Setelah keluar dari ruangannya Kellan dan Eliot memasuki lift khusus untuk CEO.
Ting ..
Kellan keluar dari lift, beberapa karyawan yang berpapasan dengan Kellan mereka langsung menundukkan kepala.
Kellan hanya berjalan lurus menuju pintu keluar lalu memasuki mobil ketika Eliot sudah membukakan pintu mobil untuk dirinya.
Selama perjalanan tidak ada percakapan yang ada hanya keheningan, bagi Eliot ini sudah biasa.
Sesampainya di tempat tujuan Kellan keluar dengan di bukakan pintu oleh Eliot, Kellan berjalan dengan gagah memasuki restauran yang sudah di boking untuknya melakukan meeting.
Para kaum hawa yang melihat kedatangan Kellan di buat melongo, kagum akan visualnya.
Walaupun mereka sering melihat wajahnya di tabloid atau di tv mereka tidak akan bosan memandang wajahnya. Menurut mereka Kellan lebih tampan jika di lihat secara langsung.
Kellan yang di tatap dengan penuh minat oleh para pengunjung wanita di restauran ini tidak membuat Kellan tertarik untuk menatap mereka balik. Justru Kellan semakin mendatarkan raut wajahnya.
Sedangkan Eliot dia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini wanita yang memandang tuannya penuh minat.
Selama Eliot bekerja dengan tuannya, Kellan tidak pernah berkencan atau membawa perempuan lain ke kantor atau ke mansion kecuali teman satu sekolahnya dulu yaitu Nona Veronica.
Yang Eliot tau, Kellan dekat dengan Nona Veronica dan beberapa teman lainnya yaitu tuan Wiliam Aston, Justin smith, dan Samuel Darwin mereka semua teman satu sekolah atasannya dulu.
Meeting dengan klien telah di mulai, mereka mengobrolkan hal hal yang akan menguntungkan satu sama lain, dan kerugian yang kemungkinan kecilnya terjadi. Setelah setuju dan membuat kesepakatan Kellan menyudahi meeting tersebut
"Senang bekerja sama dengan anda Tuan Walker" ucap klien tersebut dengan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan
Kellan membalas uluran tangan kliennya tersebut lalu mengangguk.
Klien tersebut tidak tersinggung atas sikap yang Kellan berikan malah dia sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan perusahaannya yang akan membuat perusahan dirinya semakin berkembang.
Kellan dan Eliot pamit lebih dulu karena masih ada pekerjaan lain yang menunggunya. Mereka berdua meninggalkan kliennya dan berjalan keluar restauran.
"Setelah peresmian hotel ada lagi?" Tanya Kellan datar setelah mereka memasuki mobil
"Tidak ada lagi tuan" jawab Eliot
Kellan tidak menjawab dia memejamkan matanya sebentar.
Setelah beberapa menit perjalanan dari restauran menuju hotel baru yang akan di resmikan, mereka telah sampai dengan di sambut oleh beberapa orang yang sudah berjejer rapih dan karpet merah yang telah di gelar serta ada banyak wartawan dan banyak karangan bunga yang mengucapkan kata selamat.
Eliot membukakan pintu mobil untuk Kellan. Kellen turun dari mobilnya lalu berjalan memasuki hotel yang akan di resmikan nya hari ini.
Di dalam hotel para staf serta para pengurus lainnya sudah menunggu kedatangannya.
"Tuan Kellan, tuan Eliot" sapa pihak manager perhotelan
Kellan dan Eliot hanya mengangguk
"Apa bisa kita mulai sekarang tuan?" Tanya manager hotel
"Hm"
Manager itu memberikan nampan yang di atasnya sudah ada gunting, Kellan mengambil gunting tersebut
"Dengan ini saya Liceo Kellan Walker pemilik dari The Kells Hotel meresmikan Hotel ini telah di buka" ucap Kellan lalu menggunting pitanya.
Suara riuh tepuk tangan terdengar di telinga Kellan serta suara jepretan dari kamera yang menyoroti wajah tampannya. Dan Kellan tetaplah Kellan dengan ekspresi datarnya walaupun wartawan memotret dirinya.
...----------------...
Seorang gadis cantik melepas apron dan cap hairnet ketika di rasa sudah cukup membuat kue untuk hari ini biar sisanya Desi dan Sinta saja Karena Desi dan Sinta sudah di berikan resepnya jadi hanya tinggal membuatnya. Dan mereka pun sudah terbiasa untuk melakukannya.
Aqela hanya membuat kue yang mereka tidak bisa buat, menurut mereka kue terbaru yang Aqela buat itu susah mereka selalu gagal membuatnya jadi mau tidak mau Aqela yang membuatnya.
Setelah mencuci tangan, melepas apron dan cap hairnet Aqela berjalan keluar dari dapur menuju ruangannya.
Melihat pengunjung yang banyak Aqela merasa sangat bersyukur bahwa usahanya tidak sia sia. Aqela melanjutkan langkahnya dan menaiki anak tangga untuk ke ruang kerjanya.
Merasa lelah Aqela mendudukkan dirinya di sofa lalu memejamkan mata sesaat. Aqela membuka matanya lalu melihat jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukan pukul 15:30 masih ada waktu pikirnya untuk istirahat sebentar
Aqela merebahkan badannya di sofa lalu mulai memejamkan matanya sebentar untuk istirahat.
Beberapa jam kemudian ..
Tok ..
Tok ..
Tok ..
Mendengar ada yang mengetuk pintu, Aqela berjalan setengah sadar dengan rambut yang sedikit berantakan lalu membuka pintu ruangan nya.
"Nona anda tertidur?" Ucap Risty
"Iya, kau sudah mau pulang?" jawab Aqela ketika mulai sadar sepenuhnya
"Iya nona karena ini sudah pukul 17:30 waktunya pulang dan saya tidak melihat anda keluar dari ruangan Nona sejak tadi jadi saya kemari takut terjadi sesuatu dengan anda" Risty
Aqela melihat jam yang melingkar di tangannya dan benar saja dirinya tertidur selama itu.
"Kau pulang duluan saja, semuanya sudah di bereskan? Tanya Aqela
"Sudah Nona" Risty
"Yasudah kamu dan teman teman kamu pulang saja duluan biar nanti aku yang mengunci pintunya" Aqela
"Baik Nona" ucap Risty lalu pergi meninggalkan Aqela
Aqela langsung bergegas meninggalkan ruangannya, Aqela mematikan lampu ruangannya setelah itu dia bergegas turun ke bawah.
Aqela menuruni tangga lalu mematikan lampu lantai dasar setelah itu dia buru buru keluar dan langsung mengunci pintu toko nya.
Aqela memasuki mobil lalu mengendari mobilnya lebih dulu menuju supermarket untuk belanja bahan dapur yang sudah habis.
Aqela memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobil dan memasuki supermarket tersebut.
Aqela membawa troli lalu mulai memasukan apa saja yang menurutnya bahan masakan di rumahnya habis.
Saat Aqela melihat lihat dirinya tidak fokus kedepan dan akhirnya trolinya menabrak perempuan yang ada di depannya yang sedang memegang sekotak telur
Bruk ..
"Aargh!" perempuan tersebut sedikit berteriak
Praaak ..
Telur yang di pegang perempuan tersebut pecah.
Aqela kaget bukan maen lalu dia dengan cepat mengambil sekotak telur yang sudah pecah tersebut
"Maafkan saya Nona maafkan saya, biar saya yang membayar telur yang pecah ini" ucap Aqela ketika mengambil telur tersebut
Ketika Aqela menatap perempuan tersebut Aqela tertegun karena dirinya kenal dengan perempuan tersebut apalagi lelaki yang ada di sebelahnya, Aqela tau.
Karena Aqela pernah satu sekolah dengan mereka berdua, tapi Aqela hanya sekedar tau karena mereka berdua sangat populer di sekolahannya dulu.
Ketika Aqela menatap si pria, pria tersebut juga menatap Aqela dengan tatapan rumit. Aqela memutus pandangannya lalu mengalihkan kembali menatap perempuan yang ada di hadapannya.
"Memang seharusnya kau yang mengganti" ucap perempuan tersebut
Aqela hanya mengangguk dia tidak ingin membuat keributan di tempat umum jadi lebih baik dia segera meminta maaf agar semua selesai pikirnya.
"Sekali lagi maafkan saya" ucap Aqela lalu pergi dari hadapan mereka berdua
Sedangkan mata seorang pria yang bersama perempuan itu tidak mengalihkan pandangannya menatap Aqela dari mulai dia tidak sengaja menabrak, mengambil telur yang pecah, meminta maaf kepada perempuan di sebelahnya lalu pergi
Tatapannya masih tertuju kepada perempuan tersebut.
Melihat temannya hanya diam dan terus menatap perempuan yang menabraknya, dirinya menjadi kesal sendiri.
"Ayo" perempuan itu menyadarkan sahabatnya yang terus menatap perempuan tadi.
Pria tampan itu tidak menjawab hanya berjalan mengikuti perempuan yang ada di depannya. Lalu mereka pergi ke kasir untuk melakukan pembayaran.
Sedangkan Aqela dirinya sedang memikirkan kejadian barusan. Aqela membatin "apa mereka sudah menikah?"
Karena sejak SMA dulu perempuan itu selalu di gosipkan berpacaran dengan pria tampan yang barusan bersamanya.
Tidak mau terlalu memikirkannya Aqela lanjut berbelanja kebutuhan dapurnya.
Sebelum membeli ini dan itu Aqela menghubungi Kakak nya lebih dulu untuk menanyakan malam ini dirinya mau di buatkan makanan apa, Kakaknya ini sedikit pemilih dalam hal makanan tidak seperti Ayah nya.
Tuut ..
Tuut ..
"Halo" suara dari sebrang telepon
"Ka aku lagi di supermarket, mau aku buatkan makanan apa untuk makan malam nanti?" Tanya Aqela
"Aku tidak pulang malam ini lembur sampai pagi, kalau Ayah sepertinya sudah pulang" jawab Aiden
"Yasudah kalau begitu aku tutup dulu" Aqela
Setelah telepon dimatikan Aqela lanjut membeli beberapa sayuran, daging dan buah buahan dirasa sudah cukup Aqela berjalan menuju kasir untuk membayar.
Aqela keluar dari supermarket menuju basement tempat dirinya memarkirkan mobil dengan membawa kantong belanjaan di tangannya.
Aqela memasukan kantong belanjaannya kedalam bagasi mobil setelah itu Aqela mulai menjalankan mobilnya meninggalkan supermarket tersebut.
#besambung
Mohon dukungan kalian ya guys tinggalkan jejak kalian. Like dan komen, karena dukungan kalian membuatku bersemangat untuk update terus setiap harinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments