Part 2 Pertengkaran

Seperti janji yang di ucapkan Voni pada Papanya, siang itu saat dia hendak pulang dari sekolah, dia mencoba berdiri di dalam ruangan kelas.

Sementara itu Luna sudah datang ke sekolah bersama Tio, pria selingkuhannya, setelah sekian lama menunggu di depan sekolah, Luna menjadi heran, karena saat itu Luna tak ada melihat Voni, sedangkan sekolah hampir saja tutup.

Dengan bergegas Luna menghampiri satpam sekolah yang saat itu sedang bertugas, Luna ingin bertanya tentang Voni anaknya.

“Maaf, apakah anak-anak sekolah ini udah pada pulang ya, Pak?”

“Udah Bu, satu jam yang lalu.”

“Satu jam yang lalu, apakah masih ada yang tinggal di dalam?”

“Nggak Bu, semuanya udah pulang dan di jemput oleh orang tuanya masing-masing.”

“Tapi kenapa putri saya belum kembali ya?”

“Ah masa? Ibu orang tuanya Voni kan?”

“Iya.”

“Tapi Voni udah di jemput sama Pak Bayu Bu.”

“Bayu menjemput Voni?”

“Iya Bu,” jawab satpam itu singkat.

“Kurang ajar, ini pasti atas perintah Sanjaya yang jahat itu.”

“Ada apa sayang, kok kamu sewot gitu?”

“Itu tuh, Sanjaya.”

“Kenapa dengan suamimu yang loyo itu?”

“Dia menyuruh orang untuk menjemput Voni.”

“Bagus dong, berarti kita berdua bisa bebas dan pergi bermain kemana-mana.”

“Iya juga ya, kenapa saya mesti marah, kan itu lebih baik, bisa mempermudah kita berduaan setiap hari.”

“Kalau begitu, ayo buruan naik!”

“Ayo.”

Karena Luna tak berhasil membawa Voni kembali pulang dari sekolahnya, dia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi bersama Tio, mereka berdua menuju sebuah hotel bintang tiga yang ada di kota itu.

“Ayo sayang, buruan, aku udah nggak tahan nih!” ajak Tio seraya menarik tangan Luna.

“Yang sabar sayang, ini aku juga udah keburu kok.”

Luna benar-benar keterlaluan, dia begitu tega telah mengkhianati Sanjaya suaminya sendiri, Luna merasa kesepian, karena Sanjaya tak lagi mampu menghangatkan tubuhnya yang masih muda belia itu.

Di saat bersamaan, Voni telah diantar oleh Bayu ke rumahnya, dia tampak sangat senang sekali.

“Udah ya sayang, kalau begitu Om pergi dulu.”

“Tapi Om, rumahnya kok sepi ya?"

“Di dalam kan ada Bi Anum, Voni sama Bi Anum dulu ya?”

“Baik Om.”

Voni tak mau banyak bicara, dia juga nggak mau membantah ucapan orang yang dia hormati, termasuk Bayu, orang kepercayaan Papanya.

Dengan langkah pelan, Voni masuk kedalam rumahnya, di depan tangga, Anum telah menunggunya dengan serbet yang selalu di taruh di bahu sebelah kiri.

“Lho, kok non Voni pulang sendirian, Mama Non mana?”

“Aku pulang sama Om Bayu, Bi.”

“Pulang sama Om Bayu? padahal Mama Non, udah keluar dari tadi lho.”

“Biar aja Bi, paling Mama pergi.”

“Pergi kemana Non.”

“Aku nggak tahu, ya udah Bi, aku keatas dulu.”

“Baik Non.”

Lalu Voni pun masuk kedalam kamarnya, mesti Voni bagian dari keluarga yang hampir hancur, namun dia tetap fokus pada pendidikannya. Voni termasuk salah satu anak jenius yang jarang di temukan di sekolah mana pun, karena daya ingatan Voni sangat luar biasa.

Siang itu di saat Voni sedang belajar di dalam kamarnya, Sanjaya pun datang menghampiri putrinya yang sedang asik membaca buku.

“Kamu lagi ngapain sayang?”

“Oh Papa, ngapain Papa ke sini?”

“Nggak boleh, Papa menemui putri Papa sendiri.”

“Boleh sih. O iya, Pa! boleh nggak aku ikut latihan bela diri?”

“Latihan bela diri? untuk apa sayang, ikut latihan bela diri segala?”

“Nggak ada Pa, cuma untuk jaga-jaga aja.”

“Benar, hanya untuk jaga-jaga?”

“Iya Pa.”

“Baik, besok Papa akan masukan kamu ke perguruan silat.”

“Tapi Papa harus janji, agar nggak ngasih tahu Mama soal ini.”

“Kenapa?”

“Karena aku nggak mau aja Mama tahu.”

“Ya udah, kalau begitu Papa janji, sayang.”

“Makasih, Pa.”

“Sama-sama.”

Setelah Papanya pergi, lalu Voni ikut keluar, untuk mencari tahu apakah Mamanya udah kembali apa belum, Bi Anum yang sedang asik bekerja di dapur, langsung di hampiri oleh Voni.

“Eh, ada Non Voni.”

“Mama udah pulang Bi?”

“Belum Non.”

“Udah magrib begini, belum pulang juga?”

“Tapi kayaknya belum.”

“Ooo, begitu.”

“Non mau makan?”

“Iya Bi.”

“Baiklah, biar Bibi siapin di meja makan.”

“Nggak perlu Bi, biar aku makan disini aja.”

“Tapi ini dapur lho Non. Kotor, nggak baik Non Voni makan di sini.”

“Kata siapa Bi, semua tempat itu akan menjadi kotor, kalau hati kita itu sedang kotor.”

“O, begitu ya Non.”

Tanpa memilih tempat duduk, Voni langsung makan dengan lahapnya, dia makan dengan tenang tanpa bicara sepatah kata pun. Selesai makan Voni langsung masuk kedalam kamarnya untuk belajar.

Tak berapa lama kemudian diluar rumah terdengar suara deru mobil yang tak asing lagi di dengar oleh Voni. Dia pun langsung menoleh ke bawah, tak salah lagi, dari dalam mobil keluar Mamanya yang di temani oleh seorang pria selingkuhan Mamanya sendiri.

“Mama, Mama. Kapan ya, Mama mau mengubah sikap Mama yang seperti itu, apakah Mama nggak malu pada orang yang berada di sekitarnya.”

Tak berapa lama kemudian, Voni mendengar ada benda-benda berjatuhan di ruang bawah, serta suara ribut antara Papa dan Mamanya, Voni pun mulai menutup kedua telinga nya dengan tangan.

“Ya Allah, kapan semua ini akan berakhir,” rintih Voni sembari meneteskan air mata.

Sedangkan di ruang utama, tampak Luna bertengkar dengan Sanjaya, mereka berdua tak ada yang mau mengalah.

“Dasar istri nggak berguna, masih hidup aja saya, kau telah berani bepergian seharian bersama pria itu, pergi kemana saja kau seharian ini! jawab!” teriak Sanjaya seraya menarik rambut Luna dengan kasar.

“Lepaskan aku, dasar suami nggak berguna kau ini, kau kira aku betah dirumah seharian menantikan pria tak berdaya seperti mu, aku muak Mas, aku muak!”

“Kalau kau merasa muak, cepat keluar dari rumah ini, nggak usah kau tunjuk kan wajah mu di depan semua orang yang ada di rumah ku ini.”

“Enak aja! heh, ingat Mas, sebelum kau membagi harta kita, aku nggak bakalan mau pergi dari rumah ini.”

“Luna, Luna, aku nggak bakalan membagi harta ku sedikit pun pada mu, dasar perempuan nggak tahu malu.”

“Kau ini emang keterlaluan ya Mas, kau akan makan semua harta sebanyak ini sendirian?”

“Itu urusan ku, kau sendirikan yang menginginkan aku berbuat seperti itu!”

“Ingat Mas, kalau kau nggak membagi hartamu pada ku, maka, aku bakal tuntut kau ke pengadilan.”

“Terserah! sekarang kau keluar dari rumah ini, dasar perempuan nggak berguna.”

“Nggak bisa, aku nggak bakalan keluar dari rumah ini, sebelum hak aku kau keluarkan.”

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

Restviani

Restviani

betul-betul-betul

2023-10-23

0

Restviani

Restviani

biar bisa jaga diri papa...

2023-10-23

0

Restviani

Restviani

hadeuh... dasar mak Lampir...

2023-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Perselingkuhan
2 Part 2 Pertengkaran
3 Part 3 Kehilangan Papa tercinta
4 Part 4 Menjadi incaran Papa tiri
5 Part 5 Di tuduh membunuh
6 Part 6 Di usir dari rumah
7 Part 7 Mendapat teman baru
8 Part 8 Mencari keberadaan Voni
9 Part 9 Semangat untuk Voni
10 Part 10 Rahasia Intan
11 Part 11 Kemarahan Pak Aswadi
12 Part 12 Hukuman untuk Voni
13 Part 13 Tak sadarkan diri
14 Part 14 Kenakalan Voni
15 Part 15 Kebiasaan Voni
16 Part 16 Bunuh diri
17 Part 17 Mendapat perawatan
18 Part 18 Kebiasaan buruk Voni
19 Part 19 Kasih sayang Bramono
20 Part 20 Penyelamatan untuk Voni
21 Part 21 Kelakuan Intan
22 Part 22 Membuat Masalah baru
23 Part 23 Menjadi kekasih Bramono
24 Part 24 Perilaku Lesti
25 Part 25 Masuk rumah sakit
26 Part 26 Kesedihan Bramono
27 Part 27 Perubahan pada diri Voni
28 Part 28 Hukuman untuk Voni
29 Part 29 Mengikuti perlombaan
30 Part 30 Menemui Mama
31 Part 31 Cara Bramono kepada Voni
32 Part 32 Keberhasilan Voni
33 Part 33 Mengikuti perlombaan pencak silat
34 Part 34 Di selamatkan seorang Pria
35 Part 35 Kecemasan hati Bramono
36 Part 36 Kemenangan Beruntun
37 Part 37 Menderita Tumor
38 Part 38 Bantuan untuk Indah
39 Part 39 Mencari benda terlarang
40 Part 40 Kena razia
41 Part 41 Menemui Rendi
42 Part 42 Terperosok ke dalam jurang
43 Part 43 Diselamatkan Timsar
44 Part 44 Mendapat perawatan
45 Part 45 Ketahuan
46 Part 46 Kelembutan hati Bramono
47 Part 48 Kehamilan Lesti
48 Part 48 Perlakuan kasar Luna
49 Part 49 Beban hidup Voni
50 Part 50 Nasehat Voni untuk Lesti
51 Part 51 Mencari dokter kandungan
52 Part 53 Usaha yang dilakukan dr. Hery
53 Part 54 Siasat jahat Heru
54 Part 54 Penyesalan Rendi
55 Part 55 Penculikan Voni
56 Part 56 Hukuman untuk Heru
57 Part 57 Sangsi yang di jatuhi Bramono
58 Part 58 Meninjau perusahaan
59 Part 59 Kebaikan Budi Voni
60 Part 60 Bantuan untuk Lesti
61 Part 61 Perasaan Voni
62 Part 62 Pertengkaran Voni dengan Mamanya
63 Part 63 Gagal bunuh diri
64 Part 64 Di selamatkan.
65 Part 65 Keputusan Anum
66 Part 66 Hari Sial untuk Luna
67 Part 67 Keluhan Intan
68 Part 68 Keberanian Voni
69 Part 69 Kesedihan Maya dan Intan
70 Part 70 Kekalahan Luna
71 Part 71 Kemalingan
72 Part 72 Firasat
73 Part 73 Ketakutan Bayu
74 Part 74 Kegagalan Luna
75 Part 75 Penculikan Yesi
76 Part 76 Kecurigaan
77 Part 77 Siksaan yang dilakukan Luna
78 Part 78 Meloloskan diri
79 Part 79 Mendekam di balik jeruji besi
80 Part 80 Menjemput Abi
81 Part 81 Kebahagiaan
82 Part 82 Skor yang di jatuhkan Kepsek
83 Part 83 Kedapatan membual
84 Part 84 Masalah di tempat perlombaan
85 Part 85 Kekacauan
86 Part 86 Berkunjung ke penjara
87 Part 87 Kesal karena di bebaskan
88 Part 88 Kejadian yang menimpa Intan
89 Part 89 Rahasia yang terbongkar.
90 Part 90 Penolakan maaf untuk Intan
91 Part 91 Akhir hidup Intan
92 Part 92 Kembalinya Abi
93 Part 93 Ingin bertemu Abi
94 Part 94 Refreshing
95 Part 95 Ketulusan Voni
96 Part 96 Transaksi di siang hari
97 Part 97 Bernegosiasi
98 Part 98 Keresahan Fitri
99 Part 99 Diselidiki
100 Part 100 Ditahan
101 Part 101 Pengakuan Fitri
102 Part 102 Keresahan Voni
103 Part 103 Diracuni
104 Part 104 Dilarikan ke rumah sakit
105 Part 105 Kedatangan Bayu
106 Part 106 Kisah hidup Voni
107 Part 107 Kejadian yang direncanakan
108 Part 108 Dinyatakan telah tiada
109 Part 109 Selamat dari maut
110 Part 110 Depresi berat
111 Part 111 Mengunjungi Luna
112 Part 112 Diintrogasi
113 Part 113 Kekejaman Fitri
114 Part 114 Kembali ke rumah
115 Part 115 Kebahagiaan Voni dan Bramono
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Part 1 Perselingkuhan
2
Part 2 Pertengkaran
3
Part 3 Kehilangan Papa tercinta
4
Part 4 Menjadi incaran Papa tiri
5
Part 5 Di tuduh membunuh
6
Part 6 Di usir dari rumah
7
Part 7 Mendapat teman baru
8
Part 8 Mencari keberadaan Voni
9
Part 9 Semangat untuk Voni
10
Part 10 Rahasia Intan
11
Part 11 Kemarahan Pak Aswadi
12
Part 12 Hukuman untuk Voni
13
Part 13 Tak sadarkan diri
14
Part 14 Kenakalan Voni
15
Part 15 Kebiasaan Voni
16
Part 16 Bunuh diri
17
Part 17 Mendapat perawatan
18
Part 18 Kebiasaan buruk Voni
19
Part 19 Kasih sayang Bramono
20
Part 20 Penyelamatan untuk Voni
21
Part 21 Kelakuan Intan
22
Part 22 Membuat Masalah baru
23
Part 23 Menjadi kekasih Bramono
24
Part 24 Perilaku Lesti
25
Part 25 Masuk rumah sakit
26
Part 26 Kesedihan Bramono
27
Part 27 Perubahan pada diri Voni
28
Part 28 Hukuman untuk Voni
29
Part 29 Mengikuti perlombaan
30
Part 30 Menemui Mama
31
Part 31 Cara Bramono kepada Voni
32
Part 32 Keberhasilan Voni
33
Part 33 Mengikuti perlombaan pencak silat
34
Part 34 Di selamatkan seorang Pria
35
Part 35 Kecemasan hati Bramono
36
Part 36 Kemenangan Beruntun
37
Part 37 Menderita Tumor
38
Part 38 Bantuan untuk Indah
39
Part 39 Mencari benda terlarang
40
Part 40 Kena razia
41
Part 41 Menemui Rendi
42
Part 42 Terperosok ke dalam jurang
43
Part 43 Diselamatkan Timsar
44
Part 44 Mendapat perawatan
45
Part 45 Ketahuan
46
Part 46 Kelembutan hati Bramono
47
Part 48 Kehamilan Lesti
48
Part 48 Perlakuan kasar Luna
49
Part 49 Beban hidup Voni
50
Part 50 Nasehat Voni untuk Lesti
51
Part 51 Mencari dokter kandungan
52
Part 53 Usaha yang dilakukan dr. Hery
53
Part 54 Siasat jahat Heru
54
Part 54 Penyesalan Rendi
55
Part 55 Penculikan Voni
56
Part 56 Hukuman untuk Heru
57
Part 57 Sangsi yang di jatuhi Bramono
58
Part 58 Meninjau perusahaan
59
Part 59 Kebaikan Budi Voni
60
Part 60 Bantuan untuk Lesti
61
Part 61 Perasaan Voni
62
Part 62 Pertengkaran Voni dengan Mamanya
63
Part 63 Gagal bunuh diri
64
Part 64 Di selamatkan.
65
Part 65 Keputusan Anum
66
Part 66 Hari Sial untuk Luna
67
Part 67 Keluhan Intan
68
Part 68 Keberanian Voni
69
Part 69 Kesedihan Maya dan Intan
70
Part 70 Kekalahan Luna
71
Part 71 Kemalingan
72
Part 72 Firasat
73
Part 73 Ketakutan Bayu
74
Part 74 Kegagalan Luna
75
Part 75 Penculikan Yesi
76
Part 76 Kecurigaan
77
Part 77 Siksaan yang dilakukan Luna
78
Part 78 Meloloskan diri
79
Part 79 Mendekam di balik jeruji besi
80
Part 80 Menjemput Abi
81
Part 81 Kebahagiaan
82
Part 82 Skor yang di jatuhkan Kepsek
83
Part 83 Kedapatan membual
84
Part 84 Masalah di tempat perlombaan
85
Part 85 Kekacauan
86
Part 86 Berkunjung ke penjara
87
Part 87 Kesal karena di bebaskan
88
Part 88 Kejadian yang menimpa Intan
89
Part 89 Rahasia yang terbongkar.
90
Part 90 Penolakan maaf untuk Intan
91
Part 91 Akhir hidup Intan
92
Part 92 Kembalinya Abi
93
Part 93 Ingin bertemu Abi
94
Part 94 Refreshing
95
Part 95 Ketulusan Voni
96
Part 96 Transaksi di siang hari
97
Part 97 Bernegosiasi
98
Part 98 Keresahan Fitri
99
Part 99 Diselidiki
100
Part 100 Ditahan
101
Part 101 Pengakuan Fitri
102
Part 102 Keresahan Voni
103
Part 103 Diracuni
104
Part 104 Dilarikan ke rumah sakit
105
Part 105 Kedatangan Bayu
106
Part 106 Kisah hidup Voni
107
Part 107 Kejadian yang direncanakan
108
Part 108 Dinyatakan telah tiada
109
Part 109 Selamat dari maut
110
Part 110 Depresi berat
111
Part 111 Mengunjungi Luna
112
Part 112 Diintrogasi
113
Part 113 Kekejaman Fitri
114
Part 114 Kembali ke rumah
115
Part 115 Kebahagiaan Voni dan Bramono

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!