Barra

Pagi yang cerah dan sejuk pepohanan yang rindang dan asri menyegarkan mata para mahasiswa, Zhafira berjalan menapaki teras dan lorong lorong kampus sesekali melihat sebelah kanan taman kampus yang begitu asri, tanpa suara ia langkahkan kaki mantap tanpa peduli dengan mahasiwa yang berlalu lalang di sekitarnya, gadis cantik yang selalu mempesona dan meluluhkan hati setiap pasang mata adam namun tak ada yang berani menggoda karna dinginnya dan tak simpatinya dengan orang lain.

Bruuk.....

Lembaran proposal berhamburan terlepas dari gegamannya ketika sesosok lelaki tak sengajak menabraknya.

"maaaf zhaf" ujar pria itu merasa bersalah sembari memunguti kertas yang berjatujan.

Tanpa respon Zhafira memastikan berkasnya sudah ditangan dan melangkah kan kaki meninggalkan laki laki itu dengan santainya, menuju kantin kampus mencoba memperbaiki susunan proposalnya yang sudah tak beraturan.

"Hai zhaf kau disini" tegur Gladist sembari duduk di samping sahabatnya itu dan di ikuti beberapa temannya yang ikut duduk satu meja dengannya.

"Kau sudah mau mengakhiri perkuliahan mu zhaf ditahun ketiga ini" tanya salah seorang darinya melihat pengajuan skripsi di hadapan Zhafira

Luna memperhatikan Zhafira menyusun proposal, Zahfira hanya membalas dengan menaikkan sedikit alisnya.

"Ucapkan sesuatu pada kami zhaf kau tak pernah mengobrol di luar tugas kuliah, tak sadar apa kita sudah di ujung perkuliahan " rengek Rio yang jengah dengan sikap super acuh Zhafira

"Kau itu cantik zhaf, rupawan menawan pintar perfect tapi begitu menakutkan untuk di dekati apa lagi dimiliki hahaha" goda Alex salah satu teman skelasnya, Zhafira melirik tajam ke arahnya.

"ooooooo jangan menatapku dengan tatapan tajam itu zhaf" sambil menutup matanya menggoda lagi.

Zhafira Pov

Aku duduk di sudut meja kantin dan tak lama Gladist datang dan dengan beberapa temannya oh iya teman ku juga mungkin tapi aku tak pernah jalan atau sekedar ngobrol dengan mereka ya mereka teman satu kelas ku tapi aku hanya butuh Gladist jadi teman ku. Aku dengarkan ocehan ocehan mereka yang memang menggagu dan mnyudutkan ku selalu itu yang mereka keluhkan akan sikap ku.

"Ke kelas yuk " ajak Jina atau Lina bahkan aku tak hafal nama teman sekelas ku sendri.

Ya hal yang jarang ku lakukan berjalan bergerombol menuju kelas melewati lorong lorong disamping taman. Tanpa tak sengajak ku melihatnya mata ku membulat mempertajam pandangn ku laki - laki itu yang tengah berdiri ditengah taman kampus, dengan celana cargo hitam dan t-shirt abu-abu yang pas di badan kekarnya pria berkulit sawo matang badan tegapnya menyilaukan tiap mata hawa, kulangkahkan kaki ku meninggalkan grombolan kelas ku tadi. Aku langkahkan kaki mantap dan ku peluk dia dari belakang.

"Kolonel Barra Kaiel Krisan,,, ku menemukan mu lebih dulu" bisik ku dengan senyum kemenangan dan mengejutkan tiap mata hawa yang sedari tadi memujanya

Barra membalikan badannya dan menghadapku sembari mengalungkan tanganya di belakang leher ku, senyumku masih terpasang lebar, aku tak peduli semua mata memandang ku di tengah taman.

"Jika kau lengah lima menit saja aku pasti menemukanmu lebih dulu sayank" ujarnya dengan senyum dan mata elangnya kemudian kalungan tanganya berubah menjadi pelukan hangat, harum tubuhnya menyeruak dalam indra penciumanku sudah seperti penenang saja.

Dia empat tahun lebih tua dari ku lelaki ku kekasih ku yang sudah tujuh bulan tak bertemu karna dia seorang kapten oprasi pngintaian kusus di komando pasukan kusus militer sedang menjalani sebuah kasus katanya.

Author Pov

Tanpa Zhafira sadari teman temannya tadi mengekori di belakangnya yang tiba tiba berbeda haluan, ya mereka terheran heran melihat sikap Zhafira di luar dari biasanyà yang dingin acuh jutek tiba tiba sumringah penuh kehangatan, dan memeluk seorang pria di tempat umum.

"Pagi pak barra,,," sapa Gladist yang memang sudah mengenal nya.

Zhafira dan Barra melepaskan pelukanya menyadari teguran dan beberapa orang mendekatinya.

"Wah wah ada pangeran yang mengubah nenek sihir menjadi princes" cekikik Alex menggoda nya.

"Hai pak barra sihir apa yang kau gunakan untuk membobol beteng keangkuhan seorang zhafira, aku terkejut mlihat senyum terpatri indah di wajah cantiknya yang biasanya judes" ujar Rio bergabung membully Zhafira

Zhafira masih di tempatntnya tanpa bergeming menanggapi bulian temannya, dengan saling merangkul pinggang Barra.

"Sebegitu menakutkan gadisku di mata kalian" sahut barra memecah kekakuan mengimbangi guruan teman kekasihnya.

"Iya pak barra hanya kau yang bisa meluluhkan nenek sihir ini" sahut Luna

"Sudah sudah ayo kita tinggalkan dua sejoli yang memadu kasih ini, sebelum nenek sihir tersadar kembali hehehe" rangkul Gladist membawa temannya menjauh.

"Pak barra ku undang anda ke pesta pertunangan ku minggu depan, dan ajak lah kekasih mu ini untuk hadir, karena jika aku undang pribadi pasti dia tak akan datang,,, pastikan dia akan datang pak barra aku tunggu" bisik Alex sebelum meninggalkan mereka

Ditaman kampus itu melepas rindu duduk berdampingan di tengah taman, menyandarkan kepala ke bahu kekar Barra, nampak senyuman itu masih bertengger di wajah Zhafira menenggelamkan sifat angkuh dan dinginnya, kehadiran Barra selalu merobohkan beteng pertahanan yang selama ini di bangunya.

"Kau merindukan ku?"

"Yesss" dan mengerutkan pelukan di lengan Barra

Dert dert getaran ponsel Zhafira terlihat nama bi Dina asisten pribadi Zhara dan Stevanus mama papah Zhafira, kemudian ia menggeser tombol hijau.

"Iya bi dina.."

" nona pulanglah" suara lirih menahan tangis

"Apa yang terjadi?"

"Nyonya mengalami kecelakaan non saat pejalanan kerja dan nyonya,,,,"

Seketika tanganya melemas, Barra mengambil alih ponselnya dan mengahiri, Barra memeluk Zhafira mencoba menenangkannya.

Terpopuler

Comments

Hamba Allah

Hamba Allah

mampir Thor atas nama cinta Karya pertama kuuu niii

2021-06-20

0

Caramelatte

Caramelatte

semangat thor!
Salam –Belong to Esme–

2020-11-23

0

KarRa

KarRa

like...like..

2020-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 aku
2 Barra
3 pemakaman
4 pertemuan
5 trotoar 1
6 trotoar 2
7 pesta alex
8 wisuda
9 hari buruk
10 6 tahun kemudian
11 lembur
12 bertemu kembali
13 penjelasan
14 dinas luar kota 1
15 dinas luar kota 2
16 akhir dinas
17 faderiel tak menyerah
18 bertemu lagi
19 aku pulang
20 ahli waris
21 ciuman pertama
22 sekertaris meka
23 Golden night club
24 direktur baru
25 memperkenalkan direktur baru
26 faderiel kacau
27 mengenang mama zahra
28 supraise
29 zhafira pingsan
30 makan malam
31 pengusaha berlian
32 lamar
33 cinta zhafira
34 kenyataan pahit 1
35 kenyataan pahit 2
36 zhafira hilang
37 rumah sakit
38 semua tau
39 rutinitas kembali
40 hutang budi
41 media
42 kencan
43 belum move on
44 dewasa
45 pergi sejenak
46 kerja kembali
47 dikejar
48 perketat penjagaan
49 meka hardiansyah
50 pesta 1
51 pesta 2
52 kemarahan papah
53 impas
54 keputusan
55 sisi lain derik
56 kesepakatan
57 percaya
58 gusar
59 persiapan hari H
60 penculikan
61 tragedi
62 tangis
63 amarah Derik
64 berita utama
65 peresmian 1
66 peresmian 2
67 mencoba memahami
68 aku disini untukmu
69 aura menakutkan
70 menemani papah
71 Zhafira direktur utama
72 tanggung jawab
73 menjadi orang biasa
74 bersenang senang katanya
75 isi hati
76 pertikaian
77 kue coklat
78 i love you
79 dedy dan papa
80 zhafira dan papa
81 suamiku tertarik dengan mu
82 tamu papah
83 adu pukul
84 undangan pernikahan
85 berita heboh
86 pernikahan dimata Zhafira
87 tragedi itu datang lagi
88 keraguan
89 memantapkan
90 tante jutek
91 masih ngantor
92 hantaran
93 PERNIKAHAN
Episodes

Updated 93 Episodes

1
aku
2
Barra
3
pemakaman
4
pertemuan
5
trotoar 1
6
trotoar 2
7
pesta alex
8
wisuda
9
hari buruk
10
6 tahun kemudian
11
lembur
12
bertemu kembali
13
penjelasan
14
dinas luar kota 1
15
dinas luar kota 2
16
akhir dinas
17
faderiel tak menyerah
18
bertemu lagi
19
aku pulang
20
ahli waris
21
ciuman pertama
22
sekertaris meka
23
Golden night club
24
direktur baru
25
memperkenalkan direktur baru
26
faderiel kacau
27
mengenang mama zahra
28
supraise
29
zhafira pingsan
30
makan malam
31
pengusaha berlian
32
lamar
33
cinta zhafira
34
kenyataan pahit 1
35
kenyataan pahit 2
36
zhafira hilang
37
rumah sakit
38
semua tau
39
rutinitas kembali
40
hutang budi
41
media
42
kencan
43
belum move on
44
dewasa
45
pergi sejenak
46
kerja kembali
47
dikejar
48
perketat penjagaan
49
meka hardiansyah
50
pesta 1
51
pesta 2
52
kemarahan papah
53
impas
54
keputusan
55
sisi lain derik
56
kesepakatan
57
percaya
58
gusar
59
persiapan hari H
60
penculikan
61
tragedi
62
tangis
63
amarah Derik
64
berita utama
65
peresmian 1
66
peresmian 2
67
mencoba memahami
68
aku disini untukmu
69
aura menakutkan
70
menemani papah
71
Zhafira direktur utama
72
tanggung jawab
73
menjadi orang biasa
74
bersenang senang katanya
75
isi hati
76
pertikaian
77
kue coklat
78
i love you
79
dedy dan papa
80
zhafira dan papa
81
suamiku tertarik dengan mu
82
tamu papah
83
adu pukul
84
undangan pernikahan
85
berita heboh
86
pernikahan dimata Zhafira
87
tragedi itu datang lagi
88
keraguan
89
memantapkan
90
tante jutek
91
masih ngantor
92
hantaran
93
PERNIKAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!