ILHAM KEPADA WIYA

“Selamat pagi Pak Ilham, saya agak terlambat pak. Maaf.”

Wiya menyapa pria bermata teduh yang tampak memutar mutarkan benda persegi di depannya, tadinya Wiya mengira atasanya sedang memainkan spiner. Lalu sejurus kemudian menatap asisten cantiknya sudah siap dengan plan board .

“Hari ini hanya ada satu presentasi jam 2 siang nanti, dengan calon franchisor  dari kota Medan pak”

Ilham masih asik dengan mainanya, kemudian menatap Wiya memelas.

“Duduk Wiy!” memberi isyarat dengan menatap ke arah kursi kosong di depannya.

Wiya sedang sangat malas mengartikan tatapan Atasannya itu. Namun terpaksa duduk di depan Ilham yang entah sejak kapan sudah menopang dagu dengan telapak tangannya, menatap Wiya lekat.

“Kamu sampai kapan mempertahankan keformalan ini Wiy?”

“Kita sedang di kantor, Pak Ilham!” Kalimatnya terputus.

“ I L H A M untuk kamu.” Potong Ilham memberi tahu yang kesekian kali. Sedikit menegaskan pada Wiya untuk tidak memanggilnya “Pak Ilham.” dimanapun mereka berada. Ilham merasa dibatasi tembok tinggi dengan sikap Wiya yang selalu saja Formal, seakan tak ingin ada hubungan lain selain “atasan-bawahan”  padahal Ilham tau dengan karyawan lain saja Wiya tidak begitu.

“Kita di Kantor Pak.” Sanggah Wiya sedikit mengalihkan pandangannya. Bukan karena dia malu,  sekali lagi dia sedang sangat malas menghadapi sikap “unknow” atasan tampanya .

Pak Ilham, berhentilah mencari celah

Kau hanya akan lelah

“Hemm Waktu aku telpon kamu , kamu masih manggil aku pak Ilham padahal kita tidak di kantor. ”

“Selama masih membahas pekerjaan, saya akan berusaha bersikap professional Pak”

“Oke,Iya!  Sabtu kemarin aku tidak bahas kerjaan, aku mau  minta tolong sesuatu pada mu, kamu masih begitu.”

“Waktu itu Ada Mitty pak, saya sungkan. Takut dia berfikir macam-macam”

Ilham sedikit memundurkan cepat kursinya, membelakangi Wiya kemudian berbalik lagi menatap gadis yang masih menunduk itu. Sedikit frustasi sepertinya. Rasanya ingin sekali mengacak acak rambutnya tapi dia ingat tidak membawa sisir jika harus merapikannya kembali.

“Baiklah Ilma Qawiya, setidaknya lihat saya saat kita sedang berbicara, bisa?”

Wiya mengangkat kepalanya , pandanganya berhenti tepat di mana tatapan Ilham berada. Sepersekian detik yang membuat dia hampir tak bisa menguasai diri.

Tapi bukan Wiya Namanya kalau tidak bisa menjaga keseimbangan. Sedikit lagi saja dia akan menundukan kembali pandangannya.

“Jam sepuluh akan ada rapat penting, penyambutan CEO baru Wiy. Kamu dampingi aku ya!”

“Kenapa mendadak pak?” Tanya Wiya sedikit terkejut.

Biasanya di kantor ini segala sesuatunya selalu dipersiapkan dengan matang, Wiya sering menyaksikan betapa telatennya  Bu Rifa,  orang kepercayaan direktur utama mempersiapkan segala sesuatunya. Hari ini bahkan agendanya adalah pergantian direktur dan baru diberitahukan 2 jam sebelum rapat?

Wah kebayang seperti apa gelagapanya bu Rifa mempersiapkan dan memberi tau semua bagian untuk mempersiapkan penyambutan.

Walau outlet akan tetap beroperasi sebagaimana mestinya, hanya penduduk lantai 3 dan 4 saja yang akan terlibat langsung.

Wiya sudah pernah dengar dari cerita Ilham bahwa anak dari pak Haris, baru saja menyelesaikan Pendidikan sebagai seorang master design grafis dia tengah membangun perusahaanya sendiri.

Namun harus mengalah dengan menggantikan ayahnya meneruskan perusahaan keluarga karena dia anak laki-laki pertama dan satu satunya di keluarga Haris. Dan hari ini dia akan segera menggantikan ayah nya menjalankan perusahaan. Tak ada yang menyangka akan semendadak ini. Pak Haris mau kemana?

Pak Haris adalah CEO yang penuh keteladanan. sosok nya kharismatik, sangat mengayomi, tidak pelit pujian dan sangat objektif terhadap semua karyawannya. tidak terkecuali Wiya. tapi menurut Wiya ada yang paling menyebalkan dari Bos besarnya itu, dia sering berusaha menjodoh jodohkan Ilham dengan Wiya. kalau boleh GR, diangkatnya Wiya jadi Asmen Keuangan, pasti ada sedikit unsur sengaja dari Pak Direktur Utama nya .

“Aku baru di hubungi Rifa.”

“Baik pak, apa yang perlu saya siapkan.”

“Boleh kamu bantu siapkan file keuangan kita satu semester terakhir wiy?”

“Baik, sesuai permintaan bapak.”

Wiya sudah berdiri, memegang kembali papan kegiatan tadi, akan segera permisi.

“Satu lagi deh wiy," Ucap Ilham mencegat langkahnya, Wiya berhenti dan menatap Ilham kembali, yang sekarang malah tersenyum usil.

“Iya pak?” Tanya Wiya serius.

“Siapin hati kamu juga, soalnya anak nya pak Dirut ganteng,tapi baru katanya sih, hahahha” Tawa yang

malah terdengar sumbang dan garing di kuping Wiya.

Apa yang kamu tertawakan sih,

Ga ada lucu lucu nya

Hanya dibalas cengiran 2 detik ala Ilma Qawiya yang dengan sengaja menampakan gingsul dan sepasang lesung di pipinya. “Hehe.” Terdengar seperti itu sebelum meniggalkan ruangan Ilham.

Ilham Gemilang, pemuda lajang nan matang berusia 28 tahun , manajer keuangan Omelate grup,kakak tingkat Wiya waktu kuliah S1 dulu- kalau yang ini Wiya malah baru mengetahuinya.

Pria yang aslinya berkaca mata itu sedang dalam usahanya mengenal Wiya lebih dekat, eh tapi sepertinya belum sampai kesana, dia baru akan menempuh jarak yang sudah dibentang Wiya sejak mereka pertama kali berada dalam satu tim. Sudah hampir dua tahun belum ada kemajuan yang berarti, Wiya sulit sekali di dekati.

Walau seorang manajer, Ilham tidak se “kaku” seharusnya. Dia sering tampak casual walau sedang berpenampilan formal. Dengan tinggi 170 cm dan berat badan 65 kg.

Bentuk badannya tegap walau dada nya tidak petak petak. kulitnya sawo matang, khas asli kulit etnis melayu Tanjungpinang. Sepasang mata yang agak sipit sering memberikan efek teduh jika sedang memandang gadis yang masih sulit ditempuh. Berkaca mata , sedikit melindungi bola mata coklat di dalam sana.  Ya coklat, tapi sudah minus dua.

Ilham mengenal Wiya sudah cukup lama, awalnya saat Wiya adalah salah satu adik tingkat yang berprestasi dan terpilih sebagai penerima beasiswa S2 dari kampusnya, kemudian diterima dan magang di kantor yang sama dimana Ilham bekerja.

Awalnya Ilham hanya mengenal Wiya sebagai sosok yang ramah, memiliki kecakapan berkomunikasi yang baik, cekatan dalam pekerjaan, dan jarang sekali melakukan kesalahan, itu yang membuat karirnya terus menanjak sampai sekarang menjadi Asisten Manajer Keuangan.

Itu semua murni karena prestasi Wiya . Walau Ilham menganggap dan berharap ada unsur ekstern di dalamnya, Ilham membuat asumsi sendiri bahwa, “Ada peran takdir disini. Yang membuat Wiya semakin hari semakin dekat dengan ku” tapi kenapa terasa berbanding

terbalik dengan sikap yang Wiya tunjukan.  Membuat fikirannya sering baling dan tak seimbang. Itulah takdir, tidak selalu berkata terus terang.

Wiya, bukan dia tidak sadar, Ilham tentu saja menganggap dirinya “lebih” dari sekedar asisten. Tak bisa dia ingat dengan pasti sudah berapa kali Ilham mencoba memberi Isyarat semacam “Ilma Qawiya bisakah kita lebih dari ini?”  Setidaknya hampir 2 tahun terakhir sejak Wiya resmi bekerja lansung dibawah perintah Ilham membantunya menyeimbangkan neraca keuangan perusahaan.

Tapi Wiya memutuskan untuk tidak membuka hatinya , tidak untuk Ilham atau siapapun, sampai hari ini. Entahlah besok kalau tak hujan . Gadis cantik bermata bulat itu selalu berhasil membuat sekat sekat tertentu. Walau dia sangat mudah bergaul, tapi sangat bijak menjaga diri. Apalagi menjaga hati.

Walaupun belum berhijab seperti sahabatnya Mitty, Wiya juga memperhatikan pergaulannya. Menurut Wiya perempuan haruslah punya prinsip. Biar receh diluar, asal kokoh di dalam. Prinsipnya adalah harga mati. Tapi dia tak sadar, prinsip nya itu yang membuat banyak pria jatuh hati, sekaligus patah hati.

-----------------------------------------------------

Terpopuler

Comments

iin

iin

Aku suka yg kokoh2, macam sementara tiga roda 😁

2022-10-11

0

🦋⃟ℛ💞DINI💞🦋ᴬ∙ᴴ࿐ 🦂🦂

🦋⃟ℛ💞DINI💞🦋ᴬ∙ᴴ࿐ 🦂🦂

Mampir kk🙏🙏

2022-08-25

0

🌺ʅσʋҽ Ɱу family🌺

🌺ʅσʋҽ Ɱу family🌺

𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘯𝘦𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘪𝘯𝘪

2022-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 LEMBAR KE-SATU
2 ILHAM KEPADA WIYA
3 PIMPINAN BARU
4 VISUAL CAST
5 PERNAH BERTEMU SEBELUMNYA?
6 MENGHABISKAN WAKTU
7 BOS SETENGAH MATANG
8 KELUARGA ZAYN DWIKA HARIS
9 MAKAN SIANG BERSAMA
10 PERJALANAN TUGAS I
11 HASIL DARI KE KEPOAN
12 PERGI BERBELANJA
13 MEMBUATMU KESAL
14 SETELAH SATU PEKAN
15 PENOLAKAN
16 BESTFRIEND
17 TUGAS TAMBAHAN
18 MENGGALI INFORMASI
19 MENGUNGKAPKAN I
20 MENGUNGKAPKAN II / PENOLAKAN
21 WIYA KEPADA ILHAM - Berakhir sebagai teman
22 TUGAS LANJUTAN UNTUK RIFA
23 MERAH PADAM
24 TERLUKA
25 SEDIKIT TENANG
26 SEBUAH PENJELASAN
27 RIDWAN KEPADA MITTY
28 MENGANTAR PESANAN
29 DILAMAR
30 RUANG HAMPA
31 KITA HARUS BICARA
32 LUKA KECIL
33 PINTU
34 JOMBLO SENGKETA
35 PESANAN
36 HUJAN DAN KENANGAN
37 RENCANA PERJODOHAN
38 MEMIKIRKANNYA
39 KEHILANGAN
40 MENANGIS DI PANGKUAN
41 BUKU CATATAN DOSA
42 AMBRUK
43 WIYA SAKIT
44 FLY TO THE MOON
45 PUZZLE HATI
46 BII
47 HATI SIAPA TAK LUKA
48 TIGA CINCIN
49 TEH TARIK
50 UNBLOCKED
51 PERJALANAN TUGAS II
52 TERLAMBAT MENYADARI
53 MENJELANG HARI H
54 BUNGA TIDUR (Part Intermezo)
55 ZAYN DWIKA KEPADA QAWIYA
56 PERASAAN YANG SAMA
57 ILHAM KEPADA BRIGITTA
58 REAKSI KELUARGA
59 SEBUAH BABAK BARU
60 ASISTEN BARU
61 MENJEMPUT RESTU
62 PUTUS
63 GONTAI
64 SALAH LANGKAH,HILANG ARAH
65 RENCANA YANG TAK SEMPURNA
66 TAK INGIN LEBIH LAMA
67 MENCARI JEJAK MU
68 MELANJUTKAN HIDUP
69 PERTEMUAN PERTAMA
70 BELUM KUNJUNG ADA TEMU
71 HARI PENUH PENCAPAIAN
72 KAMU CALON ISTRI KU
73 UTUH
74 PRAKATA DAN QnA
75 BONUS CHAPTER II
76 BONUS CHAPTER III/ RAMADHAN PENGANTIN BARU
77 SOFT RELEASE UTUH SEASON II
78 SEASON II : EPS 2
79 SEASON II : EPS 3
80 SEASON II : EPS 4
81 SEASON II : EPS 5
82 SEASON II : EPS 6
83 SEASON II : EPS 7
84 SEASON II : EPS 8
85 SEASON II : EPS 9
86 SEASON II : EPS 10
87 SEASON II : EPS 11
88 SEASON II : EPS 12
89 SEASON II : EPS 13
90 SEASON II : EPS 14
91 SEASON II : EPS 15
92 SEASON II : EPS 16
93 SEASON II : EPS 17
94 SEASON II : EPS 18
95 SEASON II : EPS 19
96 SEASON II : EPS 20
97 SEASON II : EPS 21
98 SEASON II : EPS 22
99 SEASON II : EPS 23
100 SEASON II : EPS 24
101 SEASON II : EPS 25
102 SEASON II : EPS 26
103 SEASON II : EPS 27
104 SEASON II : EPS 28
105 SEASON II : EPS 29
106 SEASON II : EPS 30
107 SEASON II : EPS 31
108 SEASON II : EPS 32
109 SEASON II : EPS 34
110 SEASON II : EPS 35
111 FINAL EPISODE OF (B)UTUH
112 GAK DIBACA JUGA GAK APA-APA
113 WARTA BERITA
Episodes

Updated 113 Episodes

1
LEMBAR KE-SATU
2
ILHAM KEPADA WIYA
3
PIMPINAN BARU
4
VISUAL CAST
5
PERNAH BERTEMU SEBELUMNYA?
6
MENGHABISKAN WAKTU
7
BOS SETENGAH MATANG
8
KELUARGA ZAYN DWIKA HARIS
9
MAKAN SIANG BERSAMA
10
PERJALANAN TUGAS I
11
HASIL DARI KE KEPOAN
12
PERGI BERBELANJA
13
MEMBUATMU KESAL
14
SETELAH SATU PEKAN
15
PENOLAKAN
16
BESTFRIEND
17
TUGAS TAMBAHAN
18
MENGGALI INFORMASI
19
MENGUNGKAPKAN I
20
MENGUNGKAPKAN II / PENOLAKAN
21
WIYA KEPADA ILHAM - Berakhir sebagai teman
22
TUGAS LANJUTAN UNTUK RIFA
23
MERAH PADAM
24
TERLUKA
25
SEDIKIT TENANG
26
SEBUAH PENJELASAN
27
RIDWAN KEPADA MITTY
28
MENGANTAR PESANAN
29
DILAMAR
30
RUANG HAMPA
31
KITA HARUS BICARA
32
LUKA KECIL
33
PINTU
34
JOMBLO SENGKETA
35
PESANAN
36
HUJAN DAN KENANGAN
37
RENCANA PERJODOHAN
38
MEMIKIRKANNYA
39
KEHILANGAN
40
MENANGIS DI PANGKUAN
41
BUKU CATATAN DOSA
42
AMBRUK
43
WIYA SAKIT
44
FLY TO THE MOON
45
PUZZLE HATI
46
BII
47
HATI SIAPA TAK LUKA
48
TIGA CINCIN
49
TEH TARIK
50
UNBLOCKED
51
PERJALANAN TUGAS II
52
TERLAMBAT MENYADARI
53
MENJELANG HARI H
54
BUNGA TIDUR (Part Intermezo)
55
ZAYN DWIKA KEPADA QAWIYA
56
PERASAAN YANG SAMA
57
ILHAM KEPADA BRIGITTA
58
REAKSI KELUARGA
59
SEBUAH BABAK BARU
60
ASISTEN BARU
61
MENJEMPUT RESTU
62
PUTUS
63
GONTAI
64
SALAH LANGKAH,HILANG ARAH
65
RENCANA YANG TAK SEMPURNA
66
TAK INGIN LEBIH LAMA
67
MENCARI JEJAK MU
68
MELANJUTKAN HIDUP
69
PERTEMUAN PERTAMA
70
BELUM KUNJUNG ADA TEMU
71
HARI PENUH PENCAPAIAN
72
KAMU CALON ISTRI KU
73
UTUH
74
PRAKATA DAN QnA
75
BONUS CHAPTER II
76
BONUS CHAPTER III/ RAMADHAN PENGANTIN BARU
77
SOFT RELEASE UTUH SEASON II
78
SEASON II : EPS 2
79
SEASON II : EPS 3
80
SEASON II : EPS 4
81
SEASON II : EPS 5
82
SEASON II : EPS 6
83
SEASON II : EPS 7
84
SEASON II : EPS 8
85
SEASON II : EPS 9
86
SEASON II : EPS 10
87
SEASON II : EPS 11
88
SEASON II : EPS 12
89
SEASON II : EPS 13
90
SEASON II : EPS 14
91
SEASON II : EPS 15
92
SEASON II : EPS 16
93
SEASON II : EPS 17
94
SEASON II : EPS 18
95
SEASON II : EPS 19
96
SEASON II : EPS 20
97
SEASON II : EPS 21
98
SEASON II : EPS 22
99
SEASON II : EPS 23
100
SEASON II : EPS 24
101
SEASON II : EPS 25
102
SEASON II : EPS 26
103
SEASON II : EPS 27
104
SEASON II : EPS 28
105
SEASON II : EPS 29
106
SEASON II : EPS 30
107
SEASON II : EPS 31
108
SEASON II : EPS 32
109
SEASON II : EPS 34
110
SEASON II : EPS 35
111
FINAL EPISODE OF (B)UTUH
112
GAK DIBACA JUGA GAK APA-APA
113
WARTA BERITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!