Awal Dari Kehancuran

Beberapa hari berlalu dengan penuh kesedihan dan kehilangan. Pagi hari Reyn dan Ana bangun sangat pagi. Hari itu adalah hari pengumuman kelulusan Reyn. Dia sama sekali tidak bersemangat, kemenangannya seperti tidak ada arti apa-apa tanpa Gamma yang selalu mendukung setiap langkahnya dan kepergian ayahnya yang sangat tiba-tiba. Tetapi dengan terpaksa Reyn tetap pergi kesekolah.

Sementara Ana yang masih terpukul dengan kepergian ayahnya masih sangat sedih dan Reyn menyuruhnya untuk tetap berada dirumah untuk sementara waktu. Reyn mulai berjalan menuju ke sekolah. Saat tiba dipohon tempat biasa dia bersama dengan Gamma membuat Reyn sedih dan terpukul.

Tetapi mengingat Gamma membunuh ayahnya dengan tangannya sendiri membuat Reyn sakit hati. Ia mencoba menghapus segala kenangan yang ada. Walau pada akhirnya Gamma terbukti terpaksa melakukan kejahatan itu, tetapi di hati Reyn dia tetap tidak akan  pernah menerima hal itu. Pembunuh tetap saja pembunuh, siapapun dia.

Dengan menahan kesedihannya, Reyn melanjutkan langkahnya menuju ke sekolah. Sesampainya di sekolah Reyn berusaha tegar dan banyak dari teman-temannya yang memberikan semangat kepada Reyn atas meninggalnya ayah Reyn. Saat pengumuman kelulusan disampaikan oleh para guru, kepala sekolah juga

memberitahukan bahwa lulusan terbaik di sekolah adalah Reynaya Illiana Shakira.

Reyn diberikan sambutan yang sangat meriah oleh semua orang. Dia juga memberikan ucapan terimakasih kepada semua orang terutama para guru yang telah membimbingnya. Seketika didalam pikiran Reyn terlintas memori yang telah dia lakukan bersama dengan Gamma.

Gamma adalah orang yang mengajarkan banyak hal kepada Reyn dan orang yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan Reyn, dan dialah yang seharusnya mendapatkan penghargaan atas jasa yang telah ia lakukan. Tetapi Reyn tetap bertahan dan tidak meneteskan air mata setetespun. Dia tidak ingin kesedihannya dirasakan oleh orang lain juga. Selesai acara selesai Reyn dipanggil oleh kepala sekolah di ruangnya. Reyn tidak tau menau tentang panggilan itu, dia merasa bahwa mungkin ada kaitannya dengan kelulusan hari ini.

Sesampainya diruang kepala sekolah Reyn disambut hangat oleh kepala sekolah. “Ada apa ibu memanggil saya?” tanya Reyn yang sudah duduk dikursi.

“Ibu ingin menawarkan sebuah  beasiswa keluar negri untuk kamu Reyn. Ibu tau kamu sangat berbakat disemua bidang akademik. Maka dari itu, ibu mengajukan beasiswa penuh untuk kamu kuliah diluar negri. Walau sekolah kita bukanlah sekolah terkenal, tetapi ibu mempunyai teman seorang kepala sekolah  disalah satu sekolah Internasional di Jakarta. Ibu bisa membantu kamu sampai kamu lulus. Dengan kemampuan kamu ibu sangat yakin bahwa kamu mampu bersaing untuk mendapatkan beasiswa ini. Bagaimana menurut kamu?” jelas ibu kepala sekolah.

Tanpa pikir panjang Reyn langsung menjawab pertanyaan dari kepala sekolah. “Saya sangat berterimakasih dengan kesempatan yang ibu berikan kepada saya. Tetapi saya tidak bisa menerima tawaran ibu untuk kuliah diluar negri.”

“Apa kamu tidak ingin memikirkannya lagi Reyn? Ini adalah kesempatan bagus untuk kamu. Kamu tidak akan mendapatkan kesempatan ini dua kali,” balas ibu kepala sekolah.

“Maaf buk, tetapi saya punya alasan tersendiri untuk keputusan yang saya ambil,” jawab Reyn.

“Lalu setelah ini apa yang akan kamu lakukan? Tidak mungkin kamu berniat untuk berhenti sekolahkan?” tanya kepala sekolah.

“Saya akan kuliah di Jakarta buk. Saya akan mengikuti tes masuk salah satu universitas disana dan mengajukan beasiswa yang tersedia,” jawab Reyn.

“Seperti yang kamu bilang tadi, kamu punya alasan tersendiri untuk keputusan yang kamu ambil, dan ibu menghargai keputusan yang kamu ambil itu. Tetapi jika kamu berubah pikiran kamu bisa datang kapanpun. Ibu punya harapan yang besar untuk kamu,” jelas kepala sekolah.

“Terimakasih buk. Saya permisi,” jawab Reyn dan meninggalkan ruang kepala sekolah.

Setelah segala urusan disekolah usai Reyn akhirnya bisa kembali kerumah. Sesampainya dirumah ia dikagetkan dengan dua orang pria memakai pakaian formal sedang duduk didalam rumahnya. Saat Reyn masuk kedalam rumah mereka berdua berdiri, dan Ana memperkenalkan Reyn kepada pria itu.

“Kak, ini pengacara dan sekretaris papah. Namanya Pak Taman dan Pak Zang,” jelas Ana.

Pak Taman dan Pak Zang kemudian membungkuk kepada Reyn. Pak Zang yang merupakan sekretaris ayah Reyn menjelaskan segala hal tentang apa yang disembunyikan oleh ayah mereka selama 3 tahun terakhir ini. Sejak tinggal didalam hutan tidak membuat ayah Reyn putus asa dan berdiam diri. Dia memulai bisnisnya dengan kerja keras dan tekat kuat yang ia miliki untuk membesarkan kedua putrinya.

Ayah Reyn membangun sebuah usaha properti dengan jerih payahnya sendiri. kemudian usaha tersebut berkembang dengan sangat pesat sehingga menciptakan sebuah perusahaan yang cukup besar bernama Dirgou RN. Reyn sangat kaget mendengar bahwa ayahnya ternyata selama ini sangat bekerja keras untuknya dan Ana selama beberapa tahun.

“Sesuai dengan surat wasiat yang ditulis oleh Tuan Rachman. Setelah ia wafat maka perusahaan akan dialokasikan di Jakarta sebagai kantor pusat dan perusahaan Dirgou RN sepenuhnya akan diwariskan kepada putri sulungnya Nona Reynaya Iliana Shakira Rachman,” jelas Pak Taman.

“Dikarenakan Tuan Rachman telah meninggal dunia, maka perusahaan akan dialokasikan ke Jakarta, dan menurut Tuan Rachman nona Reyna Iliana Shakira Rachman juga akan bersekolah disana,” lanjut Pak Zang.

“Papah beneran sudah punya perusahaan lagi?” tanya Reyn memastikan.

“Benar nona Rachman. Tuan Rachman sudah mempunyai perusahaan besar yang sangat sukses. Jadi bagaimana menurut nona, apakah nona benar-benar akan kuliah di Jakarta? Sehingga kami bisa memulai memusatkan perusahaan di Jakarta.”

“Awalnya saya memang memutuskan untuk sekolah di Jakarta. Tetapi mengalami peristiwa mengejutkan ini sepertinya saya akan berubah pikiran,” jelas Reyn.

Setelah beberapa bulan terlewati Reyn dan Ana akhirnya pindah ke Jakarta. Reyn membeli sebuah rumah megah yang berada dekat dengan perusahaan ayahnya. Ana melanjutkan pendidikan di sekolah ternama yang sangat layak untuknya. Sedangkan Reyn dengan keputusan yang dia ambil dengan sangat tiba-tiba memutuskan untuk sekolah di luar negeri selama 3 tahun.

Perusahaan ayahnya Reyn sudah atas nama Reyn sendiri, dengan kata lain itu sudah menjadi perusahaannya sendiri. Karena keputusan yang ia ambil untuk sekolah diluar negri maka seluruh tanggung jawab perusahaan

diserahkan kepada Pak Zang, sekretaris sekaligus orang kepercayaan ayahnya. Tetapi Reyn sama sekali tidak akan lepas dari urusan perusahaan. Ia akan terus ikut mengelola perusahaan dari jarak jauh untuk membantunya belajar agar bisa mengelola perusahaan dengan baik kedepannya.

Reyn berangkat ke Bandara diantar oleh Pak Zang dan Ana. Reyn memutuskan untuk sekolah di London selama 3 tahun. “Jaga diri kamu baik-baik Ana,” ucap Reyn dengan tersenyum kepada Ana.

Sementara Ana sangat berat untuk berpisah dengan kakaknya. “Kakak juga baik-baik disana. Kakak akan sendirian di tempat yang jauh itu. Aku harap kakak tidak akan kesepian, kakak harus mencari teman yang banyak. Sering-seringlah menelponku agar aku tidak sering merindukan kakak,” ujar Ana sambil menangis.

“Aku akan sering menelponmu, kau tenang saja. Tetapi sepertinya aku akan sulit mempunyai teman, aku tidak akan ada waktu untuk hal seperti itu,” balas Reyn kepada adik satu-satunya itu.

Reyn akhirnya pergi meninggalkan segala hal yang ia miliki sebagai langkah awal untuk pembalasan atas ketidak adilan yang telah ia alami dan derita yang ia rasakan selama ini.

Selama berada di London Reyn selalu bekerja keras dalam pendidikannya. Ia sama sekali tidak memiliki waktu luang untuk bersantai atau menikmati waktu luang bersama dengan teman-temannya. Dia berusaha dengan gigih agar selama 3 tahun ia bisa mendapatkan banyak ilmu di kampus tersebut untuk memajukan perusahaan ayahnya. Reyn yakin dengan Usaha dan perjuangan yang ia lakukan akan mendapatkan hasil yang setimpal. Jalan bisa buntu tetapi ilmu tidak akan pernah ada batasnya.

Reyn berusaha memperlajari segala ilmu bisnis dalam waktu yang singkat. Didalam hati dan pikiran Reyn diselimuti dengan satu tujuan saja yaitu balas dendam. Derita yang ia rasa membuatnya diselimuti dengan tujuan balas dendam yang menjadikannya menjadi wanita jenius yang Dingin, Cuek, dan Pendiam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!