3. Arti ketulusan

"Doni jangan...." Teriak Bimo saat Doni dengan cepat masuk ke dalam membawa kain seperti selimut itu yang dia temukan di sekitar sana dan sudah Doni basahi dengan air.

"Doni kembali...."

"Doniii...."

Bimo masih berteriak memanggil nama Doni, namun Doni seakan tuli tak menghiraukan panggilan dari temannya itu.

Bimo pun teringat sesuatu. "Hei tunggu-tunggu, tuan muda Abraham di mana?" Teriak Bimo saat dia ingat kalau sedari tadi dirinya tak melihat keberadaan Abraham sang tuan muda yang harusnya mereka jaga.

"Ha tuan muda Abraham," ulang Hardi kaget, dia pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat namun benar saja dirinya tak menemukan keberadaan tuan muda Abraham.

"Iya tuan muda Abraham," jawab Bimo.

Tiba-tiba Mark menyadari sesuatu saat ini.

"Hei Teo, apa kamu lihat tuan muda," teriak Mark yang mendengar mereka mencari keberadaan tuan muda mereka.

"Tidak...." Sahut Teo sebagai jawaban.

"Sial...." Umpat Mark dengan marah, tugas utama mereka adalah menjaga tuan muda mereka namun mereka semua justru di buat kocar-kacir dan melupakan tugas utama mereka.

"Kalian semua cari keberadaan tuan muda Abraham," teriak Hardi dengan suara lantang membuat semua yang mendengarnya bergegas mencari keberadaan tuan muda mereka.

SEDANGKAN DONI.....

"Uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk....."

Doni terbatuk karena asap tebal itu menyelimuti seluruh ruangan yang ada di sana. Pengelihatan Doni buram, matanya terasa perih, dengan cepat Doni mengusap matanya dengan selimut yang dia bawa tadi.

"Tuan muda Abraham," teriak Doni karena dirinya yakin kalau tuan mudanya masih berada di dalam.

"Tuan muda, uhuk uhuk uhuk uhuk...."

Doni masih berteriak memanggil sang tuan muda, dia menyusuri setiap ruang sampai dia melihat ke arah kamar mandi yang tertutup rapat. Doni pun menendang pintu tanpa pikir panjang.

BRAAKK!!!!

"Tuan muda," teriak Doni dengan senang karena di sana ada tuan mudanya yang sedang berjongkok di dalam sana.

Doni dengan cepat menghampiri tuan muda yang sudah Doni anggap sebagai penyelamat.

"Do -Do- Doni....." Kata tuan muda Abraham dengan suara yang terdengar lemah.

Doni dengan sigap memapah tuan mudanya dan memakaikan selimut itu untuk dia dan tuan mudanya.

DI LUAR VILA....

Keadaan terlihat kacau, mereka semua tak ada yang menemukan keberadaan tuan muda yang seharusnya jadi tanggung jawab mereka semua.

"Bagaimana?" Tanya Mark ke Pras salah satu bodyguard yang sama-sama sepertinya ( senior).

Pras terdiam, lidahnya terasa kaku untuk berbicara. Dia hanya bisa mengelengkan kepalanya lemah karena dia tak sanggup berbicara.

"Ahhhh sialll......" Teriak Hardi yang tak jauh dari Mark dan Pras. Hardi mengacak rambutnya kasar.

"Jangan-jangan benar kata Doni," ceplos Bimo.

Pras, Hardi, Mark, Gre, Reza dan yang lainnya ikut mendekat ke arah Bimo. Ke sembilan orang itu menatap ke arah Bimo dengan rasa penasaran.

"Maksud kamu apa Bimo?" Tanya Reza.

"Tadi Doni bilang, sepertinya dia mendengar suara dari dalam jadi Doni nekat masuk ke dalam," jawab Bimo masih menatap vila itu dengan nanar, apakah Doni akan selamat melihat api sudah menjalar ke seluruh vila mewah itu.

"Kamu....." Tunjuk Mark kepada Gre dan Pras.

"Ya ketua," jawab keduanya serempak.

"Kalian berdua cari orang yang telah berani membakar vila keluarga tuan muda ini cepat, dan untuk Bimo, Reza, Vero, kalian masuk cari tuan muda Abraham dan Doni, dan untuk sisanya menyebar urus semua ini. Cari air dan padamkan," teriak Mark penuh ketegasan sebagai ketua dari mereka semua.

Semuanya pun tenang dan melakukan tugasnya masing-masing.

DI DALAM VILA...

Di dalam vila yang masih terbakar, Doni dengan cepat memapah sang tuan muda untuk keluar.

"Ayo tuan muda kita keluar," ajak Doni memapah tubuh tuan mudanya yang sudah lemas.

"Uhuk uhuk uhuk uhuk...." Abraham muda terbatuk-batuk karena menghirup asap.

"Tuan muda bertahanlah," pinta Doni.

Doni takut tuan mudanya itu kenapa-kenapa, dia ingat hanya tuan mudanya itu yang percaya dengan dirinya. Hanya tuan mudanya itu yang dengan lantang berani membela dirinya saat semua orang menatap cemooh kepadanya.

Doni ingat saat dia ketahuan menjambret dan di hakimi masa, tuan mudanya itu dengan lantang membela dirinya bahkan Menganti rugi 2x lipat uang yang Doni curi, tak lupa memberikan kartu nama dan bertanya apakah dia mau bekerja menjadi bodyguard, Doni dengan cepat mengangguk mengiyakan.

Setelah mendengar jawaban dari Doni, Abraham pun meminta Doni untuk datang melamar pekerjaan di tempatnya. Namun saat Abraham mulai pergi menjauh, tiba-tiba Abraham berbalik dan menyelipkan 8 lembar uang merah di tangan Doni. Doni awalnya merasa malu dan menolak pemberian dari tuan muda di depan nya namun kata-kata Abraham begitu membuat Doni terharu. "Terima lah, jangan anggap ini uang kasihan atau apapun tetapi anggaplah ini sebagai tanda pertemanan kita, jangan lupa datang ke mansion keluargaku, aku tunggu," kata tuan muda Abraham kala itu tak lupa senyum hangat yang membuat Doni ikut tersenyum.

Tak lupa Abraham pun menanyakan nama Doni dan memberitahu namanya.

Doni seketika meneteskan air matanya mengingat kebaikan tuan mudanya saat itu, Doni tahu tuan mudanya itu begitu tulus, namun saat melihat kondisi Abraham saat ini yang terlihat begitu lemah karena menghirup asap membuat Doni dilanda rasa bersalah karena tak bisa melindungi tuan mudanya itu dengan baik.

Doni meminta Abraham untuk menaruh selimut basahnya itu di hidung agar tidak terbatuk.

KRAKK!!

Terdengar bunyi seperti retakan, Doni yang awas langsung menatap ke arah sumber suara.

Doni melotot saat melihat kayu itu sepertinya akan jatuh, Doni pun dengan cepat mendorong tuan mudanya itu.

BRUGH....

"Aghhhhhh......"

Bughhhh....

Doni yang merasa dalam bahaya dengan cepat mendorong Abraham, Doni tak ingin tuan mudanya itu celaka.

Bimo, Gre dan Vero yang mendengar suara teriakan begitu keras pun langsung berlari cepat menuju ke sumber suara, Bimo memadamkan sedikit api yang menghalangi jalan mereka.

"Ahhhhh......" Teriakan itu terdengar begitu memilukan. Ya teriakan Doni saat balok kayu dengan api itu menimpa tubuhnya dan api sedikit menyambar ke arah wajah tampan nya.

Abraham yang masih lemah terdorong membentur lantai, dia langsung pingsan di tempat.

"Doni....."

"Astaghfirullah Doni....."

"Doni...."

Ketiga temannya yang bertugas masuk untuk menolong di buat kaget saat kayu besar itu jatuh menimpa Doni.

"Hiks hiks hiks hiks hiks, Doni bertahanlah...." Teriak Bimo tak bisa menahan air matanya. Bimo berkali-kali menggoyangkan tubuh Doni.

"Hiks hiks hiks hiks hiks hiks, Gre cepat bantu aku," pinta Bimo dengan terisak menangisi nasib malang Doni.

Sedangkan Vero dengan sigap memapah tuan mudanya keluar.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Qodri Kiflie Kiflie

Qodri Kiflie Kiflie

wow keren

2023-09-26

1

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

kayaknya ini yang bikin doni buruk rupa

2023-08-26

1

rayna Carissamanda

rayna Carissamanda

aduh aku sedihh

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal pertemuan Doni dan Bimo.
2 2. Kebakaran....
3 3. Arti ketulusan
4 4. Nasib malang Doni
5 5. Doni merasa sedih
6 6. Persahabatan
7 7. Pulang
8 8. Ulah Bimo
9 9. Rasa yang patah sebelum berkembang
10 10. Rasa bersalah Tuan Muda
11 11. Kesedihan
12 12. Perubahan Doni
13 13. Ketegasan Tuan Muda
14 14. Ketidak sukaan Doni
15 15. Rencana Bimo dan Doni
16 16. Awal rencana
17 17. Semakin penasaran
18 18. Membuntuti
19 19. Masih teka-teki
20 20. Ketiduran....
21 21. Ternyata
22 22. Kabar buruk
23 23. Lihatlah aku
24 24. Menipu Tikus kecil
25 25. Dalang sebenarnya
26 26. Menjalankan rencana sang tuan muda.
27 27. Pengakuan
28 28. Bimo yang malang
29 29. Wanita bayaran untuk tuan muda
30 30. Kemarahan tuan muda
31 31. Tuan muda ngidam? Aku yang pusing
32 32. Bertemu gadis galak
33 33. Akhirnya Tuan muda bertemu dengan wanita itu
34 34. Doni yang tak bisa berkutik
35 35. Nasehat Doni
36 36. Mendadak menikah??
37 37. Awal yang baru
38 38. Pergi berdua
39 39. Obrolan Bimo dan Doni (mengenang masa lalu).
40 40. Tidur seranjang
41 41. Pelukan hangat
42 42. Berkemas
43 43. Pulang kampung.
44 44. Gugup
45 45. Menerima
46 46. Terpaksa berbohong
47 47. Adik
48 48. Kagum
49 49. Ajakan Doni
50 50. Tetangga
51 51. Ngakak
52 52. Ulah Adit
53 53. Gara-gara mantan
54 54. Siapa lagi sih??
55 55. Benar ini kak Doni?
56 56. Telepon penting
57 57. Doni pamit pulang
58 58. Misi mencari penghianat
59 59. Cemas
60 60. Bimo mengamuk
61 61. Pusing
62 62. Rindu
63 63. Kabar bahagia.
64 64. Mengerjai suami
65 65. Pulang ke rumah
66 66. Mulai posesif
67 67. Kedatangan mertua
68 68. Olahraga
69 69. Mesra
70 70. Ke pesta
71 71. Apa salahnya dengan wajah ku
72 72. Cemburu...
73 73. Tina merasa malu
74 74. Kebaikan Doni
75 75. Lega
76 76. Cemas
77 77. Pamit.
78 78. Percakapan dalam pesawat
79 79. Ke rumah sakit
80 80. Wajah ku sendiri
81 81. Rindu
82 82. Melepas Rindu Meski Lewat Telepon
83 83. Hotel
84 84. Gara-gara kangen
85 85. Pulang
86 86. Mengetes cinta istri
87 87. Mbak Nana selingkuh?
88 88. Penjelasan Doni
89 89. Menjelaskan kepada mbak Retno dan mbok Jum
90 90. Rencana 7 bulanan
91 91. Rahasia...
92 92. Kenapa sih suamiku ganteng banget...
93 93. Acara 7 bulanan
94 94. Bimo menuntut kejelasan
95 95. Penjelasan
96 96. Adit kesal
97 97. Adit punya pacar?
98 98. Pak perut Nana sakit...
99 99. Laki-laki?
100 100. Dia mirip mas Doni
101 101. Keluarga kecil Doni.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Awal pertemuan Doni dan Bimo.
2
2. Kebakaran....
3
3. Arti ketulusan
4
4. Nasib malang Doni
5
5. Doni merasa sedih
6
6. Persahabatan
7
7. Pulang
8
8. Ulah Bimo
9
9. Rasa yang patah sebelum berkembang
10
10. Rasa bersalah Tuan Muda
11
11. Kesedihan
12
12. Perubahan Doni
13
13. Ketegasan Tuan Muda
14
14. Ketidak sukaan Doni
15
15. Rencana Bimo dan Doni
16
16. Awal rencana
17
17. Semakin penasaran
18
18. Membuntuti
19
19. Masih teka-teki
20
20. Ketiduran....
21
21. Ternyata
22
22. Kabar buruk
23
23. Lihatlah aku
24
24. Menipu Tikus kecil
25
25. Dalang sebenarnya
26
26. Menjalankan rencana sang tuan muda.
27
27. Pengakuan
28
28. Bimo yang malang
29
29. Wanita bayaran untuk tuan muda
30
30. Kemarahan tuan muda
31
31. Tuan muda ngidam? Aku yang pusing
32
32. Bertemu gadis galak
33
33. Akhirnya Tuan muda bertemu dengan wanita itu
34
34. Doni yang tak bisa berkutik
35
35. Nasehat Doni
36
36. Mendadak menikah??
37
37. Awal yang baru
38
38. Pergi berdua
39
39. Obrolan Bimo dan Doni (mengenang masa lalu).
40
40. Tidur seranjang
41
41. Pelukan hangat
42
42. Berkemas
43
43. Pulang kampung.
44
44. Gugup
45
45. Menerima
46
46. Terpaksa berbohong
47
47. Adik
48
48. Kagum
49
49. Ajakan Doni
50
50. Tetangga
51
51. Ngakak
52
52. Ulah Adit
53
53. Gara-gara mantan
54
54. Siapa lagi sih??
55
55. Benar ini kak Doni?
56
56. Telepon penting
57
57. Doni pamit pulang
58
58. Misi mencari penghianat
59
59. Cemas
60
60. Bimo mengamuk
61
61. Pusing
62
62. Rindu
63
63. Kabar bahagia.
64
64. Mengerjai suami
65
65. Pulang ke rumah
66
66. Mulai posesif
67
67. Kedatangan mertua
68
68. Olahraga
69
69. Mesra
70
70. Ke pesta
71
71. Apa salahnya dengan wajah ku
72
72. Cemburu...
73
73. Tina merasa malu
74
74. Kebaikan Doni
75
75. Lega
76
76. Cemas
77
77. Pamit.
78
78. Percakapan dalam pesawat
79
79. Ke rumah sakit
80
80. Wajah ku sendiri
81
81. Rindu
82
82. Melepas Rindu Meski Lewat Telepon
83
83. Hotel
84
84. Gara-gara kangen
85
85. Pulang
86
86. Mengetes cinta istri
87
87. Mbak Nana selingkuh?
88
88. Penjelasan Doni
89
89. Menjelaskan kepada mbak Retno dan mbok Jum
90
90. Rencana 7 bulanan
91
91. Rahasia...
92
92. Kenapa sih suamiku ganteng banget...
93
93. Acara 7 bulanan
94
94. Bimo menuntut kejelasan
95
95. Penjelasan
96
96. Adit kesal
97
97. Adit punya pacar?
98
98. Pak perut Nana sakit...
99
99. Laki-laki?
100
100. Dia mirip mas Doni
101
101. Keluarga kecil Doni.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!