Pikiran yang aneh

Ya.....!

Sekarang kau berkata tidak !" Tapi Aku tau bagaimana hatimu itu, karena kita tumbu besar bersama Andreas.

Apa yang kau katakan !" Aku tidak seperti itu, dan sebaiknya kau cepat obati wanita ini.

Tapi dia memang membutuhkan perawatan intensif di Rumah sakit... Andreas!

Tidak perlu ! cukup kau bawakan saja peralatannya itu kemari dan beberapa dokter jaga juga.

Benarkan kau tidak tega...! Ucap Dokter Felix sinis.

Jangan berkata yang tidak-tidak. Aku hanya ingin dia tidak mati secepat itu.

Sudahlah! "Kau lupakan balas dendam itu. Dan bukannya kau sudah membunuh seluruh keluarganya juga. Jadi bukankah itu artinya kalian impas.

Aku tidak mau melepaskan sedikitpun yang berhubungan dengan musuhku.

Kau sungguh keras kepala. Percuma Aku berkata panjang lebar. Tapi ingat, Aku sudah mengingatkan mu.

Lalu Dokter tersebut membereskan peralatannya, serta menelpon seseorang di sebrang, untuk segerah datang dengan segala perintahnya.

Dan segerah memberitahu Andreas, "Aku sudah mempersiapkan semuanya. dan sebentar lagi akan datang Dokter penjaga serta perawat ples alat untuk dipasang disini, dan juga aku akan kembali memeriksa tiga hari kemudian.

Terserah....! "Ucap Andreas sinis.

Baik ...! Aku kembali ke Rumah sakit sekarang, dengan pasrah, tak bisa berbuat apa-apa akan kekerasan kelapa sahabatnya ini.

Hem....!

Dokter tersebut berlalu, serta meninggalkan, yang saat ini masih berada Andreas dan asisten nya.

Asistennya pun bertanya, "Tuan....!

Apakah Nona ini akan dipindahkan atau dibiarkan.

Pindahkan ke kamar sebelah, dan segerah bersihkan kamarku ini.

Baik ! Tuan ! "Ucap asisten nya dan bergegas melaksanakannya.

Andreas menatap sebentar, lalu entah apa yang dipikirkannya saat ini. Dan segerah berlalu menuju kedalam ruangan kerjanya sambil mengambil satu botol minuman keras beserta gelasnya. Ia mulai duduk sambil memegang minuman, dan mulai meminumnya.

Hingga ia mulai mabuk dan meracau sendiri. Memandangi foto kedua orangtuanya yang pada masa kejayaan dulu. Mengenang kebahagian mereka saat itu, hingga terjadi tragedi tersebut.

Yang mengharuskan ia ikut pelayan kepercayaan orang tuanya, untuk segerah diselamatkan.

Melarikan diri, serta bersembunyi selama ini, agar tidak dihabisi oleh orang picik tersebut.

Menahan sakit bertahun-tahun, hidup tertutup tampa pergaulan bebas, hingga dewasa dan mulai mengenal bisnis dengan misi balas dendamnya.

Lalu ia mulai mengingat kembali akan wanita itu, ia terpaksa melakukan itu walau hati tidak memberi. Kekerasan watak ini juga tumbuh akibat orang yang yang telah melukai fisiknya selama ini, dan memaksanya hingga seperti ini.

Ia tersenyum sinis, mengingat kata teman masa kecilnya itu. Mereka tumbuh bersama karena ia adalah putra dari pelayan kepercayaan orang tuanya tersebut.

Maka ia pun pasti tau sedikit banyak perasaan Andreas saat ini. Aku bukan keras kepala Felix. Tapi kau paham kan penderitaan ku selama ini.

Wanita itu pantas mendapatkan hukumannya.

Tapi entah mengapa, Aku selalu lemah bila memandang matanya. Aku sungguh benci ini !

Aku tidak boleh lemah.

Balas dendam ku harus terus berjalan.

Dia harus merasakan apa yang Aku rasakan selama ini.

Aku benci semua orang yang munafik, termasuk wanita itu. Yang berpura-pura lemah.

Tapi mengapa tatapan matanya itu seakan hendak menghentikan tindakan ku ini.

Aku benci kau wanita ja**ng. Dan akan ku buat kau semakin menderita.

Tapi saat ini. Kau beristirahat saja terlebih dahulu, baru setelahnya kita melanjutkan permainan kita kembali. Dan terus kembali meminum minumannya hingga Andreas tidak sadarkan diri, serta tertidur di sofa ruangan kerjanya tersebut.

*

*

*

Pagi menjelang, Kepalanya berdenyut dan seluruh tubuhnya serasa remuk, akibat terlalu banyak minum semalam, serta tidur yang tidak pada tempatnya.

Andreas memanggil pelayannnya agar segerah menyiapkan tempat mandinya, lalu mencoba berdiri mencari obat pereda rasa sakit ini.

Setelahnya, ia langsung menuju kedalam kamar mandinya yang telah tersedia semua.

Andreas mulai membuka pakaiannya satu persatu. Memasuki bathtub yang telah disesuaikan air nya, dan ditambah serum aroma terapi yang menyejukkan.

Andreas mulai berendam, menggosok tubuhnya sendiri dan mulai terlintas bayangan panas malam itu.

Ia mulai menggila. Sosok ini mulai menyiksanya dan membuatnya kesal.

Dengan terburu-buru, ia menyelesaikan mandinya.

Secepatnya berganti pakaian dan menuju ke kamar sebelah.

Melihat seorang wanita cantik alami. Masih terbaring lemah, belum sadarkan diri sedari semalam.

Ia pun nampak heran dan berpikir apakah wanita itu hanya berpura-pura saja, agar dapat menghindar dari siksaannya kembali.

Namun ia mencoba bertanya kepada Dokter penjaga dan perawatnya.

Dan mulai berpikir, apakah siksaannya itu memang terlalu kejam. Tapi keluarganya lebih kejam mana terhadapnya saat itu. Hingga ia harus melakukan ini semua kepadanya.

Lalu Andreas bertanya kepada Dokter penjaganya, kapan kira-kira wanita ini akan sadar.

Dokter penjaga itu hanya menggeleng lemah, takut akan kemarahan Andreas, dan berucap sambil menundukkan kepalanya.

Mungkin siang ini Tuan, tapi kami juga tidak yakin, mengingat kondisinya yang masih sangat lemah, serta demamnya semalam, yang kembali naik.

Andreas hanya mendengus kesal, sambil berkata tidak berguna. Apakah tidak ada cara lain agar ia cepat sembuh serta tersadarkan dirinya itu.

Aku sudah membayar kalian sangat mahal. Maka lakukan tugas kalian sebaik mungkin.

Baik Tuan ! "ucap Dokter penjaga tersebut, dan tidak berani memandangnya.

Andreas keluar dari kamar Lusiana dengan kesal. Sekarang ia menuju kembali ke ruang kerjanya.

Disana sudah menunggu asistennya. Yang datang dengan setumpuk laporan pekerjaannya hari ini.

Asistennya pun menyerahkan, sambil menjelaskan ada beberapa pertemuaan rekan bisnis hari ini.

Andreas memeriksa sebentar. Ada pula yang perlu ditanda tangani oleh nya.

Selesai itu Andreas bersiap menuju ke Ruang makan.

Melihat berita beberapa hari lalu tentang keluarga Lusiana. Dimana terjadi pembantaian yang sama persis seperti keluarganya beberapa puluh tahun lalu.

Ia pun tersenyum puas. Karena tak ada jejak akan siapa yang melakukan nya.

Ditambah bedanya saat itu sedang diadakan pesta, dan orang yang tak bersalah, telah ikut menjadi korbannya.

Andreas bersikap santai. Karena tau semua orang yang berada disana adalah penjilat.

Ia tidak merasa bersalah sedikitpun, dan malah terlihat, itu pantas bagi mereka semua. Karena tau jabatan serta uang yang mereka dapatkan itu, adalah dengan hasil yang tidak benar juga.

Hanya saja. Saat ini para penegak hukum yang kelimpungan, menyelidiki ini semua.

Ditambah desakan keluarga korban, serta polisi juga tak menemukan jejak sedikitpun.

Hingga kasus ini sangat berat untuk diungkap.

Andreas saat ini sudah menyelesaikan sarapan nya, dan menuju kembali kedalam kamar Lusiana.

Memberitahu Dokter penjaga, agar saat wanita itu tersadar. Dan langsung agar mengabarinya.

Barulah setelah itu, ia bersiap pergi menemui klien nya saat ini.

Tapi saat diperjalanan pun, wajah Lusiana masih terus melintas, hingga mood nya tidak baik saat ini. Dan hampir membatalkan janji temu bersama klien nya.

Sesampai disana, ia pun bertambah kesal, dan bertambah saat melihat klien kerjanya saat ini adalah si pria yang telah menggoda Lusiana saat di pesta malam itu, hingga Andreas hampir membatalkan kerjasama ini.

Mengingat asisten nya yang berbisik agar saat ini ia harus profesional.

Andreas pun mencoba menahan diri, hingga kerja samanya berhasil.

Selepas itu Andreas yang sudah berada didalam mobilnya, dan saat ini menuju ke kantornya. Tiba-tiba Andreas mendapat laporan, kalau wanita itu sudah tersadar.

Andreas pun langsung memerintahkan agar supirnya memutar balik, dan kembali ke Mansionnya saat ini juga.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

jgn kasar2 nnt bucin akut🤭🤭

2023-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal pembalasan dendam
2 Pertahanan Lusiana
3 Penyiksaan dan tegar nya Lusiana
4 Kembali sakit
5 Pikiran yang aneh
6 Tugas yang mendesak
7 Penyerangan musuh tak terduga
8 Lusiana, kembali menerima hukuman.
9 Kembalinya hukuman Lusiana
10 Pertengkaran Dokter Felix dan Andreas
11 Tersadar nya, Lusiana
12 Pernikahan dadakan
13 Tak lepas dari bayang-bayang Lusiana
14 Andreas pulang membawa wanita
15 penindasan dari Diana
16 Lusiana terus ditindas
17 Lusiana kembali sakit
18 Rencana pelarian
19 kedatangan Ayah Nona Diana
20 Penjebakan Nona Diana
21 Hilangnya Lusiana
22 Pencarian Lusiana
23 Prustasi Andreas
24 Mencari ketempat yang menyimpan kenangan masa lalu
25 Akhirnya bertemu dan kabar yang mengejutkan
26 ketakutan kehilangan
27 Mengajak makan malam
28 Siasat Nona Laura
29 kedatangan Nona Laura
30 Gangguan Nona Laura
31 Penyelidikan secara tersembunyi
32 Memeriksa kandungan
33 Kecelakaan di proyek
34 kekecewaan Nona laura
35 persengkokolan Nona Laura dan Tuan Ricardo.
36 Masuk ke jebakan Nona Laura
37 Mengumpulkan bukti
38 Mulai mengklarifikasi masalah ini.
39 Terbongkarnya kejahatan Nona laura, hingga penculikan Lusiana
40 Pencarian Lusiana
41 Pencarian Lusiana dan Pekerjaan baru Nona Laura
42 Menemukan sang putri
43 Menemukan keluarga baru
44 Nona Laura yang terus ditindas
45 Mengenang masa lalu
46 Kaburnya Nona Laura
47 Mencari sekutu dan masalah baru Nona Laura
48 kesengsaraan Nona Laura dan perjanjian Tuan Carlos bersama Nona Diana.
49 Amarah Andreas
50 Menyelidiki wanitanya Andreas dan nona Diana yang mencoba merayu Tuan Carlos
51 Dibalik siasat Tuan Carlos, dan kembali siksaan Nona Diana
52 Membalas siasat Tuan Carlos
53 kesengsaraan Nona Diana
54 Menemukan Nona Laura
55 Melihat kembali Lusiana
56 Kemarahan Tuan Carlos
57 Mensiasati Tuan Ryco
58 Menahan Lusiana
59 Kemarahan sang Ayah
60 Rencana penculikan Lusiana
61 Mendapat kabar yang mengejutkan
62 Nona Diana yang mencoba bunuh diri.
63 Rencana Tuan Diego dan istrinya
64 Ancaman Tuan Diego
65 kegilaan Tuan Diego dan sang istri
66 Nona Diana yang menjalin hubungan terlarang
67 Terbongkarnya perselingkuhan Tuam Ryco
68 kemarahan Putra Tuan Ryco dan diculiknya Lusiana
69 Menahan Lusiana
70 kemarahan Ayah Lusiana
71 Menemukan, tempat Lusiana disembunyikan
72 Memindahkan tempat persembunyian Lusiana
73 Mendapat secercah harapan
74 Lusiana melahirkan
75 Lusiana melahirkan
76 Mendekati hari pernikahan Nona Laura
77 Hari pernikahan Nona Laura
78 Hilangnya sang bayi
79 Mencari jejak, sang istri
80 Lusiana ditahan 2
81 Membawa kembali sang istri dan anak-anaknya.
82 kemarahan sang istri
83 Kelahiran Putri Tuan Diego dan lamaran kepada nona Diana
84 Membuka identitas dan pergi berbulan madu
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Awal pembalasan dendam
2
Pertahanan Lusiana
3
Penyiksaan dan tegar nya Lusiana
4
Kembali sakit
5
Pikiran yang aneh
6
Tugas yang mendesak
7
Penyerangan musuh tak terduga
8
Lusiana, kembali menerima hukuman.
9
Kembalinya hukuman Lusiana
10
Pertengkaran Dokter Felix dan Andreas
11
Tersadar nya, Lusiana
12
Pernikahan dadakan
13
Tak lepas dari bayang-bayang Lusiana
14
Andreas pulang membawa wanita
15
penindasan dari Diana
16
Lusiana terus ditindas
17
Lusiana kembali sakit
18
Rencana pelarian
19
kedatangan Ayah Nona Diana
20
Penjebakan Nona Diana
21
Hilangnya Lusiana
22
Pencarian Lusiana
23
Prustasi Andreas
24
Mencari ketempat yang menyimpan kenangan masa lalu
25
Akhirnya bertemu dan kabar yang mengejutkan
26
ketakutan kehilangan
27
Mengajak makan malam
28
Siasat Nona Laura
29
kedatangan Nona Laura
30
Gangguan Nona Laura
31
Penyelidikan secara tersembunyi
32
Memeriksa kandungan
33
Kecelakaan di proyek
34
kekecewaan Nona laura
35
persengkokolan Nona Laura dan Tuan Ricardo.
36
Masuk ke jebakan Nona Laura
37
Mengumpulkan bukti
38
Mulai mengklarifikasi masalah ini.
39
Terbongkarnya kejahatan Nona laura, hingga penculikan Lusiana
40
Pencarian Lusiana
41
Pencarian Lusiana dan Pekerjaan baru Nona Laura
42
Menemukan sang putri
43
Menemukan keluarga baru
44
Nona Laura yang terus ditindas
45
Mengenang masa lalu
46
Kaburnya Nona Laura
47
Mencari sekutu dan masalah baru Nona Laura
48
kesengsaraan Nona Laura dan perjanjian Tuan Carlos bersama Nona Diana.
49
Amarah Andreas
50
Menyelidiki wanitanya Andreas dan nona Diana yang mencoba merayu Tuan Carlos
51
Dibalik siasat Tuan Carlos, dan kembali siksaan Nona Diana
52
Membalas siasat Tuan Carlos
53
kesengsaraan Nona Diana
54
Menemukan Nona Laura
55
Melihat kembali Lusiana
56
Kemarahan Tuan Carlos
57
Mensiasati Tuan Ryco
58
Menahan Lusiana
59
Kemarahan sang Ayah
60
Rencana penculikan Lusiana
61
Mendapat kabar yang mengejutkan
62
Nona Diana yang mencoba bunuh diri.
63
Rencana Tuan Diego dan istrinya
64
Ancaman Tuan Diego
65
kegilaan Tuan Diego dan sang istri
66
Nona Diana yang menjalin hubungan terlarang
67
Terbongkarnya perselingkuhan Tuam Ryco
68
kemarahan Putra Tuan Ryco dan diculiknya Lusiana
69
Menahan Lusiana
70
kemarahan Ayah Lusiana
71
Menemukan, tempat Lusiana disembunyikan
72
Memindahkan tempat persembunyian Lusiana
73
Mendapat secercah harapan
74
Lusiana melahirkan
75
Lusiana melahirkan
76
Mendekati hari pernikahan Nona Laura
77
Hari pernikahan Nona Laura
78
Hilangnya sang bayi
79
Mencari jejak, sang istri
80
Lusiana ditahan 2
81
Membawa kembali sang istri dan anak-anaknya.
82
kemarahan sang istri
83
Kelahiran Putri Tuan Diego dan lamaran kepada nona Diana
84
Membuka identitas dan pergi berbulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!