Suatu hari Zhafra bejalan dari kediamannya menuju club karna ada jadwal melatih menjelang malam, tak seperti biasa dia yang biasanya menggunakan taksi atau ojek ini dia memilih bejalan kaki yang bisa di tempuh 30 mnit karena dia rasa butuh pemanasan setelah seharian hanya berdiam di apartemen, dalam keramaian jalan raya kendaraan berlalu lalang namun langit semakin gelap.
Jarak tersisa 300 meter dari club namun di jarak 100 meter terlihat beberapa pria dengan tatapan tidak mengenakan, Zhafira yang tipe cewek yang acuh pun tidak menyadari bahaya di depannya, yah benar saja salah satu dari pria itu merebut tas yang di gendongnya, sejurus itu terjadi tarik menarik mencoba mempertahankan tasnya, beberapa pria lain malah menendang perut Zhafira hingga tersungkur dan tasnya pun terlepas namun Zhafira tak menyerah dia berdiri dan mencoba mengejar pria pria itu
"rampoook.." triak Zhafira tanpa sadar ada yang memukul kepala Zhafira dengan balok kayu, Zhafira pun tersungkur masih memandang larinya grombolan itu darah mengalir membelah pelipis matanya, dia masih mencoba berdiri dengan sempoyongan mencoba mengejar lagi tetiba Barra menangkapnya, dan menyuruhnya untuk duduk, Bara mengejar dan menghajar bandit jalanan itu sendirian, mudah saja bagi Barra melemahkan bandit ecek ecek tak sampai 5 menit Barra sudah kembali dengan tas yg di jinjingnya berlari kecil menghampiri Zhafira yang terlihat melemas dan ambruk.
Zhafira Pov
Ku buka mata ku memandang atap yang putih, sekeliling berwarna putih bau obat pun tercium di ruangan hawa dingin menyergap ku rasa sedang berada di ruang perawatan, ku pandang laki-laki yang tertidur di samping ranjang tempat tidurku, ku lihat dia mulai bangun dan memandang ku.
"Kenapa kau begitu bodoh fira" tutur Barra menajamkan mata elangnya menatap ku yang masih lemas menyisakan kemarahan yang tertahan.
Aku hanya diam tak mau menjawab, aku beranjak ingin bangun untuk mengambil hp tapi kepala ku begitu nyeri dan pusing.
"Mau ngapain fir..?" tanya nya masih datar
"Aku harus menghubungi kak jeri kalo ku tak bisa datang"
"Aku sudah menghubunginya, kau hubungi keluarga mu saja" ujar Barra sambil menyerahkan tas di letakkan di dekat ku
Dan ku urungkan diriku mengambil hp dalam tas, dan matanya belum terlepas memandangi ku, kurasa dia tau kalo aku tak ingin menghubungi keluarga ku.
"Kenapa kamu begitu menutup hidup mu fir?" tanya Barra dengan wajah sendu, aku tersentak dengan pertanyaanya
"kau tak sekuat dan tak setangguh tapi kamu mencoba menjadi seseorang yang kuat untuk hidup sendri, bahkan melindungi diri sendri saja tak mampu kau setia menjaga benteng benteng pertahanan dalam dirimu apa yang sebenarnya sedang kau tutupi atau kau hindari" rocos Barra mendekatkan wajahnya kehadapan ku.
"Kau terlalu jauh berbicara barra" jawab ku formal tak ingin melanjutkan perbincangan ini.
"Tidurlah aku akan menjagamu"
"Tak perlu, pergilah" usir ku dan ku balikan badan memunggunginya yang duduk di asamping ranjang ku.
tak ada pergerakan yang ku rasa mata ku masih terbelalak mencoba mencari tau yang dia akan lakukan, tak ada suara bahkan pergerakan ,saat ku balikan badan mataku terbelalak dia mendekati ku bahkan mata ku dan dia benar-benar bertatap hanya berjarak sejengkal aku terkaget.
"apa yang kau lakukan" memundurkan badan ku
"Kau belum mengucap terimakasih sudah mengusir ku, tak kah kau punya hati aku rela bertarung dengan bandit tadi dan menggendongmu yang tak sadar kan diri ke klinik ini hah..." gusarnya dengan mata elang masih menatap ku tajam.
Kurasa dia kesal tapi mukanya lucu tak sadar aku tersenyum geli dan ku buru-buru menetralkan muka ku yang sempat tersenyum
"Kau tersenyum baahhh, senyum mu begitu manis meski hanya sebentar, yaaah setelah setahun mengenal mu kau baru kali ini ku melihatnya, oh fira " gusar nya mengacak-acak rambut sambil berdiri tak kuasa ku senyum lagi kenapa begitu konyol orang ini fikirku, apa yang terjadi dengan ku semudah itu ku tersenyum hal yang sudah lama tak ku lakukan.
"Pergilah akan ku bayar semua tenaga dan luka karna bandit besok setelah aku keluar dari sini" tukasku menutup senyum aneh ku.
Tapi dia langsung memandangku dan mendekatkan wajahnya lagi dihadapan ku bahkan aku merasa kan hembusan napasnya menerpa wajahku
"Aku tak butuh bayaran seperti itu nona zhafira" tukasnya sambil tersenyum tipis tapi menyebalkan
"Lalu kau minta bayaran dengan apa?" tanya ku kesal dengan posisi masih sama.
dia semakin mendekat membuat jantungku berdegub tak karuan dan berbisik di telinga ku.
"Robohkan benteng-benteng di hati mu untukku wahai calon kekasih ku" bisiknya dengan senyum kemudian dia melangkah meninggal kan ku, ku masih terpaku dan trus mnatapnya hingga menghilang dari balik pintu kamar rawat inap.
Flashback off
Author Pov
Masih di arena kolam renang, meski sudah ada satu dua orang di kolam renang itu, sepasang sejoli itu masih bertahan saling memandang dan berbincang mengejek.
"Kali ini akan kau bawa kemana aku mayor barra?" tanya Zhafira yang slalu penasaran, Barra selalu membawa Zhafira berpetualangan, memperlihatkan dunianya yang berbeda mendaki berburu menjelajah bahkan mengajari beberapa hobby militernya.
"Aku tidak akan mengajak mu kemana mana, aku rasa ada yang salah selama ini" pandangan Zhafira pun mengerucut
"Harusnya kau tak tenggelam hanya dengan dunia mu dan dunia ku, kau juga harus lihat dunia di sekitar mu fira" jelas Barra yang di tanggapi kurang baik buat Zhafira
"Aku tak mbutuhkan orang lain kau sudah sangat cukup buat ku" tukas Zahfira kesal
"listen to me "ucap Bara sambil menarik badan Zhafra untuk menghadap Barra memaksanya untuk berhadapan dengan Barra ketika berbicara.
" jika suatu hari nanti aku tak kembali dari tugas ku setidaknya aku bisa tenang meninggalkan mu tak sendirian, kau tau pekerjaan apa yang aku jalanin resiko apa yang terjadi tak ada yang tau fira, mulailah berbaur dengan yang lain jangan menutup diri seperti ini bahkan saat pemakaman kemaren tak ku lihhat teman mu untuk ikut berduka," sambil membelai rambut Zhafira yang basah, Zhafira tercengang dengan apa yang di ucapkan Barra.
"Apa kau berniat meninggalkan ku" lirih Zhafira terlihat sedih dan menunduk.
Barra menarik dagu Zhafira agar dia tetap memandang nya "bukan begitu maksut ku fira, kita tak pernah tau hal apa yg terjadi, jika ku bisa kembali tak kan ku biarkan siapapun merebut mu dari ku, tapi kau juga harus paham resiko pekerjaan ku, aku menyukaimu aku ingin memilikimu, aku ingin menjaga mu kau paham maksut ku" Zhafira masih terdiam memikirkan bebrapa hal pikiranya melayang layang mencerna setiap kata Barra.
"Kau egois barra" dengan muka sendu Zhafira memalingkan muka
"Wah wah wah mayor barra devisi kusus mileter" duduk ditepi kolam memisahkan Zahfira dan Barra,
"seleramu tinggi juga adik ku" tutur Zhafran menyelidik
Zhafirapun naik keatas, "akan ku buat kan kalian sarapan aku keatas dulu" tanpa menatap kedua pria yang bersamanya dan meninggalkannya
"Terimakasih," ucap Zhafran memandang langit Barra memandangnya
"kau mampu merubah gadis kecilku, terimakasih kau bersamanya selama ini"
"Kau tau adik mu wanita yang luar biasa, butuh waktu lamà dan emosi mendapatkannya"
"Benarkah" syok Zhafran pura-pura pada hal dia sangat tau sekali adiknya tak ingin berhubungan dengan siapapun slama ini
"jangan lepaskan dia, jika suatu hari kau melukainya kau langsung berhadapan dengan ku mayooor, aku tak takut meski statusmu mayor bahkan panglima sekalipun,,,"
"Kau tau sesuatu yang sulit di dapatkan pasti sulit juga untuk dilepaskan,"
"Ku ingat ucapan mu kali ini "
Auto Pov
Di meja makan sudah terkepul aroma nasi goreng dan Zhafira yang masih mondar mandir menyiapkan piring dan gelas di pantry apartemenya
"Heeemb kau bisa masak fir" sindir -hafran
"Makan saja gak terlalu buruk kog masakan ku"
Derrrt..derrt....
"Iya" jawab Zahfira mengangkat telfon
"Oke"mematikan
"Ada apa?" tanya Zhafran melihat raut muka Zhafira berubah
"Bi dina bilang papa masuk rumah sakit terkena serangan jantung" jawabnya datar ada kesedihan yang di tutupinya, Barra dan Zhafran mengentikan makannya
" selesaikan makan nya kita kesana setelah makan" lanjut Zhafira berjalan kekamarnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Dhina ♑
Nasi gorengnya bikin gagal fokus, jadi laper
2021-04-12
0
Dhina ♑
rajin up Author nya
reader nya rajin rajin
2021-01-26
0
Ftl03
Bom Like dari LITTLE RAINBOW 😆😆 semangat Thor.. jangan lupa mampir...
2020-12-17
0