Part 3. kajian

Minggu pagi jadwalnya adalah kajian rutin anak remaja, biasanya akan di isi oleh ustadz Fahri namun semenjak Khalid pulang kini terkadang Khalid yang mengisi. Fahri fokus dengan pembinaan anak-anak muda yang sedang fokus hijrah belajar di pesantren ini.

Pagi sekali Khalid berangkat ia sekalian akan melaksanakan shalat duha berjamaah di sana, itulah kebiasaan pesantren itu. Paginya di isi dengan tilawah lalu shalat duha dan kajian. Program yang sudah lama barra susun pada zaman nya dan berhasil hingga membuat para pemuda gemar mendatangi majelis ilmu.

" masyaallah jadi itu ustadz yang katanya baru, lihat Aulia ustadz Khalid tampan sekali". Ucap Raya sahabat Aulia.

Aulia tidak menanggapi melihat wajah Khalid saja ia enggan, jika di suruh memilih ia ingin yang lain saja yang mengisi kajian ini. Bilik laki-laki dan perempuan memang di pisah dengan sebuah pembatas.

Aulia kemudian sadar jika kita tidak boleh melihat siapa yang menyampaikan tapi lihatlah apa yang di sampaikan. Aulia menepis pikirannya tentang Khalid, ia menarik napas panjang dan kembali mendengarkan ceramah Khalid sang ustadz.

" Aulia ya ampun ni anak apa kamu ngga doyan cowok ganteng sih, selalu biasa saja ".

" diam Raya kita datang ke sini untuk kajian bukan untuk membicarakan laki-laki. Aku sumpal mulutmu nanti pakai tisu". Kesal Aulia raya sejak tadi berceloteh tentang Khalid ustadz muda yang mengisi kajian tersebut.

" kata ibu ku dia itu anaknya ustadz Barra ya." Aulia melotot ke arah Raya, seakan ingin menelan Raya hidup-hidup. sejak tadi ngomong terus tiada habisnya, suaranya membuyarkan Aulia tentang inti dari kajian tersebut.

Raya terdiam langsung ia mengunci mulutnya pasalnya Aulia benar-benar marah padanya.

" adek-adek dan kakak semua di sini sudah banyak yang siap menikah ".

" iya..." suara serentak bergemuruh, tertawa riang.

" kalian tau menikah itu tujuan apa, ya menikah itu untuk ibadah bukan untuk bahagia. Jika kalian berasumsi jika menikah itu untuk bahagia kalian akan kecewa di dalamnya, karena sejatinya dalam pernikahan akan banyak ujian. sabar dan ikhlas itu modal utama dalam pernikahan ".

" Islam memberi standar kepada kita jika memilih pasangan itu yang paling utama adalah baik agamanya. Harta akan musnah, rupa akan sirna, jabatan akan habis pada masanya. Jika ada seseorang yang mengkhitbah mu wahai para wanita lihatlah dulu yang pertama adalah agamanya. Bukan tampangnya yang seperti opa-opa Korea itu". ucap Khalid membuat semua tertawa.

" ketampanan tak akan membawa kita ke surga tapi agama ia yang akan menuntun kita pada surgaNya Allah yang abadi. jika ada laki-laki yang baik agamanya mengkhitbah mu lakukan istikharah, jika jawaban itu adalah dirinya maka tak ada alasan untuk kalian menolaknya ".

Deg

' aku belum melakukan istikharah sama sekali, tapi takut jika dia jawabannya '. Gelisah Aulia dalam batinnya.

" tak usah pacaran, ngga ada yang namanya pacaran syar'i yang tetap kalian masuk ke jurang kemaksiatan." tekan Khalid pada kalimat terakhir.

" Jika sudah ada jodohnya ya di segerakan tapi jika belum ada perbanyak lah berpuasa ".

" ada yang sudah siap ta'aruf boleh datangi ustadz kalian masing-masing " ucap Khalid..

Khalid menerangkan inti dari mencari jodoh yang baik dengan keridhoan Allah. Para pemuda jika di isi dengan kajian begini akan semangat dan fokus mendengarkan.

" ada pertanyaan" tanya Khalid, ada seorang Ikhwan yang tunjuk jari. Khalid pun mempersilahkan nya.

" Selain agamanya baik definisi jodoh yang baik itu seperti apa ustadz".

" jodoh yang baik tetap yang baik agamanya juga akhlaknya, jika ia sudah mengantongi kedua itu insyaallah rumah tangganya akan aman meski angin ****** beliung menerjangnya ".

" tapi kalau ia menolak padahal menurut kita, kita sudah baik bagaimana ustadz". .

" berarti itu bukan jodoh kita, dan kita juga harus ngaca". Semua tertawa terbahak-bahak.

" kenapa kita harus ngaca dulu, misal ni ya yang kamu khitbah macam ustadzah OKI kira-kira apa mau nikah sama kamu ". tunjuk Khalid kepada para Ikhwan. Semua tertawa terpingkal-pingkal.

Hampir dua jam Khalid mengisi kajian di depan, waktu juga sudah menunjukkan hampir sampai pada Zuhur kemudian Khalid mengakhiri kajiannya.

Jamaah akan mengikuti shalat Zuhur dan yang sedang udzur semuanya pulang. Khalid menjadi imamnya suara merdu nya yang khas seorang ustadz terdengar sangat indah di telinga.

" ya ampun suaranya saja begitu indah masyaallah Engkau ciptakan makhluk mu seperti itu." ucap salah satu jamaah wanita.

Aulia yang mendengar jengah saja, sosok Khalid yang di elu-elu oleh gadis-gadis. Aulia kemudian ingin pamit pulang dengan rekan-rekannya tapi terhenti oleh panggilan dari istri ustadz Ilyas yaitu neneknya Khalid.

Aulia akhirnya mau tak mau mendekat ia Salim, Aulia kenal karena teman dari neneknya juga mereka pun sering bertemu.

" kamu ke sini juga." tanya sang nenek.

Khalid yang berdiri tak jauh dari sana hanya melirik saja Aulia dengan hijab pink nya dan gamis warna senada membuatnya begitu anggun membuat jantung Khalid berdebar lebih kencang.

" iya nek sama teman-teman Aulia."

" kamu makin cantik ya nak, masyaallah." puji nenek, Aulia hanya tersenyum.

" nek Aulia permisi ya nek ada acara lain ". ucap Aulia ramah.

" oh iya sayang maaf nenek mengganggumu ".

" tidak nek Aulia justru suka bertemu dengan nenek,". .

" ya sudah kamu hati-hati ya sayang."

" iya nek assalamu'alaikum". .

" wa'alaikumsalam ". Jawab sang nenek masih memandangi punggung Aulia yang masih terlihat.

" nenek juga ini makin cantik aja.". goda Khalid pada neneknya.

" kamu itu nak, nenek sudah tua bau tanah."

" semua bau tanah nek, tak muda tak tua sama." ucap Khalid mencium punggung tangan neneknya.

" mau nenek kenalkan cewek cantik." tanya nenek.

" tak ada yang lebih cantik dari nenek ku ini." ucap Khalid neneknya pun terkekeh.

" kamu itu pandai sekali ngerayu nenek ya Khalid. Gadis tadi namanya Aulia cantik kan kamu mau, biar nanti nenek minta kakekmu untuk mengkhitbah nya". Ucap sang nenek yang tak tau yang sebenarnya jika Aulia memang wanita yang di harapkan Khalid.

" tak perlu repot-repot nenek kalau jodoh nanti dateng juga ". Kata Khalid merangkul bahu sang nenek.

" kamu sudah pantas menikah nak, seperti apa wanita yang kamu mau hemmm...".

" yang pasti perempuan nek, cantiknya ngga akan bisa ngalahin nenekku ini." sang nenek tertawa lagi Khalid selalu begitu dengan neneknya memberi hiburan.

" ya sudah yang penting saliha ya Khalid, apapun itu jodoh pilihan Allah adalah tetap yang terbaik". sang nenek mengusap kepala Khalid.

" aamiin nek doakan Khalid agar tetap Istiqomah di jalanNya".

Khalid lalu pamit setelah membaca pesan dari ibunya jika Gaza mencari nya, selepas kajian memang tak ada agenda siang. hari libur ia habiskan bersama keluarganya juga keponakan Khalid itu.

__

Terpopuler

Comments

Herry Murniasih

Herry Murniasih

Dengan mendengar kajian dari Khalid tersentuh juga hati Aulia dia sadar kalau belum melakukan sholat istikharah, ayo Aulia lakukan nanti dapat jawabannya siapa jodohmu kelak 😁😁🥰

2023-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 part 1. khitbah tertolak
2 Part 2. patah hati
3 Part 3. kajian
4 Part 4. bujur seng
5 Part 5. motor bocor
6 Part 6. khitbah Raka
7 Part 7. ancaman Marsha
8 Part 8. pikiran Aisyah
9 Bab 9. masalah zea
10 Bab 10. kangen julid
11 Bab 11. rencana papa Raka
12 Bab 12. Menemui marsha
13 Bab 13. terkejut
14 Bab 14. mencari tau kebenaran
15 Bab 15. terungkap
16 Bab 16. rumah sakit
17 Bab 17. khitbah Fadil
18 Bab 18. model senggol bacok
19 Bab 19. marahnya Raka
20 Bab 20. seserahan
21 Bab 21. ijab kabul
22 Bab 22. ya zaujati
23 Bab 23. terpesona
24 Bab 24. keramas
25 Bab 25. resepsi
26 Bab 26. kewajiban
27 Bab 27. ke rumah Barra
28 Bab 28. mulai khawatir
29 bab 29. upah
30 Bab 30. kecelakaan
31 Bab 31. mencoba melupakan
32 Bab 32. belum sadar
33 Bab 33. menemui aulia
34 Bab 34. Khalid pingsan
35 Bab 35. mencari Aulia
36 Bab 36. pengungkapan
37 Bab 37. kesadaran raka
38 Bab 38. kehamilan
39 Bab 39. kesedihan aulia
40 Bab 40. bertemu kembali
41 Bab 41. kesedihan Khalid
42 Bab 42. kenyataan
43 Bab 43. kematian
44 Bab 44. menyusul ke Surabaya
45 Bab 45. malam ke tujuh
46 Bab 46. kembali ke Jakarta
47 Bab 47. kekecewaan
48 Bab 48. anggota baru
49 Bab 49. syafa
50 Bab 50. Kemarahan Khalid
51 Bab 51. merayu syafa
52 Bab 52. permintaan maaf
53 Bab 53. syafa menggemaskan
54 Bab 54. ke mall
55 Bab 55. menginap
56 Bab 56. menemui ibu panti
57 Bab 57. Syafa pamit
58 Bab 58. kebahagiaan Aulia
59 Bab 59. ke rumah barra
60 Bab 60. izin Rahes
61 Bab 61. Pernikahan Rahes
62 Bab 62. Rahes dan fara
63 Bab 63. Rencana Rahes dan Fara
64 Bab 64. sekolah syafa
65 Bab 65. sosok paman
66 Bab 66. Jujurnya Khalid
67 Bab 67. paksaan
68 Bab 68. power ustadz Ilyas
69 Bab 69. kehamilan
70 Bab 70. kebahagiaan
71 bab 71. kekhawatiran Khalid
72 Bab 72. menikmati kehamilan
73 Bab 73. salad
74 Bab 74. kiyai Ansor
75 Bab 75. gara-gara rujak
76 Bab 76. mampir
77 Bab 76. Sabrina
78 Bab 78. lahir
79 Penjara Suci Kayla
Episodes

Updated 79 Episodes

1
part 1. khitbah tertolak
2
Part 2. patah hati
3
Part 3. kajian
4
Part 4. bujur seng
5
Part 5. motor bocor
6
Part 6. khitbah Raka
7
Part 7. ancaman Marsha
8
Part 8. pikiran Aisyah
9
Bab 9. masalah zea
10
Bab 10. kangen julid
11
Bab 11. rencana papa Raka
12
Bab 12. Menemui marsha
13
Bab 13. terkejut
14
Bab 14. mencari tau kebenaran
15
Bab 15. terungkap
16
Bab 16. rumah sakit
17
Bab 17. khitbah Fadil
18
Bab 18. model senggol bacok
19
Bab 19. marahnya Raka
20
Bab 20. seserahan
21
Bab 21. ijab kabul
22
Bab 22. ya zaujati
23
Bab 23. terpesona
24
Bab 24. keramas
25
Bab 25. resepsi
26
Bab 26. kewajiban
27
Bab 27. ke rumah Barra
28
Bab 28. mulai khawatir
29
bab 29. upah
30
Bab 30. kecelakaan
31
Bab 31. mencoba melupakan
32
Bab 32. belum sadar
33
Bab 33. menemui aulia
34
Bab 34. Khalid pingsan
35
Bab 35. mencari Aulia
36
Bab 36. pengungkapan
37
Bab 37. kesadaran raka
38
Bab 38. kehamilan
39
Bab 39. kesedihan aulia
40
Bab 40. bertemu kembali
41
Bab 41. kesedihan Khalid
42
Bab 42. kenyataan
43
Bab 43. kematian
44
Bab 44. menyusul ke Surabaya
45
Bab 45. malam ke tujuh
46
Bab 46. kembali ke Jakarta
47
Bab 47. kekecewaan
48
Bab 48. anggota baru
49
Bab 49. syafa
50
Bab 50. Kemarahan Khalid
51
Bab 51. merayu syafa
52
Bab 52. permintaan maaf
53
Bab 53. syafa menggemaskan
54
Bab 54. ke mall
55
Bab 55. menginap
56
Bab 56. menemui ibu panti
57
Bab 57. Syafa pamit
58
Bab 58. kebahagiaan Aulia
59
Bab 59. ke rumah barra
60
Bab 60. izin Rahes
61
Bab 61. Pernikahan Rahes
62
Bab 62. Rahes dan fara
63
Bab 63. Rencana Rahes dan Fara
64
Bab 64. sekolah syafa
65
Bab 65. sosok paman
66
Bab 66. Jujurnya Khalid
67
Bab 67. paksaan
68
Bab 68. power ustadz Ilyas
69
Bab 69. kehamilan
70
Bab 70. kebahagiaan
71
bab 71. kekhawatiran Khalid
72
Bab 72. menikmati kehamilan
73
Bab 73. salad
74
Bab 74. kiyai Ansor
75
Bab 75. gara-gara rujak
76
Bab 76. mampir
77
Bab 76. Sabrina
78
Bab 78. lahir
79
Penjara Suci Kayla

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!