5

Ken keluar dari kosannya. Baru beberapa langkah kakinya meninggalkan kamar kostnya. ' BRUK'.

Seseorang menabrak tubuhnya hingga kantung sampah yang dia pegang terlepas dari tangannya dan berhambur. " Jalan pake mata!" Omel Ken dan segera merapikan sampahnya. Untungnya sampah Ken hanya bungkus makanan ringan dan kertas. Jadi tidak kotor dan bau.

" Sorry .Sorry..!" Ujar sang wanita itu dan ikut membantu Ken memunguti sampahnya.

" Bikin kerjaan aja!" Omel Ken yang masih kesal.

" Maaf. Gue buru- buru." Ucapnya lagi dan memasukkan sampah yang tadi dia ambil ke dalam kantung plastik.

" ELO!!!" Teriak mereka bersamaan ketika pandangan mereka bertemu. Ya. Gadis itu adalah orang yang nyasar di kamar Ken pagi tadi. Dan sekarang dia menabrak Ken.

" Mimpi apa gue ketemu Lo dua kali." Gerutu Ken dan segera berlalu dari hadapan gadis itu.

" Maksud lo apa?" Ucap gadis itu tak suka mendengar ucapan Ken.

" Gue mau ke kampus. Jauh- jauh lo!" Usir Ken dan segera menaiki motornya.

" Gue nebeng!" Ucapnya asal dan langsung naik di boncengan Ken.

" Eh! Gue kenal juga engga sama lo! Turun Lo!" Sergah Ken kesal.

" Yaudah kita kenalan. Nama gue Kinan Salsabila Almas. Panggil aja gue Kinan." Ujar gadis yang bernama kinan itu.

" Gue gak mau tau!" Omel Ken.

" Ih.. Kok gitu. Pokoknya gue mau nebeng." Kinan tetap memaksa dan tidak turun dari boncengan Ken.

" Ck." Ken berdecak kesal. " Emangnya lo mau kemana?" Tanya Ken akhirnya.

Kinan tersenyum penuh kemenangan. " Kampus Nusantara." Jawabnya singkat.

Ken sontak menatap Kinan dengan saksama. Tak pernah dia merasa pernah bertemu dengan gadis ini di kampus.

" Gue baru pindah. Baru aja kemarin gue sampe di sini." Jawab Kinan yang mengerti tatapan Ken.

" Pake tuh helm." Ucap Ken datar menunjuk helm yang selalu tergantung.

" Oke." Kinan terus tersenyum karena dapat tumpangan gratis.

Tak butuh waktu berjam-jam. Karena yaa jarak antara kosan Ken dengan kampus tidak terlalu jauh. Hanya memakan waktu sekitar lima belas sampai dua puluh menit saja. Ken berjalan menuju kantin menemui Alfi dan Desta. Tempat mereka biasa berkumpul sebelum memulai kuliah.

" Gebetan baru nih!" Ledek Desta pada Ken yang baru saja mendekati meja mereka.

" Gebetan apaan?!" Sergah Ken cepat.

" Tuh." Desta menaik turunkan alisnya menunjuk ke belakang Ken.

Ken langsung berbalik badan dan masih mendapati Kinan tetap mengekorinya sampai kantin. " Elo ngapain ikutin gue!" Omel Ken.

" Yaa kan temen gue baru elo doang." Jawab Kinan asal.

" Siapa Ken? Kenalin lah." Ujar Alfi menggoda Ken.

" Gak tau." Ken duduk di hadapan Alfi. Desta segera menggeser pada kursi yang sejak tadi nganggur di meja sebelah.

" Jangan ketus. Nanti jodoh." Goda Desta lagi.

" Dih!" Omel Ken kesal. Kinan menggeser tubuh Ken agar memberi tempat untuknya duduk.

" Ngapain di sini!" omel Ken lagi.

" Gak papa kan kalo gue gabung?" Tanya Kinan pada Alfi, Desta juga Zara yang sejak tadi diam.

" Duduk aja. Gue Alfi." Alfi memperkenalkan diri. " Ini cewek gue, Zara dan itu Desta." Ujar Alfi.

" Gue Kinan." Ucap Kinan. " Emmm.. Kalo dia?" Kinan menunjuk Ken yang memang sejak tadi belum memperkenalkan dirinya.

" Nah dia ngelawak. Dari tadi elu bilang dia temen lu. Tapi gak tau namanya." Seloroh Desta merasa lucu pada Kinan. Kinan hanya mengangguk.

" Dia tetangga kosan gue. Makanya gue anggap dia temen. Tadi juga gue nebeng dia kok." Ucap Kinan enteng.

" APA?!" Gantian kali ini Zara yang terkejut mendengar ucapan Kinan.

" Kaget banget lo denger Kinan nebeng sama Ken." Goda Desta. " Cemburu?"

" Apaan sih! Biasa aja!". Omel Zara dan langsung kembali terdiam.

" Ohh nama lo Ken." Ucap Kinan sambil menatap Ken.

" Emang kenapa?"

" Nama asli? Atau emang sengaja di ganti biar keren?" Selidik Kinan sambil meledek Ken.

" Nama suka- suka!" Sergah Ken kesal. " Gue ke kelas duluan. Udah mau masuk." Ucap Ken dan segera bangkit.

Sontak Alfi dan Desta ikut dengan Ken. Yaa mereka itu satu jurusan. Ikut mata kuliah yang sama juga. Tinggallah Zara dan Kinan di sana yang tanpa sadar. Zara menatap tajam ke arah Kinan sejak tadi.

" Ada yang salah dari penampilan gue?" Tanya Kinan merasa risih karena di tatap Zara seperti itu.

" Enggak. Cuma aneh aja. Elo kok sok akrab banget ya."

" Gue emang mau cari temen. Emang gak boleh?!" Oceh Kinan kesal dengan sikap Zara. " Ohh atau elo beneran cemburu?" Ledek Kinan dan segera berlalu dari hadapan Zara.

Zara hanya terdiam mendengar ucapan Kinan. Apa benar dirinya cemburu melihat Kinan dekat dengan Ken. Kenapa dengan hatinya.

******

Alfi hanya duduk bersandar pada kursi yang berada di ruangan rektor. Entah sudah yang keberapa kalinya dirinya di panggil ke ruangan ini karena selalu tertidur di kelas dan selalu mendapatkan nilai terendah dari yang lain.

" Apa sudah selesai?" Tanya Alfi yang mulai bosan mendengar ocehan yang sama dari siapapun yang memanggilnya.

" Teman- teman kamu bisa mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dari kamu. Apa kamu tidak bisa sedikit berusaha?" omel ketua rektor.

" Kalo semua ini akan jadi milik saya. Ngapain saya usaha terlalu keras!" Sahut Alfi asal dan segera bangkit dan tanpa permisi dia meninggalkan ruangan tersebut.

Alfi menghampiri Desta dan Ken. " Dapet siraman rohani lagi?" Ujar Desta.

" Biasalah. Sok menggurui. Dia lupa kerja di kampus siapa." Ucap Alfi.

" Ada benernya juga. Pak Yugo cuma pengen elo jadi lebih baik. Karena tanggung jawab yang akan lo pikul nantinya bukan hal yang mudah." Ujar Ken ikut menasihati.

" Gak asik lo!" Omel Alfi yang merasa ucapan Ken sama saja dengan kepala rektor tadi.

" Noh Cewek lo." Ujar Desta melihat Zara baru muncul di pintu kantin.

" Hai semua." Sapa Zara ceria. " Ken, Anter aku ke toko buku lagi ya." Ucap Zara pada Ken.

" Biar sama aku aja." Sahut Alfi cepat.

Zara beralih menatap Alfi. " Bukannya kamu paling males kalo ke toko buku?". Tanya Zara merasa sedikit aneh.

" Pokoknya pergi sama aku." Ucap Alfi cepat.

" Bener banget. Lagian kasian Kinan kalo pulang sndiri." Ujar Ken cepat.

" Oh.." Ucap Zara datar. " Yaudah nanti sama kamu aja perginya." Ujar Zara pada Alfi.

" Eheemmm.." Ledek Desta sambil menatap Ken dengan tatapan menggoda. " Kayanya ada yang terKinan- Kinan nih." Goda Desta pada Ken.

" Gas keun.. Ken." Tak ayal Alfi memberi semangat.

" Pucuk dicinta. Ulampun tiba. Kinan datang." Ledek Desta lagi sambil menaik turunkan alisnya melihat ke arah pintu kantin.

" Hai guys." Sapa Kinan riang.

" Jangan sok asik!" Ketus Zara tak suka melihat Kinan sok Akrab.

" Bagi." Ucap Kinan dan tanpa persetujuan dari Ken langsung menyeruput minum milik Ken.

" Woy!" Ken melotot tak percaya.

" Apa- apaan sih lo!" Omel Zara dan langsung merebut minum milik Ken dari Kinan.

" Elo kenapa sih sensi banget ama gue!" Omel Kinan yang kesal dengan sikap Zara.

" Gue gak suka sama sikap lo yang sok asik!"

" Hallahhh!" Kinan sewot. " Bilang aja elo kesel kalo gue deket ama Ken!"

" Cabut." Ken langsung merangkul paksa Kinan untuk keluar dari kantin. Menjauh dari Zara. Keributan mereka memicu perhatian warga kantin yang terhormat.

" Kamu beneran cemburu?" Tanya Alfi menyelidik pada Zara.

" Enggak. Aku gak suka aja. Anak baru tapi sikapnya sok paling akrab. Coba liat aja anak- anak yang lain. Mana bisa sembarangan begitu ke kalian!" omel Zara masih kesal.

" Elo emang cemburu!" Ucap Desta menohok pada Zara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!