Seorang wanita dengan langkah tertatih menyusuri lorong rumah sakit yang baru dua hari ini menjadi tempat rawat inapnya.
Wanita itu berjalan sambil menahan rasa perih yang menyerang bagian intimnya. Untung saja Naura melahirkan normal tanpa harus di jahit di area intimnya, karena jika tidak Naura mungkin tidak di izinkan keluar guna mencari ayah kandung dari putranya.
Setelah menyusuri lorong yang masih terlihat sepi. Kini langkah kaki Naura berhenti di depan ruangan anak anak yang bertuliskan ruangan ICU.
Naura mengintip dari bilik jendela kaca, yang memperlihatkan seorang bayi laki-laki mungil sedang tertidur pulas dengan bantuan alat alat medis di atas tubuhnya.
Air mata Naura kembali berlinang, tidak pernah menyangka akan nasib buruk yang menimpa dirinya dan juga putra kesayangannya. Di dalam hati Naura bersumpah. Kalau dia akan berusaha keras mendapatkan kembali pria yang seharusnya memang menjadi milik mereka berdua.
"Putraku yang tampan. Ibu mohon! Jadilah anak yang kuat dan tegar, sama seperti ibumu ini. Ibu janji kepadamu akan berusaha mati matian mendapatkan apa yang memang seharusnya menjadi milik kita. Ayahmu adalah obat untuk kehidupanmu dan juga kesembuhanmu. Ibu janji akan berusaha memperjuangkannya" ucap Naura tegas sambil menghapus air matanya yang mengalir deras di pipi cantiknya.
Tidak ada kata menyerah, dan tidak ada kata sedih demi kehidupan mereka berdua. Kali ini Naura sudah bertekad bahwa dia tidak mau kalah lagi dengan takdir. Naura yang akan menulis sendiri takdir untuknya dan juga untuk putranya. Sudah cukup takdir mempermainkan dirinya selama sembilan bulan lamanya.
"Percayakan semuanya kepada Ibumu ini putraku. Karena Ibumu bukanlah wanita bodoh dan lemah seperti dulu, Ibu sudah berubah menjadi wanita kuat dan pintar. Bara api pun akan Ibu lewati demi kebahagiaan dirimu." ucap Naura sambil mengepalkan kedua tangannya.
Naura yang dinyatakan hamil tanpa seorang suami, mendapatkan cacian dan hinaan di kampung tempat tinggalnya dulu, bahkan mereka juga di usir dengan cara yang sangat keji.
Hingga akhirnya bapak Adam dan ibu Lastri menjual sawah serta rumah mereka dan memutuskan pindah ke kota Besar, guna mencari keberadaan pria yang bernama Andre.
Berbekal satu lembar foto yang Naura miliki, Naura pun kesana kemari mencari pria yang berprofesi sebagai prajurit tentara itu.Bahkan sampai perutnya membesar pun Naura tetap tidak lelah mencari keberadaan pria yang amat dia cintai. Namun sayang. Karena semua pihak markas tentara yang ada di kota Besar, seperti enggan membuka mulutnya dan memberitahu Naura tentang pria yang dia cari.
Mereka mengatakan, kalau semua prajurit khusus milik mereka wajib di tutupi identitasnya. Sehingga Naura tidak bisa mendapatkan informasi tentang pria yang menghamili dirinya.
Andai kejadian terlarang itu tidak pernah terjadi, mungkin saja saat ini Naura dan kedua orang tuanya masih hidup tenang di kampung yang sangat terpelosok itu.
Lamunan Naura langsung buyar kala dia merasakan pipinya kembali basah. Dengan cepat Naura menyeka air matanya sambil menyemangati dirinya sendiri.
"Kau tidak boleh lemah Naura. Masa lalu, biarkan menjadi pelajaran untukmu. Saat ini kau sudah mempunyai peluang menemukan mas Andre! Aku yakin aku pasti bisa menemukan dia kembali." semangat Naura seraya tersenyum menatap kearah putranya.
Sebelum melangkah pergi, Naura memberi pesan kepada perawat yang menjaga ruangan ICU itu, agar mau menjaga putranya dengan baik.
"Itu adalah tugas kami Nyonya. Jadi sudah menjadi kewajiban kami untuk menjaga keselamatan putra anda." jawab perawat itu yang ternyata sangatlah ramah.
"Terimakasih banyak suster. Jika begitu saya permisi sekarang."
"Iya Nyonya Naura. Oya jangan lupa untuk memompa asi anda ya! Agar kami dapat memberikannya kepada putra anda dengan tepat waktu."
"Baik Suster," jawab Naura tersenyum dan langsung melangkah meninggalkan ruangan tersebut.
Untung saja Naura tadi sudah memompa Asi sampai lima botol penuh, jadi saat ini Naura bisa keluar lumayan lama.
Tujuan Naura saat ini yaitu mendatangi perusahaan Wijaya Corp, tempat pertama kali dia bertemu dengan Andre. Semoga saja Naura dapat dipertemukan lagi oleh pria yang sangat mirip dengan Andrenya.
*****
Di wilayah lain, di dalam ruangan perusahaan milik pria berusia 60 tahun, terdengar suara wanita muda yang sedang berbicara serius kepada pemilik dari perusahaan tersebut.
Wanita itu tak lain adalah Melani Ricardo. Putri dari Letnan jendral panglima TNI Bayu Ricardo yang menjadi tunangan Andre Wijaya, putra kedua dari Adi Wijaya.
Saat ini Melanie sedang merengek, karena merasa sangat kesal melihat sikap dari tunangannya yang tak kunjung berubah. Hampir satu tahun menjalin pertunangan tapi sikap Andre tetap tidak mau menerima dirinya.
Bahkan Andre yang sedang Amnesia, karena mengalami kecelakaan akibat pertempuran melawan para ter0r!s 8 bulan yang lalu itupun , ternyata tetap saja tidak dapat mencintai dirinya.
Melani yang mempunyai ambisi tinggi tidak mau menyerah begitu saja, baginya apa yang sudah dia sukai, maka harus bertekuk lutut dibawah kakinya. Begitu juga dengan Andre, jika cara halus tidak bisa, maka Melani akan menggunakan cara yang kasar.
Andre menjadi sosok yang kaku persis seperti mayat hidup, dia bahkan tidak memperdulikan keberadaan Melani yang dia ketahui adalah tunangannya. Maka dari itu, Melani selalu mengeluh kala bertemu dengan calon mertuanya yaitu Papa Adi Wijaya.
Apalagi setelah mengetahui bahwa dua hari yang lalu, ada seorang wanita yang datang dan mengaku bahwa wanita itu sedang hamil anak Andre. Tentu saja hal itu membuat Melanie menjadi semakin murka.
"Paman! Aku tidak mau tahu. Aku ingin pernikahanku bersama Andre di percepat sesegera mungkin." pinta Melani ketus sambil menatap tajam kearah calon Papa mertuanya itu.
"Baiklah. Paman akan mencoba merayu Andre kembali. Paman yakin, kali ini dia tidak bisa menolak lagi."
"Benarkah! Lagian kenapa Andre masih saja menolakku? Padahal saat ini dia sedang lupa ingatan, tapi kenapa dia tidak bisa mencintaiku juga Paman?"
"Entahlah Melanie. Paman sama bingungnya sama seperti mu, apalagi ketika melihat sikap Andre yang terlihat sangat cuek kepadamu. Padahal kau adalah wanita yang cantik dan sempurna. Tapi kau tenang saja. Paman pastikan kalian berdua akan secepatnya menikah." kata Papa Adi berusaha meyakinkan Melani.
"Okey, aku percaya sama Paman. Oya! Lalu bagaimana dengan wanita yang tempo hari mengaku ngaku sedang hamil anak Andre? Apakah Paman tidak berniat untuk menyelidiki wanita itu?" tanya Melanie menatap lekat.
Mendengar pertanyaan dari calon menantunya, Adi Sajaya pun langsung tersenyum miring. Dan dia tertawa dengan sangat lucu.
"Hahaha! Kau jangan bercanda Melanie. Apakah kau percaya dengan perkataan dari wanita miskin itu? Coba kau bayangkan secara logis. Apa mungkin putraku yang seorang Tentara berpangkat Mayor Jendral memiliki kenalan wanita gembel seperti itu? Sungguh itu tidak mungkin terjadi Melanie." jelas Adi Sanjaya tersenyum lucu.
Mendengar perkataan dari calon mertuanya, Melanie pun ikut tersenyum.
Ya benar memang, jika Andre adalah seorang pria yang sangat perfeksionis, bahkan dalam segala hal Andre sangatlah pemilih. Begitu juga dengan wanita. Sudah pasti Andre memiliki selera tinggi sama seperti dirinya, bukan seperti wanita yang tempo hari mengaku ngaku telah mengandung benih dari tunangannya itu.
"Paman benar! Bagaimana mungkin aku bisa percaya. Andre adalah tunanganku. Aku bahkan sangat mengenal siapa Andre." timpal Melani setuju atas pernyataan dari calon Papa mertuanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
mom_abyshaq
kasian Andre, ternyata dia lupa ingatan ☹️
2023-08-29
0
tinta hitam
eh, km ya? namaku tak kau sebut, malah orang lain yg dikau sebut
2023-08-25
0
tinta hitam
semangat Naura, aku mendukung km 💪💪
2023-08-25
0