🌼 HAPPY READING 🌼
FLASH BACK ON
Vina merasa bosan terus-terusan berada di rumah. Mau jalan-jalan juga sama siapa? Jalan belanja? Tidak menyenangkan bagi Vina dan hari ini Tasya sedang kumpul bersama teman-teman arisannya. Jadi daripada ikut para ibu-ibu arisan Vina lebih memilih ikut papanya ke kantor Vano yang di rintisnya sendiri dari nol. Vano mengajarkan Vina beberapa pekerjaan perusahaan yang dianggapnya mudah untuk putrinya paham.
“ Papa “ panggil Vina ingin menyampaikan sesuatu, tapi terasa sangat berat untuk di sampaikan.
“ Ya, sayang. Kamu bosan mau makan? Atau mau pulang? ” Vano hanya menyahut tanpa melihat Ke arah putrinya.
Tok..tok
“ Permisi, pak. Saya mau memberikan dokumen yang harus di tandatangani “ ucap Alex seorang sekretaris sekaligus sahabat Vano.
Mereka berdua berbicara tentang pekerjaan mereka. Tentu Vina tidak ingin mengganggu pembicaraan serius di antara pria dewasa yang sangat penting. Vina kembali duduk di sofa yang ada di ruangan Vano ini. Sudah cukup lama Vina menunggu.
“ Pa bisa Vina minta sesuatu ” ucap Vina sambil berjalan ke meja kerja vano.
“ mau minta apa sayang ” jawab Vano melihat putrinya sudah berada di depannya.
“ Apa papa bisa mewujudkan permintaan Vina ? “ tanya Vina.
“ permintaan apa? Kamu mau apa? Bilang saja, mungkin papa bisa membantu mewujudkan permintaan Vina ” jawab Vano.
“ Bisakah papa membangunkan Vina sebuah rumah sakit “ ucap Vina.
“ sebuah rumah sakit!? ” Vano mengulang ucapan Vina.
“Iya pa... Vina ingin membuat rumah sakit tapi uang Vina tidak cukup. Jadi Vina minta tolong sama papa “ ucap Vina.
“Bangun rumah sakit buat apa? “ tanya Alex yang sedari tadi menyimak obrolan di antara papa dan anak perempuannya.
“Em... “
“ Vina mau buat rumah sakit yang lengkap agar ketika orang baru berobat tidak harus keluar negeri “ ucap Vina.
“Dan Vina kemarin tes seleksi beasiswa ke Australia.. dan diterima, papa “ tambah Vina.
“ wah luar biasa kamu, sayang “ puji Vano langsung memeluk putrinya dengan erat rasa bangga ia tuangkan dalam pelukan.
“ hebat banget kamu Vina. Om bangga sama kamu. Memang kepintaran Tasya menurun kepada kamu “ ucap Alex mendapatkan tatapan tajam dari Vano.
“ Vina itu anak aku dan Tasya. Pasti kepintarannya juga dari aku “ ucap Vano.
“Jadi bagaimana tentang membangun rumah sakit? ” Tanya Vina menatap mata Vano.
“Nanti Vani ganti uang papa kok, kalo sudah memiliki penghasilan sendiri” tambah Vani langsung menepuk jidatnya.
“ Vina kenapa kamu bilang seperti itu. Masih baik kamu bisa menggantinya, kalo tidak? Bagaimana? “ lirih Vina dan terdengar oleh Vano dan Alex yang hanya menahan tawa.
“Papa akan bantu kamu sebisa yang papa mampu. Kamu tidak perlu mengembalikan uang papa. Itu tidak perlu sayang.. “ Vano menarik Vina kembali ke dalam pelukannya ingin sekali melarang putrinya untuk tidak pergi, tapi ia sebagai orang tua juga tidak boleh egois.
“Gapai mimpimu setinggi langit. Banggakan kami yang menunggu kedatangan kamu kembali, sayang “ hanya itu yang mampu Vano keluarkan dari bibirnya.
Mentari berwarna kuning dan langit berwarna oranye. Sangat indah dilihat dengan mata. Mobil putih memasuki kediaman rumah Vano dan Tasya. Vina keluar lebih dulu sebelum Vano. Vina berjalan menghampiri Tasya yang sedang sibuk menyiram tanaman. Dan juga melihat bunga yang baru saja ia tanam.
“Ma.. pa Vina masuk duluan “ pamit Vina untuk membersihkan tubuh yang terasa lengket.
“iya sayang” jawab kompak Vano dan Tasya karena kompak mereka saling menatap dan tertawa bersama.
Makan malam pun Vina bersama keluarga sedang duduk di meja makan untuk menyantap makanan yang ada tertata rapi di atas meja makan. Hanya bunyi sendok yang sedang beradu suara dengan piring.
Usai makan seperti biasa mereka akan untuk di ruang nonton dan mengobrol. Vina yang daripada sibuk mengatur kalimat yang akan ia keluarkan dari bibirnya.
“Ma” panggil Vina.
“ Ya sayang! Kenapa? “ Tasya yang masih fokus dengan sinetron yang sedang ditontonnya.
Vina menceritakan mulai dari ia tes hingga diterima. Tasya pun mendengarkan dengan baik setiap kata demi kata yang keluar dari bibir merah alami milik Vina. Perkataan yang keluar adalah keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya di negara lain yang jauh dari keluarganya.
“APA KAMU MAU KE AUSTRALIA” teriak Tasya
“kenapa jauh sekali sayang” ucap Tasya lagi dengan nada yang sangat lembut.
Sedangkan di samping Vano yang asyik memakan camilan pun kaget dengan teriakan istrinya itu ia segera mengambil minum yang berada di meja dan meneguk hingga kandas setelah itu mengelus dada sambil menetralkan jantung yang berdetak kencang.
“ sayang kenapa diam saja sih” ucap Tasya membuat Vano menatap dengan tatapan bingung.
“ Sayang.. kita sebagai orang tua harus membantu anak kita untuk melanjutkan pendidikannya. Mungkin dengan begini ia bisa mencapai tujuannya untuk mencapai cita-citanya. “
“ untuk kamu Vina, mama dan papa mengizinkan kamu untuk melanjutkan pendidikan ke Australia. Buatlah kami bangga dengan prestasi belajar “
~~
Pagi menjelang siang hari Vina berpamitan dengan kedua orang tuanya
“Kamu jaga diri ya nak, ingat jaga” belum selesai dengan ucapan sudah dipotong oleh Vina
“jaga diri, jaga kesehatan, jaga dompet” sambil terkekeh dengan ucapan yang baru saja ia lontarkan sendiri.
FLASH BACK OFF
Vina telah selesai dengan hari pertama ia menjadi seorang dokter ia membuka jas putih yang biasa dipakai oleh para dokter umumnya dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal keluar melewati berbagai koridor-koridor rumah sakit untuk menuju pintu utama hendak jalan sambil merapikan rambut ia tidak sengaja menabrak, Vina merasa seperti menabrak sebuah dinding karena merasa sangat keras mengenai keningnya.
“Maaf..maaf saya tidak sengaja” ucap Vina merasa bersalah.
“Hm” ternyata yang menabrak Vina seorang pria yang sedang berjalan dengan memperhatikan ponsel tanpa melihat jalan. Vina merasa kesal bukannya dia yang harus meminta maaf, sudah minta maaf juga hanya membalas dengan dehem.
“ Pria aneh “ gumam Vina melanjutkan langkah yang sempat terhentikan tadi.
~
Vina masuk ke rumah dengan mobil harus melewati taman yang memang di rawat dan di jaga langsung oleh Vina dan Tasya yang sama-sama menyukai bunga. Vina memarkir mobilnya tepat di samping mobil Vano. Mobil Vano sudah ada di rumah berarti pemiliknya juga berada di rumah mewah ini.
Tok..tok
Langkah Vina terhenti ketika melihat beberapa wajah yang menurutnya tidak asing. Otak seperti ikut juga berhenti melakukan tugasnya untuk berpikir siapa orang yang berada disamping mama-nya ini.
“Sini sayang masuk!” ajak Tasya yang melihat anak hanya diam di depan pintu tanpa ada pergerakan.
“Ini siapa ma? “ tanya Vina sudah duduk di samping Tasya.
“Masa kamu lupa” ucap Tasya.
“Bukan lupa tapi tidak ingat”
“Sama saja” ucap Tasya .
“ Ini Tante Selvi. Itu Naila sepupu kamu. Masa begitu saja lupa “ setelah mendapatkan jawaban Vina tersenyum kepada sepupu wanita sambil menyapa Naila dan tidak lupa Selvi adik dari Tasya Vina tidak luap untuk berjabat tangan dengan Selvi berpindah ke Naila tapi sedikit ragu menyalami tangan pria yang tidak lain suami Naila. Vina merasa badannya lengket dan lelah tentunya meminta ijin untuk ke kamar membersihkan diri.
“Ma Vina ke kamar dulu. Mau membersihkan diri “ Vina berjalan menjauh setelah Tasya mengiyakan ucapan tadi.
~~
Tidak terasa waktu terus saja berjalan. Makan malam dilewati dengan canda dan tawa. Pertemuan antara kakak-beradik yang sudah lama tidak bertemu kini bertemu. Rasanya ingin memutar waktu kembali. Selvi, Naila dan suaminya pamit pulang karena waktu sudah menunjukkan larut malam.
“Vina” panggil Naila
“Yah.. bagaimana?” Tanya Vina
“Minta no hp boleh?” Naila menyodorkan benda berbentuk pipih yang biasa di sebut dengan ponsel pintar.
“Tentu” Vina menerima ponsel mahal itu dan menekan dua belas digit angka tidak lupa untuk membuat panggilan tapi langsung di matikan.
“ Ponselku ada di kamar. Nanti aku simpan “
“ Aku pulang dulu, kak. Nanti kita ketemu lagi ya.. sehat-sehat-lah terus biar kita bisa jalan-jalan kalo aku sdah balik lagi ke sini “
“ Kalo mau datang bilang ya.. biar aku jemput di bandara “
Setelah berpamitan mereka bertiga meninggalkan kediaman rumah Vano. Vano, Tasya dan Vina masih setia melihat mobil berwarna hitam yang tidak lagi terlihat setelah mendapatkan belokan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Rafika Zahra
suka banget
2020-12-24
0
Dewi Zahra
aku suka
2020-10-17
2
Yudi
di bolak balik namanya 😂😂😅😅
2020-08-31
11