Mengingat kejadian dua hari yang lalu di mana Calista sedang berjalan sendirian di lorong sekolahan lalu dengan tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganya dengan kencang dan membuat kaki Calista mau tidak mau mengikuti langkahnya. Calista sudah mencoba untuk memberontak namun orang tersebut tak mengidahkan Calista.
"Woy sakit anj** lo siapa sih hah berani-berani ya lo narik gue!," teriak Calista ke arah seseorang yang sedang menarik tanganya yang entah mau dibawa kemana, namun teriakan Calista hanya ocehan semata bagi seseorang tersebut.
Ternyata Calista dibawa ke arah belakang sekolah yang kondisinya terlihat sunyi dan sepi. Calista dengan cepat melepaskan tanganya dari cekalan seseorang tersebut dengan kasar.
"Lepasin sakit woy!," seru Calista dengan mencoba melepaskan tangannya, namun sayang tangan Calista beralih di genggam dengan erat oleh seseorang tersebut.
"Ta gue suka sama lo," ungkap orang di depannya dengan tiba-tiba yang membuat Calista melebarkan bola matanya.
"Lo ngerasa kenal gue? Pake panggil gue dengan sebutan "Ta"," ucap Calista dengan wajah yang terlihat sangat marah. Bukan karena dia kaget menyatakan cinta ke dirinya namun ia kaget mendengar seseorang tersebut memanggilnya dengan sebutan Tata bukan Calista.
"Nama gue Calista, CA-LIS-TA! Jangan panggil gue Tata! Cuma orang terdekat gue yang panggil gue dengan sebutan tata! Lo bukan siapa-siapa di hidup gue jadi jangan coba-coba panggil gue tata!," ucap Calista dengan suara tegas dan lantang seraya menatap tajam seseorang di depannya.
Calista tidak pernah mengizinkan seseorang memanggilnya Tata kecuali orang terdekatnya. Jika ada yang memanggilnya Tata dia tidak akan mau menjawab maupun menoleh ke seseorang tersebut.
"Okey Calista gue suka sama lo, selama ini gue merhatiin lo dari jauh dan selama ini juga gue menahan rasa suka ini dan baru berani ngungkapin rasa ini ke lo," jelasnya dengan menatap lekat ke wajah Calista yang terlihat sangat cantik nan menggemaskan. Dengan rambut yang panjang sebahu dia tingginya yang terbilang ideal dan dengan postur tubuh yang begitu menggoda seseorang di depannya.
"Sayangnya gue ngak suka sama lo," ketus Calista dengan wajah datar.
"Kenapa lo ngak suka gue Calista? Secara gue ini ganteng, kaya, mau apapun bisa gue beli," ujar cowo tersebut dengan keponggahannya.
"Gue juga masih mampu beli sendiri, lo tau kan keluarga gue hah! Tanpa lo iming-imingi gue dengan kekayaan lo gue masih bisa bersaing di atas lo!," ujar Calista dengan senyum mengejek ke arah seseorang di depannya seraya bersedekap dada.
"Oh lo sombong juga ternyata, seorang Calista menyombongkan diri hahah," ucapnya yang disertai gelak tawa.
"Lo jual gue beli! Lo sombongin diri lo, dan gue juga sombong diri gue emangnya lo doang yang boleh sombong hah!," ucap Calista seraya tersenyum miring menatap lawan bicaranya.
"Okey gue tau lo lebih kaya dari pada gue, tapi kenapa lo nolak cinta gue? Selama ini dan setahu gue, lo itu jomblo dan gue denger-denger juga kapten basket pernah nembak lo kan? Padahal ganteng loh dia kenapa lo tolak juga?," ucap lawan bicaranya dengan rasa yang penuh penasaran dan rasa ingin tau yang tinggi.
"Bukan urusan lo!," bentaknya dengan memutar bola matanya malas.
"Santai dong jawabnya, gue cuma penasaran aja kapten basket yang diidolakan banyak wanita aja bisa lo tolak, apa jangan-jangan lo ngak tertarik sama cowo tapi tertariknya sama cewek?," tanya seseorang tersebut dengan senyum smrik di wajahnya.
Calista yang mendengar tuduhan tersebut hanya mampu menggelengkan kepalanya menatap seseorang di depannya yang menurutnya terlalu percaya diri.
"Bacot lo! Jangan sok tahu jadi human!," bentak Calista dengan wajah yang masih terlihat tenang.
"Benerkan apa yang gue bilang? Lo kan selalu nolak cowo yang coba deketin lo, sekalipun itu ketua basket yang jadi idaman semua cewe," ucap seseorang tersebut sembari menyilangkan kedua tangan di dadanya dengan badan yang bersandar di tembok.
Calista geram dengan lawan bicaranya yang banyak omong dan terlihat angkuh, apapun yang ia mau harus di dapat dan sifatnya yang terlalu egois.
"Gue nolak mereka bukan berarti gue suka sesama yah anj**!," geram Calista seraya mendorong tubuh lawan bicaranya.
"Terus kenapa lo ngak terima cinta gue Calista!," serunya seraya mencengkeram kuat lengan Calista dan tatapan tajamnya yang membuat Calista tertawa geli.
Calista yang sedari tadi melihat nama tag namun marga keluarganya tak diikutkan hanya sebatas nama panggilan dan huruf depan marga keluarganya yang tertera di seragam seseorang yang berada di depannya, dan dia mengingat-ingat kembali nama yang begitu familiar di ingatanya, wajahnya yang beberapa kali ia lihat di sebuah foton yang berada di berkas milik orang tuannya.
"Mendingan gue jomblo dari pada terima cinta lo Angga Prakasa!," timpalnya dengan senyuman miring di wajahnya yang ternyata orang di depannya bernama Angga Prakasa yang sedari tadi dia mengingatnya dan tak salah lagi namanya sama dengan ingatan yang pernah dia baca disalah satu jejeran berkas penting yang berada di rak berkas kerja ayahnya yaitu Angga Prakasa.
Calista sangat tau Angga Prakasa, dia anak dari bawahan orang tuanya, dia mengetahui orang di depannya secara tidak langsung Calista pernah sesekali melihat orang tuanya sedang membaca berkas di ruang kerjanya yang menurutnya sangat penting dia hanya sekedar tahu bahwa setiap orang tuanya akan menjalankan kerja sama mereka akan menyelidiki orang tersebut sampai ke akar-akarnya.
"Lo tau nama gue?," tanya Angga dengan melotot tajam seraya tanganya melepaskan cengkraman di tangan Calista.
"Bukan tau nama doang tapi gue tau gimana kelakuan bejat lo selama ini!," ucap Calista dengan senyum mengejeknya.
"Apa yang lo tau dari gue hah! Lo sekedar hanya tau nama gue doang jangan berlagak lo tau kelakuan gue!," serunya seraya menunjukkan jari telunjuknya tepat di wajah Calista.
Calista hanya tersenyum remeh melihat Angga yang sudah mulai ketakutan. "Oh apa lo mau denger biar bisa percaya kalu gue tau semua kelakuan lo yang menjijikan?."
"Ucapan lo bahkan hanya terkesan sok tau tentang gue!," ucap Angga yang mencoba untuk tenang.
"Oh Okey kalo emang gue bohong lo bakal di jadiin boneka bagi gue siap Angga prakasa?," tawarnya yang membuat Angga ada rasa takut di dalam batinya.
Calista yang sedari tadi mengamati gerak gerik Angga yang sudah gelisah merasa ingin menjatuhkan lawan bicaranya dengan seketika. Namun itu bukan cara Calista dalam menjatuhkan lawan, dia akan memancing seseorang dengan emosinya terlebih dahulu.
"Jangan sok tau deh lo!," ucap Angga dengan wajah yang terlihat marah.
"Oh nantangin rupanya, okey gue jabanin. Angga Prakasa putra dari tuan Anggara Prakasa yang bekerja di bawah naungan perusahaan bokap gue, anak tunggal yang bisa dibilang broken home karena orang tuanya hanya menunjukkan kemesraan di depan publik namun di belakang mereka akan berseteru, dan lo anak satu-satunya yang akan menjadi penerus tuan Anggara dan akan dijodohkan oleh rekan bisnisnya tapi lo ngak mau dan ngak berani nentang keinginan bokap lo kan? Sekali nentang keinginan bokap lo, pasti ke esokan harinya lo bakal babak belur," jeda Calista dengan menatap remeh ke arah Angga yang sudah terlihat wajah pucat pasi. "Bukan begitu tuan Angga!?," tanya Calista dengan sejelas-jelasnya yang membuat Angga menganga tak percaya.
Angga hanya bisa berdiri dengan tatapan kosong mendengar ucapan Calista yang mengetahui tentang kehidupan keluarganya yang tidak sekalipun orang tau tentang keadaan keluarga Angga bahkan sekalipun itu kerabatnya. Namun entah kenapa Calista dengan mudah mengetahui permasalahan yang ada di keluarganya dengan begitu gamblang menjelaskan kepada dirinya.
"Mau tau lagi ngak hal yang lebih menarik," ucap Calista seraya menaik turunkan alisnya.
"Cukup lo tau tentang keluarga gue jangan sampe ada yang tau selain lo! Sampai ada yang tau tentang apa yang gue alami awas aja! gue ngak akan segan-segan buat neror lo sampe lo jadi gila!," serunya dengan penuh ancaman ke arah Calista.
Melihat lawannya yang sudah mulai ketakutan, Calista tersenyum senang. "Aw takutnya, hahaha berani banget ternyata lo ngancem seorang Calista!," tegas Calista tertawa dengan kencang dan diakhiri sengan suara yang penuh penekanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments