Pasrah

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, semua karyawan kantor sudah pulang kecuali yang memang masih lembur dan Adelia sudah menunggu pak Arya di lobi, fikiran Adelia sunghuh kacau rasanya ia inhin segera lari dan memeluk Riki kekasihnya, hatinya menjerit dalam diam membuat air matanya sudah berlinang sedari tadi.

Bekali-kali ia mengusap kepala dan juga air matanya karena ia malam ini akan segera tidur dengan orang yang menyumbang penderitaan baginya juga memghianati cinta Riki serta akan kehilangan keprawanannya.

Tiit tiit

Suara klakson mobil memanggilnya membuatnya beranjak dari tempat duduk dan langsung masuk ke mobil yang memperlihatkan Pak Arya dibelakang setir. Sepanjang perjalanan dilalui tanpa adanya percakapan membuat keheningan diantara mereka, sesekali pak Arya melirik Adelia yang melihat ke arah jendela sedari ia masuk bahkan kemana tujuan saja tidak ia tanyakan karena ia melamun tentang apa yang akan dilewati malam ini.

Dalam hati Pak Arya berdecak kesal dalam hati karena seharusnya malam ini akan menjadi malam yang panjang yang akan ia lewati bersama sekertarisnya namun, yang Adelia perlihatkan adalah mata sembab habis menangis dan tatapan mata kosong dengan fikiran melayang entah kemana.

Mobil berhenti diparkiran di gedung apartemen, Pak Arya turun dan diikuti oleh Adelia dibelakanhnya tanpa banyak bertanya, ia sudah tau jika tempat yang akan dituju adalah tempatnya untuk menghabiskan malam agar bisa mendapatkan uang.

Mereka sudah ada disebuah apartemen mewah, begitu masuk makan akan dihadapkan dengan berbagai furniture yang tentunya bernilai fantastis juga design ruangan yang nampak kontras dengan warna abu-abu dan navy menonjolkan warna maskulin yang akan membuat takjub.

Namun berbeda yang ada di kesan Adelia karena tempat seindah apapun ia tetap serasa mandi di kubangan lumpur begitu nanti sudah bersatu dengan atasannya. Pak Arya masuk ke dalam salah satu kamar dengan diikuti Adelia yang di rasa Adelia adalah kamar Pak Arya karena terpampang satu foto besar dengan Pak Arya yang terlihat mengenakan baju toga mungkin itu adalah foto pak Arya ketika lulus kuliah. Langkah Pak Arya terhenti dan ia membalikkan tubuhnya mengambil godybag yang sudah pesan kepada pelayan apartemennya saat masih bekerja tadi pagi membuat Adelia mwnghentikan langkahnya dan melihat pergerakan atasannya.

" Mandilah dulu dan pakailah ini, jangan lupa untuk berdandan secantik mungkin dan jangan pasang muka sedihmu itu didepanku jika kau tak ingin kehilangan uang". sambil memberikan godybag.

Setelah Adelia menerima godybag itu Pak Arya melangkah menuju ke ruangan lain yang diyakini adalah salah satu kamar di apartemen tersebut. Tanpa fikir panjang Adelia melangkah masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air, tapi lagi-lagi air mata berlinang memperlihatkan bayangan tentang ayahnya yang gerbaring di rumah sakit juga riki kekasihnya.

Ia membuka pintu kamar mandi dengan handuk yang masih terlilit di tubuhnya dan rambut basah yang masih meneteskan beberapa air, walaupun ia tak mau melakukan itu tapi tiada yang bisa ia lakukan lagi juga sudah tidak bisa mundur. Adelia membuka isi godybag dan matanya melotot sempurnya ketika sebuah baju tidur tipis berwarna hitam yang ia pegang.

Adelia mengenakan baju tersebut dengan sangat terpaksa, Menyisir rambut basahnya dan memoles wajahnya dengan makeup yang memang selalu ia bawa ketika bekerja.

Jika biasanya ia akan memoleskan lipstik warna merah dengan tipis berbeda ia kini memoleskannya dengan cukup tebal membuat bibirnya nampak bervolume yang menambah kesan bold dan terlihat sempurna seperti seorang wanita rendahan itulah yang ia lihat ketika ia bercermin pada meja rias.

Pintu kamar terbuka memperlihatkan Pak Arya yang sudah selesai mandi dengan handuk kimono dibadannya. Dam membuat Adelia berdiri ketika pintu dibuka. Pak Arya melihat Adelia dari ujung kepala hingga kaki da menyunggingkan senyum ketika melihat Adelia. nampak cantik dengan baju tidur yang dipesannya dan tubuh Adelia yang langsung terekspos membuat Pak Arya menelan ludah dibuatnya.

Dengan segera Pak Arya melangkahkan kaki dan mencium bibir Adelia, namun dirasa Adelia tak membalas membuat Pak Arya menghentikan aktifitasnya.

" apa ini ? jika kau tak membalas dan bersikap aktif lebih baik kau keluar dan lupakan tentang uangmu".

Kata-kata Pak Arya begitu menusuk Adelia, dalam hati bagaimana cara ia aktif sedangkan ia terpaksa melakukan ini dengan orang yang tidak ia cintai tapi bagaimanapun sekarang yang harus Adelia fikirkan adalah ia bisa keluar secepatnya dari tempat itu dengan membawa uang.

Segera ia membayangkan wajah Riki agar ia bisa sepenuh hati melakukannya namun Pak Arya tetap Pak Arya dan bukan Riki, walau begitu ia harus bersikap profesional. Lalu Adelia melingkarkan tangannya le leher pak Arya dan berjinjit untuk mengimbangi tinggi bosnya itu, dan melakukan hal yang sama dengan yang pak Arya tadi lakukan kepadanya.

Pak Arya yang mendapat perlakuan tersebut tentu sedikit terkejut tapi tak lama ia langsung merespon dan membalas gerakan Adelia.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

iefat

iefat

akhirnya,kasian

2021-05-20

0

rahma wati

rahma wati

kasian adelia

2021-02-25

0

oppa seo joon

oppa seo joon

pak arya itu aki aki ap masih muda sih thor

2020-10-23

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!