2 Salam

Bayangan rembulan semakin terlihat nyata. Ia berdiri kokoh diatas langit ibu kota. Diantara lampu-lampu jalan yang satu-persatu mulai padam, rembulan menampakkannya keindahannya.

Bentuknya yang bulat penuh sangat melihatkan secara nyata betapa ia sangat congkak malam ini.

Sedangkan di bawahnya, para pencakar langit tidak mau kalah.

Mereka terlihat mewah dan elegan dengan hiasan lampu yang semakin membuat

malam semakin bewarna. Setidaknya lampu-lampu itu membuat manusia terhibur

untuk sesaat. Membuat mereka merasa nyaman untuk sejenak, dan lupa akan satu hal yang tidak bisa di tepiskan keberadaannya.

Diatas daratan berselimut aspal beton, seribu satu manusia lalu lalang. Mereka dengan dua langkah kakinya. Mereka dengan sepasang sepatu mengkilapnya. Mereka dengan isi pikirannya. Dengan keinginannya. Nafsu sebagai makhluk serakahnya. Dengan jiwa malamnya yang liar. Seolah merekalah sang

penguasa siang dan malam dari planet bumi ini dan mereka adalah para manusia.

Sedangkan disisi lain, beberapa pasang mata hanya melihat, mengawasi, menguntit bahkan mengikuti para manusia tersebut. Memang tidak ada yang tau, bahkan kebanyakan dari manusia tidak menyadarinya. Mereka makhluk tak kasat mata.

Tapi beberapa manusia bisa menyadarinya, mungkin dengan merasakan, mendengar, dari aroma dan juga melihat. Terkadang, ada manusia terlahir dengan satu kelebihan, dimana semua indranya menyadari keharidan makhluk-makhluk ini.

Seperti yang dialami gadis ini.

Ya, seorang gadis remaja, bisa dikatakan masih SMA, usia yang cukup labil dalam menyikapi masa depan. Usia dimana tugas utamanya adalah belajar dan mencari jati diri. Tapi untuk usia yang sangat belia dan

bercahaya, ia mengutuki dirinya. "Gadis sial." begitulah ia menyebut dirinya.

Dengan hoodi yang menutup kepala hingga separuh wajahnya. Ia duduk mematung di dalam mobil sedan bewarna merah maroon. Ia bukannya tertidur, melainkan berdoa. Di malam yang semakin larut, ia pasti tidak akan pernah mau mengosongkan pikirannya. Terlebih lagi dalam kondisi seperti saat ini, yakni menunggu sang ibu yang sedang menangani salah satu pasiennya.

“GYAAAAAAAAA....AMPUUUUUNNNNN!!!” teriakan itu membuatnya kaget.

Bulu kuduknya berdiri. Ia tau, itu teriakan dari pasien ibunya. Kenapa berteriak? Karena penyakitnya tidak wajar. Bukan penyakit yang bisa di tangani oleh tim medis. Ya, Sebut saja penyakit tidak wajar. ketempelan atau ksurupan, sejenis itu.

“GYAAAAAAAAA.....!!!!!!” suara itu terdengar makin keras dan mengganggu pendengarannya. Ia segera menutup telinganya.

Bagi orang awam, itu mungkin teriakan seorang wanita. Sedangkan bagi gendang telinganya, ia menangkap tiga warna suara. Satu warna suara dari seorang wanita pada umumnya. Suara kedua adalah suara nenek tua yang melengking sangat tajam hingga memekakkan telinga dan yang ketiga suara besar yang berat. Suara itu tidak

berteriak, melainkan mengaum. Entah itu harimau atau sejenisnya, tapi hal itu membuat bulu kuduknya merinding.

Di tambah lagi, lengkingan suara itu menarik perhatian warga sekitar. Mereka meihat namun tidak berani mendekat. Para tetangga memberi jarak aman dan cukup jauh. Mereka memperhatikan dalam bentuk kelompok. diantara mereka juga berbisik-bisik.

"Itu pasti kesurupan!"

"Memangnya siapa?"

"Si Uli, Pembantunya Pak Ricko. Ini mah udah ketiga kalinya dalam bulan ini. Kasihan."

Begitulah diskusi warga sekitar. Selain mereka, para penghuni batang pohon pisang pun tidak mau ketinggalan. Jeritan itu membuat mereka terpanggil. Satu persatu dari mereka keluar. Hal ini lah yang membuat gadis ini semakin semakin ketakutan. Dia dapat dengan jelas melihat wajah para pocong yang sangat penasaran itu satu persatu. Sialya satu dari sekian pocong itu menyadari kemampuannya. Ia di perhatikan.

Gadis itu segera menuju ke dalam mobil yang terpakir di halaman rumah besar ini. Ibunya sengaja memakirkan didepan pagar rumah untuk sebuah alasan. Ia pun duduk di samping bangku pengemudi. mengunci semua pintu dan kaca mobil. menyetel lagu agar bisa mengalihkan semua rasa takutnya.

Akan tetapi.....

TUK TUK TUK TUK

Pintu sedan tiba-tiba di ketuk. Ia melirik kejendela. Tidak ada siapa-siapa.

“Orang iseng?” pikirnya. Ia bahkan berharap itu memang orang iseng.

Tapi tidak ada siapa-siapa. Orang-orang yang penasaran itu memang ada, berdiri. Tapi mereka berkumpul dan memilih jarak aman. Bahkan beberapa dari mereka ada yang memilih untuk pergi saja. terlebih lagi sekarang menunjukkan pukul dua belas malam.

Melihat keadaan yang sebenarnya, ia semakin gelisah. Disekitarnya tidak ada orang. Tidak ada manusia. Hanya satu Pocong yang berdiri di samping pintu sedannya. Bulu kuduknya berdiri. Dia mengeluarkan  kalung leontin yang disembunyikan di balik hoodinya. Ia menunduk semakin dalam.

“Saya tidak lihat apapun. Saya tidak dengar apapun.” Ia berbisik dengan suara gemetar dan jantungnya berdegup kencang. “Saya tidak lihat apapun.... saya tidak dengar apapun.”

Penasaran, ia mencoba melirik, berharap setan dengan terbungkus kain kafan itu tidak berdiri lagi disana. Namun apa yang ia tangkap: makhluk itu masih berdiri disana.

TUK TUK TUK

Pintu mobil kembali di ketuk, membuatnya semakin kuat memincingkan mata dan menggenggam erat

liontinnya. volume suara radio semakin ia kencangkan.

Tapi keputusan untuk mendengar radio jam 12 malam adalah pilihan yang buruk. Chanel nya berubah sendiri, menimbulkan suara berisik dan kemudian terhenti pada satu chanel yang tidak ia kenal.

"JANGAN AMBIL TUMBAL KUUUU!!!!" terial suara dari radio denga warna suara mekutkan seperti nenek sihir.

“GYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!” jerit wanita yang berada di dalam rumah besar itu. Jeritan itu membuat

suasana semakin mencekam. Tinggi melengking dan kemudian berhenti.

Gadis itu mendengarnya. Bulu kuduknya juga berdiri. Ia bahkan tidak berani melihat keadaan di luar. terlebih dengan aroma busuk yang mengaduk perutnya. Terparahnya, sumber dari aroma itu juga berada di dekatnya. Sumber dari aroma itu saat ini duduk di sebelahnya. Entah bagaimana ia bisa masuk. Yang pasti saat Ia membuka sedikit matanya, ia melihat bayanngan putih kotor dan lusuh itu duduk disampingnya dan menatapnya.

“Dia milikku dan dia sudah di persembahkan untuk tuanku..!!!” sosok itu berbisik di telinganya. Membuat bulu kuduknya bergidik.

Demi apapun ia tidak akan mau membukakan kedua matanya. Ia tidak mau melihat sosok itu. Ia

tidak ingin sosok itu juga mengetahui jika ia bisa menyadari keberadaan mereka. Jika itu terjadi, maka tidak ada hari yang indah baginya.

Terakhir kali, satu bulan yang lalu, sesosok hantu perempuan menyadari kemampuannya, maka yang terjadi, ia kesurupan saat mengisi jawaban soal-soal ujian. Alhasil satu kelas ketakutan dan ia di keluarkan dari sekolah karena bisa memberikan efek tidak baik bagi siswa lainnya.

Pintu mobil di buka. Ia kaget dan spontan membuka matanya. Segera ia melihat kesamping. Ibunya terlihat berkeringat duduk dengan tenang di sampingnya.

“Ibu...!” ia memastikan itu benar-benar ibunya atau bukan.

Ibunya hanya melihatnya sekilas. Wanita kepala empat itu segera mengambil rokok dan pemantik. Ia mengisap satu batang rokok dan menyembulnya keluar kaca mobilnya.

Melihat tingkah wanita itu, ia sedikit merasa lega. Kali ini benar, bukan hantu atau apapun yang masuk ke sedan tua ini.

“Sudah selesai, bu?” tanyanya. Wajahnya terlihat pucat.

“Ya!” jawab wanita itu sekenanya. Ibunya membuang puntung rokok yang belum habis terbakar. Ituah kebiasaan ibunya. Ia tidak merokok, ia hanya meninggalkan jejak, untuk menyempurnakan ritualnya.

Kemudian wanita itu menaroh benda aneh, sebuah papan yang di lingkari dengan huruf alfabet dan angka nol hingga sembilan. Kemudian satu jangka yang di ujungnya di lilit beberapa utas rambut.

“Ibu tidak menyangka jika permainan jalangkung bisa di lakukan dengan benda konyol ini. Bukankah ini untuk membuat lingkaran untuk pelajaran menggambar?” tanya ibunya.

Tidak ada tanggapan. Ibunya melirik ke samping, melihat anaknya yang duduk kaku.

“Merri.” Panggilnya, ia menggoncang tubuh kecil gadis itu. Kepalanya tertunduk dan hooding menghalangi pandangannya.

“Merri, kau tidak apa-apa, nak?” ibunya membangunkan. Saat ia menggenggam tangan putrinya,

ia merasakan dingin. Bak es, tangan itu juga terlihat pucat dan kuku tangan gadis bernama Merri itu juga menghitam.

Ini pertanda tidak baik. Gadis itu, Merry dalam bahaya.

Benar saja, saat ibunya mencoba menarik hoodi dari kepalanya,  ia meliat pemandangan paling tidak

diinginkan. Kedua bola mata Merry memutih, kedua pupilnya tertarik keatas. Bibir gadis itu juga membiru dan mulut itu bergerak terbata-bata. Seolah ada pergulatan di dalam badannya dan ia berusaha berteriak minta tolong.

Pastinya untuk masalah satu ini, Merry akan kalah, dan benar saja, wajah kaku itu seketika memperlihatkan gurat senyum yang sangat menakutkan.

“KAU MENILAIKU RENDAH,  KUSUMA? KAU PIKIR AKU MUDAH DI LENYAPKAN?”

“Hmm beraninya kau memasuki tubuh anakku. Apa kau cari mati, makhluk sialan.”

Lansung saja, dengan sikapnya sebagai paranormal yang terbiasa melakukan hal ini, Kusuma dengan sikap tenang, mengambil liontin yang menggantung di leher Merri. Ia menatap mata putih itu. Ia tidak akan takut, apalagi jika sudah berurusan dengan anaknya.

“Kau tau kenapa aku tidak takut?” tanya Kusuma dengan tatapannya yang dingin bagaikan es.

“Kau hanya masuk kedalam tubuh anakku, tapi kau tidak akan pernah bisa menguasainya. Hal

ini adalah kesempatanku untuk melenyapkan makhluk sialan seperti kau.” Kusuma menarohkan liontin itu di dahi Merry. Mulut kusuma bergerak cepat, ia melafaskan beberapa mantra yang hanya ia pahami.

“GYYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.....!!!!” asap putih keluar dari dahi Merry. Ia berteriak. Hantu itu merintih kesakitan, tapi ia tidak bisa keluar dengan keadaan selamat. Tubuhnya yang tak kasat mata lama-kelamaan lumer menjadi asap putih kemerahan dan lenyap begitu saja.

Suasana kembali hening. Merry tertidur lemah. Ia kelelahan. Mungkin di dalam tubuhnya ia juga berusaha melawan. Kusuma mengelus wajah Merry. Ia melihatkan mimik iba. Ada perasaan keibuan yang tidak tega melihat jika Merry memiliki bakat yang sama dengannya. Atau mungkin lebih hebat dibandigkan dirinya dan para leluhur terdahulu.  Bakat yang luar biasa hebat sekaligus menakutkan, yang bisa saja mengintai nyawanya.

Terpopuler

Comments

Bunda Israh Wahyuni Yuni

Bunda Israh Wahyuni Yuni

yuhuuuu thor... keren y alurny.. aku jd terbawa ne.. btw aw,,kekny aku g berani ne bc karyamu mpe mlm2.. takut. 🤭🤭

2021-12-28

1

MiRa HeMi

MiRa HeMi

Mau baca dulu lah. Mang rada2 gak nyambung sich bab1 sm bab 2 tp mngkin selanjutnya ada kejutan

2021-04-23

0

Leipzia Yoga

Leipzia Yoga

sampai tahan napas bacanya...seruuu...

2021-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 PERTIKAIAN
2 2 Salam
3 3 Anak Baru
4 4 Anak Aneh
5 5 Kiriman
6 6 Kematian Mikha
7 7 Beauty Dream
8 8 The Cranberries
9 9 Sebuah rencana dan Persiapan
10 10 Dua Anugrah dan Malapetaka
11 Pesta Jailangkug Pertama
12 Hukuman dan Ancaman serta Malapetaka #1
13 Hukuman dan Ancaman serta Malapetaka #2
14 Hukuman dan Ancaman serta Malapetaka #3
15 15 Mencari Jawaban
16 16 Tanah Pusara
17 17 Pertengkaran Rohi dan Merri dalam dua hari
18 18 Layar Monokrom
19 19 Misi Karin dan Rahasia Arinda (1)
20 20 Misi Karin dan Rahasia Arinda (2)
21 21 Misi Karin dan Rahasia Arinda (3)
22 22 Misi Karin dan Rahasia Arinda (4)
23 23 Kenangan Merri dan Keinginan Rohi
24 24 Buku Petunjuk Mbah Uti
25 25 Indigo
26 26 Sebuah Fakta dan Cerita
27 27 Gosip dan Ghost Sip
28 28 Alisya (01)
29 29. Alisya (2)
30 30 Kesurupan
31 31 Pesan dari Neraka
32 32 Permainan Setan
33 33 Lengkingan
34 34 Penuntasan
35 35 Kebohongan Dari Sebuah Kebenaran
36 36 Kerasukan
37 37 Pertarungan Dua Iblis dan Manusia
38 38 Kesalahan Masa Lalu
39 39 Kebohongan Pertama Merri
40 40. Persiapan Boneka Jailangkung
41 41. Gelas Aluminium dan Lusinan pensil warna
42 42. Tantangan Karin untuk Merri
43 43. Kesurupan Massal
44 44. Kelas Terkutuk
45 45 mozaik dari masa lalu
46 46 Makan Besar dan Kejujuran Sahabat
47 47 Kilas Balik Pesta Jailangkung jilid 1
48 48 Jebakan Ombak
49 49 Empat Serangkai
50 50 Menangkap si Pencuri
51 51 Boys no Cry
52 52 Pria Tua Malang
53 53 Akhir Hidup Pria Tua Malang
54 54 Pesta Jailangkung Kembali
55 55 Pesta jailangkung is Back
56 56. Sampai Bertemu August
57 57 mBAH uTI kEMBaLi (?)
58 58 Kilas Balik Permainan Jailangkung
59 Persimpangan Mbah Uti dan Merri
60 Permata Hitam
61 DONE
62 Pasien Sebelah Itu
63 Pesan-Pesan
64 EPILOG
Episodes

Updated 64 Episodes

1
PERTIKAIAN
2
2 Salam
3
3 Anak Baru
4
4 Anak Aneh
5
5 Kiriman
6
6 Kematian Mikha
7
7 Beauty Dream
8
8 The Cranberries
9
9 Sebuah rencana dan Persiapan
10
10 Dua Anugrah dan Malapetaka
11
Pesta Jailangkug Pertama
12
Hukuman dan Ancaman serta Malapetaka #1
13
Hukuman dan Ancaman serta Malapetaka #2
14
Hukuman dan Ancaman serta Malapetaka #3
15
15 Mencari Jawaban
16
16 Tanah Pusara
17
17 Pertengkaran Rohi dan Merri dalam dua hari
18
18 Layar Monokrom
19
19 Misi Karin dan Rahasia Arinda (1)
20
20 Misi Karin dan Rahasia Arinda (2)
21
21 Misi Karin dan Rahasia Arinda (3)
22
22 Misi Karin dan Rahasia Arinda (4)
23
23 Kenangan Merri dan Keinginan Rohi
24
24 Buku Petunjuk Mbah Uti
25
25 Indigo
26
26 Sebuah Fakta dan Cerita
27
27 Gosip dan Ghost Sip
28
28 Alisya (01)
29
29. Alisya (2)
30
30 Kesurupan
31
31 Pesan dari Neraka
32
32 Permainan Setan
33
33 Lengkingan
34
34 Penuntasan
35
35 Kebohongan Dari Sebuah Kebenaran
36
36 Kerasukan
37
37 Pertarungan Dua Iblis dan Manusia
38
38 Kesalahan Masa Lalu
39
39 Kebohongan Pertama Merri
40
40. Persiapan Boneka Jailangkung
41
41. Gelas Aluminium dan Lusinan pensil warna
42
42. Tantangan Karin untuk Merri
43
43. Kesurupan Massal
44
44. Kelas Terkutuk
45
45 mozaik dari masa lalu
46
46 Makan Besar dan Kejujuran Sahabat
47
47 Kilas Balik Pesta Jailangkung jilid 1
48
48 Jebakan Ombak
49
49 Empat Serangkai
50
50 Menangkap si Pencuri
51
51 Boys no Cry
52
52 Pria Tua Malang
53
53 Akhir Hidup Pria Tua Malang
54
54 Pesta Jailangkung Kembali
55
55 Pesta jailangkung is Back
56
56. Sampai Bertemu August
57
57 mBAH uTI kEMBaLi (?)
58
58 Kilas Balik Permainan Jailangkung
59
Persimpangan Mbah Uti dan Merri
60
Permata Hitam
61
DONE
62
Pasien Sebelah Itu
63
Pesan-Pesan
64
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!