Beberapa jam sebelumnya
Sekretaris pria tampan itu membuka ruang kerja atasannya lalu menyerahkan dokumen yang sempat di mintanya tadi.
"Apa jadwalku hari ini?" tanya Kellan
"Jadwal anda hari ini hanya rapat tuan dan itu pun siang nanti setelah jam istirahat" jawab Eliot
Kellan tidak menjawab matanya hanya fokus pada dokumen yang di pegangnya.
"Pesankan makanan untuk nanti rapat" titah Kellan
"Baik Tuan, selama melakukan rapat saya selalu menyediakan makanan" Eliot
"Hm, pesan di toko Sweet Bakery" titah Kellan
Eliot heran kenapa di toko yang berbeda, sedangkan perusahaannya selalu memesan di toko kue yang sudah menjadi langganannya.
"Maaf Tuan tapi perusahaan kita sudah memiliki langganan sendiri untuk memesan makanan" Eliot
"Kau membantahku?!" ucap Kellan menatap tajam Eliot
"Ti..tidak Tuan, baik saya akan segera menghubungi toko tersebut untuk mengantarnya tepat di saat kita akan melakukan rapat" ucap Eliot panik ketika atasannya marah hanya karena gara gara toko kue.
Kellan menyerahkan kertas yang berisi tulisan angka beberapa digit, dia melanjutkan kembali membaca dokumen yang menurutnya lebih penting.
Eliot yang langsung paham mengambil secarik kertas tersebut. Karena tidak ada lagi perintah Eliot berbalik badan lalu pergi dari ruangan kerja atasannya untuk kembali ke ruangannya sendiri.
Ketika sudah berada di luar ruangan Kellan, karena dirinya sudah mendapatkan Nomor telepon toko tersebut dari Kellan sendiri Eliot langsung menghubunginya.
"Halo, saya dari perusahaan Pt.Nagatama Sundayla kami ingin memesan kue untuk rapat nanti siang sebanyak 400 pcs, dan tolong sekalian antarkan langsung apa bisa?" tanya Eliot ketika panggilannya telah terjawab
"Kira kira pukul berapa Tuan mengadakan rapat? Tanya Risty
"Pukul 13:30" jawab Eliot
"Baik Tuan, saya akan mengabari atasan saya lebih dulu nanti saya hubungi bapa kembali" ucap Risty sopan
"Baiklah, saya tunggu secepatnya" Eliot
"Baik Tuan" ucap Risty lalu memutus panggilannya
...----------------...
Dan Aqela sekarang sudah berada di depan gedung pencakar langit yaitu perusahaan Pt. Nagatama Sundayla.
Aqela turun dari mobil lalu membuka bagasinya dan mengambil box yang berisi kue tersebut.
Aqela berjalan dengan memeluk box tersebut hingga dirinya tidak dapat melihat arah depan, Aqela hanya bisa menengok kan wajahnya kesamping karena tertutup box kue.
Setelah di depan gedung Aqela di berhentikan oleh beberapa penjaga dan di tanya tanya, setelah menjelaskannya Aqela melanjutkan langkahnya kembali.
Aqela berjalan menuju resepsionis untuk menanyakan di mana letak ruangan untuk rapat, karena orang yang memesan kuenya menyuruhnya untuk langsung di antarkan ke ruang rapat saja.
"Permisi" Aqela
"Ada yang bisa saya bantu?" ucap resepsionis itu ramah
"Saya mau mengantarkan pesanan kue untuk rapat, dan saya di suruh mengantarkannya langsung" Aqela tersenyum ramah
"Ruang rapat ada di lantai 15 Nona, dan lift ada di sebelah pojok sana" ucap resepsionis menunjuk Lift khusus karyawan, sedangkan Aqela tidak dapat melihat karena terhalang oleh box yang isinya kue
"Terimakasih" Aqela
Setelah tau ruang rapat ada di lantai berapa, Aqela langsung menuju lift, kebetulan sekali Aqela melihat lift itu terbuka dan ada yang memasukinya Aqela langsung berlari kecil dengan box kue di pelukannya
"Tunggu Tuan tunggu" Aqela menghentikan orang tersebut untuk menutup lift
Sedangkan orang tersebut ingin mengatakan dirinya salah lift, tapi orang di sebelahnya mencegah untuk mengatakan ini lift khusus dan dirinya tidak berani membantah lalu mengijinkan untuk perempuan tersebut ikut masuk kedalam lift khusus CEO.
Setelah Aqela masuk Eliot menekan tombol lift 15 dan Aqela tidak dapat melihat itu karena tertutup box. Eliot merasa heran kepada perempuan ini, yang tidak kunjung menekan tombol lift.
"Maaf nona anda mau ke lantai berapa biar saya yang menekan tombolnya" ucap Eliot kepada Aqela
"Ah iya, lantai 15 Tuan maaf merepotkan anda" ucap Aqela, dirinya lupa bahwa dia sedang memegang box kue jadi tidak bisa menekan tombol
Eliot tidak menekan tombol tersebut karena dia pikir tujuannya sama.
Karena lehernya merasa pegal Aqela menurunkan box kuenya dulu di bawah lalu dia memijit pelan bagian lehernya yang sedikit pegal.
Tentu saja hal itu jadi pusat perhatian pria yang ada di belakang Aqela, sedangkan Aqela tidak menyadari itu.
Sedangkan Aqela dirinya baru menyadari ketika melihat pantulan bayangan dari pintu lift ternyata ada pria lain selain pria tadi dikira dirinya hanya pria tadi saja yang memasuki lift.
Dirasa sudah lebih baik Aqela berniat mengangkat kembali box kue tersebut tapi sebelum Aqela sempat memegang box tersebut Eliot lebih dulu mengambilnya.
Aqela langsung berbalik menghadap Eliot untuk mengambil kembali box tersebut tapi dirinya tertegun melihat seorang pria tampan yang Aqela kenal juga ada di depannya sekarang.
Aqela langsung menarik kesadarannya kembali lalu menatap Eliot, sebelum Aqela berbicara pintu lift terbuka. Dan kedua pria itu langsung keluar lift di ikuti oleh Aqela di belakangnya.
"Tuan berikan box kue itu kepada saya, saya harus mengantarkannya ke ruang rapat tepat waktu" Aqela
"Ini ruang yang anda tuju Nona" ucap Eliot ketika sudah ada depan pintu ruang rapat
Aqela menengok kesamping dan benar saja di sana sudah banyak orang untuk rapat.
"Ah begitu ya" Aqela tersenyum canggung dengan menggaruk kepala yang tidak gatal
"Dan saya orang yang memesan kue ini Nona" Eliot
Aqela menganggukkan kepalanya.
"Karena kue nya sudah diterima oleh anda langsung dan perusahaan anda sudah membayarnya jadi urusan kita selesai dan terimakasih sudah membeli kue di toko kami. Saya permisi" ucap Aqela tersenyum manis kepada dua pria yang ada di hadapannya.
Eliot mengangguk lalu tersenyum ramah, sedangkan Kellan menatap Aqela dengan tatapan rumit.
Aqela yang di tatap oleh Kellan seperti itu merasa takut dan heran sekaligus, jadi dia buru buru untuk pergi dari sana. Aqela berbalik dan berjalan menuju lift, baru beberapa langkah meninggalkan kedua pria tersebut terdengar suara berat menghentikannya.
"Kata siapa urusan kita sudah selesai?" ucap Kellan menatap punggung Aqela datar
Aqela berbalik lalu menatap Kellan yang menatapnya datar. Aqela mengernyitkan dahinya bingung, bukan hanya Aqela yang bingung Eliot pun sama bingungnya.
Eliot menjadi bertanya tanya "Ada apa dengan Tuannya? Biasanya dia tidak peduli kepada oranglain dan tidak ingin terlibat apapun apalagi soal perempuan, tadi saja dia menyuruhku untuk membawakan box kue nya, hey sejak kapan seorang Liceo Kellan Walker peduli terhadap orang lain?" Eliot berperang dalam pikirannya
"Urusan apa lagi yang belum selesai Tuan?" tanya Aqela bingung
"Kau harus menyiapkan semua kue ini di meja rapat dan di meja kerja ruanganku, tentunya setelah aku selesai rapat kau menyiapkannya" ucap Kellan membuat Eliot spot jantung
Eliot berperang kembali dengan pikirannya
"Sejak kapan atasanku ini bisa berbicara panjang lebar seperti itu? Dan sejak kapan tuan Kellan mengijinkan perempuan lain memasuki ruangannya?" Eliot menggelengkan kepalanya tidak mengerti
"Kalau kau tidak mau, aku akan mengembalikan semua kue ini dan aku akan membuat rating toko mu jelek. Bagaimana?" lanjut Kellan ketika Aqela hanya diam
Aqela dan Eliot mendengar ancaman Kellan langsung terbelalak
Sedangkan Kellan sudut bibirnya sudah terangkat sedikit hanya saja mereka berdua tidak menyadari itu.
#bersambung
Mohon dukungan kalian ya guys tinggalkan jejak kalian. Like dan komen, karena dukungan kalian membuatku bersemangat untuk update terus setiap harinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments