Utuh
"Ini Wiy satu lusin minyak zaitun dan MHS punya Ibu Wela, gamat sama laurik punya mba Asih, pokoknya di 6 bungkusan ini udah Ibu kasi nama semua tinggal kamu kasi ya Wiy, kamu beneran gak akan telat nak?"
"Mudah mudahan enggak bu, udah Bu sini pesenannya, ini semuanya di SMA 4 kan bu?"
"Iya nak, biasa abang mu titipkan aja ke salah satu staff TUnya."
Ibu Ria menyodorkan tas kertas dengan brand Halal Mart - BC Ria Kencana kepada anaknya yang hari itu sebenarnya sudah hampir terlambat ke kantor. Tapi berhubung tujuannya searah dengan alamat member ibunya itu, Wiya tidak keberatan jadi kurir pagi dulu untuk ibunya.
Ilma Qawiya, bungsu dari dua bersaudara, Ibunya menjalankan usaha networking , stockist yg menjual produk Herbal yang cukup terkenal dan jumlah membernya juga sudah lumayan ramai, sebenarnya Ibu biasa meminta Bang Ridwan, abangnya Wiya yang mengantar pesanan pagi. Tapi sejak semalam abang belum pulang karena mengikuti pelatihan diluar kota. jadilah pagi ini Wiya yang sementara menggantikan tugas abangnya.
"Ayo yah!" Pinta Wiya sambil menutup pintu penumpang, duduk disamping ayahnya yang sejak tadi sudah menyalakan mesin mobil.
Mobil dirumahnya hanya satu yang biasa dipakai ayah pergi mengajar, ayah Wiya seorang dosen di salah satu Universitas di kota Tanjungpinang. Setiap hari Wiya berangkat ke perusahaan tempat dia bekerja diantarkan oleh ayahnya.
***
Sesampainya di parkiran, sedikit merapikan kerah blazernya, gadis berambut panjang sebahu dengan high heels 7 cm itu tergesa-gesa membawa paper bag yang berisi semua pesanan. Wiya akan ke ruang Tata Usaha menyerahkan semua paketan sesuai titah sang Ibu.
Namun belum ada 10 langkah dari tempat ayah memarkir mobil.
Bruuk
Semua bungkusan bermuatan lumayan padat itu jatuh ke tanah. Isinya bertebaran. Pemiliknya pun ikut ambruk, posisi kakinya terlipat dan terduduk dengan telapak tangan menahan badan agar posisi jatuhnya tidak semakin memalukan.
Wiya mengira dia menabrak pohon, tiang listrik atau pilar bagunan sekolahan, karna yg ditabrak boro boro ikut jatuh,goyah pun enggak.
Sesaat Wiya mencoba mengumpulkan kembali kesadarannya juga mengumpulkan paket herbal itu sesuai dengan klasifikasi Ibu, untunglah di belakang bungkusan itu sudah ibu tempel daftar nama produk di setiap bungkusan,dan beruntung juga Wiya hafal nama nama produknya.
Tapi ternyata tak genap keberuntungan pagi ini karna Wiya yang membayangkan alih alih akan ada adegan saling merapikan barang yang tercecer kemudian tak sengaja sekedar berpegangan tangan ala ala FTV itu, eh malah dapat umpatan dan kuliah singkat sepagi itu, padahal bel sekolah saja belum berdering .
"Hey! kalau gabisa jaga keseimbangan tolong hati hati kalau jalan."
WHAT? belum tau aja sih seorang Ilma Qawiya adalah orang yang paling konsisten menjaga keseimbangan, untuk itulah dari seorang akunting dia diangkat menjadi Asisten Manajer keuangan di kantornya.
"Dih nih orang, tau gitu saya mending ketabrak tembok aja deh ya ,ikhlas saya gak di bantuin ama tembok. lah ini nabrak manusia, tapi bukannya bantuin malah orasi, massa nya cuma saya sendiri padahal, anda tu ya!"
Rutuknya kesal, sambil mencoba kembali berdiri dan menepuk blazer dan roknya yang masih terdapat lengketan tanah. Lalu sekarang dia berhadapan langsung dengan laki laki yg ternyata dirinya hanya setinggi bahu si pria. Padahal Wiya sudah memakai high heels.
Andai saja Wiya tidak kesal dengan insiden yang baru saja terjadi, mungkin mulutnya ingin sekali bilang "WAW" sebagai bentuk konfirmasi yg dikirimkan indra penglihatannya kepada sosok kharismatik di hadapannya . Namun kali ini hatinya buru buru membuat pernyataan. "Cih, percuma tampan,tapi tidak berprikemanusiaan"
"Harusnyaa anda minta maaf udah nabrak saya, masih untung saya ga minta ganti rugi atas waktu saya yang udah terbuang sia sia."
Pria itu melangkah meninggalkan Wiya yg masih sangat kesal atas kata-kata orang tak dikenal itu. dan diapun segera melanjutkan tujuannya.
"Huh, jangan lagi deh ketemu orang shombhooong begitu, ngerusak pagi senin ku aja sih dia"
***
"Wiya berangkat ya Yah, Assalamualaikum." Ucap anak gadis Pak Ilyas setelah mencium punggung tangan sang ayah yang di balas ciuman kening oleh ayahnya.
Ayah Ilyas tidak tau tentang kejadian tadi saat putri bungsunya jatuh, Wiya pun memilih untuk tidak menceritakan ke ayahnya.
Omelate food court & Resto
Qawiya masuk melalui pintu samping outlet, perusahaan tempat dia bekerja bergerak di bidang kuliner. pemilik restaurant yang punya 36 cabang di seluruh Indonesia ini bisa dibilang yang menguasai bisnis kuliner franchise di negara ber flower ini.
Posisi Wiya sebagai Asisten Manajer keuangan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Setelah lulus Master di bidang Ekonomi Akuntansi, Qawiya memutuskan untuk bekerja mencari pengalaman. Sudah hampir 5 tahun dia mendedikasikan ilmu keuangan dan manajemen yang dia punya di perusahaan ini.
Karirnya pun meningkat dari tahun ke tahun, dari mulai anak magang, menjadi staff akunting dan sekarang menjadi asisten manajer keuangan yang sering dipercaya menjadi auditor dan trainer untuk staff keuangan setiap ada mitra franchise yang baru.
"Thank you." Suara dari finger print karyawan . Suasana senin pagi yang sibuk. Setelah memastikan kehadiran mereka sudah tercatat di mesin absensi, masing masing langsung menuju area kerja sesuai jobdesc dan SOPnya.
para Cheff , Sous Cheff beserta line cook yang jam kerjanya lebih pagi, sudah standbye di dapur dengan alat alat tempurnya. Dishwasher dan cleaning service memastikan sudah kinclongnya segala sudut dan tak ada yang terlewat. Para server/waitress yang menjadi lini terdepan restaurant sudah juga di posisi siap menerima dan melayani tamu, hanya sekitar 30 menit lagi yang bertugas hari itu akan memutar balikan sign board yang tadinya close menjadi open.
Bagi mereka yang disebut diatas, sebenarnya tak ada bedanya hari senin atau hari lainnya, karna outlet buka setiap hari jadi sistem kerja mereka adalah off day secara bergantian.
Tentu berbeda dengan para penghuni lantai 3 alias barisan manajer dan staff nya yang jam kerja nya normal .
"Pagi Nona Wiya!"
sapa salah satu waitress dengan ramah pada seorang gadis yang tampak buru buru menuju lift . seperti ada sesuatu yg dikejarnya di lantai atas sana.
"Pagi Risa," balasnya sambil seperti mencari cari sesuatu dari dalam tas nya. "Yasalam bekel gue,pasti ketinggalan di mobil ayah deh." Rutuknya
"Mencari apa Nona? nanti mau kami bawakan sesuatu ke atas?"
"Hmm, boleh deh, nanti tolong bawain itu ya, uhmmmm sugar dough yg ditipiskan, yang dibentuk seperti mangkuk terus filling nya pastry cream dan hot apple." Ucapnya dengan tergesa gesa, Risa hanya menggeleng gelengkan kepala mendengar kalimat atasannya itu.
Wiya memang terbiasa seperti itu, walaupun posisinya cukup di segani, tapi dia tidak pernah merasa tinggi, selain karna tinggi badannya yang cuma 160 cm, juga Wiya tidak merasa posisinya saat ini istimewa bahkan dia masih senang menyebut dirinya Akunting,posisi Wiya sewaktu memasukan lamaran pekerjaan di salah satu perusahaan milik Mukti Wijaya Haris ini. Dia selalu santai, ceria, dan tidak pernah membuat sebuah tanda atasan-bawahan baik dengan staff nya maupun karyawan operasional outlet.
"Ya ampun, itu Pie Non nama nya, ketimbang nyebut pie doang sih non musti panjang panjang gitu."
"Hahaha, yasudah saya tunggu di atas yah,"
sambil berlalu masuk ke lift bersama beberapa karyawan atas lainnya.
***
"Pagi Ibu Asmen, itu muka apa perasan lemon? kecut amat." Sapa Mity yang terdengar tidak terlalu jelas karna mulut yang muncung ke depan sedang mengulum ujung jarum pentul menggunakan bibirnya. Sementara kedua tangannya sibuk mengatur posisi ujung hijab yang terjulur sambil menghadap ke layar hp yang dijadikannya cermin untuk adjusting jilbab warna krem yg dia pakai hari itu.
"Aatagfirullah Mit, lo belum sarapan? Yang bener aja sih, jarum dong itu yg lo makan."
Bukannya menjawab sapaan mity, Wiya kaget melihat rekan kerja sakaligus sahabatnya itu mengulum jarum pentul sebelum menyematkan di atas hijabnya. "Emang gabisa di taro aja sih di atas meja mit? titisan kuda lumping kamutuh?"
"Hehe, bentaran doang wiy, nanggung" sambung Miti sambil memutar pipi chubby nya ke kiri ke kanan baru kemudian meniup ujung jilbabnya agar tegak paripurna. "Nah sekarang udah simetris," decaknya puas.
"Hah? simetris? Udah bisa ditarik garis lurus dong muka lo?"
Tukas Wiya terkekeh melihat kelakuan Hijaber mungil di hadapannya itu.
"Haha, mendingan dong daripada lo udah mirip rumus logaritma tau gak, mumet! kenapa sih? kata orang orang di sosyel media nih ya mulai lah hari mu dengan senyuman."
"Tapi kalau kata gue sih mit harus dimulai dengan sarapan, kalau cuma senyum mah jam 9 juga udah laper."
"Serah lo aja deh jaenab, tapi lo kenapa sih sebenarnya?"
"Sebel gue Mit, tadi tuh Ibu minta gue ngantar pesanannya ke SMA 4 kan karna abang gue belum balik"
"Lah, ngantar pesanan mak lu doang lo gedeg wiy? gaboleh gitu wiy! gak ikhlas lo?"
"Bukan gitu demiiiiiiit! dengerin dulu makannya." Sebuah pulpen medarat di meja Mity setelah gadis itu berhasil menghindar.
Wiya menceritakan insiden yg di alaminya tadi waktu mengantar pesanan Ibunya.
"Waaaaah, mungkin aja nanti nanti lo bakalan ketemu lagi sama dia dan kalian berkenalan lalu dia ternyata adalah jodoh yg Allah siapkan buat lo Wiy, bisa aja kan wi? bisa se-fiksi itu gak sih wiy?"
"Bisa aja kalau lo yg nulis naskah kehidupan gue, Mitty Arsyla, tapi untung nya bukan"
Jawabnya sambil mengambil beberapa map di mejanya yg akan dibawa ke ruangan mananer "Btw Bapak belum datang kan?" Yang dimaksud adalah Pak Ilham, manajer keuangan atasan Wiya.
Belum sempat dijawab oleh Mity, triririiiit intercom yg posisinya tepat di atas meja Wiya berderit, "Panjang umur Wiy, tuh bapak manggil." Kata Mity terkekeh, Wiya mengangkat ganggang alat itu
"Selamat pagi, oh iya pak baik."
Wiya meninggalkan Mitty menuju ruangaan pak Ilham, Manajer Keuangan Atasan wiya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Erinda Dwi Wulandari
gabut eung.... gi libur puasa...buka aplikasi a,b,c.... akhirnya balik ke nt lagi....moga cerita nya menarik 🤭
2023-03-31
0
Euis Rosita
nama tokoh utama sma kyak nama anakqu Qawiy😍Kuat
2022-06-27
0
......Maiko.....
wow keren.kirain gk sebagus ini ceritanya tpi kebalikan nya bagussss banget.tpi aneh ya kok yg like nya dikit padahal awal ceritanya aja dah bagus
2022-05-16
1