Terabaikan

Tengah malam saat semua orang tidur terlelap, ada Keyra yang sedang menangis dan suster segera menggendong Keyra.

Suster merasakan suhu panas dari tubuh bayi itu dan suster segera keluar dari kamar.

Tujuan suster adalah kamar Bram, ia ingin memberitahu bahwa putri kecilnya tengah demam.

Tetapi, langkah suster terhenti saat mendengar suara Marini yang memanggilnya dari arah belakang.

"Suster, mau kamu bawa kemana bayi itu?" tanya Marini seraya berjalan ke arahnya.

Terlihat, Marini mengikat rambut pendeknya dan Marini mengangguk saat mendengar jawaban suster.

"Jangan ganggu Bram, dia sedang lelah. Dan ingat, kami di sini mempekerjakanmu untuk mengurus Keyra!" ucap Marini dan suster yang bernama Rani itu mengangguk mengerti.

"Ikuti aku!" perintah Marini dan Marini membawa suster ke pos depan, ia memerintahkan sopir untuk mengantarkan suster ke rumah sakit.

"Kalau sakit pergi ke rumah sakit!" kata Marini seraya menatap suster yang tertunduk.

"Astaga, Nenek macam apa dia, dia sama sekali tidak perduli dengan cucunya," kata Marini dalam hati.

Dan di perjalanan, suster meminta pada sopir untuk cepat karena tiba-tibaKeyra menjadi diam bahkan Keyra terlihat lemas.

Suster yang tulus dan baik hati itu menangis, ia takut hal buruk akan terjadi pada gadis malang yang terabaikan.

****

Esok paginya, di meja makan, Marini melihat tangan kanan Bram yang berbalut perban dan Marini menanyakan itu.

"Bram, kenapa dengan tanganmu?"

Mendengar pertanyaan itu, Bram tidak menjawab.

Lalu, Bram yang tak melihat Keyra itu menanyakannya pada Marini, "Di mana Keyra, kenapa tidak ikut makan bersama kita?" Bram bertanya tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.

"Ada, mungkin sedang dimandikan oleh suster," jawab Marini seraya tersenyum pada Bram dan Marini mengatakan itu supaya Bram tidak memikirkan Keyra yang sakit.

Setelah mendengar itu, Bram pun bangun dari duduk. Ia pergi meninggalkan meja makan tanpa mengatakan apapun pada ibunya.

Mendapati perlakuan dingin dari putranya, Marini hanya bisa menarik nafas, wanita bersanggul itu mengerti bahwa putranya masih marah padanya.

"Aku yakin, lama-kelamaan kamu akan membaik dengan sendirinya," kata Marini seraya menancapkan garpu dengan begitu kesalnya ke sandwich yang ada di piringnya.

"Zahra, kamu harus menghilang dari pikiran anakku!" geram Marini seraya melepaskan garpu dan pisau dengan begitu kasarnya.

Wanita itu pun bangun dari duduk dan menyuruh Sara untuk mengambil tas, sementara itu, Marini menunggu di mobil dan entah kemana tujuannya pagi ini.

Apakah ke kantor? Atau menemui Zahra untuk mengganggunya? Lalu, bagaimana dengan Kerya?

****

Di rumah sakit, karena demam tinggi, Keyra harus mendapatkan perawatan dan dokter menanyakan keberadaan ibu Keyra.

Suster yang tidak mengetahui apapun menjawab apa adanya kalau dirinya memang tidak mengetahui.

Suster juga mengatakan kalau dirinya yang bertanggung jawab, maka dari itu suster meminta yang terbaik pada dokter untuk Keyra.

Keyra berada di ruangan VVIP dan berpikir untuk memberitahu Bram.

Tetapi, bayangan wajah Marini membuatnya takut sehingga mengurungkan niatnya.

"Adik kecil, jangan sedih, ya. Ada suster Rani di sini yang akan selalu menemani, cepat sembuh anak cantik," ucap suster dengan begitu lembutnya.

Di tempat lain, Marini mendatangi rumah Zahra dan rumah itu terlihat sepi, ya, karena Zahra sedang membawa Keyla ke rumah sakit.

Keyla mengalami demam dan harus mendapatkan perawatan.

Demamnya Keyla membuat Zahra berpikir kalau Keyra juga sedang sakit.

"Biasanya ikatan batin anak kembar itu sangat kuat, apakah Kerya juga sedang sakit?" tanyanya pada diri sendiri.

Lalu, selagi Keyla tidur, Zahra berpikir untuk membeli keperluan bayi seperti popok dan tisu basah, baru saja Zahra membuka pintu ruang rawat, Zahra dibuat terkejut saat tiba-tiba saja nenek sihir ada di depan matanya.

"Dari mana Ibu tau saya ada di sini?" tanya Zahra seraya menatap Marini yang sedang menatapnya tajam.

"Pergi dari kota ini, aku ingin anakku bahagia tanpa bayang-bayangmu!" perintah Marini dengan begitu sinisnya.

"Kenapa? Apakah Ibu hanya memiliki raganya, sedangkan hatinya ada bersamaku?" tanya Zahra dan pertanyaan itu berhasil membuat darah Marini mendidih.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi tirus Zahra, walau sakit, tetapi, Zahra masih mampu menunjukkan senyumnya dan itu seolah mengejek bagi Marini.

"Ini awal saja, kalau kamu masih ingin menderita lebih dari ini, tetaplah di sini dan aku akan melihat betapa menyedihkannya hidupmu!" kata Marini dengan tegasnya dan setelah itu, Marini pergi meninggalkan Zahra yang masih gemetar.

Tiga bulan berlalu, Zahra mendengar kabar bahwa Bram akan menikah lagi.

"Apa? Mas Bram akan menikah lagi? Aku saja belum diceraikan, kenapa dia menikah lagi?" tanya Zahra dalam hatinya.

Zahra yang sangat merindukan suaminya dan ingin menyapanya itu hanya bisa mengirimkan surat dan suratnya sekarang ini sudah ada di meja kerja Bram.

Bram hanya menatap, ia merasa takkan mampu untuk membaca isi surat dari kekasihnya.

"Maafkan aku, Zahra. Aku tidak ingin melukaimu lebih jauh dari ini," kata Bram seraya menyimpan surat itu di laci meja kerjanya.

Sekarang, Bram bangun dari duduk, ia harus pergi untuk menemui klien.

Tanpa Bram tau, sebenarnya, isi surat itu lebih dari ungkapan isi hati Zahra, karena nyatanya, Zahra dan Keyla sedang menunggu di kafe.

"Ayah kamu tidak datang, Nak," lirih Zahra seraya menatap Keyla yang ada di kereta bayinya.

****

Walau begitu, Zahra terus mengirim surat untuk Bram dan tidak satupun surat itu Bram baca, apalagi untuk membalasnya.

Sampai hari pernikahan Bram tiba dan Zahra yang menyaksikan itu di televisi hanya bisa menangis.

Ya, Bram adalah putra dari keluarga konglomerat dan pernikahannya masuk ke berita hangat terkini.

"Ya, dia memang pantas bersanding dengan putri konglomerat juga, bukan rakyat jelata seperti ku!" Sekali lagi Zahra menyeka air matanya dan Zahra mematikan televisi, ia menyusul Keyla yang ada di kamar.

"Key, mulai sekarang, kita tidak usah berharap akan kedatangannya lagi, kita harus berjuang berdua," lirih Zahra seraya menatap putri kecilnya dan ia sangat-sangat merindukan Keyra.

"Dia pasti mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, aku tidak perlu khawatir," gumam Zahra.

Namun, kenyataannya tidak seperti apa yang Zahra pikirkan, hidup bergelimang harta tak membuat hidup Keyra lebih baik dari Keyla.

Bram yang tak sanggup untuk menyapa Keyra itu hanya perlu mengetahui bahwa keadaannya baik-baik saja.

Baginya, melihat Keyra akan membuatnya teringat dengan Zahra dan luka hatinya akan kembali menganga.

Sekarang, seharusnya menjadi malam yang indah bagi pengantin baru tersebut, tetapi, Bram sama sekali tidak melirik pada Celine membuat Celine semakin tidak tau harus berbuat apa.

Lalu, Celine yang sudah rapi dengan piyamanya itu menghampiri Bram yang berdiri di depan cermin sedang melepaskan kancing kemeja putihnya.

"Biar ku bantu," kata Celine seraya meraih kancing kemeja yang belum terbuka.

Lalu, Celine menelan salivanya saat tangan Bram menggenggam tangannya. Celine gemetar, gadis cantik berusia 20 tahun itu berpikir bahwa malam pertama akan segera terjadi.

Benarkah apa yang Celine pikirkan?

Bersambung..

Setelah membaca jangan lupa untuk klik like dan komentar, ya. Sampai jumpa di episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Bener" g punya pikiran si Bram. Benar sih keluarganya kaya harta, tapi sayang mereka miskin hati. Untung pengasuhnya baik & perduli

2023-08-22

0

♽⃟⑅⃝Ⓡ𝓪ⷦ𝓻ͥ𝓪ⷽ𝓫𝓮𝓵𝓵𝓪hiatus

♽⃟⑅⃝Ⓡ𝓪ⷦ𝓻ͥ𝓪ⷽ𝓫𝓮𝓵𝓵𝓪hiatus

astaga.. nenek macam apa marini itu.. walaupun dia ngga suka sm menantunya seharusnya dia punya belas kasih lah smaa cucunya.. masa dia sama sekli ngga peduli sama keyra. keterlaluan

2023-08-20

2

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

waduh,kemapa km ngga baca surat2 dr zahra bram.. bakal nyesel km kalau nanti baca

2023-08-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!