Tekanan Batin

Tidak, bukan itu yang terjadi, karena nyatanya Bram mengeraskan rahangnya, ia kesal karena Celine berani menyentuhnya.

"Dengar!" ucap Bram dengan datar, "pernikahan kita ada karena bisnis, tidak lebih. Maka, jangan kamu berharap lebih dari menyentuh ku!" Setelah mengatakan itu Bram melepaskan tangan Celine dengan kasar.

Tentu saja, perlakuan Bram membuat Celine sakit hati, tetapi, demi mendapatkan cinta suaminya Celine memutuskan untuk bersabar.

Lalu, setelah menjadi istri dari Bram, apakah Celine juga akan menjadi ibu dari Keyra?

Ya, awalnya Celine menjadi ibu yang baik demi mendapatkan perhatian dari Bram.

Tetapi, sebaik dan setulus apapun Celine tidak berhasil membuat Bram melihat kepadanya.

Sekarang, Celine sedang berada di ruangan bayi, wanita berpakaian trendy itu menatap Keyra yang sedari tadi menangis.

"Nangis terus, apa ini pekerjaan mu setiap hari, hah?" bentak Celine, tentu saja mendengar suara lantang itu membuat Keyra semakin menangis.

Celine yang kesal itu berbalik badan dan ia sangat terkejut saat melihat Marini berdiri di pintu.

Kemudian, Celine pun menjelaskan bahwa dia tidak benar-benar marah pada bayi tersebut, bahkan Celine mengira kalau dirinya akan mendapatkan masalah setelah ini.

Tetapi, apa yang Celine pikirkan itu tidaklah benar, nyatanya, Marini tersenyum manis pada Celine.

"Tidak apa, menjadi ibu sambung itu tidak mudah, Ibu mengerti itu," kata Marini dan Celine pun mengangguk.

****

Sekarang, semua orang berkumpul di ruang makan, semua orang menunggu Bram dan yang ditunggu sama sekali tidak datang.

"Mungkin Bram makan malam di luar," kata Marini pada Celine dan Celine pun mengangguk mengerti.

Hari semakin larut..

Di kantor Bram, pria menyedihkan itu sedang meminum anggur seorang diri di ruangannya, ia merasa jijik pada dirinya sendiri yang tak mampu mengendalikan hidupnya.

"Ck," decak Bram, kemudian pria yang sudah kusut itu kembali menenggak minumannya.

"Aku hanya sebuah boneka, ya, aku hanya boneka!" ucap Bram dan Bram yang sudah cukup mabuk itu bangun dari duduk, ia keluar dari ruangan dan singkat cerita, sekarang Bram sudah ada di rumahnya.

Ia berjalan di lantai dua dan harus melewati kamar Marini.

Bram yang tengah mabuk itu seolah memiliki jalan keluar atas deritanya.

"Bram, bunuh saja wanita menyebalkan itu, maka, semua drama ini akan selesai!" bisik setan yang mendorong Bram untuk melakukan kejahatan.

"Ya, kalau dia tidak ada, maka semua harta ini akan menjadi milikku, begitu juga dengan Zahra, aku bisa kembali padanya," kata hati Bram.

Kemudian, Bram membuka pintu kamar Marini, ia melihat Marini yang sudah terlelap, dengan perlahan Bram semakin mendekat dan menatap wajah ibunya yang cantik, namun, begitu menyebalkan.

"Bunuh dia, Bram!" kata setan yang kembali berbisik di telinga Bram.

Dan Bram yang memang menyimpan kebencian itu pun mulai mengambil bantal, ia berniat menutup wajah Marini menggunakan bantal tersebut.

Diam..

Bram masih menatap Marini dan sekarang bayangan Zahra datang, Bram pun tersadar kalau tidak akan mungkin mendapatkan Zahra kembali jika dirinya menjadi seorang pembunuh.

Bram melepaskan bantal yang digenggamnya dan membiarkan bantal tersebut tergeletak di lantai.

****

Di rumah sederhana Zahra, wanita itu sedang menyusui bayinya dengan penuh kasih dan sayang, ia juga menyanyikan lagu tidur untuknya.

Sesekali air mata menetes, ia begitu merindukan Keyra dan yang dirindukan seolah mengerti, ia menangis kencang dan itu membuat Celine tidak dpat tidur.

"Astaga, kenapa bayi itu menangis di tengah malam seperti ini," gerutu Celine dan Celine segera bangun dari tidur, ia melihat kalau Bram sudah berbaring di sofa panjang kamar tersebut.

"Laki-laki tidak ada gunanya, kamu pikir, aku tidak membutuhkan nafkah batin?" geram Celine dalam hati, mulutnya mengeratkan gigi-giginya dan sekarang, Celine keluar dari kamar untuk memeriksa apakah suster bekerja dengan benar.

Sesampainya di kamar Keyra, Celine melihat suster sedang menimang Keyra seraya memberikannya susu.

"Jaga dia baik-baik, jangan sampai membuat malamku terganggu!" seru Celine pada suster dan karena mendengar suara lantang, Keyra yang semula sudah tenang itu kembali menangis dan hampir tersedak susu.

Sebelum pergi, Celine menendang pintu kamar yang sama sekali tidak bersalah.

Mendapatkan perlakuan yang seperti itu membuat suster menangis, ia merasa tidak ada satupun orang waras di rumah mewah tersebut.

"Ya Tuhan, kalau bukan karena sayang pada Nona Keyra, aku tidak sanggup bertahan di rumah ini," batin suster seraya memeluk Keyra, mengusap punggung gadis kecil itu supaya merasa aman.

****

Sekarang, Celine sudah kembali berbaring di kasur empuknya, ia menatap sebal pada Bram yang sampai sekarang belum juga menyentuhnya.

Celine pun tidur dengan membawa perasaan kesal.

Esok harinya, di meja makan, semua orang sudah berkumpul dan seperti biasa, cukup bagi Bram untuk melihat Keyra ada di ruangan yang sama, tanpa menyapa dan itu berlaku pada semua orang.

Tentu saja, sikap Bram yang masih dingin itu membuat Marini lama-lama kesal. Sesudah sarapan, Marini pun meminta Bram untuk menemuinya di ruang kerjanya.

Belum sempat duduk, Marini sudah mencecar Bram dengan rentetan pertanyaan darinya.

"Mau sampai kapan, Bram?" tanya Marini dan Bram memilih untuk diam, ia duduk di kursi yang tersedia.

Bram membuka ponselnya dan ia tertawa saat melihat konten lucu.

Lalu, Marini yang terabaikan itu menggebrak meja kerjanya.

Brak!

Mendengar itu, Bram pun kembali menyimpan ponselnya, pria bermata elang itu menatap datar wanita yang sudah melahirkannya.

"Kamu pikir, semua yang Ibu miliki untuk siapa, Bram?" tanya Marini dengan nada yang tinggi.

Bram berdecak, "Ck."

"Begini balasan mu pada Ibumu, hah?" Tanya Marini seraya bangun dari duduk. Wanita yang mengenakan dress hitam tanpa lengan itu berkacak pinggang, rasanya ingin sekali menampar putra semata wayangnya.

Namun, Marini sadar kalau itu hanya akan semakin membuat jarak diantara ke duanya.

Marini menarik nafas dalam dan mulai mengatur nafasnya.

"Bram, katakan apa maumu untuk menebus semua kesalahan Ibu, selain gadis itu!" kata Marini seraya kembali duduk di kursi kebesarannya.

"Apakah aku anak mu, Bu?" tanya Bram seraya menatap datar wanita yang terdiam itu.

"Apa maksudmu?" tanya Marini, ia merasa sesak saat anak yang sudah ia besarkan susah payah itu berani melawannya.

"Jawab saja," kata Bram seraya menyenderkan punggungnya ke kursi.

"Kamu keterlaluan, Bram!" bentak Marini seraya menyibak semua benda yang ada di meja termasuk laptopnya.

Melihat ibunya yang sudah frustasi, ternyata itu tidak cukup memuaskan baginya.

Jika aku menderita, maka Ibu harus menderita, begitulah pikir Bram.

"Ibu mau tau? Di sini yang keterlaluan adalah Ibu," kata Bram seraya bangun dari duduk.

Dan sebelum pergi dari ruangan itu, Bram kembali bertanya dan pertanyaan itu kembali membuat Marini kesal.

"Bu, pernahkah Ibu menuruti ku walau hanya sekali?" tanya Bram seraya menoleh dan Bram melihat wajah datar ibunya, terlihat kalau wanita itu mulai menitikkan air mata.

"Air mata andalan mu sudah tidak mempan lagi, Bu!" kata Bram dan kali ini Bram benar-benar pergi dari ruangan tersebut.

Lalu, Marini mengambil ponselnya, ia menghubungi seseorang dan mengatakan, "Bunuh wanita jalan*g itu!"

Tamatkah riwayat Zahra kali ini?

Jangan lupa klik like dan komen setelah membaca, ya.

Sampai jumpa di episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Sekalipun Zahra mati itu tak akan mengubah Bram jadi normal. yg ada jika kau yg mati dia bakal normal kembali🤭🤭

2023-08-22

1

♽⃟⑅⃝Ⓡ𝓪ⷦ𝓻ͥ𝓪ⷽ𝓫𝓮𝓵𝓵𝓪hiatus

♽⃟⑅⃝Ⓡ𝓪ⷦ𝓻ͥ𝓪ⷽ𝓫𝓮𝓵𝓵𝓪hiatus

bram kurang tegas si.. harusnya dia punya pendirian.. kalau begini kan jdi bnyak hati yg terluka.. kalau dia bertaham sm zahra kan hanya marini yg terluka🤭

2023-08-20

1

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

marini punya kelainan kayaknya nih.. kenapa dia di cuek8n bram malah kesel sm zahra

2023-08-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!