Naura Bertemu Andre Wijaya

"Apa yang kalian lakukan brengsek!" teriak Andre langsung menggendong tubuh wanita yang pingsan itu.

Andre merasa terkejut kala melihat wanita muda yang cantik tengah diperlakukan tidak manusiawi oleh wanita yang sangat dia kenal.

Apalagi ketika mendengar jeritan kesakitan yang keluar dari mulut wanita itu. Tentu saja Andre tidak tinggal diam. Dia pun langsung berlari menolong wanita itu dan mengurungkan niatnya yang awalnya hendak pergi menuju ke markas besar yang ada di pinggir kota.

Jiwa kepedulian Andre sebagai seorang prajurit negara tidak dapat di ragukan lagi, walaupun dirinya sedang dalam keadaan Amnesia, tapi Andre Wijaya, pria berusia 30 tahun itu adalah seorang prajurit sejati yang sangat membenci penindasan antar manusia.

"Lihat saja. Aku akan menuntut kalian semua jika terjadi sesuatu kepada wanita ini." ancam Andre menatap tajam ke arah Melanie dan kedua satpam yang ada di hadapannya.

Setelah itu, Andre pun membawanya Naura menuju ke mobil miliknya.

Melihat hal itu, tentu saja membuat Melani menjadi geram. Bisa bisanya tunangannya malah lebih menolong wanita yang tidak dia kenal dari pada membela dirinya.

"Kenapa kau menolongnya Andre! Bahkan kau tidak mengenal siapa wanita itu. Sedangkan aku! Aku adalah tunanganmu Andre! Seharusnya kau lebih membelaku dari pada dia!" tunjuk Melanie kearah Naura.

"Aku akan membelamu jika kau memang pantas di bela." jawaban Andre tak kalah geram sambil masuk kedalam mobilnya.

****

Di dalam mobil, Andre mengemudi dengan kecepatan kencang, baginya sudah biasa mengendarai mobil mengebut seperti saat ini, karena sebagai seorang prajurit dia di tuntut juga untuk menjadi seorang pembalap.

Hingga tak butuh waktu lama, akhirnya mobil yang Andre kemudikan sudah tiba di perkarangan rumah sakit, setelah itu Andre menatap wanita yang ada disamping kursi miliknya.

"Nona! Apakah kau sudah sadar?" tanya Andre menepuk pelan kedua pipi Naura.

Hingga tanpa sengaja, ketika menatap wajah Naura. Tiba-tiba saja Andre teringat akan wajah dari seorang wanita yang dua hari lalu pernah mengejar ngejar dirinya.

"Tunggu! Rasanya aku pernah bertemu wanita ini. Ya dia sangat mirip dengan seorang wanita yang pernah mengejarku tempo hari. Tapi! Kenapa wanita ini tidak hamil? Atau jangan jangan dia sudah melahirkan!" gumam Andre bertanya tanya.

"Yasudahlah, itu semua tidak penting bagiku. Lebih baik aku menyelamatkan wanita secepat mungkin sebelum dia kehilangan banyak darah." gumam Andre kembali langsung menggendong tubuh Naura kedalam pelukannya.

Setelah turun dari mobil, Andre berteriak minta pertolongan kepada petugas UGD, dengan cepat mereka para perawat berbondong-bondong membawa brankar rumah sakit dan meletakkan tubuh Naura ke atas brangkat tersebut.

"Suster bagaimana keadaan pasien? Dia banyak mengeluarkan darah dari bagian intimnya?" tanya Andre yang entah mengapa merasa sangat panik.

"Sepertinya Nyonya ini mengalami pendarahan Tuan. Dan yang kami lihat juga Nyonya ini adalah salah satu pasien bersalin kami yang baru dua hari melahirkan. Dia harus secepatnya mendapatkan pertolongan pertama." jawab suster itu membuat Andre menjadi emosi.

"Apa kau bilang! Jadi wanita ini adalah pasien bersalin di rumah sakit ini? Lalu bagaimana mungkin dia bisa keluar tanpa sepengetahuan kalian semua hah!" Bentak Andre membuat para perawat itu merasa terkejut.

"Maaf Tuan. Kami juga tidak tahu siapa yang telah mengizinkan pasien ini keluar dari rumah sakit."

"Bohong! Mana mungkin kalian tidak mengetahuinya, sekarang juga cepat tangani dia. Jangan sampai terjadi sesuatu kepada wanita ini. Atau jika tidak aku akan menuntut kalian semua." ancam Andre membuat mereka merasa takut.

"Baik Tuan."

Secepat kilat mereka pun membawa Naura menuju keruang gawat darurat guna mendapatkan pertolongan pertama. Sedangkan Andre, dia memilih duduk di kursi tunggu yang ada di loby tersebut.

Di dalam hatinya Andre merasa bingung, Entah mengapa dirinya merasa sangat panik melihat keadaan wanita asing yang bahkan tidak dia kenali itu.

"Ada apa denganku? Kenapa jantungku terus berdetak hebat? Apa ini semua karena jiwa kepedulianku sebagai seorang prajurit? Ya..! Aku tidak mengenali wanita itu, jadi sangat mustahil kalau aku mengkhawatirkan dirinya." gumam Andre di dalam hati sambil berusaha menenangkan perasaannya.

Hingga tak lama kemudian, terlihat dua orang pasangan suami istri yang tampak berlari masuk kedalam ruangan UGD tersebut.

Andre yang tidak mengenali mereka berdua pun, hanya diam dan bersikap cuek.

"Dokter!" sapa ibu Lastri memanggil Dokter Bagas yang baru saja selesai menangani Naura.

"Bagaimana keadaan putri saya Dokter?" tanya Pak Adam memasang wajah panik.

"Ibu dan Bapak. Sepertinya saya tidak bisa mengizinkan Naura kembali keluar mencari ayah dari bayinya. Keadaan dirinya saat ini benar-benar lemah. Jadi coba cari cara yang lain agar kalian berdua bisa menemukan ayah kandung dari bayi Aska."

"Baiklah Dokter. Tapi saya mohon sembuhkanlah putri saya dan juga cucu saya. Saya mohon Dokter."

"Pasti Pak Adam. Saat ini keadaan Nyonya Naura sudah kembali stabil, dan sesaat lagi dia akan simuan." jawab Dokter Bagas kepada kedua orang tua Naura.

Dan benar saja apa yang dikatakan oleh Dokter Bagas, jika detik kemudian kedua mata hitam legam Naura tampak terbuka dan langsung menatap mereka bertiga.

Naura meneteskan butiran bening dari kedua pelupuk matanya,membuat kedua orang tuanya merasa panik dan langsung berlari mendekati dirinya.

"Naura! Kau sudah sadar Nak! Apakah kau baik baik saja?" tanya Pak Adam mendekati ranjang Naura.

"Pak! Di mana pria yang telah membawaku kerumah sakit ini?" tanya Naura dengan suara lirih.

"Dia ada di depan nak. Di kursi tunggu sedang menunggu keadaanmu."

"Jadi dia masih ada disini! Syukurlah kalau begitu. Dokter bisakah saya meminta bantuan kepadamu?" tanya Naura menatap lirih kearah Dokter Bagas.

"Tentu Naura. Apa yang bisa saya bantu?" Dokter Bagas mendekati Naura dan membalas tatapan Naura kepadanya.

Setelah itu Naura pun menjelaskan apa yang dia inginkan. Sedangkan Dokter Bagas mendengarkan dan mengangguk mengerti.

"Baiklah. Kalau begitu saya akan melakukan apa yang kamu minta."

"Terimakasih Dokter. Terimakasih sekali lagi."

"Sama sama Naura. Saya akan membantu jika ini demi keselamatan pasien."

***

Di ruangan tunggu, Andre yang merasa gusar pun telah berdiri dari duduknya. Dia bingung bagaimana caranya berpamitan kepada wanita yang telah dia tolong. Namun belum sempat kakinya melangkah, Andre di kejutkan oleh kedatangan seorang suster yang memanggil dirinya.

"Tuan! Apakah Tuan yang telah menolong pasien pendarahan tadi?"

"Iya benar suster. Ada apa memangnya suster?" tanya Andre penasaran.

"Begini Tuan. Dokter Bagas ingin bertemu dengan anda, mari saya antar keruangan pasien."

Setelah itu Andre mengikuti langkah suster tersebut, dan sesampainya di dalam ruangan pasien, Andre terkejut kala melihat wanita yang dia tolong sudah sadarkan diri namun terlihat sangat menyedihkan.

"Permisi semuanya." sapa Andre sopan sambil menatap kesemua orang yang berada di ruangan itu.

"Iya, apakah Tuan yang telah menyelamatkan putri saya? Sungguh saya sangat berterimakasih kepada Tuan." ujar Pak Adam yang berjalan mendekati Andre.

"Sama sama Pak! Tidak perlu sungkan seperti itu, sudah menjadi tugas saya untuk menyelamatkan orang yang sedang membutuhkan."

Setelah berkenalan sesaat, akhirnya Dokter Bagas pun menyampaikan permintaannya kepada pria yang ada di hadapannya saat ini. Dan tentu saja hal itu membuat Andre sontak merasa kaget.

"Tuan! Apakah saya boleh meminta tolong kepada Tuan? Ini tentang menyelamatkan nyawa seseorang."

"Nyawa seseorang? Memangnya apa yang ingin saya bantu Dokter? Katakan saja, jika saya mampu maka saya akan membantunya."

"Begini. Sebenarnya pasien saya yang bernama Nyonya

Naura ini adalah pasien yang baru saja melahirkan,tapi sepertinya Tuhan sangat sayang dengan dirinya, karena Putra tampannya telah mengidap suatu penyakit yang sangat membutuhkan pendonoran darah. Jadi jika anda berminat. Apakah anda tidak ingin juga mencoba untuk membantu putra nyonya Naura ini?" tanya Dokter Bagas menatap lekat kearah Andre.

Andre terdiam. Tapi dia juga merasa tidak tega mendengar hal tersebut. Baginya menyelamatkan nyawa seseorang adalah tugas wajib untuk dirinya.

Terpopuler

Comments

Cloud

Cloud

smngt

2023-08-27

0

Ninasyifa

Ninasyifa

naluri mu tak akan mengesankan kamu ndre

2023-08-23

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

ayo ndre, ingat segera masalalumu

2023-08-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!