Penyiksaan dan tegar nya Lusiana

Andreas tak yakin dengan apa yang barusan disampaikan oleh Dokter.

Ia berkeras untuk melanjutkan misi balas dendamnya.

Walau saat ini ada rasa sedikit aneh dan tak bisa dikatakan.

Andreas berucap tegas kepada Dokter hanya agar secepatnya memberi resep untuk segerah mengobati nya.

Maka Dokter hanya mengangguk pasrah dengan napas berat nya.

Andreas dengan segerah memerintahkan sang asistennya, untuk segerah menebus resep tersebut. Serta dengan segerah pula memerintah pelayan, untuk segerah mengambilkan makanan sisa yang ada di dapurnya.

Dokter hanya bisa pasrah kembali dan menggeleng-geleng kepalanya. Tak tega melihat nasib wanita itu.

Bukan apa-apa. Dokter sangat tau kondisi fisik dan batin wanita yang terbaring, dan belum tersadarkan itu.

Bukan ia yang tidak menjelaskan kepada Tuan Andreas. Tapi Dokter juga tau masalah nya, serta tak bisa berbuat apa-apa.

Setelah nya, Dokter segerah izin pamit, agar segerah bisa melanjutkan tugas yang ia tinggalkan tadi, setelah mendapat perintah segerah dari Tuan Andreas.

Siapa yang berani melawan perintahnya, maka kehancuran yang akan didapatkan nya.

*

*

*

Dan setelah Dokter pergi, Andreas memerintahkan sang asistennya, agar dengan segerah Lusiana di pindahkan ke tempat asalnya.

Yang mana, asistennya pun, langsung tersadar, kalau Tuan nya ini, belum bisa mengampuni wanita yang bernasib buruk ini. Yang mana akibat ulah orang tuanya itu.

Maka dengan napas berat pula, sang asisten memindahkannya ke tempat asal.

Dengan rasa tak tega saat ini. Lusiana yang kini masih pingsan. karena kelelahan dan demam tinggi. Dan kini, ia harus kembali berbaring didalam gudang yang kotor dan berdebu, serta dingin itu.

Lusiana belum juga tersadar hingga saat ini, tapi ia harus terus mendapatkan hukuman nya.

Salah satu pelayan di Mansion nya ini, di perintah untuk menjaga Lusiana hingga tersadar dan memaksanya makan, dengan makanan sisa yang telah diperintahkan, oleh Tuan Andreas tadi.

Serta belum juga lama Andreas pergi meninggalkan kamar gudang yang ditempati oleh Lusiana.

Lusiana akhirnya tersadar dengan tubuh yang remuk dan tidak nyaman. Serta ia juga melihat ada seorang pelayan dihadapannya saat ini. Diam...seperti menunggui sesuatu.

Dengan cepat Lusiana berucap, "Ada apa dengan ku, dan kenapa aku bisa berada disini, serta wajah yang penasaran pula ditunjukkannya, karena tidak mengerti.

Maka pelayan tersebut, menjelaskan sedikit, dengan berkata, "Kamu tadi pingsan dikandang kuda, saat kamu yang hendak terus membersihkan.

Dan ini, ada perintah untuk pula untuk mu lagi. Agar kau dengan segerah menghabiskan sarapan ini serta meminum obat yang telah disediakan itu.

Dengan begitu, Lusiana langsung menoleh ke arah makanan yang sudah tak layak makan, atau makanan yang layak dibuang, tapi ini perintah.

Yang bagi Lusiana tidak bisa membantah, serta ia pun juga sangat kelaparan, hingga ia langsung saja dengan segerah memakan nya. Dan pelayan itu yang melihat tugasnya sudah selesai.

Maka dengan segera dan jutek pula, Pelayan itu pun, berbalik dan kembali ketempat aktivitas nya atau ia akan diberhentikan, bila tidak melanjutkan pekerjaannya.

Lusiana duduk lemah meratapi dirinya saat ini.

Tapi ia pun, tak bisa mengelak semua nasib yang ada pada dirinya ini.

Hingga ia hanya bisa pasrah dan kuat, menahan tangis didalam hati. Sembari sakit, tapi terlihat tegar. Meringkuk menunggu apalagi yang akan mereka lakukan akan dirinya.

*

*

*

Andreas saat ini yang mendapat kabar, keadaan Lusiana. Rahangnya mengeras, gemuruh darah mulai mendidih kembali.

Jadi saat ini ia hanya bersantai saja yah....!

Cepat perintahkan ia untuk segerah membersihkan kolam renang, dan selepas nya suruh ia memasak hidangan pesta malam ini bersama pelayan di dapur, dan jangan perlakukan dia, secara istimewa lagi.

Baik...."Tuan....! "Segerah setelah nya, sang asisten Andreas, melaksanakan tugas nya.

Kembali memberi hukuman kepada Lusiana, walau kondisinya belum begitu baik saat ini, tapi ini adalah perintah dari Tuan nya. Maka apapun itu harus ia patuhi.

Lusiana, dengan tubuh yang masih meriang, mencoba kuat melakukan tugasnya.

Ditambah, para pelayan lainnya yang juga ikut membulinya. Dengan terus menambah pekerjaan nya saat ini. karena ini juga perintah dari Tuan Andreas.

Hingga menjelang sore, keringat dingin telah membanjiri tubuh nya. Suhu tubuh nya pun mulai meningkat kembali.

Dengan cepat Lusiana kembali kedalam kamarnya, dan terus meminum obatnya. Baru setelah itu, karena rasa lelah, ia pun tertidur, efek obat tersebut.

Tapi...belum juga lama Lusiana tertidur, dan ia kembali mendapat guyuran air dingin menyiram tubuh nya saat ini.

Dengan terkejut dan tergagap, hujan....hujan....hujan....ucap Lusiana, serta mendapat ledekan tertawa oleh semua orang yang berada disana, serta sedang melihatnya saat ini. Tapi terkecuali Tuan si bertopeng.

Tatapan nya, yang tetap masih sama. Datar, dingin, dan membunuh.

Lusiana melototkan matanya, tak percaya akan pengelihatan matanya saat ini.

Dan Si Tuan bertopeng langsung mencekik nya kuat, hingga hampir membunuh nya.

Sambil berucap Andreas, "Kau ingin mati secepat ini. Tidak segampang itu.

Aku masih inggin bersenang-senang terlebih dahulu, agar kau begitu merasakan sakit seperti yang aku rasakan selama ini.

Apa maksud mu Tuan...!" Dengan lemah dan terbata-bata Lusiana berucap.

Apa....!" semakin kuat pula, Cekikan itu, hingga, si Tuan bertopeng, dengan leluasa menyiksanya.

Kau bilang apa !

Cepat lakukan tugas mu ! kenapa kau bersantai saat ini, dan kau disini, bukanlah lagi Tuan putri, tapi sampah bagi ku. Dengan kejam si Tuan bertopeng berucap dan setelahnya menghempaskan tubuh nya ke lantai.

Sakit sudah terbiasa bagi Lusiana. Tapi ia berharap, kapan kesialan dirinya ini akan berakhir.

Dengan lemah dan memaksakan diri dihina, dan disiksa tapi tetap saat ini berucap, "Maaf Tuan, saya salah, dan mencoba berdiri sambil dilemparkan seragam pelayan, agar bersiap melayani dipesta malam ini.

Baru setelah itu, Si Tuan bertopeng pergi meninggalkan Lusiana yang masih menunduk, tak berani menatap, apalagi melawan.

Dengan cepat pula, saat setelah kepergian si Tuan bertopeng, Lusiana bersiap dan segera keluar, menuju ke ruang pesta.

Banyak tamu terhormat yang hadir disana. Lusiana berusaha melayani dengan baik.

Tapi tiba-tiba ada seorang perempuan yang nampak elegan serta sombong. Jalan terburu-buru, lalu menabrak Lusiana.

Bukannya meminta maaf, tapi ia malah memarahi lusiana dan menyalahkannya, dengan mempermalukannya, hingga saat ini mereka pun menjadi pusat perhatian, yang hadir disana.

Andreas melihat kejadian tersebut menjadi penasaran dan mendekat.

Dilihatnya Lusiana yang dihina terduduk sambil dicaci-maki, serta saat ini wajah nya pun disiram dengan air minuman.

Lusiana hanya duduk menunduk terdiam, tidak berani membantah, karena takut bertambah membuat kesalahan, dan itu akan semakin membuat si Tuan bertopeng marah.

Hingga Andreas mendekat. Melihat kejadian ini. Ia hanya diam, tak melerai atau pun menyalahkannya.

Fan kini, si perempuan sombong tadi puas menghinanya, serta kini pergi melenggang, berlalu dengan puas pula. Diikuti semua orang pun ikut berangsur bubar.

Lusiana menatap si Tuan bertopeng yang ada dihadapannya saat ini.

Ia hanya menunduk, dan melihat si Tuan bertopeng pun sudah pergi, barulah ia mencoba berdiri.

Tubuhnya yang mulai oleng saat ini, hingga hampir beberapa kali terjatuh, dan kepalanya terasa berat, hingga tiba-tiba....!

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

ya,, trllu kejam jg

2023-09-14

2

mysh@lani

mysh@lani

masuk list dulu ntar AQ baca kok.

2023-08-31

2

lihat semua
Episodes
1 Awal pembalasan dendam
2 Pertahanan Lusiana
3 Penyiksaan dan tegar nya Lusiana
4 Kembali sakit
5 Pikiran yang aneh
6 Tugas yang mendesak
7 Penyerangan musuh tak terduga
8 Lusiana, kembali menerima hukuman.
9 Kembalinya hukuman Lusiana
10 Pertengkaran Dokter Felix dan Andreas
11 Tersadar nya, Lusiana
12 Pernikahan dadakan
13 Tak lepas dari bayang-bayang Lusiana
14 Andreas pulang membawa wanita
15 penindasan dari Diana
16 Lusiana terus ditindas
17 Lusiana kembali sakit
18 Rencana pelarian
19 kedatangan Ayah Nona Diana
20 Penjebakan Nona Diana
21 Hilangnya Lusiana
22 Pencarian Lusiana
23 Prustasi Andreas
24 Mencari ketempat yang menyimpan kenangan masa lalu
25 Akhirnya bertemu dan kabar yang mengejutkan
26 ketakutan kehilangan
27 Mengajak makan malam
28 Siasat Nona Laura
29 kedatangan Nona Laura
30 Gangguan Nona Laura
31 Penyelidikan secara tersembunyi
32 Memeriksa kandungan
33 Kecelakaan di proyek
34 kekecewaan Nona laura
35 persengkokolan Nona Laura dan Tuan Ricardo.
36 Masuk ke jebakan Nona Laura
37 Mengumpulkan bukti
38 Mulai mengklarifikasi masalah ini.
39 Terbongkarnya kejahatan Nona laura, hingga penculikan Lusiana
40 Pencarian Lusiana
41 Pencarian Lusiana dan Pekerjaan baru Nona Laura
42 Menemukan sang putri
43 Menemukan keluarga baru
44 Nona Laura yang terus ditindas
45 Mengenang masa lalu
46 Kaburnya Nona Laura
47 Mencari sekutu dan masalah baru Nona Laura
48 kesengsaraan Nona Laura dan perjanjian Tuan Carlos bersama Nona Diana.
49 Amarah Andreas
50 Menyelidiki wanitanya Andreas dan nona Diana yang mencoba merayu Tuan Carlos
51 Dibalik siasat Tuan Carlos, dan kembali siksaan Nona Diana
52 Membalas siasat Tuan Carlos
53 kesengsaraan Nona Diana
54 Menemukan Nona Laura
55 Melihat kembali Lusiana
56 Kemarahan Tuan Carlos
57 Mensiasati Tuan Ryco
58 Menahan Lusiana
59 Kemarahan sang Ayah
60 Rencana penculikan Lusiana
61 Mendapat kabar yang mengejutkan
62 Nona Diana yang mencoba bunuh diri.
63 Rencana Tuan Diego dan istrinya
64 Ancaman Tuan Diego
65 kegilaan Tuan Diego dan sang istri
66 Nona Diana yang menjalin hubungan terlarang
67 Terbongkarnya perselingkuhan Tuam Ryco
68 kemarahan Putra Tuan Ryco dan diculiknya Lusiana
69 Menahan Lusiana
70 kemarahan Ayah Lusiana
71 Menemukan, tempat Lusiana disembunyikan
72 Memindahkan tempat persembunyian Lusiana
73 Mendapat secercah harapan
74 Lusiana melahirkan
75 Lusiana melahirkan
76 Mendekati hari pernikahan Nona Laura
77 Hari pernikahan Nona Laura
78 Hilangnya sang bayi
79 Mencari jejak, sang istri
80 Lusiana ditahan 2
81 Membawa kembali sang istri dan anak-anaknya.
82 kemarahan sang istri
83 Kelahiran Putri Tuan Diego dan lamaran kepada nona Diana
84 Membuka identitas dan pergi berbulan madu
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Awal pembalasan dendam
2
Pertahanan Lusiana
3
Penyiksaan dan tegar nya Lusiana
4
Kembali sakit
5
Pikiran yang aneh
6
Tugas yang mendesak
7
Penyerangan musuh tak terduga
8
Lusiana, kembali menerima hukuman.
9
Kembalinya hukuman Lusiana
10
Pertengkaran Dokter Felix dan Andreas
11
Tersadar nya, Lusiana
12
Pernikahan dadakan
13
Tak lepas dari bayang-bayang Lusiana
14
Andreas pulang membawa wanita
15
penindasan dari Diana
16
Lusiana terus ditindas
17
Lusiana kembali sakit
18
Rencana pelarian
19
kedatangan Ayah Nona Diana
20
Penjebakan Nona Diana
21
Hilangnya Lusiana
22
Pencarian Lusiana
23
Prustasi Andreas
24
Mencari ketempat yang menyimpan kenangan masa lalu
25
Akhirnya bertemu dan kabar yang mengejutkan
26
ketakutan kehilangan
27
Mengajak makan malam
28
Siasat Nona Laura
29
kedatangan Nona Laura
30
Gangguan Nona Laura
31
Penyelidikan secara tersembunyi
32
Memeriksa kandungan
33
Kecelakaan di proyek
34
kekecewaan Nona laura
35
persengkokolan Nona Laura dan Tuan Ricardo.
36
Masuk ke jebakan Nona Laura
37
Mengumpulkan bukti
38
Mulai mengklarifikasi masalah ini.
39
Terbongkarnya kejahatan Nona laura, hingga penculikan Lusiana
40
Pencarian Lusiana
41
Pencarian Lusiana dan Pekerjaan baru Nona Laura
42
Menemukan sang putri
43
Menemukan keluarga baru
44
Nona Laura yang terus ditindas
45
Mengenang masa lalu
46
Kaburnya Nona Laura
47
Mencari sekutu dan masalah baru Nona Laura
48
kesengsaraan Nona Laura dan perjanjian Tuan Carlos bersama Nona Diana.
49
Amarah Andreas
50
Menyelidiki wanitanya Andreas dan nona Diana yang mencoba merayu Tuan Carlos
51
Dibalik siasat Tuan Carlos, dan kembali siksaan Nona Diana
52
Membalas siasat Tuan Carlos
53
kesengsaraan Nona Diana
54
Menemukan Nona Laura
55
Melihat kembali Lusiana
56
Kemarahan Tuan Carlos
57
Mensiasati Tuan Ryco
58
Menahan Lusiana
59
Kemarahan sang Ayah
60
Rencana penculikan Lusiana
61
Mendapat kabar yang mengejutkan
62
Nona Diana yang mencoba bunuh diri.
63
Rencana Tuan Diego dan istrinya
64
Ancaman Tuan Diego
65
kegilaan Tuan Diego dan sang istri
66
Nona Diana yang menjalin hubungan terlarang
67
Terbongkarnya perselingkuhan Tuam Ryco
68
kemarahan Putra Tuan Ryco dan diculiknya Lusiana
69
Menahan Lusiana
70
kemarahan Ayah Lusiana
71
Menemukan, tempat Lusiana disembunyikan
72
Memindahkan tempat persembunyian Lusiana
73
Mendapat secercah harapan
74
Lusiana melahirkan
75
Lusiana melahirkan
76
Mendekati hari pernikahan Nona Laura
77
Hari pernikahan Nona Laura
78
Hilangnya sang bayi
79
Mencari jejak, sang istri
80
Lusiana ditahan 2
81
Membawa kembali sang istri dan anak-anaknya.
82
kemarahan sang istri
83
Kelahiran Putri Tuan Diego dan lamaran kepada nona Diana
84
Membuka identitas dan pergi berbulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!