Rencana Perjodohan

"Sepertinya bos kita sedang sibuk nih.." ucap seseorang yang masuk kedalam ruangan Darel dengan senyuman lebar.

Darel yang sedang fokus dengan pekerjaannya tentu dibuat terkejut dengan munculnya seorang gadis yang tak lain dan tak bukan yaitu Cindi.

"Eh Cin, masuk !!" seru Darel yang melihat gadis cantik yang merupakan putri dari sahabat papanya sekaligus sebagai wakil direktur yang bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Darel.

Gadis bernama Cindi itu pun masuk kedalam ruangan kerja Darel dan dia duduk di kursi depan meja kerja Darel.

"Kamu lagi sibuk ? Bukannya ada pertemuan sama papa?" tanya Cindy.

"Ah iya soal itu, kamu sudah buat rincian biaya untuk proyek kita yang di Kalimantan sama di Bali kan?"tanya Darel yang masih fokus menatap kearah laptopnya.

"Lahhh...bukannya kamu yang akan buat?" tanya Cindy balik.

Darel mendongakkan kepalanya menatap sahabat masa kecilnya itu.

"Jangan ngada-ada,kamu sendiri yang bilang mau kerjain.lni sudah siang, sebentar lagi aku harus meeting dan presentasi Cin.." ucap Darel.

Hahaha...

"Kenapa ketawa,nggak ada yang lucu Cindy ," ucap Darel melihat Cindy dengan kesal.

"Sorry sorry..habisnya aku lihat muka kamu menggemaskan sekali Rel,ini..aku sudah kerjakan. Kamu cek email kamu. Disana juga sudah aku kirimkan juga.Gimana, oke kan?"

"Oke,oke... thanks Cin, tenang saja nanti setelah proyek ini sukses aku janji akan traktir kamu." ucap Darel.

"Aahh..kamu janji janji doang,sudah berapa kali kamu janji buat makan bareng sama aku,tapi nyatanya selalu cancel." ucap Cindi dengan wajah kesal.

"Ohh..itu, sorry..kalau soal itu diluar kendali ku Cin,kamu tahu sendiri kalau mama sudah punya perintah harus melakukan apa yang mama suruh kan,"

"lya juga sih, kalau mama sudah ngasih perintah pasti kamu harus menuruti.Tapi, setidaknya kamu juga jangan terlalu nurut gitu.Kasih lah alasan apa gitu sama mama."ucap Cindi tiba-tiba saja merasa kesal jika mengingat kalau mama dari Darel selalu saja ada alasan untuk membatalkan rencana Cindi dan Darel. Entah itu liburan berdua,makan malam.

Sampailah dimana meeting dimulai dan di sana sudah ada Darel, Cindi dan juga Awan dan juga ada Danu serta beberapa orang pegawai yang terlibat dalam proyek besar di Kalimantan dan Bali.

Terlihat pembahasan kerja sama dua perusahaan pun berlangsung sangat serius.

Cindy terlihat terpesona dengan sosok Darel yang terlihat sempurna saat dia presentasi di depan para peserta meeting.

Hal itu terlihat jelas oleh Papa Danu dan juga Awan ayah Cindy.

Yahh.. Cindy menajadi wakil direktur di perusahaan milik keluarga Darel. Padahal keluarga nya pun punya perusahaan yang sama dalam bidang usaha.

Selesai meeting pun akhirnya mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

Tok tok tok.

"Masuk !" teriak Darel.

"Selamat siang pak, ini ada laporan dari pak David bisa bapak cek dulu." ucap wanita yang bernama Nina yang menjabat sebagai sekertaris nya.

"Owhh..David ,baiklah .." ucap Darel memeriksa berkas yang di berikan oleh Nina.

"Nin,ini...semua oke.Tinggal kamu up date ke David." ucap Darel.

"Baik pak,saya permisi." ucap Nina.

"Hemm.." ucap Darel singkat.

...----------------...

Ditempat lain tempatnya di sebuah restaurant dua wanita paruh baya yaitu Maria dan Yana.

Mereka sedang janji temu dan sedang membahas tentang hal yang terlihat serius.

"Aku sangat berminat dengan Zahra Yan..dia baik, cantik,dia pun bukan perempuan lemah." ucap Maria mendefinisikan seorang Zahra.

"Yah,dia memang pejuang Ri, tapi..apa Darel tidak keberatan dengan rencana kita ini. Aku sadar jika Darel pria sukses di usia muda.Waluapun sekarang dia menduduki posisi direktur di perusahaan keluarganya,dia juga sudah mandiri dengan merintis banyak bidang usaha."ucap Yana menjabarkan sosok Darel menurut pandangannya.

"Anakku memang terlihat tangguh dan mandiri tapi, dia sebenarnya anak yang manja. Dia begitu perasa.Tapi, dia pintar untuk memendam rasa untuk kebaikan semua orang Ri." ucap Yana mendefinisikan seorang Zahra putri angkatnya.

"Rasanya aku nggak sabar Farel menikah dengan Zahra." ucap Maria.

"lya, tapi..apa kamu yakin dengan rencana kita Ri, aku takut akan penolakan Darel." ucap Yana

"Jangan khawatir, lnsyaallah semua akan baik-baik saja." ucap Maria meyakinkan sahabatnya itu.

Kembali ke kantor Darel.Saat ini Cindy sudah menenteng tas branded nya menuju ruangan Darel.

"Nina,Darel masih di dalam?" tanya Cindy pada sekretaris Darel.

"Masih nona, beliau masih sibuk dengan laporan yang masuk dari pak David." jawab Nina.

"Astaga..si David, kenapa selalu buat orang tak punya waktu." gerutu Cindy.

Cindy pun langsung menerobos masuk ke dalam ruangan kerja Darel.

"Rel, Darel !!" panggil Cindy melangkah mendekati Darel yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Astaghfirullah Cindy,bisa pelan-pelan kan manggil nya.Kenapa buat orang budeg saja." protes Darel menatap Cindy dengan kesal.

"Kenapa kamu jadi kesal gitu, harusnya aku kesal sama kamu juga asisten kamu yang nggak kompeten itu." ucap Cindy dengan menggebu.

"Heii..kenapa dengan David. Terus apa hubungannya kamu kesal sama aku juga.Kamu lagi PMS ?"

"Rel, kalau sudah kasih David kepercayaan dia bisa selesaikan sendiri pekerjaan nya.Kenapa masih kamu yang kerjain kerjaan dia sih, lihat..ini sudah jam berapa? Sedari tadi aku nunggu kamu tapi,kamu malah masih asyik dengan laptop kamu." cerocos Cindy dengan wajah cemberutnya.

"Soal pekerjaan itu semua tanggung jawab aku Cin,aku perlu evaluasi juga kerjaan David.Terus kenapa kamu nungguin aku.Kalau sudah selesai bisa kamu pulang sendiri kan?"

"Kok kamu begitu?" tanya Cindy tersirat rasa sedih di hatinya.

"Ternyata kamu di sini Cin, papi cari kamu di ruangan kamu tapi nggak ada.Untung ketemu Nina dan bilang kamu disini.Papi mau pulang,kamu mau bareng papi?" tanya Awan papi dari Cindy.

"Emm.. Cindy mau pergi dengan Darel sebentar Pi,papi pulang duluan saja."ucap Cindy.

Farel mengernyitkan dahinya. Dia merasa tak punya janji dengan Cindy bahkan dia beniat untuk lembur.Tapi, di depan Awan papi Cindy membuat Darel tak enak hati.

"Memangnya mau kemana hemm?"

tanya Awan.

"Cari makan sebentar Pi."jawab Cindy.

" Bukannya kamu lagi program diet,kok tumben makan-makan mulu." ucap Awan.

"Biarlah om,mungkin dia mau nambah berat badan.Lihat saja om, body nya sudah mulai melar.." ledek Darel.

"Apa yang melar, jangan mengada-ada.Sudahlah ayok kita berangkat !" ajak Cindy.

"Baiklah ,papi pulang duluan kalua gitu.Darel,om titip Cindy yaa..jangan malam-malam pulangnya." ucap Awan dana langsung berlalu dari ruangan kerja Darel.

Darel pun dengan setengah hati harus pergi dengan Cindy.Mai tak mau demi menjaga persahabatan kedua orang tua mereka.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sepupu tp cinta ya Cin...

2024-03-19

0

yani suko

yani suko

katanya di atas tadi....Cindi anak sepupu ibunya Darel
piye thor ???

2023-12-15

0

Angraini Devina Devina

Angraini Devina Devina

siapa yg farel ciinta ya

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!