Meeting Room 4th floor
Semua sudah berkumpul sesuai arahan Rifa. Tak terkecuali Ilham,Wiya dan juga Mitty yang duduk sejajar bersama beberapa Manajer bagian yang lain. Mereka masih asik berdiskusi ringan sampai terdengar suara derap yang membuat mereka semua mengakhiri pembicaraan dan berdiri dari tempat duduk mereka , seakan sudah tau pasti siapa pemilik langkah tersebut.
Bapak Mukti Wijaya Haris Direktur utama Omelate Food, Bersama putera sulungnya Zayn Dwika Haris, tampak pula Rifa mengikuti langkah boss besarnya dengan tempo yang lebih cepat Memasuki ruangan .
peserta rapat yang tadinya berdiri pun sudah duduk kembali setelah dua orang penting itu menduduki tempatnya.
Zayn Dwika Haris, pria muda berusia 27 tahun. Benarlah sebuah ungkapan buah jatuh memang tak jauh dari pohonnya. Zayn begitu dia bisa disapa, sama gagah dan kharismatik seperi pak Haris. Mari Kita mulai gambarkan dari rambutnya yang tebal dan rapi, dibelah kesamping dan membentuk sedikit jambul di sebelah kiri.
Alis mata yang tebal menghiasi bagian mata yang lugas dan tegas, oh ya, jika Ilham punya pesona dengan manik coklat nya, Zayn begitu memikat dengan bola mata hitam pekat, hidungnya mancung, terconggok sempurna di atas bibir yang walau sedikit berwarna merah tapi hanya menggambarkan ketegasan kekakuan, agak berjarak tapi begitu menyatu dengan tatapan mata nya yang dingin.
Untuk yang satu ini Zayn tidak mewarisi ayahnya yang pemilik tatapan bersahaja. Diperkirakan Zayn mungkin cukuran dua kali sehari, karena tidak tampak anak rambut sedikitpun pada wajahnya, bersih tampa jambang di kanan dan kiri, tanpa kumis maupun rambut dagu. Klimis
Kulitnya putih bersih , kali ini boleh lah membayangkan kulit khas para artis k-pop, dengan postur tubuh yang tinggi, dada nya yang bidang dan berisi disempurnakan dengan Jas warna dark navy yang dia kenakan pagi senin itu.
“Saya akan memperkenalkan putera sulung saya, Zayn Dwika Haris, kalian semua tidak perlu terpesona begitu, ya dia memang tampan tapi bukan kah kalian punya pimpinan yang lebih tampan sebelumnya?”
Setiap kali bicara Pak Haris memang selalu bisa mencairkan suasana.
“Karena saya rasa sudah waktunya dia menggantikan saya memimpin perusahaan kita ini.“ Begitulah Pak Haris yang tidak sombong dan selalu menggunakan kata “kita” sebagai ungkapan betapa semua yang bekerja dengannya adalah keluarga. “Saya harap Bapak Ibu bisa membantu Zayn sebagaimana selama ini kalian sudah banyak membantu saya.”
Dan beberapa kalimat Panjang lainnya hingga akhirnya resmilah hari itu kepemimpinan Omelate Food diberikan kepada anak sulungnya.
Rapat diakhiri dengan acara berjabat tangan, Pak Haris memeluk Ilham dengan akrabnya dan menahan tangannya tidak langsung dilepaskan, kemudian menatap Wiya yang berdiri dibelakang Ilham.
Wiya yang sejak tadi pimpinanya masuk dia malah terkejut setengah mati, menahan perutnya yang tiba-tiba mual
dan memilih merunduk.
Menerima kenyataan dan tidak habis pikir, kenapa yang Mitty katakan benar benar terjadi? dia ingat persis orang yang di hadapannya saat ini adalah lelaki menyebalkan yang bertabrakann badan dengannya tadi pagi.
Duh Gusti… hidup ku ini ,
kenapa udah mirip awal mula kehidupan tokoh novel begini?
Tapi sepertinya Zayn tidak terlalu mengenali Wiya karna tadi pagi saja saat sedang orasi singkat, dia tidak melihat Wiya sama sekali. Giliran Wiya menjabat tangan Pak Haris.
Eh eh eh Kenapa Mata Paik Haris kedip kedip begitu. Rasanya disini tidak mungkin berdebu sampai Pak haris kelilipan
“Bagaimana Ilham? sudah dua tahun, apakah sudah ada kemajuan? kamu jangan bikin usaha saya sia-sia ya.” Katanya sambil menepuk nepuk pundak Ilham
"Bapak bisa aja, saya akan butuh bantuan bapak selalu!"
Dua tahun?
Usaha Pak Haris?
Ah Wiya tidak lagi kaget. Bos besarnya memang selalu menyebalkan begitu.
***
RUANG DIREKTUR
“Sepertinya Zayn tidak akan banyak melakukan perubahan diruangan papa ini, sudah cukup nyaman. Dan Zayn ingin Rifa yang akan tetap menjadi sekretaris Zayn”
Ucap Zayn yang berdiri di depan jendela ruangan barunya setelah dia melihat lihat ruangan kerja papanya yang di dominasi warna krem minimalis.
Zayn sering diajak papa ke kantor sejak kecil hingga remaja, hanya sejak 4 tahun kuliah diluar negeri Zayn tidak pernah lagi masuk ke ruangan ini. dia hanya datang ke outlet jika rindu dengan menu khas melayu yang dijual hampir diseluruh cabang outlet se Indonesia.
Arifa Velisha adalah kakak tingkat Zayn yang tidak melanjutkan kuliah sebagaimana dirinya. Tapi berkat prestasi dan keuletannya bisa diterima bekerja bahkan menjadi assisten direktur utama dan belum pernah diganti sejak 6 tahun terakhir.
Usianya kini 30 tahun namun dia belum juga memiliki pasangan hidup. Zayn sering mendengar papanya menceritakan bagaimana Rifa bekerja dengan sangat professional dan penuh tanggung jawab. Ibu Wulan, istri pak Haris pun selalu mempercayakan Rifa untuk keperluan suaminya jika mereka harus tugas keluar kota.
“Terserah kamu Saja Zayn, papa kan sudah memberikan wewenang kepada kamu,kamu boleh merekomposisi struktur sesuai kebutuhan perusahaan, papa Cuma minta satu hal”
Zayn berbalik menatap sang papa dan duduk dikursi barunya sambil memegang figura foto wajah anggota keluarganya.
Tampak foto Pak Haris sedang memeluk Ibu Wulan yang sedang menggendong Vhieya anak bungsu mereka, seorang gadis berambut coklat, Nikki namanya anak kedua dikeluarga itu, dan Zayn remaja yang berdiri disebelah adiknya Nikki. Dengan latar belakang pantai Trikora,pantai kebanggaan orang Tanjungpinang.
“Apa Pa?” tanyanya penasaran dan meletakan kembali figura ke tempatnya.
“Biarkan Ilham tetap menjadi manajer keuangan, sampai detik ini kinerjanya sangat mumpuni dan papa lihat belum
ada yang setara dengannya disini.”
Pak Haris mendudukan diri di sofa berwarna Silver, menatap Zayn dengan serius dari arah itu.
“Kalaupun suatu hari kamu rasa sangat harus menggantinya, asal Wiya asistenya yang sekarang ini tetap menjadi tim nya. Wiya sudah sangat banyak membantu papa diperusahaan ini Zayn.”
Zayn memperhatikan papanya dengan kening yang mengkerut, tapi tidak bertanya apa apa lagi kecuali dalam hati.
Haruskah seperti itu ?
Sepertinya papa punya alasan lain
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Nyimas Raudloh
kek nya semua novel ka enka kebaca semua deh,🤣🤣
2022-07-15
0
Rizkha Nelvida
suka tulisannya ,,menghibur😚
2022-04-13
0
AlIs
berhubung ini kayanya bakalan happy ending jadi bakalan aku baca ampe.beres wkwk
yg otw soleha padahal suka, tp katanya gk happy ending :(
2021-12-26
0