Kefikiran

Tuan Arya beranjak dari tidurnya begitu juga Adelia yang langsung menarik selumut unyuk menutupi tubuh ya sementara Tuan Arya memakai handuk kimono yang sebelumnya ia jatuhkan dan mengambil Selembar cek menuliskan nominal yang sebelumnya sudah disepakati dan memberikannya ke Adelia.

"ini uangmu". Pak Arya memberikan selembar cek kepada Adelia namun nominal yang tertera disana membuat matanya terbelalak.

"terima kasih, tapi kenapa 85 juta bukankah harusnya 80 juta". saat melihat nominal cek tersebut

"anggap saja karena kau sangat memuaskanku dan juga kau tidak perlu masuk kerja karena aku tau kau pasti masih kelelahan".

Pak Arya menepuk pipi Adelia pelan seraya menyunggingkan senyuman lelaki itu pergi dari kamar itu. Setelah pak Arya keluar Adelia menangis meratapi nasibnya dan mengambil telepon menghubungi kakaknya.

"hallo kak aku sudah mendapatkan uang untuk ayah operasi" ~ Adelia

" kalau begitu cepat transfer uangnya, tapi bagaimana caranya kau dapat uang sebanyak itu dalam waktu singkat ?" ~ Alena

"aku menjual diriku kak". ~ Adelia

"benarkah itu ?" ~ Alena

"tolong jangan beritahu Riki ya kak" ~ Adelia

"iya aku tidak akan memberitahukannya, kau tenang saja disini biar ayah aku yang urus kau kerja saja disana ya, sudah ya" ~ Adelia

Setelah telfon terputus Adelia beranjak dari kasur dengan masih menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya namun baru satu langkah ia terjatuh karena merasakan tubuhnya amat sakit terutama dibagian bawahnya bahkan terasa seperti lemas tak bertulang. Walau begitu ia memaksakan diri kekamar mandi dan menyiram tubuhnya berusaha menghilangkan bau Pak Arya yang masih tertinggal ditubuhnya.

Selesai mandi ia melihat dirinya di cermin terdapat banyak tanda merah yang Pak Arya tinggalkan ditubuhnya, dan seberapa kuat ia menggosok tubuhnya untuk menghilangkan jejak Pak Arya tapi masih saja bekas itu tetap ada.

"Aku kotor". Tangisnya pecah, Adelia yang meratapi nasipnya yang malang dan segera ia mengambil bajunya yang kemarin ia pakai. Setelah Adelia berpakaian ia keluar dari kamar dan terlihat Pak Arya sudah menunggunya di sofa dengan setelan jas rapi yang biasanya ia kenakan kala bekerja.

"kau sudah selesai berpakaian kalau begitu ayo aku akan mengantarmu pulang". Ujarnya seraya beranjak.

Adelia terkesiap, ia tak ingin bersama dengan pak Arya lebih lama apalagi sampai diantar. "tidak perlu pak, saya bisa pulang sendiri"

Wajah pak Arya berubah bahkan tatapannya membuat Adelia ngeri. " jangan membantahku".

Pak Arya melangkahkan kaki keluar apartemen disusul Adelia, sebenarnya Adelia sudah tidak punya tenaga lagi apabila mencari bus atau taxi karena bagian bawahnya amat sakit bahkan ia tak bisa mengimbangi jalan Arya yang cepat. Adelia tidak ingin menolak tawaran pak Arya tapi karena kejadian semalam ia tidur dengan atasannya sendiri membuatnya tak memiliki muka lagi dan serasa ingin menjauh saja bahkan difikiran Adelia pak Arya pasti sudah mengecapnya pelac*r karena mau menjual tubuhnya.

Pak Arya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dan sesekali melirik Adelia yang melihat keluar sambil menyenderkan kepalanya dan nampak sekali kelelahan bahkan tanpa sadar Adelia tertidur di mobil membuat Pak Arya menghentikan mobilnya dan mengatur posisi tidur Adelia agar lebih nyaman dan kembali melajukan mobilnya.

Mobil Pak Arya telah sampai di tumah Adelia tapi Adelia masih tertidur lelap di mobil membuat Pak Arya menepuk pelan pipi Adelia agar terbangun. Dan seketika Adelia terbangun dan gugup ketika mendapati dirinya malah ketiduran di mobil atasan membuatnya malu berkali-kali lipat.

Dengan segera ia turun sesudah mengucapkan terima kasih yang di balas dengan anggukan sang atasan. Segera Alia menutup pintu rumahnya dan saat dilihat mobil Pak Arya sudah pergi ia langsung pergi ke bank yang tak jauh dari rumahnya untuk menyetor uang yang dibutuhkan untuk biaya operasi, tapi ia tak mengirim semua uang itu melainkan menyisakan uang bonus yang diberikan Pak Arya padanya mengingat ia sendiri tak punya uang untuk membayar sewa rumah yang ia tempati.

Ia kembali ke rumahnya dan memasak mie instan karena hanya itu yang ada dirumahnya untuk mengisi perut dan tenaganya. Bahkan ia belum makan dari semalam membuatnya benar-benar tidak ada energi yang tersisa, beruntung Pak Arya menyuruh dia untuk tidak masuk kerja kalau tidak pasti kerjaan Adelia keteteran mengingat kondisi badannya yang tidak bisa diajak kerja keras saat ini.

Sebenarnya ia sangat kuatir dengan kondisi sang ayah dan ingin melihatnya secara langsung. Namun sang kakak melarangnya walau begitu setelah ia mengirimkan uang itu kekhawatiran Adelia sedikit berkurang.

Dia juga kefikiran Riki yang berada jauh dengannya saat ini. Adelia begitu sedih mengingat ia sudah kehilangan keprawanannya dan semoga Riki masih mau menerimanya walaupun ia sudah tak lagi perawan.

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

goblog..

2023-01-09

0

Dk lestari

Dk lestari

kayaknya pak Arya suka deh

2021-03-22

0

rahma wati

rahma wati

bodoh bgt dimanfaatin kakaknya

2021-02-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!