Kembali sakit

Saat ini Lusiana yang sudah tidak kuat lagi, dan hendak kembali ke kamarnya, tapi tiba-tiba karena kepala nya yang sudah sangat pusing.

Ia pun hampir terjatuh, dan tiba-tiba ada seseorang yang menyambutnya dari belakang.

Lusiana terkaget, hingga langsung membelalakkan mata nya, memaksakan diri agar tidak mendapat masalah kembali.

Lusiana langsung berdiri tegap, walau dirinya masih sangat lemah. Ia mencoba menghindar, sambil menundukkan kepalanya, dan meminta maaf. Lalu mencoba pergi dengan jalan yang tergesa-gesa, dan tampa menoleh kembali siapa yang telah menolongnya tadi.

Tapi...seseorang tadi merasa tidak asing, serta mencoba menarik lengan Lusiana. Dengan terus memanggil nama nya. Dan ia langsung menarik serta menatap wajah Lusiana yang reflek saling bertatapan.

Lusiana langsung menunduk serta berucap, " Maaf Tuan !" anda salah orang.

Tidak mungkin, kamu pasti berbohong, aku masih mengenal wajah ini, dan apa yang terjadi pada keluargamu.

Lusiana mendengar itu, langsung melototkan matanya. Sambil menoleh sekeliling, ia pun sekali lagi memohon maaf dan berkata anda salah orang Tuan.

Lalu Lusiana langsung secepatnya pergi, tampa menghiraukan Pria tadi, dan tak putus asa, dan terus memanggil namanya.

Bukan Pria itu yang tidak mau mengejarnya, tapi setelah apa yang terjadi tadi, tiba-tiba banyak penjaga yang menghalanginya untuk mengejar.

Lusiana saat ini sudah sampai didalam kamarnya yang tak layak dibilang kamar itu.

Ia kembali merenung, ketakutan pasti melandanya saat ini.

Ditambah kesehatan nya yang belum pulih itu. Membuat kepala Lusiana semakin sakit. Hingga ia merebahkan diri nya dilantai itu, sambil meringkuk, menahan sakit yang tak berkesudahan ini.

Tapi tak lama tiba-tiba pintu kamarnya terbuka serta muncullah asisten si Tuan bertopeng sambil berkata, " Tuan nya ingin segera bertemu.

Lusiana pun bertambah takut. Tau ia pasti akan disiksa kembali. Tapi ia mencoba tegar serta menerimanya.

Kini didalam kamarnya, Andreas dengan tatapan tajam, berpikir sambil menggoyang-goyangkan minuman nya. Menahan amarah, serta sudah berapa banyak minuman keras itu ditenggaknya. Sambil menunggu kedatangan Lusiana, hingga terdengarlah suara ketukan pintu kamarnya. Barulah ia berkata masuk.

Dan masuklah saat itu Lusiana sendiri tampa di temani sang asisten. Lalu pintu kamar langsung terkunci dari luar. Yang mana membuat Lusiana semakin takut dibuatnya dan terperanjat, setelah menoleh kebelakang, melihat pintu telah terkunci dari luar.

Lalu Lusiana kembali menatap ke depan.

Dilihatnya ada tatapan yang menakutkan. Hingga ia kembali menunduk, tak berani menatap.

Andreas yang masih dengan amarah yang bergemuruh. Setelah menyadari Lusiana yang sudah berada didepannya saat ini. Langsung saja, Andreas menatap tajam serta berdiri mendekati, dan menatap lekat dari atas hingga ujung kaki.

Ia pun mulai mencekik Lusiana, memaksa menatapnya, dan mulai berkata kasar.

Kau sudah ku peringatkan, tapi kau tetap berani membantahku. Kau berani membantah ku dengan menggoda salah satu tamu ku hah. Lalu mulai memaksakan minuman yang dipegang nya tadi, untuk segerah diminum oleh Lusiana.

Lusiana meringis, ingin menolak tapi tak berdaya. Hingga airnya habis, dan Lusiana terbatuk-batuk, sambil terjerembab ke lantai.

Andreas belum juga puas sampai disini. Ia ikut berjongkok. Menyesuaikan duduk nya, hingga sejajar, dan lanjut menjambak rambut Lusiana, serta menciumnya paksa. Lusiana sampai meringis kesakitan dan tak terasa air mata pun keluar dengan sendirinya.

Sambil berkata lagi Andreas, "Kau mencoba menggoda tamu ku, dan ingin menjadi ja**ng kah ! Baik !" akan segerah ku kabulkan kehendak mu itu.

Belum puas sampai disitu, pakaian Lusiana pun disobek, hingga pakaian dalam kelihatan.

Lusiana memohon ampun, sambil menutup tubuh nya dengan tangannya sendiri, mencoba menghindar, tapi percuma.

Andreas yang mulai mabuk dengan bercampur amarah yang bergemuruh, dengan kasar hendak meleceh kan Lusiana.

Lusiana melawan. Tapi kalah kekuatan dengan Andreas, hingga sampai ia dihempas diatas tempat tidur Andreas.

Lusiana memundurkan tubuh nya sambil terus memohon, tapi selanjutnya, kakinya ditarik, hingga sampai dibawah Kungkungan Andreas, serta selanjutnya Andreas mulai menciumi Lusiana hingga.....!

Aaaaakkkhhhhhhh.......! Lusiana menjerit kesakitan sambil meremas seprainya, karena ulah kasar Andreas.

Andreas yang tidak begitu mabuk, masih bisa merasakan, kalau itu yang pertama bagi wanita ini.

Ia pun terkaget, tapi rasa dendam mengalahkan semuanya. Hingga ia mengulang beberapa kali, dan itu pun dengan secara kasar.

Entah mengapa, tapi itu seperti candu bagi Andreas, dan ia mulai menekankan bahwa Lusiana, hanya ja**ng untuknya.

Dan kapanpun ia menginginkan nya, ia harus segerah melayaninya.

"Lusiana hanya terus menahan sakit saat ini. Bukan hanya sakit ditubuhnya saja. Tapi hati pun juga terasa sangat sakit.

Hati siapa yang tidak sakit, setelah dilecehkan, bahkan disiksa hingga ia pingsan berapa kali.

Si Tuan bertopeng ini, tampa belas ampun berkata menyakitkan kepadanya. Hingga pagi menyongsong.

Ia yang di biarkan semalaman tidur dikamar si Tuan bertopeng, karena harus melayani perbuatan bejatnya itu.

Dan setelah paginya. Bukan dibiarkan beristirahat. Lusiana pun harus terus melakukan aktifitas nya. Yang mana Tugas kesehariannya, untuk setiap pagi, adalah memberi makan, memandikan dan membersihkan kandang kuda.

Berlanjut masih banyak lagi pekerjaan nya disana, hingga si Tuan bertopeng menyuruhnya untuk beristirahat, baru ia bisa beristirahat.

Bagai robot, Lusiana terus disiksa. Sampai tubuhnya benar-benar tidak sanggup lagi. Dan kini ia pun kembali pingsan disaat ia yang bekerja membersihkan kolam renang. Yang menyebabkan Lusiana pun sampai tercebur masuk kedalam kolam, serta kebetulan saat itu Andreas yang lewat, serta memperhatikan pergerakan Lusiana yang aneh dan langsung menyelamatkan nya.

Kembali lagi Andreas menyelamatkannya saat ini. Entah mengapa hatinya tak tega.

Tapi balas dendam ini harus ia lakukan. Mengingat perlakuan kejam kedua orang tua gadis itu.

Andreas berpikir, andai dia bukan putri mereka. Mungkin ia tidak akan melakukan ini semua.

Tapi ini takdirnya, dan salah siapa ia terlahir dari keluarga pembunuh itu.

Tapi tatapan mata itu. Kenapa setiap kali Andreas menatap matanya, seperti mengingatkannya, akan sesuatu yang sangat dekat dan tidak asing baginya.

Hingga Andreas melihat kondisi Lusiana yang sedang tidak baik-baik saja itu, serta hingga sekarang belum tersadar juga.

Ia segerah membawa kedalam kamarnya, serta menelpon kembali Dokternya, untuk dengan segerah datang.

Dengan cepat pula, Dokter itu datang dan memeriksa, serta berkata miris, dan ini harus segerah ditangani serta, segerah pula dibawah ke Rumah sakit.

Andreas marah dan berkata tidak, kenapa tidak bisa dirawat di Mansion ini saja.

Kondisinya sudah sangat buruk, atau kau mau ia tidak selamat.

Apa maksudmu...?

Bukannya sudah ku beritahu kemarin, agar ia diberi istirahat saja beberapa hari.

Tapi sepertinya, kau terus menyiksanya, hingga kondisi tubuhnya jadi seperti ini.

Apa maksudmu...? Aku sungguh tidak faham !

Demamnya yang terus meningkat, Ditambah kurangnya istirahat, dan kau terus menyiksanya sampai seperti ini. Robot Pun bisa rusak.

Kau pikir dengan logika, ia manusia, dan seorang perempuan. Dan jika itu kau pun, Aku yakin kau pun akan. tumbang juga. Dengan kesal Dokter itu berkata.

Kau berani memarahiku ?

Terpaksa, sebelum kau menyesal !

Heh ...! Aku sangat tidak menyesal kepada anak si pembunuh. Dengan angkuhnya Andreas berucap

Episodes
1 Awal pembalasan dendam
2 Pertahanan Lusiana
3 Penyiksaan dan tegar nya Lusiana
4 Kembali sakit
5 Pikiran yang aneh
6 Tugas yang mendesak
7 Penyerangan musuh tak terduga
8 Lusiana, kembali menerima hukuman.
9 Kembalinya hukuman Lusiana
10 Pertengkaran Dokter Felix dan Andreas
11 Tersadar nya, Lusiana
12 Pernikahan dadakan
13 Tak lepas dari bayang-bayang Lusiana
14 Andreas pulang membawa wanita
15 penindasan dari Diana
16 Lusiana terus ditindas
17 Lusiana kembali sakit
18 Rencana pelarian
19 kedatangan Ayah Nona Diana
20 Penjebakan Nona Diana
21 Hilangnya Lusiana
22 Pencarian Lusiana
23 Prustasi Andreas
24 Mencari ketempat yang menyimpan kenangan masa lalu
25 Akhirnya bertemu dan kabar yang mengejutkan
26 ketakutan kehilangan
27 Mengajak makan malam
28 Siasat Nona Laura
29 kedatangan Nona Laura
30 Gangguan Nona Laura
31 Penyelidikan secara tersembunyi
32 Memeriksa kandungan
33 Kecelakaan di proyek
34 kekecewaan Nona laura
35 persengkokolan Nona Laura dan Tuan Ricardo.
36 Masuk ke jebakan Nona Laura
37 Mengumpulkan bukti
38 Mulai mengklarifikasi masalah ini.
39 Terbongkarnya kejahatan Nona laura, hingga penculikan Lusiana
40 Pencarian Lusiana
41 Pencarian Lusiana dan Pekerjaan baru Nona Laura
42 Menemukan sang putri
43 Menemukan keluarga baru
44 Nona Laura yang terus ditindas
45 Mengenang masa lalu
46 Kaburnya Nona Laura
47 Mencari sekutu dan masalah baru Nona Laura
48 kesengsaraan Nona Laura dan perjanjian Tuan Carlos bersama Nona Diana.
49 Amarah Andreas
50 Menyelidiki wanitanya Andreas dan nona Diana yang mencoba merayu Tuan Carlos
51 Dibalik siasat Tuan Carlos, dan kembali siksaan Nona Diana
52 Membalas siasat Tuan Carlos
53 kesengsaraan Nona Diana
54 Menemukan Nona Laura
55 Melihat kembali Lusiana
56 Kemarahan Tuan Carlos
57 Mensiasati Tuan Ryco
58 Menahan Lusiana
59 Kemarahan sang Ayah
60 Rencana penculikan Lusiana
61 Mendapat kabar yang mengejutkan
62 Nona Diana yang mencoba bunuh diri.
63 Rencana Tuan Diego dan istrinya
64 Ancaman Tuan Diego
65 kegilaan Tuan Diego dan sang istri
66 Nona Diana yang menjalin hubungan terlarang
67 Terbongkarnya perselingkuhan Tuam Ryco
68 kemarahan Putra Tuan Ryco dan diculiknya Lusiana
69 Menahan Lusiana
70 kemarahan Ayah Lusiana
71 Menemukan, tempat Lusiana disembunyikan
72 Memindahkan tempat persembunyian Lusiana
73 Mendapat secercah harapan
74 Lusiana melahirkan
75 Lusiana melahirkan
76 Mendekati hari pernikahan Nona Laura
77 Hari pernikahan Nona Laura
78 Hilangnya sang bayi
79 Mencari jejak, sang istri
80 Lusiana ditahan 2
81 Membawa kembali sang istri dan anak-anaknya.
82 kemarahan sang istri
83 Kelahiran Putri Tuan Diego dan lamaran kepada nona Diana
84 Membuka identitas dan pergi berbulan madu
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Awal pembalasan dendam
2
Pertahanan Lusiana
3
Penyiksaan dan tegar nya Lusiana
4
Kembali sakit
5
Pikiran yang aneh
6
Tugas yang mendesak
7
Penyerangan musuh tak terduga
8
Lusiana, kembali menerima hukuman.
9
Kembalinya hukuman Lusiana
10
Pertengkaran Dokter Felix dan Andreas
11
Tersadar nya, Lusiana
12
Pernikahan dadakan
13
Tak lepas dari bayang-bayang Lusiana
14
Andreas pulang membawa wanita
15
penindasan dari Diana
16
Lusiana terus ditindas
17
Lusiana kembali sakit
18
Rencana pelarian
19
kedatangan Ayah Nona Diana
20
Penjebakan Nona Diana
21
Hilangnya Lusiana
22
Pencarian Lusiana
23
Prustasi Andreas
24
Mencari ketempat yang menyimpan kenangan masa lalu
25
Akhirnya bertemu dan kabar yang mengejutkan
26
ketakutan kehilangan
27
Mengajak makan malam
28
Siasat Nona Laura
29
kedatangan Nona Laura
30
Gangguan Nona Laura
31
Penyelidikan secara tersembunyi
32
Memeriksa kandungan
33
Kecelakaan di proyek
34
kekecewaan Nona laura
35
persengkokolan Nona Laura dan Tuan Ricardo.
36
Masuk ke jebakan Nona Laura
37
Mengumpulkan bukti
38
Mulai mengklarifikasi masalah ini.
39
Terbongkarnya kejahatan Nona laura, hingga penculikan Lusiana
40
Pencarian Lusiana
41
Pencarian Lusiana dan Pekerjaan baru Nona Laura
42
Menemukan sang putri
43
Menemukan keluarga baru
44
Nona Laura yang terus ditindas
45
Mengenang masa lalu
46
Kaburnya Nona Laura
47
Mencari sekutu dan masalah baru Nona Laura
48
kesengsaraan Nona Laura dan perjanjian Tuan Carlos bersama Nona Diana.
49
Amarah Andreas
50
Menyelidiki wanitanya Andreas dan nona Diana yang mencoba merayu Tuan Carlos
51
Dibalik siasat Tuan Carlos, dan kembali siksaan Nona Diana
52
Membalas siasat Tuan Carlos
53
kesengsaraan Nona Diana
54
Menemukan Nona Laura
55
Melihat kembali Lusiana
56
Kemarahan Tuan Carlos
57
Mensiasati Tuan Ryco
58
Menahan Lusiana
59
Kemarahan sang Ayah
60
Rencana penculikan Lusiana
61
Mendapat kabar yang mengejutkan
62
Nona Diana yang mencoba bunuh diri.
63
Rencana Tuan Diego dan istrinya
64
Ancaman Tuan Diego
65
kegilaan Tuan Diego dan sang istri
66
Nona Diana yang menjalin hubungan terlarang
67
Terbongkarnya perselingkuhan Tuam Ryco
68
kemarahan Putra Tuan Ryco dan diculiknya Lusiana
69
Menahan Lusiana
70
kemarahan Ayah Lusiana
71
Menemukan, tempat Lusiana disembunyikan
72
Memindahkan tempat persembunyian Lusiana
73
Mendapat secercah harapan
74
Lusiana melahirkan
75
Lusiana melahirkan
76
Mendekati hari pernikahan Nona Laura
77
Hari pernikahan Nona Laura
78
Hilangnya sang bayi
79
Mencari jejak, sang istri
80
Lusiana ditahan 2
81
Membawa kembali sang istri dan anak-anaknya.
82
kemarahan sang istri
83
Kelahiran Putri Tuan Diego dan lamaran kepada nona Diana
84
Membuka identitas dan pergi berbulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!