BRAK
Andra berjengkit kaget saat mendengar suara pintu dari kamar Kinara yang terbanting keras.
"Ada apa lagi dengan anak itu? " Gumam Andra. Andra gak mengambil pusing, dia tetap melanjutkan makannya namun tiba-tiba ponsel di sakunya bergetar mau gak mau dia menghentikan makannya dan mengangkat telepon yang ternyata dari Bagas itu.
" Hmm " Jawab Andra dengan malas.
" Ndra persiapkan dirimu, aku, Yoga dan Selvi sedang dalam perjalanan keapartemenmu " Andra sedikit terkejut karena Bagas memberitahunya tiba-tiba.
" Kalian ini kenapa tiba-tiba? baiklah"
" Hahaha jangan frustasi begitu, justru kedatangan kami akan meramaikan hari liburmu hahaha" Andra mencibir saat mendengar Bagas bicara seperti itu.
" Yasudah aku tunggu " Setelah telepon ditutup Andra gak lagi melanjutkan makannya dan membereskan piring bekas makannya. Setelah semua beres Andra berjalan menuju kamar dan terhenti tiba-tiba didepan kamar Kinara. Andra meraih knop pintu hendak membuka pintu kamar Kinara.
CEK CEK CEK
" Kenapa Kinara mengunci pintunya? " Andra mengetok-ngetok kamar Kinara namun gak ada jawaban.
" Apa dia tertidur lagi? Bukankah baru saja bangun tadi? " Andra pun kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
.
.
" Eunghhhh " Kinara melengkuh dari tidurnya dan mengerjapkan matanya yang tadi terpejam sedikit demi sedikit terbuka. Sedikit pusing karena lelah menangis tadi, Kinara mendudukkan dirinya di atas ranjang sambil memegang kepalanya yang pusing. Setelah pusingnya agak hilang, Kinara berjalan kearah kamar mandi lalu membasuhnya.
Kruuukk Kruuukkk
" Ck lapaaaaar, mamaaaaaaa " Kinara cemberut sambil memandang wajahnya dicermin, matanya sembab dan kentara sekali habis menangis.
Dengan langkah gontai Kinara keluar dari kamarnya, lebih baik dia makan dari pada pingsan. Saat Kinara berjalan menuju dapur dia berpas-pasan dengan Selvi dan itu cukup membuatnya terkejut setangah mati, sedangkan Selvi sendiri menatap Kinara dari atas kepala sampai ujung kaki lalu berdecih kemudian meninggalkan Kinara begitu saja.
"Untuk apa nenek lampir itu kemari?" Batin Kinara.
Sebenarnya Kinara ingin mencari tahu namun sekarang ini perutnyalah yang terpenting, saat Kinara melihat meja makan ternyata hanya sisa-sia makanannya saja yang tersisa. Kinara kesal melihat itu, dia berjalan menuju ruang TV dan dilihatnya Andra sedang mengobrol-ngobol dengan Bagas, Yoga dan Selvi yang duduk disampingnya.
" Kamu sudah bangun? " Tanya Andra saat melihat Kinara berdiri disampingnya sambil melipat kedua tangannya.
" Siapa yang menghabiskan makanan? " Tanya Kinara dengan dinginnya.
" Oh, tadi aku makan berdua dengan Bagas, kenapa ? " Tanya Selvi sambil menatap Kinara angkuh.
" Kenapa sayang? " Andra bangkit dari duduknya dan mencoba mendekati Kinara namun Kinara memundurkan tubuhnya dengan mata berkaca-kaca membuat Andra, Bagas dan Yoga bingung sedangkan Selvi bersikap acuh.
" Aku lapaaaaaaar, aku belum makan apapun! Terakhir makan kemarin saat hiksss menyebalkaaaan " Kinara membalikkan tubuhnya dan berlari kembali memasuki kamarnya.
BRAK
" Ya ampun, anak itu kasar sekali membanting pintu, kamu gak salah milih tunangan Ndra? " Ucap Selvi dengan nada mengejek, sedangkan Bagas yang merasa bersalah karena menghabiskan makanan pun angkat bicara.
" Coba kau bujuk Kinara dulu Ndra, aku akan memesankannya makanan " Yoga sendiri hanya diam dan memperhatikan saja. Andra melangkahkan kakinya menuju kamar Kinara.
CKLEK
" Sayang " Andra menghampiri Kinara yang duduk di tempat tidurnya menangis sambil memeluk Bunny (boneka kelincinya)
" Sudah jangan menangis, Bagas sedang memesankan kamu makanan lagi"
Kinara bungkam gak berniat menjawab Andra, dengan perlahan Andra menggendong Kinara dan memindahkanya kedalam pangkuannya dan memeluknya dari belakang, kalau orang lain melihat mereka persis seperti paman yang sedang menenangkan keponakannya yang menangis -.-
" Jangan nangis, hanya makanan kenapa sekesal ini hmm? " Andra menghapus air mata, Kinara memukul-mukul dada Andra dan Andra gak berontak. Biarlah Kinara menyalurkan kekesalan pada dirinya, yang penting perasaan Kinara bisa sedikit meredakan amarahnya.
" Hikssss menyebalkan gak peka " Kinara menghentikan pukulannya di dada Andra dan tangisnya dikit demi sedikit mereda, setelah reda Andra mengelus rambutnya dengan sayang.
" Mau mengeluhkan isi hatimu padaku ? " Tanya Andra kini dengan nada lembut.
" Aku kesaaaal, kemarin menyakiti hatiku dan mengatakan muak padaku, membawaku pulang lalu hari ini besikap seperti gak pernah berbuat salah padaku, meminta maafpun tidak, kamu sebenarnya sayang padaku tidak? Kamu mencintaiku tidak? Sekarang saat aku kelaparan dan menangis menahan perih diperut kamu malah mengatakan hanya makanan? Kamu tidak takut aku sakit? kamu menyebalkan hikssss " Andra memeluk Kinara erat.
" Aku kemarin salah bicara, gak perlu dimasukan kedalam hati, aku juga sudah minta maaf padamu saat kamu tertidur semalam. Tadi aku sudah tanya sama kamu soal makan juga tapi kamu bilang tidak lapar, lalu dimana letak kesalahanku? " Kinara melepaskan pelukan Andra dan menatap Andra frustasi.
TOK TOK TOK
Andra dan Kinara menengok ke arah pintu kamar bersamaan, Kinara menghapus air matanya lalu bangkit dari pangkuan Andra dan berjalan menuju pintu namun Andra menahan tangannya tapi saat itu juga Kinara menghempaskan tangan Andra lalu berjalan kembali dan membukakan pintu kamarnya, muncul lah Bagas sambil menyodorkan plastik isi makanan dihadapan Kinara.
" Maaf karena aku menghabiskan makananmu, ini aku membelikanmu makanan. Segeralah makan sebelum dingin. " Kinara melihat bungkusan isi makanan tersebut kemudian tersenyum pada Bagas.
" Makasih " Bagas membalas dengan senyuman setelah itu Bagas ingin berlalu dari sana tapi Kinara menahan tangannya.
GREP
Bagas membalikkan tubuhnya menatap tangannya yang digenggam Kinara dengan tatapan bingung, lalu Bagas gak sengaja melihat Andra yang menatap mereka intens membuat Bagas salah tingkah kemudian melepaskan genggaman tangan Kinara.
" Ke.. kenapa? " tanya Bagas terbata-bata, dia gugup saat melihat Andra yang menatapnya intens seperti itu. Bagas melihat Andra berjalan menghampiri mereka membuat Bagas kembali salah tingkah.
" Hmm bang mau tidak menemaniku makan? Aku gak sukaaa makan sendiri, temani aku yaaa" Kinara melakukan tingkah imut dengan menunjukan puppy eyes nya dan menarik-narik ujung kemeja Bagas dengan manjanya, Bagas menelan salivanya berat karena melihat tatapan cemburu yang menguar dari diri Andra.
" Kan ada Andra, biar Andra saja yang menemanimu " Kinara menggeleng keras kemudian menengokan kepalanya kearah Andra dan menatap Andra dengan sinis.
" Aku malas makan dengan orang yang gak peduli padaku, gak mencemaskan aku, aku lebih baik makan dengan abang saja yang perhatian padaku " Kinara menarik tangan Bagas sebelum Bagas kembali menolak, mereka pergi menyisakan Andra yang berdiri dengan kedua tangan mengepal menahan amarah.
.
.
.
Setelah selesai makan Kinara dan Bagas ikut berkumpul diruang TV bersama Andra, Yoga dan Selvi. Posisi duduk mereka Andra duduk dengan Selvi disamping kirinya, Yoga sendiri duduk disofa single kusus untuk satu orang, Bagas mendudukan dirinya dihadapan Yoga.
Selvi sengaja merapatkan duduknya dengan Andra agar Kinara cemburu dan bertingkah seperti anak kecil sehingga dia bisa mengejeknya tapi yang dia lihat Kinara malah duduk disamping Bagas dan bisa Selvi lihat tatapan tajam Andra yang terarah pada Kinara dan Bagas.
Yoga diam-diam memperhatikan tingkah Andra sejak tadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Yoga sendiri menyadari tatapan cemburu yang Andra arahkan untuk Bagas dan Kinara tapi dia bukan tipe orang yang suka ikut campur masalah orang lain kecuali orang itu meminta bantuan padanya.
Yoga juga memperhatikan Selvi yang sejak tadi menempel pada Andra, Yoga tahu kalau selama ini Selvi menyukai Andra bahkan semenjak mereka kuliah dulu. Namun Andra hanya menganggap Selvi sebagai sahabat gak lebih, Yoga menilai Kinara sangat baik dan cocok menjadi pendamping Andra namun sifat Kinara yang kekanakan sedikit banyak akan memperhambat hubungan mereka ditambah lagi sifat Andra yang gak peka, itu menurut Yoga.
" Bang, apa abang sudah punya pacar?" tanya Kinara pada Bagas, membuat Andra, Selvi, dan Yoga menatap kearahnya.
" Belum " Jawab Bagas.
" Serius? " tanya Kinara antusias menimbulkan kecurigaan dihati Andra.
" Iya, kenapa? " Kinara mendekatkan dirinya dengan Bagas dan berbisik perlahan agar gak terdengar oleh Andra, Selvi dan Yoga. Bodohnya Kinara, tentu saja bisikan itu gak akan terdengar tapi cukup menimbulkan kecurigaan dari mereka terutama Andra yang hatinya sudah panas sejak tadi.
" Abang mau tidak aku jodohkan dengan sahabatku yang kemarin aku kenalkan, dia juga belum punya pacar dan sepertinya dia menyukai abang " Bisik Kinara ditelinga Bagas.
" Hah? Serius kamu?! " Tanpa sadar Bagas terpekik senang mendengar ucapan Kinara, Bagas menggenggam kedua tangan Kinara dengan mata berbinar.
" Tentu saja aku mauuu " Andra benar-benar sudah diujung tanduk, dia mengepalkan tangannya begitu erat hingga telapak tangannya memutih. Melihat itu Yoga berinisiatif untuk segera membawa Bagas pergi dari situ.
" Ah sepertinya ini sudah sore lebih baik kita pulang saja " Ajak Yoga pada Bagas dan Selvi, Bagas menatap Yoga sedikit kesal.
" Kenapa pulang sekarang? Aku masih ingin bicara dengan Kinara " Begitu polosnya Bagas saat bicara sampai-sampai gak menyadari aura membunuh dari diri Andra, Yoga menghampiri Bagas dan menariknya untuk bangkit.
" Lebih baik pulang, kita sudah terlalu lama disini, yuk Sel " Selvi pun bangkit dari duduknya sambil menatap Yoga bingung
"Bukankah rencananya kita akan disini sampai malam yah " Batin Selvi.
" Ndra, kami pulang dulu yah, makasih sudah menerima kami disini " Yoga menepuk bahu Andra dan hanya dibalas Andra dengan anggukan saja.
" Tunggu Ga " Bagas melepaskan cengkraman tangan Yoga dan kembali menghampiri Kinara sambil mengeluarkan ponselnya lalu memberikannya pada Kinara.
" Nara, aku mau minta nomor hp kamu, kita harus bicara lebih banyak soal tadi " Kinara mengambil hp dari tangan Bagas lalu mengetikan nya nomornya. Andra semakin geram, Yoga semakin cemas dan selvi yang semakin bingung sedangkan Bagas dan Kinara semakin gak menyadari keadaan. Rumit.
" Baiklah, nanti aku akan menghubungi kamu oke? Baiklah aku pulang dulu ya, bye Ndraa " Yoga pun menarik tangan Bagas keluar apartemen Andra diikuti Selvi dari belakang.
BLAM
" Sudah puas? " Kinara menatap Andra bingung.
" Huh? Puas apa? " Andra berdecih kemudian berdecak pinggang dihadapan Kinara.
" Bertanya puas apa? Mengataiku gak peka tapi kamu sendiri gak peka " Ucap Andra dengan sinisnya, Kinara sendiri yang masih marah pada Andra bersikap acuh dan meninggalkan Andra menuju kamarnya membuat Andra semakin menggeram marah, diikutinya Kinara ke kamar.
BRAK
Andra membanting pintu dengan keras membuat Kinara terkejut dan menatap Andra ketakutan.
" Sudah puas bermesra-mesraan dengan Bagas hmm? " Kinara langsung menyadari arti ucapan Andra.
" Aku gak bermesra-mesraan " Andra menghampiri Kinara dan mencengkram kedua bahu Kinara membuat Kinara meringis.
" Ndraaaa sakiiiiiit lepaskaaaaaan " Kinara mulai merengek kesakitan, Andra pun melepaskan cengkramannya pada Kinara.
" Aku gak ada apa-apa dengan Bagas, kenapa mencurigaiku dengan sahabatmu sendiri sih?" Kinara mengusap-usap bahunya yang terasa sakit sambil mempoutkan bibirnya.
" Harusnya aku yang curiga sama kamu dan Selvi, dia yang selalu menempel padamu, aku juga gak suka kamu dekat dengan Selvi, aku gak suka saat dia menatap kamu intens, tapi kamu seolah menikmati saat dia menempel padamu, apa kamu suka padanya? Apa karena dia dewasa? Cantik? Sexy? Kamu lebih suka padanya kan dari pada aku yang kekanakan, gak cantik, gak sexhmmmpphhtttt"
Ucapan Kinara terhenti saat tiba-tiba Andra membungkam mulutnya dengan ciuman Andra. Jantung Kinara berdetak kencang seperti akan meledak, ini ciuman pertamanya juga ciuman pertama yang Andra berikan padanya setelah satu tahun bertunangan. Kakinya melemas mendapatkan serangan yang menyenangkan ini secara tiba-tiba, Bibir Andra begitu lembut namun sedikit kasar saat menciumnya, membuatnya merasakan sensasi hangat yang menjalar diseluruh tubuhnya.
Tbc~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Ay'Fa JHutex
вguuuuuѕ ndrααααα.......hαjαr hhhhhhh
2020-11-02
0
Riza
bagus Kinara buat Andra cemburu teruss biar peka dia😂 biasanya cowok gk peka setelah cemburu jadi budek uppss🤭🤣🤣
2020-10-27
0
Leli Milana
yang satu cemburuan yang satu nya ngambekan, gemes hehe
2020-07-03
2