla.

"Terus, kenapa lo gak neduh?" tanya Xion.

"Menurut gw itu bukan urusan lo, mau gw kehujanan atau pun enggak. Lo gak berhak ngurusin gw." ujar Kayla.

Xion berpikir, bahwa perempuan di depannya itu bukanlah perempuan yang mudah untuk di taklukan.

"Ikut gw, kaki lo udah baikan kan." Tanya Xion.

Kayla berdiri dari duduknya, "Gw udah baikan, ini memang sering terjadi kalau gw kelelahan."

"Ayo! Ikut gw." Xion menggenggam tangan Kayla dan menariknya pergi.

"Eh, kita mau ke mana?" tanya Kayla, karena Xion tiba-tiba menariknya.

"Ikut saja!" ujar nya.

Sesampainya di mobilnya, Xion menyuruh perempuan itu untuk masuk ke dalam mobil miliknya. Milik perempuan itu maksudnya. Tidak lupa dengan meminta kunci mobil pemiliknya.

BRUGH!

Xion menutup pintu mobil, "Anterin gw pulang, anggap aja sebagai balas budi karena udah nolongin lo." Ucap Xion, sambil bersandar.

"Dasar pria aneh, lo tiba-tiba nyeret gw. Ke mobil milik gw, dan seenaknya lo tiba-tiba aja masuk dan nyuruh gue buat nganterin lo pulang." Ucap Kayla, dengan tatapan tajamnya.

"Gw cuman minta tanggung jawab lo, karena lo udah buat seorang Xion melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan. Seperti memijat kaki lo contohnya." Ucap Xion.

Wajah Kayla memerah, seperti akan meledak.

"Gw gak nyuruh lo buat pijatin kaki gw ya!" ujar Kayla.

"KELUAR!"

"Heh, gw juga terpaksa nebeng sama lo ya. Jangan suruh gw buat keluar, karena di luar hujan." Ujar Xion.

"Dari pada lo banyak bicara, cepat! Kemudikan mobilnya. Nanti gw beri tahu di mana alamat rumah gw." Ucap Xion, datar.

"Lo seenaknya ya, nyuruh-nyuruh gw. Lo siapa?" ujar Kayla.

Xion terkekeh, jelas sekali dia sedang mengejek perempuan di samping nya itu.

"Ternyata perempuan itu semuanya sama saja merepotkan." Ucap Xion.

"Kalau gw merepotkan, lantas bagaimana dengan nyokap lo. Apa juga merepotkan?" ujar Kayla.

"Perasaan gw cuman bilang perempuan itu merepotkan, bukan nyebut nama lo "Ujar Xion.

"Lo..."

"Dasar brengsek..." Gumam Kayla, tidak tahu saja Xion mendengar nya meskipun pelan.

"Ck, cepat nyalakan mobilnya!" ujar Xion, memerintah.

Namun tak ayal Kayla menyalakan mobilnya, dan berjalan pergi.

Ia harus segera mengeluarkan pria itu, Kayla sudah tidak tahan dengan nya.

Xion menatap perempuan sombong itu, lalu menggeleng pelan. Perempuan di depannya itu terlihat cantik, sangat cantik. Kalau saja dia tidak cuek seperti itu.

Apa-apaan pikirannya itu.

Bagaimana bisa ia mengakui perempuan sombong itu cantik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!