CH-2

“Lucia!! Lucia!!”

Mulut yang sudah terbuka lebar, bersiap memasukkan satu sendok penuh makanan kedalam sana, terjeda untuk sesaat ketika seseorang kembali menyebut namanya.

Lucia, gadis itu hanya bisa memutar bolamatanya malas “Cckk bisakah aku mengisi perut terlebih dahulu?” Gerutunya, kesal karena tak diberi waktu untuk sekedar menyantap makanannya dengan tenang.

“Hey!! Hey!! Letakkan makananmu dulu! Ini gawat, benar-benar gawat” Richard, pria itu datang dengan tergopoh-gopoh pun wajah panik. Secepat kilat meraih piring ditangan Lucia lalu meletakkannya ke atas meja.

“Uuiihh, apa lagi tuan Richard?! Bukankah tugasku sudah selesai?” Lucia mengeluh lesu, jujur ia memang sangat lapar saat ini, setelah menuntaskan pekerjaannya tadi.

“Tuan Luz, dia-, dia ingin bertemu denganmu!” Sedikit tergagap Richard menyampaikan pesan dari tamunya itu. Ada pun perasaan khawatir akan nasibnya. Memanglah Javier tak mengkritik apapun tentang restaurant ini, namun tiba-tiba saja ia ingin bertemu dengan salah satu karyawannya, apa itu tidak terdengar aneh?

“Bertemu denganku?” Tanya Lucia memastikan sembari menunjuk dirinya. Sama halnya seperti Richard, ia pun bingung dengan hal ini.

Richard mengangguk ribut “Cepatlah Lucia! Jangan sampai tuan Luz murka karena terlalu lama menunggu”

Lucia masih terdiam, pikirannya benar-benar tidak tenang. Bertanya juga mengingat kembali kira-kira kesalahan apa yang telah ia perbuat.

“Cckk ayo!” Richard dibuat gemas, ditarik tangan Lucia dengan cepat membuat gadis itu sedikit terkejut.

Tanpa melayangkan protes, Lucia mengikuti langkah Richard dari arah belakang dengan sedikit terburu-buru. Masih tenggelam ia dengan pemikiran sendiri mengenai motif pertemuan mendadak ini.

*********

“Aku mohon Lucia, jangan sampai kau membuatnya murka. Awas saja jika namaku sampai terseret” ancam Richard begitu ia dengan Lucia sampai di depan ruangan VVIP, masih pada tempat yang sama.

Lucia menatap horor ke arah sang manager sekaligus sahabatnya ini “Cckk Richard, bisakah kau tenang dan jangan menakutiku! Aku melakukan tugasku sesuai prosedur, tidak mungkin ada kesalahan” Saking kesalnya, Lucia bahkan melupakan panggilan formalnya kepada Richard.

Richard menghela nafas “Oke-oke, maafkan aku. Sekarang masuklah” pintanya kepada Lucia sedikit lebih lembut.

Lucia pun sama seperti Richard, walaupun ia terlihat tenang namun nyatanya perasaan gugup mulai menguasai hatinya. Perlahan namun pasti, ia melangkah masuk, membuka pintu ruangan itu dengan hati-hati.

“Se-selamat malam” menunduk kepala Lucia sejenak lengkap dengan kalimat sapaannya. Semakin gugup dirinya kala mendapati dua sosok dengan aura mengintimidasi, didepan sana.

“Duduklah nona Lucia” pinta pria yang berdiri dibelakang sang mafia, ialah Miguel sang tangan kanan.

Lucia mengangguk patuh, melangkah menuju sofa, yang sepertinya telah disediakan khusus untuknya. Duduklah ia disana dengan rasa kepercayaan diri yang semakin menipis. Hening, sesaat tak ada pembicaraan apapun yang tercipta dan tentunya semakin membuat Lucia takut. Tertunduk kepala tak berani membalas tatapan Javier, yang ia sadari telah mengawasi sedari masuk ke ruangan ini.

“Lucia Cataline..” merdu pun berat maskulin terdengar suara pria itu, berdengung ditelinga Lucia.

Lucia mengangkat kepalanya “Saya tuan..”

“Sial, kenapa dia tersenyum aneh seperti itu?” Batin Lucia, sedikit ngeri dengan smrik yang ditampilkan oleh Javier.

“Nama yang bagus..” puji Javier, fokus matanya menatap gadis dihadapannya bahkan hampir tak berkedip.

“Terima kasih tuan” malu-malu bercampur canggung ia mengucapkan kalimat itu.

“Berapa upahmu bekerja sebagai pelayan disini?” Kening Lucia sedikit mengkerut dengan pertanyaan ini.

“Apa yang ia maksud adalah gajiku? Kenapa dia menanyakan hal itu?” Lucia hanya bisa membatin, tak berani jika bertanya secara langsung.

“Aku rasa tidaklah terlalu besar. Untuk itu bekerjalah denganku” sambung Javier , ia rasa terlalu lama jika harus mendengar jawaban dari gadis ini. Cukup membuang-buang waktu, pikirnya.

“Be-bekerja dengan anda?” Ragu-ragu Lucia bertanya, alih-alih menjawab pertanyaan Javier yang pertama.

“Hhmm.. aku tertarik padamu dan bekerjalah denganku!” Diperjelas oleh Javier sekali lagi, membuat Lucia terkejut dengan pernyataan itu.

Bukan hanya Lucia, pria yang setia berdiri dibelakang tuannya pun dibuat terkejut dengan pernyataan Javier. Miguel sangat tahu jika tuannya tidak suka berbasa-basi, apapun yang ia inginkan pastilah harus to the point. Namun tetap saja, pernyataan Javier yang satu ini diluar dugaan.

“Bekerja dengan anda?” Lucia kembali bertanya, harus ia perjelas maksud dari kalimat itu.

“Aku akan membayarmu 5 kali lipat dari gajimu sebagai pelayan disini. Pekerjaannya cukup mudah, jadilah asisten pribadiku. Siapkan segala sesuatu kebutuhanku, temani kemana pun aku pergi dan...” urai Javier, namun ia seperti sengaja menggantung kalimatnya di akhir.

Lucia semakin merasa bingung “Dan?”

Javier mengubah posisi duduknya, kaki yang semula terlipat penuh wibawa kini dibawa turun sejajar, dengan kedua tangan menumpu diatasnya. Tak lupa menampilkan smirknya, membuat Lucia merasa tidak nyaman lagi.

“Dan berikan aku service terbaikmu saat berada diranjang” bisiknya, namun masih terdengar jelas ditelinga Lucia dan Miguel.

Sesaat Lucia membeku, berusaha mencerna kalimat terakhir yang diucapkan oleh Javier. Service terbaik saat berada di ranjang? Apa ini artinya, Javier memintanya untuk menjadi seorang j*lang?

Lucia menarik nafas dalam-dalam, sontak berani membalas tatapan Javier tak kalah tajamnya. Lenyap sudah rasa hormatnya kepada pria yang nampak berwibawa pun bijaksana ini. Sungguh Lucia tak terima jika harga dirinya direndahkan.

Satu lagi, ia akan tarik kembali pemikirannya waktu itu, tentang pesona Javier yang menawan. Paras tampannya telah dikotori dengan sifat bajingannya.

“Maaf atas kelancangan saya, tuan Javier yang terhormat. Mengenai tawaran anda, saya benar-benar tidak tertarik.” Tolak Lucia, seketika mimik wajahnya menunjukkan rasa kesal yang teramat.

Apakah seorang gadis sederhana seperti dirinya harus dipandang rendah seperti ini?

Memanglah ia membutuhkan uang, namun bukan berarti ia bersedia membuka selangkangannya untuk pria mesum seperti Javier.

“Jika tidak ada hal penting lagi yang ingin anda sampaikan. Saya mohon undur diri, sebab masih banyak hal yang harus dikerjakan” lantas berdiri dengan kepala tertunduk sejenak, masih ia sisakan sedikit rasa hormatnya kepada Javier. Harus ia akhiri pertemuan tak berfaedah ini secepat mungkin. Lantas Lucia berbalik dan hendak melangkah keluar.

Javier mengangkat kedua alisnya dengan sudut bibir sedikit tertarik membentuk smrik meremehkan. Menarik, ia semakin merasa tertantang, sebab Lucia adalah wanita pertama yang berani menolak pesona serta permintaan mutlak darinya.

“Bagaimana dengan 10 kali lipat?” Cegah Javier, mencoba untuk memberikan sebuah penawaran dan dirasa kali ini Lucia tak akan menolak. Lihat, langkah Lucia terhenti, membuat pria ini tersenyum bangga. Sudah ia yakini, jika tak satu wanita pun mampu menolak pesona serta uangnya.

Tubuh Lucia berbalik, kembali bertatapan dengan Javier pun terkekeh merdu “Sungguh, saya tidak tertarik tuan. Saran saya, simpan uang anda atau berikan kepada j*lang diluar sana. Saya yakin mereka akan membuka selangkangannya dengan senang hati. Selamat malam” final Lucia, lantas benar-benar melangkah pergi.

Alih-alih marah, senyum di wajah tampan Javier semakin mengembang lebar. Jiwa penakluknya bergejolak karena penolakan gadis ini.

“Nona Lucia!” Panggil Miguel, hendak mencegah dari pada kepergian gadis itu, namun sayang dihiraukan sedikit pun.

“Biarkan dia pergi!” Titah Javier yang dijawab dengan anggukan kepala oleh empunya. Jujur jika Miguel pun tertegun dengan sikap berani Lucia, mengingat selama ini seorang Javier tak pernah mendapat penolakan atas apapun yang ia kehendaki.

“Cari tahu tentang gadis itu!” Titahnya yang langsung disanggupi saat itu juga.

“Kita lihat, sejauh mana sifat sombong itu akan bertahan”\~Javier

Bersambung..

Terpopuler

Comments

dw granny

dw granny

halah jav , jgn main kotor donk klu mau beneran sm Lucia .. pasti pake trik kotor yg bikin Lucia terpaksa trm krj jd cewk bayaran nya 😡

2024-03-20

2

wikha Sandra

wikha Sandra

paling suka yg berbau² mafia gni 😆

2024-02-27

2

azura alesha

azura alesha

/Smirk/

2024-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!