Niat Raka untuk mengkhitbah Aulia memang serius, namun sebelum itu terjadi kemarin Fadil menolaknya dengan alasan nanti saja belum ingin mantu.
Aulia sudah mengabarkan kepada Raka jika ia sudah bisa kembali mengkhitbah Aulia. Raka sangat senang dan sekarang sudah berdiri di depan butik untuk menunggu Aulia.
" saya pulang dulu ya mba." ucap Aulia kepada semua pegawai karena Aulia sudah selesai dan izin pulang cepat.
" hati-hati Aulia." ucap mereka.
Alira sudah pulang lebih dulu sebelum ashar, alira harus mengurus orang tuanya di rumah. Aulia terkejut ketika melihat Raka sudah berdiri di depan butik.
" kak Raka mau ke butik, sudah tutup kak." ucap Aulia berbicara di hadapan Raka.
" tidak aku sedang menunggu mu."
" menunggu Aulia ada apa kak." ucapnya.
" mau bertanya langsung apa benar yang kamu katakan tadi kakak sekarang boleh mengkhitbah mu ke rumah".
" iya Aulia tidak bohong, ayah sudah bersedia untuk khitbah dari kak Raka ".
" Alhamdulillah kakak senang Aulia, akhirnya sampai juga pada acara khitbah ini." Aulia tersenyum ia juga tersipu malu.
" Aulia pulang dulu ya kak sudah sore mau mampir ke rumah nenek sebentar."
" kakak antar ya Aulia."
" tidak usah Aulia bawa motor sendiri ".
" tidak apa nanti biar motor di bawa pulang sama supir ku". Ucap Raka.
" maaf kak bunda dan ayah tak mengizinkan Aulia jalan dengan laki-laki yang bukan muhrim."
" tuh kan aku jadi tak sabar menjadikan mu muhrim ku Aulia ". Aulia terkekeh ia tersipu malu.
" maaf kak jadi nanti malam keluarga kakak akan datang." tanya Aulia.
" iya sudah ku pastikan mumpung papa ku ada di rumah." ucap Raka.
" baiklah kak, di tunggu kedatangan nya ya."
" kami pasti akan datang."
Kemudian Aulia pamit ia pergi Raka mengikuti Aulia mengantar nya hingga ke rumah sang nenek. Setelah melihat Aulia masuk Raka lalu berjalan untuk pulang.
Senyum Raka mengembang dirinya begitu bahagia bisa mempersunting Aulia sang gadis manis itu. Seperti apa yang dirinya katakan jika ia akan mengkhitbah Aulia nanti malam kedua orang tuanya pun setuju karena juga sudah mengenal dokter Fadil.
" assalamu'alaikum nenek." ucap Aulia melihat neneknya sedang duduk di teras sedangkan sang kakek ada di pesantren.
" wa'alaikumsalam cucu nenek". Aulia Salim.
" sendirian sayang."
" iya pulang kerja mampir sebentar, mau sampaikan pesan ayah."
" pesan, kenapa tak lewat telepon saja"
" tak etis dong nek jika hanya lewat telepon." ucap Aulia.
" kabar apa sayang." ucap nya.
" Nanti malam nenek sama kakek di minta untuk datang ke rumah ayah, Aulia insyaallah akan ada yang mengkhitbah nek." ucap Aulia.
" Alhamdulillah nenek ikut senang, ya nanti akan nenek sampai kan pada kakekmu ." Aulia tersenyum ia juga cukup senang bisa memberi kabar langsung untuk nenek kesayangan nya.
" siapa Aulia yang akan mengkhitbah mu nak."
" kak Raka nek temannya teman Aulia." ucap Aulia riang.
" oh Raka." ucap sang nenek.
' bukankah barra yang mengajukan khitbah lebih dulu, jadi aulia menolak nak khalid'. monolog nenek dalam hati.
" iya nek doakan Aulia ya nek bisa membangun rumah tangga dengan kak Raka."
" aamiin semoga selalu bahagia cucu nenek ini."
" aamiin." Tutur Aulia.
Kemudian Aulia pamit karena waktu sudah sore tak berani jika kemalaman di jalan. Namun naas motor Aulia jadi bocor, ia mendengus kesal nasib akhirnya dirinya jalan kaki mendorong motor nya. Bengkel masih cukup lumayan jauh.
" itu seperti mbak Aulia ya." ucap rahes sopir yang kini menggantikan Fauzan.
" Aulia siapa Rahes." tanya Khalid.
" itu Lo anak dokter Fadil, ustadz tidak mengenalnya "
Fadil melihat nya lekat ia memastikan jika itu benar Aulia.
" oh iya Rahes berhenti kita tolong Aulia." Rahes pun menghentikan mobilnya menghampiri Aulia.
Aulia terkejut ada mobil yang berhenti di depannya, ia takut jika ada yang akan berbuat jahat padanya. meski tempat di situ ramai, Aulia takut dirinya di culik.
" Aulia ada apa motor nya di tuntun." tanya Khalid, Aulia mau tak menjawab tapi memang dia butuh bantuan.
" bocor." ucap Aulia ketus.
" kamu sedang bocor.." Aulia mendelik lagi-lagi Khalid bikin kesal Rahes hanya terkekeh saja.
" bukan Khalid motorku ban nya bocor." kesal Aulia.
" oh, tambal ban akan sedikit jauh Aulia, biar motornya di tambal sama Rahes nanti di antar ke rumah mu. Kamu ku antar pulang saja sebentar lagi sore Lo." Rahes melotot dia lagi yang jadi korban.
" ngga apa-apa aku bisa sendiri." ucap Aulia kembali akan mendorong motor nya.
" Aulia lihatlah kendaraan lalu lalang juga mulai sepi dan motor mu ini berat, kakimu akan patah hingga sampai sana." Khalid menahan Aulia.
" jangan khawatir ayahmu tak akan marah padamu jika aku yang mengantar, calon menantu." ucap Khalid dengan nada pelan di akhir kalimat.
Aulia berfikir memang jika ia dorong akan sampai lama hingga bengkel. Akhirnya Aulia pasrah dirinya mau di antar oleh Khalid.
" akan banyak pahalanya menolong orang." bisik Khalid pada Rahes. Rahes hanya mencebik saja.
Aulia diam ia tak ingin bicara apapun pada Khalid. Ia hanya memandang ke arah jendela luar menatap jalanan yang cukup ramai orang lalu lalang.
" Kamu dari mana Aulia, butik kan sebelah sana ." tanya Khalid memecah suasana.
" dari rumah nenek." ucap Aulia singkat.
" ada perlu apa atau hanya kangen saja, seharusnya tidak sore begini kamu pergi." kata Khalid lagi.
' cerewet sekali '. Batin Aulia.
" mau kasih kabar nanti malam di rumah akan ada acara khitbah, kak Raka mengkhitbah ku." ucap Aulia entengnya.
Betapa hati Khalid berasa di remas, pujaan hatinya akan menerima khitbah orang lain. Khitbahnya di tolak mentah-mentah oleh Aulia.
" selamat ya semoga bisa sampai ke pelaminan." ucap Khalid.
Aulia kesal nampak nya doa Khalid itu seperti mengejeknya. Kembali ia terdiam. Tak lama sampai lah di rumah Aulia, nampak kedua orang tuanya sedang ada di teras.
" itu kan Aulia ayah, sama Khalid." ucap Aisyah.
" kenapa dengan Aulia ya bunda."
" assalamu'alaikum om Fadil." Khalid lalu Salim, Aulia pun juga Salim.
" wa'alaikumsalam nak."
" maaf om, tadi motor Aulia bocor di jalan jadi Khalid antar dan motor nya masih di tambal oleh Rahes nanti akan di antar ke sini." ucap Khalid menjelaskan terlebih dahulu.
" terima kasih nak, untung ada kamu Aulia jadi tak mendorong motor nya."
" tadi usah dorong si om, nampaknya kakinya akan patah itu nanti." Aulia melotot ia kesal Fadil terkekeh.
" Duduk dulu sini nak menunggu Rahes antar motor ke sini kan."
" iya om, Rahes akan pulang sama saya nanti." lalu Aisyah menyuruh Aulia untuk membuat kan minuman.
Mereka berbincang bincang, namun Aulia masuk kedalam untuk bebersih. Tak lama Rahes pun datang membawa motor Aulia.
" berapa nak biaya nya."
" tak usah om, udah Khalid bayar."
" oh ya sudah kalau tak mau om kantongi lagi ini." keduanya terkekeh.
" sudah mau Maghrib om Khalid pamit ya."
" sholatlah di masjid dekat sini nanti kita makan malam bareng-bareng ".
" tak usah om nanti jadi mengganggu acara Aulia, Aulia bilang malam ini ada yang mau mengkhitbah nya." ucap Khalid tenang padahal hatinya bergerimis.
" maaf ya nak Khalid ,om tak bisa mengubah keputusan Aulia".
" tidak apa om, Allah tau yang terbaik untuk umatnya. Khalid ikhlas semoga aulia berjodoh dengan pilihannya." Fadil tersenyum ia mengusap bahu Khalid. Kemudian Khalid pamit .
__
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Herry Murniasih
Doa Khalid untuk Aulia, semoga acara dilancarkan, mulut berkata begitu tapi dihati sedihkan, semoga masih ada jalan untukmu Khalid bisa memiliki Aulia 😁😁
2023-08-07
0
Maulana ya_Rohman
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 ikutan mewek aku😭😭😭😭😭😭
2023-08-06
1