3

Alfi menatap Desta dengan tatapan menjijikkan ketika dia baru saja selesai mandi dan mendapati Desta Tengah bermesraan dengan tetangga kost Ken.

" Kosan orang ini!" Omel Alfi akhirnya membuat Desta dan sang wanita menghentikan adegan panas mereka.

" Lanjut di kamar aku aja yuk." Ajak sang wanita.

" Nanti aku menyusul." Ucap Desta dan melambaikan tangannya.

" Gak ada geli- gelinya tuh perempuan ama cowok modelan begini." Alfi bergidik dengan pemandangan yang baru saja dia dapatkan tadi.

" Gak pernah yaaa..." Ledek Desta.

" Bukan urusan lo!" Omel Alfi. " Kalo Ken tau kamarnya buat tempat mesum. Bisa ngamuk dia!" Oceh Alfi.

Desta hanya cengar cengir tengil mendengarkan ocehan Alfi. " Jangan bilang Ken lah." Sahut Desta enteng.

" Emang lu gak capek?"

" Enggak lah. Gratis." Ujar Desta dan beranjak keluar kamar.

" Mau kemana?"

" Lanjutin yang tadi." Ujar Desta enteng.

Alfi hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Desta. Kebiasaan buruknya sudah berlangsung sejak dia duduk di sekolah menengah atas lalu. Beruntung Alfi dan Ken tidak ikut terkontaminasi oleh kelakuan Desta.

" Kunci Kosan lu, Gue bawa ya." Ucap Alfi saat menelepon Ken.

" Desta udah cabut?"

" Lagi gali sawah tetangga kosan lu." Jawab Alfi asal.

" Oke. Nanti ketemuan aja. Atau engga lu anterin ke tempat kerja gue." Ucap Ken.

" Iya."

******

Zara mengaduk- ngaduk minumannya dengan wajah yang suntuk. Alfi yang sejak tadi menemani Zara hanya diam menatap wanita yang dia cintai sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Beberapa kali Zara menghembuskan nafas berat.

" Ada apa, sayang?" Tanya Alfi akhirnya tak sabar hanya menatap gadis ini tak kunjung bicara.

" Aku salah baca mata kuliah." Jawab Zara dengan wajah yang suntuk.

" Terus?"

" Ya aku takut nilai aku jelek lah. Mana soalnya susah banget lagi." Omel Zara pada dirinya sendiri.

Alfi mengacak lembut pucuk kepala Zara. " Aku kira kamu kenapa suntuk begitu."

" Ihh.. Aku tuh bete!" Omel Zara lagi.

" Biar gak bete. Kita nonton aja. Ada film baru." Ajak Alfi antusias.

Zara menggeleng. " Aku lagi gak mood." Zara kembali menopang dagu.

" Hemm.. Shopping?" Tawar Alfi lagi.

Zara kembali menggeleng.

" Makan?"

Zara tetap menggelengkan kepalanya.

" Aku bingung." Ujar Alfi. " Oh iya. Kunci kosan Ken." Alfi menepuk jidatnya ketika tangannya tak sengaja merogoh kantung jaketnya.

" Kok sama kamu?"

" Aku nginep. Terus tadi dia langsung berangkat kerja."

" Oooo"

" Yaudah kamu mau kemana nii. Tapi aku balikin kunci Ken dulu." Ujar Alfi kembali membujuk Zara.

" Yaudah balikin aja dulu. Mau kemana kita. Nanti aja dipikirinnya." Ucap Zara dengan raut wajah yang berseri.

Alfi sedikit heran dengan perubahan mimik wajah Zara yang ceria ketika mendengar nama Ken. Apa benar yang dikatakan Desta kemarin. Alfi segera membuang jauh- jauh pikiran itu.

Alfi segera mengendarai mobilnya dengan Zara duduk di kursi penumpang. Alfi kembali sibuk dengan pikirannya.

" Emmm.. Aku boleh tanya sesuatu gak?" Tanya Alfi mengawali.

Zara yang sejak tadi asik memandangi jalan. Langsung menoleh menatap Alfi. " Tanya apa?"

" Menurut kamu, Ken itu gimana?"

" Baik." Jawab Zara cepat.

" Hemm. Dia kelamaan jomblo. Jadi rencananya sih aku mau kenalin dia ama cewek. Menurut kamu yang pantes buat Ken siapa ya?" Tanya Alfi sesekali melihat ke arah Zara.

" Kenapa kamu yang mau cariin dia cewek?" Tanya Zara sedikit tidak suka.

" Yaa biar seru aja bisa triple date." Jawab Alfi.

" Ooh.." Sahut Zara singkat dan kembali memandangi jalanan.

Tak butuh lama. Mereka telah sampai di salah satu minimarket tempat Ken bekerja. Zara dan Alfi langsung memasuki toko tersebut.

" Aku boleh membeli sesuatu?" Tanya Zara meminta izin pada Alfi.

" Tentu."

Zara langsung mengitari menyusuri lorong mencari beberapa cemilan. Alfi langsung menghubungi Ken. Karena Ken tidak terlihat pada bagian depan toko.

" Al." Panggil Ken yang baru saja muncul dari gudang. Peluh masih membasahi tubuhnya.

" Abis ngapain lo?" Tanya Alfi menyelidik.

" Nata barang. Abis dateng barang tadi." Jawab Ken sambil menyeka keringat di dahinya.

" Hai Ken." Sapa Zara yang baru muncul dengan beberapa cemilan di tangannya.

" Hai." Sahut Ken singkat. " Kirain lo sendiri." Imbuh Ken pada Alfi.

" Abis jemput. Langsung mampir aja gue. Takut lupa." Ucap Alfi dan memberikan kunci kost pada Ken.

" Kamu masih lama pulangnya?" Tanya Zara yang ikut nimbrung setelah membayar cemilan yang dia ambil.

" Ini mau siap- siap balik."

" Oh.. Kalo gitu kita nontonnya bareng Ken aja ya, Sayang." Usul Zara pada Alfi.

Alfi tertegun sejenak dan kemudian mengiyakan ajakan Zara.

" Gue masih capek banget. Kalian ajalah." Tolak Ken.

" Gak asik. Ayolah Ken." Zara memaksa.

" Ayo Ken. Gue traktir." Ujar Alfi yang tak tega melihat wajah kecewa Zara.

Ken berdecak malas. Tetapi mengiyakan ajakan Alfi.

" Nonton dimana?"

" Di mall tempat biasa aja."

" Yaudah. Kalian duluan. Nanti ketemuan di sana aja." Ujar Ken.

" Emang kamu mau ngapain?" Zara penasaran.

" Ganti baju dulu. Mungkin sekalian mandi. Gak enaklah. Badan gue lengket." Ujar Ken sambil mengibas- ngibaskan bajunya karena masih terasa gerah.

" Aku tungguin kamu deh."

" Loh..!" Ken heran.

" Kan ada aku, sayang." Ujar Alfi mengingatkan Zara jika dirinya ada di sampingnya.

" Iya aku tau. Tapi aku lagi pengen naik motor." Zara beralasan.

" Oh kalo gitu, lo bawa aja motor gue, Al." Sahut Ken cepat.

" Ide bagus." Alfi mengedipkan sebelah matanya. Senang dengan usul Ken.

Zara langsung terlihat linglung tetapi akhirnya pasrah. Niat hati mau boncengan sama Ken. Malah Ken kasih motornya dibawa Alfi.

" Yaudah kalo gitu kita bareng aja, Ken."

" Oke. Tunggu ya." Ujar Ken dan langsung masuk kembali ke gudang untuk berganti pakaian.

" Siapa dia?" Tanya Zara sedikit tidak suka pada wanita yang di rangkul Ken saat keluar dari gudang.

" Hai. Gue Cinta." Wanita itu langsung memperkenalkan dirinya pada Zara dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

" Zara." Ucap Zara singkat dan menjabat tangan Cinta sekilas.

" Bolehkan gue aja Cinta." Ucap Ken pada Alfi dan Zara.

" Boleh banget." Ujar Alfi senang yang sejak tadi sedikit keki dengan sikap Zara.

" Nih." Alfi memberikan kunci mobilnya pada Ken.

Ken pun melakukan hal yang sama. Memberikan kunci motor pada Alfi. Bersamaan mereka beriringan menuju mall tempat biasa mereka nongkrong.

Sesekali Zara melirik ke mobil Alfi yang dikendarai Ken menatap tak suka. Entah apa yang terjadi dengan hati Zara yang tak suka melihat Ken bersama wanita lain. Alfi yang sejak tadi hanya diam memperhatikan tingkah Zara hanya mampu diam dan bersikap tidak tahu apapun. Semua ini memang salahnya yang selalu melempar tanggung jawabnya untuk menemani Zara pada Ken.

Terpopuler

Comments

elf

elf

ya salahnya Alfi jg... klw dlihat sikap Ken sangat gentle,,, sll menolak... mski ujungx g enak sama Alfi trs mengIYAkan..

2023-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!