Sup ayam jahe

"Lepaskan!" ucap Kanaya sambil berusaha menarik tangannya dari Andreas, Namun sialnya tenaga nya terlalu lemah sehingga dengan sangat mudah Andreas membawa Kanaya masuk ke dalam mobilnya.

Andreas sama sekali tak menghiraukan setiap ucapan yang terlontar dari Kanaya, Hingga tepat saat Kanaya sudah terdiam, Andreas melirik pada gadis itu.

"Lain jangan seperti ini, Jangan lakukan hal yang akan menyakiti dirimu sendiri" kata Andreas sambil melirik pada Kanaya, Namun gadis itu sama sekali tak menghiraukan. Kanaya mengalihkan pandangannya menatap ke arah luar jendela.

Sejenak mobil itu senyap. Karna Kanaya tidak ada niatan sama sekali untuk menjawab perkataan Andreas. Yang ada dalam otaknya saat ini hanyalah bagaimana caranya agar bisa menemukan Aditya.

"Saya tau kamu mencintai Aditya. Tapi apakah kamu yakin jika dia juga memiliki perasaan yang sama?"

Mendengar itu membuat Kanaya menatap tajam pada Andreas"Tentu saja Aditya juga mencintaiku. Aku yakin dia pasti ada alasan kenapa pergi begitu saja di hari pernikahan kami" Karna rasa cintanya yang begitu besar, Kanaya masih berusaha berfikir positif tentang Aditya.

Walaupun sebenarnya hati kecilnya tidak terlalu yakin jika Aditya juga mencintainya sebesar dia mencintai Aditya.

"Kalau memang dia mencintaimu, Seharusnya dia tidak akan pergi begitu saja dihari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia. Ingat Kanaya, Jangan jadi bodoh hanya karna cinta!"

"Diam Lah! Tidak usah ikut campur dengan urusanku, Urus saja urusan mu sendiri. Kamu tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya jadi aku" Kanaya menundukkan wajahnya saat merasa kedua matanya kembali berkabut.

Sebenarnya Kanaya tidak ingin menangis di depan siapapun, Apalagi Andreas. Namun rasa sesak dihatinya benar-benar membuat Kanaya tak kuasa menahan air mata itu.

Melihat Kanaya mulai terisak, Andreas akhirnya memutuskan untuk menepikan mobilnya. Pria itu menatap wajah Kanaya lalu tanpa ijin langsung menarik tubuh gadis itu dan membawanya dalam dekapannya.

"Menangislah jika memang itu yang bisa membuatmu tenang, Kanaya. Saya mengerti bagaimana perasaan kamu saat ini, Karna saya juga pernah mengalami. Wanita yang begitu saya cintai memilih pergi tanpa mengatakan sepatah katapun" Andreas mengusap lembut rambut Kanaya. Dia paham betul bagaimana perasaan Kanaya saat ini. Karna lima tahun yang lalu Andreas juga pernah di tinggal kekasihnya tanpa meninggalkan sepatah katapun. Apalagi kata putus.

Kanaya tak menjawab. Entah kenapa dekapan yang Andreas berikan untuknya terasa sangat nyaman dan membuatnya merasa tenang. Bahkan rasa itu tidak pernah Kanaya dapatkan dari dekapan Aditya sebelumnya.

Andreas menatap wajah Kanaya yang terlihat cantik biarpun tanpa polesan make up sekalipun. "Kenapa kamu mati-matian ingin mencari keberadaan Aditya, Kanaya. Apa jangan-jangan kalian pernah melakukan hal terlarang itu?" Andreas membatin sembari menatap Kanaya.

Entah kenapa saat teringat jika Aditya pergi untuk bertanggung jawab atas wanita lain, Membuat Andreas berasumsi jika kemungkinan Aditya juga pernah melakukannya dengan Kanaya. Sehingga membuat gadis itu bersikeras untuk menemukan Aditya.

Setelah cukup lama menumpahkan air matanya di atas dada bidang milik Andreas, Akhirnya Kanaya mengangkat wajahnya. Sebenarnya ada rasa malu saat dirinya menangis seperti itu, Namun sebisa mungkin Kanaya bersikap biasa saja.

"Terimakasih, Tapi aku mohon, Biarkan aku untuk terus mencari keberadaan Aditya" ucap Kanaya sambil menatap Andreas dengan penuh iba.

"Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, Kanaya. Semoga kamu tidak kecewa setelahnya"

Setelah mengatakan hal itu, Andreas kembali melajukan mobilnya tanpa menoleh pada Kanaya yang sudah terdiam karna kalimat yang dia lontarkan. Bagaimana jika apa yang Andreas katakan benar, Setelah menemukan keberadaan Aditya, Bagaimana jika rasa kecewa yang dia dapatkan.

Senyap. Tidak ada suara yang terdengar dari keduanya. Andreas memilih fokus mengemudi sedangkan Kanaya terdiam sembari merenungi perkataan Andreas tadi. Sehingga perjalanan pulang itu pun hanya di lalui dengan senyap.

Satu jam kemudian, Mobil milik Andreas sudah sampai di depan kediaman Adhitama. Andreas keluar tanpa menoleh pada Kanaya, Pria itu masuk lebih dulu dan bergegas mengganti pakaiannya yang sudah basah karna air hujan tadi.

"Mandilah, Saya sudah siapkan air hangat untuk mu mandi. Setelah mandi turun kita makan siang" ucap Andreas saat melihat Kanaya masuk ke dalam kamarnya.

Tanpa menunggu jawaban dari Kanya, Pria itu sudah lebih dulu turun kebawah untuk memasak. Biarpun ada pembantu di rumah itu, Namun Andreas menolak saat mereka ingin membantu. Andreas hanya ingin makanan untuk Kanaya yang dia masak dengan tangannya sendiri.

"Tuan muda yakin tidak mau dibantu?" tanya pembantu itu

"Iya, Bi. Biarkan saja melakukannya sendiri. Bibi istirahat saja sana, Pasti lelah setelah dari pagi beberes rumah sebesar ini" balas Andreas sambil terus sibuk dengan bahan masakan yang ada dihadapannya.

Bi Minah memperhatikan Andreas yang terlihat sangat lihai dalam memasak. Membuat wanita tua itu mengangkat kedua sudut bibirnya. Sepertinya dia pria baik dan bertanggung jawab. Selain itu Andreas pria penyayang menurut penilaian yang dilakukan bi Minah sejak tadi.

Andreas membuat sup ayam jahe dan juga ayam lada hitam. Sup ayam jahe sangat pas dimakan saat hujan seperti ini.

"Bi, Nanti kalau bibi mau makan ambil saja ya, Saya sudah menyisihkan makanan yang sejak tadi saya masak di atas kompor, Kalau mau makan sekarang boleh, Mau makan nanti tinggal bibi panasin saja ya. Oh ya, Mama dan papa jadi pergi ke bogor?"

Pagi tadi Adhitama dan Adisty memang sempat mengatakan jika siang ini mereka harus ke bogor untuk menjenguk rekan bisnis Adhitama yang sedang dirawat dirumah sakit.

"Jadi, Den. Tuan dan nyonya sudah berangkat satu jam yang lalu. Terimakasih atas masakannya ya den, Dari baunya saja sudah menunjukkan makanan yang aden masak pasti enak" puji bi Minah.

Andreas tak menjawab, Pria itu hanya mengangkat kedua sudut bibirnya sembari membuat susu jahe untuk Kanaya. Tak berselang lama Kanaya datang saat mendengar bau makanan yang mampu membuat perutnya terasa sangat lapar.

"Makanlah, Semoga kamu suka. Makanan ini bisa membantu membuat tubuhmu hangat" gumam Andreas sambil menatap Kanaya.

Kanaya duduk, Gadis itu menatap makanan yang di siapkan oleh Andreas dengan perasaan tak menentu. Sup ayam jahe dan ayam lada hitam membuatnya teringat akan Aditya. Beberapa bulan yang lalu Aditya sempat membawakan makanan itu untuknya. Tepatnya saat mereka sedang mengerjakan skripsi di taman biasanya.

Dengan cepat Kanaya mengambil nasi dan juga kedua masakan Andreas. Suapan pertama membuat gadis itu membuka lebar kedua matanya. Bahkan bukan hanya wanginya saja yang mengingatkan, Rasanya juga sama persis seperti yang pernah Aditya berikan untuknya. Saat itu Aditya mengatakan jika itu adalah hasil masakannya sendiri.

"Kenapa rasanya persis seperti yang pernah Aditya berikan untukku di taman." batin Kanaya sambil menatap makanan itu.

Kanaya menatap pada Andreas yang sudah terlihat menikmati makanan yang ada di depan nya" Ini siapa yang masak?" tanya Kanaya yang membuat Andreas menghentikan makannya.

",Saya, Memangnya kenapa? Apa kamu tidak menyukainya?"

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋

☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋

udah lah Kanaya ga usah dicari nti juga nongol

2024-05-25

0

𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️

𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️

kenapa juga mau dicari Aditya nya kalau udah tahu alasan dia ngak dtg ke pernikahanmu kanaya, mau nambah luka lagi dihatimu,ya sama lah kanaya emang org yg sama juga masaknya.

2024-02-21

0

🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟MEYTI DIANA SARI

🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟MEYTI DIANA SARI

hati kecil selalu peka dan gak pernah salah, jadi jangan ragu dengan kata hati/Smile/

2024-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Demi nama baik Keluarga!
2 Dia adalah milikku!
3 Berbohong
4 Mencari Aditya
5 Sup ayam jahe
6 Menuju Bali
7 Asisten pribadi
8 Bercerita pada Andra
9 Penyesalan Aditya
10 satu gedung Apartemen
11 Mati lampu
12 Rasa takut Kanaya
13 Isi otak Kanaya
14 Pesan untuk Aditya
15 Karna kamu bukan Kanaya
16 Kencan buta
17 Ciuman tak sengaja
18 Apartemen Andreas
19 PT Sejahtera
20 Asisten direktur
21 Bertemu Aditya
22 Syarat dari Abdreas
23 Transfer energi
24 Tidak banyak, hanya 5 kali!
25 Rasa kesal Andreas
26 Malam ini
27 Restoran Amara
28 Rencana Wika
29 Rumah sakit
30 Tinggal satu Apartemen
31 Dunia tak selebar daun kelor
32 Bertemu (Part Andra dan Adel )
33 Meninggalkan kota bali
34 Perdebatan Andreas dengan mama Neni
35 BAB 35 KECELAKAAN
36 BAB 36 RUMAH SAKIT
37 #BAB 37 KANAYA HAMIL
38 #BAB 38 BERTEMU DENGAN ANDRA
39 BAB 39 KEMBALI KE KOTA BALI
40 BAB 40 SIAPA DIA?
41 BAB 41 FELIX WIJAYA
42 Rencana Andra dan Felix
43 BAB 43 RUMAH SAKIT
44 Sandi Apartemen
45 Asing namun terasa dekat
46 Kedatangan Wika
47 Promo novel Alena
48 Ikatan batin?
49 Sikap manja
50 Suara tangisan anak kecil
51 Taman
52 Rencana Felix
53 Rumah sakit
54 Kantor Andreas
55 Kata maaf
56 I love you, Kanaya
57 Hampir menabrak
58 Rencana seseorang
59 Insiden
60 Markas Kuda Hitam
61 Nyonya Andreas?
62 Flashback
63 Kemarahan Andreas
64 Debat
65 Taman
66 Pertemuan Andreas dan Arabella
67 Promise
68 Rencana Andreas
69 Bukti
70 Pawang
71 Hasil tes DNA
72 Acara Reuni
73 Rencana Andra
74 Restoran
75 Telpon dari Haikal
76 Insiden
77 Syarat dari Andreas
78 Damian
79 Rencana Andra
80 FLASHBACK
81 Berita Kematian Andreas
82 Firasat seorang Istri
83 Rencana Kanaya
84 Kue Putu
85 Seperti penyusup
86 Balas Dendam
87 Bertemu wika
88 Pengakuan
89 Kemarahan Andreas
90 Dua jagoan
91 plot twins
92 Rumah sakit
93 Bertemu
94 Dipercepat
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Demi nama baik Keluarga!
2
Dia adalah milikku!
3
Berbohong
4
Mencari Aditya
5
Sup ayam jahe
6
Menuju Bali
7
Asisten pribadi
8
Bercerita pada Andra
9
Penyesalan Aditya
10
satu gedung Apartemen
11
Mati lampu
12
Rasa takut Kanaya
13
Isi otak Kanaya
14
Pesan untuk Aditya
15
Karna kamu bukan Kanaya
16
Kencan buta
17
Ciuman tak sengaja
18
Apartemen Andreas
19
PT Sejahtera
20
Asisten direktur
21
Bertemu Aditya
22
Syarat dari Abdreas
23
Transfer energi
24
Tidak banyak, hanya 5 kali!
25
Rasa kesal Andreas
26
Malam ini
27
Restoran Amara
28
Rencana Wika
29
Rumah sakit
30
Tinggal satu Apartemen
31
Dunia tak selebar daun kelor
32
Bertemu (Part Andra dan Adel )
33
Meninggalkan kota bali
34
Perdebatan Andreas dengan mama Neni
35
BAB 35 KECELAKAAN
36
BAB 36 RUMAH SAKIT
37
#BAB 37 KANAYA HAMIL
38
#BAB 38 BERTEMU DENGAN ANDRA
39
BAB 39 KEMBALI KE KOTA BALI
40
BAB 40 SIAPA DIA?
41
BAB 41 FELIX WIJAYA
42
Rencana Andra dan Felix
43
BAB 43 RUMAH SAKIT
44
Sandi Apartemen
45
Asing namun terasa dekat
46
Kedatangan Wika
47
Promo novel Alena
48
Ikatan batin?
49
Sikap manja
50
Suara tangisan anak kecil
51
Taman
52
Rencana Felix
53
Rumah sakit
54
Kantor Andreas
55
Kata maaf
56
I love you, Kanaya
57
Hampir menabrak
58
Rencana seseorang
59
Insiden
60
Markas Kuda Hitam
61
Nyonya Andreas?
62
Flashback
63
Kemarahan Andreas
64
Debat
65
Taman
66
Pertemuan Andreas dan Arabella
67
Promise
68
Rencana Andreas
69
Bukti
70
Pawang
71
Hasil tes DNA
72
Acara Reuni
73
Rencana Andra
74
Restoran
75
Telpon dari Haikal
76
Insiden
77
Syarat dari Andreas
78
Damian
79
Rencana Andra
80
FLASHBACK
81
Berita Kematian Andreas
82
Firasat seorang Istri
83
Rencana Kanaya
84
Kue Putu
85
Seperti penyusup
86
Balas Dendam
87
Bertemu wika
88
Pengakuan
89
Kemarahan Andreas
90
Dua jagoan
91
plot twins
92
Rumah sakit
93
Bertemu
94
Dipercepat
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!