Zhafira
Byuuur....
Suara air dikolam renang yang berada dilantai dasar dari gedung apartemen dua puluh lantai dipusat kota
Zhafira Pradipta Qolb gadis 21 tahun berkulit putih tinggi 162 cm badan proposional rambut lurus hitam legam yang di kuncir sedang asik berenang di pagi buta bahkan ketika mentari belum menampakan sinarnya, anak kedua dari Stevanus Pradipta Qolb pemilik Qolb Corporation Grub pengusaha di bidang properti yang menjadikanya milyader sukses dengan Zahra Maryana seorang lawyer ternama dikota itu.
Ketika mentari menyapa Zhafira bergegas naik menyambar bathrobe yang diletakan di pinggir meja kolam renang dan segera menggunakannya untuk menyerap air pada tubuhnya sembari berjalan melewati beberapa pnghuni apartmen yang akan berenang juga menuju lantai 9 apartemenya yang sudah ia tinggali sendiri selama 5 tahun karena orang tua memutuskan berpisah dan tak ingin jadi rebutan diantaranya
Derttt....derttt....
"Ya" ucap Zhafira menyambar handphone yang berada di meja didekat dapur
/Fira./
"Yes mam"
"Jangan lupa nanti makan siang bersama, ada yang ingin mama papa bicarakan"
"Oke nanti habis kuliyah fira kesana"
"Thank you dear"
"Love you mam"
Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi Zhafira bergegas menyiapkan diri celana jens dengan kemeja warna pech bermotif daun begitu pas di tubuh idealnya, rambut lurus yang hitam legam di uraikannya
Dengan apartemen yang berada dipusat kota hanya berjalan kaki untuk menuju kampus yang berjarak seratus meter dari kediamannya, ia memasuki area kampus yang sudah banyak mahasiswa yang berlalu lalang, Zahfira berjalan tanpa peduli dengan keramaian sekitar gadis cantik yang bisa saja bikin lawan jenis tergila-gila namun karena sikap dingin dan acuhnya yang buat para lelaki enggan mendekatinya, dia selalu dalam dunianya sendiri tak peduli dengan keadaan sekitar
"Zhaf..makalah pak oz sudah jadi? Aku lupa harusnya semalam kita kerjakan bersama bukan" sapa Gladist sembari merangkul bahunya dari belakang
Gadis berkulit putih dengan rok mini dengan kaos ketat berkerah memperlihatkan betapa menojolnya buah dadanya rambut sebahu berwarna coklat dia satu satunya teman terdekat Zhafira
"Semalam aku jalan dengan rio dan lupa buat mampir ke aprtmen mu" ucapnya merajuk menuju bangku kelas
"Iya " ucap Zhafira singkat
Siang itu Zhafira menuju kafe yang di janjikan untuk bertmu dengan mama papanya selepas perkulihannya, dia tengok kanan kiri dan melihat mamanya melambai kearahnya, Zahfira pun berjalan mendekatinya
"Mama" sapa Zhafira sembari memeluk mama lanjut memeluk papa
"Gimana kabar mu nak? smua lancar?" tanya papa
"Baik pa"
"Sayang mau makan apa" tanya mama yang sedang menulis pesanan
"Apa aja ma"
Zhafira Pov
Ku langkahkan kaki ku meninggalkan toilet entah apa yang aku pikirkan berada didalam hampir 30mnit, berjalan menuju meja tadi kulihat ada sosok lain selain mama dan papa, laki laki yang sangat aku kenal berbadan tegap tinggi kekar gagah karena banyak wanita menggilainya pada masanya hehe,,, iya ku percepat jalan ku dan ku peluk dia tanpa ragu
"Kak zhafran" pekik ku dia kakak ku Zhafran Pradipta Qolb satu satunya sodara lelaki ku usia yang terpaut 10 tahun membuat kakakku ini begitu dewasa dan sangat melindungi ku, aku sangat merindukannya karena setelah menikah ia tinggal berbeda negara melnjutkan bisnis keluarga istrinya yang disana, dan hampir setahun tak jumpa dengannya.
"Kenapa tak bilang kalo kakak kesini juga" tanya ku sembari duduk ditempat ku tadi
"Ada yang harus aku urus dikantor papa nanti
fira" jelasnya
"Kalian bahagia nak, kadang mama rindu kita kumpul bersama seperti ini" ucap mama haru
"Maaaah..." ucapku meraih punggung tangan mama agar menenangkan, aku tau ini sulit tapi itu semua sudah pilihan kalian yang harus diterima bukan
"Menginaplah ditempat papa, kita bisa bernostalgia jika kalian mau" bujuk papa penuh harapan
"no pa, I have an appointment to train later tonight" jawab ku menghindar
"Kau masih sibuk melatih di akhir perkuliahan mu sayank" tanya mama
"Aku bisa mengaturnya percayalah nilai nilai ku juga tak buruk, kalian akan tercengang melihat kelulusan ku nanti" tukas ku percaya diri
Zhafran Pov
Dengan derup jantung yang tersengal-sengal karena ku terlalu terburu-buru menuju kafe itu, kini ku sudah duduk dihadpan dua orang tua yang menyedihkan itu dan terkejut melihat kedatangan ku.
"Zhafran" sapa mama terkejut melihatku datang
"Sebegitu terkejutnya kalian melihat ku disini! mah pah jangan lakukan itu pada fira"
"Apa maksutmu ran" suara papa sedikit penekanan
"Jangan kira ran tidak tau rencana kalian menjodohkan fira dengan keluarga mayes "
Yah ku tau karena aku selalu mengawasi mama papa dan terutama Zhafira meski keluarga Mayes tidak buruk perusahan pengolahan minyak bumi dan penerbangan, aku hanya ingin Zhafira bisa memilih dengan siapa masa depannya tanpa aturan dan otoriter mama papa yang slalu buat Zhafira tertekan sebenranya.
"Bukan itu ran, kau terlalu jauh memikirkannya" sahut mama menanggapi ocehan ku
"Apa perlu zhafran ingatkan depresi fira lima tahun lalu akibat ego kalian"
Zhafira pernah depresi setahun setelah aku menikahi anak dari rekan bisnis papa, merubah rumah surga menjadi neraka rumah begitu mencekam bagi Zhafira yang sedang beranjak dewasa ketika dia baru memasuki sekolah menengah atas, mengadapi hubungan yang tidak menyenangkan kedua orang tuanya yang berakhir perceraian.
"Apa kalian tidak sadar merebut masa remaja fira penuh ceria canda tawa banyak teman banyak cinta menjadi sosok yang tertutup dingin dan menjauhi kehidupan sosialnya, sudahi otoriter kalian, cukup aku dan fira menuruti aturan kalian slama ini, dia sudah cukup menurut dengan pendidikan lingkungan aturan yang kalian siapkan buat dia, tapi cukup Zhafran saja yang harus menikah tanpa landasan cinta, biar fira memilih suatu saat nanti mah pah" ucap ku mengahiri
"Papa hanya ingin yang terbaik buat kalian"
"Yang terbaik buat papa belum tentu baik buat kami, terimakasih pah atas segalanya selama ini, zhafran mohon beri kebebasan fira, "
"Kak Zahfran.."teriak adik ku Zhafira yang mengalihkan suasana seketika
Dia langsung memeluku, gadis kecilku yang begitu aku sayangi, aku yang paling tau betapa depresinya kala itu aku bangga padanya yang bisa melewati masa perceraian mama papa yang menghebohkan karna perceraian seorang tokoh pengusaha dan lowyer yang sedang terkenal kala itu berita nya begitu cepat menyebar meski bukan karna pihak ketiga rumor yang beredar sudah tak terkendali, hingga Zhafira harus kehilangan satu persatu temanya dan sahabatnya bahkan lingkunganya entah karena malu atau diburu berita, Zhafira mengasingkan diri menjadi sosok yang trtutup dan tak ingin diekspos, ku arahkan dia melakukan kegiatan kegiatan yang ia sukai hingga akhirnya dia masuki club berenang, banyak prestasi yang ia raih disana setidaknya itu bisa mengalihkan kesedihannya, tanpa ku sadari banyak beteng beteng yang menyelimutinya yang sulit dirobohkan sosok yang dingin acuh dengan lingkungan sekitar, namun dua tahun belakangan kurasa dinginnya es sudah mencair buktinya kini ku bisa melihat senyumnya meski hanya untuk kalangan tertentu senyumnya diperlihatkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
MomZiee
kereeen
2024-07-13
0
Yun'@_Miu
like
2021-07-30
0
Yun'@_Miu
like 👍
2021-07-04
0