Bab 2 AG Keinginan Justin

"Daddy, aku ingin daddy..."

Terdengar lagi suara rendah dari bibir sang putra. Sienna merasakan tubuhnya membeku. Hatinya bergolak penuh rasa yang tercampur aduk.

"Justin, kamu sudah bangun sayang?" ucap Sienna.

"Mommy? Kamu ada disini? Dimana Daddy?" Justin membuka matanya kemudian balik bertanya dengan tatapan bingung. Ia seperti sedang bermimpi.

"Aku senang sekali kamu sudah sadar sayang, aku ada disini bersamamu." Sienna berusaha mengabaikan pertanyaan sang putra.

"Mom?"

"Iya sayang."

"Ada apa denganku? Kenapa aku di tempat seperti ini?" tanya anak itu dengan suara lemahnya. Rupanya ia sudah menyadari kalau ia sedang berada di rumah sakit.

"Kamu pingsan di sekolah. Dan gurumu membawamu ke sini. Kamu pasti baik-baik saja sayang," ucap Sienna berusaha untuk tersenyum. Ia mengelus lembut kepala anak itu untuk memberinya ketenangan.

"Kamu tidak apa-apa. Kamu hanya pingsan saja sayang. Sekarang katakan padaku kamu mau apa?"

"Aku mau daddy mom."

Siena terdiam. Tenggorokannya tercekat. Ia tidak bisa menjawab permintaan sang putra.

"Mommy? Apa aku bisa bertemu dengan daddy?" tanya anak itu lagi. Entah kenapa ia mulai takut dengan penyakit yang sedang dideritanya saat ini.

Untuk itu Ia jadi sangat ingin bertemu dengan pria yang merupakan daddy nya untuk yang terakhir kalinya.

Apa aku harus melupakan benciku pada pria itu untuk kebahagiaan Justin?

"Mom?" panggil Justin lagi karena Sienna hanya diam saja. Perempuan itu tersentak kaget.

"Ah iya sayang."

"Aku sakit keras bukan? Apa aku hampir mati?"

"Justin, jangan berkata seperti itu sayang."

"Aku sakit mom. Nyawaku tak akan lama lagi. Dan tolong beritahu daddy, aku ingin bertemu dengannya. Ia mungkin bisa menemaniku disini sebelum aku mati, hiks." Justin menangis hingga ia kembali sesak nafas.

"Justin!"

Siena panik dan langsung memanggil dokter lewat tombol darurat yang ada di dekat kepala anak itu.

"Justin, tolong jangan berkata seperti itu sayang. Kamu akan panjang umur untuk menemani aku, hiks," bisik Sienna di kuping sang putra sampai Justin kembali pingsan.

"Dokter! Tolong anakku Justin!" Sienna berteriak histeris memanggil dokter.

Dokter pun datang memeriksa kembali keadaan anak itu kemudian berucap, " Kami ingin memberikan tindakan yang cepat untuknya nyonya. Segeralah mencari dana secepatnya."

Sienna tak berkata-kata lagi. Ia hanya menyusut airmatanya kemudian langsung pergi meninggalkan ruangan itu dengan berlari seperti orang gila.

Ia tak punya pilihan lain selain bertemu dengan Michael Robinson, pria yang sangat ia benci tapi sayangnya adalah ayah biologis dari putranya Justin.

Sebuah taksi membawanya ke sebuah mansion mewah dengan jarak satu jam perjalanan dari tempatnya tinggal.

Gerbang mewah dan elegan yang bertuliskan Robinson Mansion dihadapannya langsung membuat tubuhnya gemetar.

Keringat dingin dengan cepat keluar dari pori-pori kulitnya. Akan tetapi ia berusaha untuk tenang dengan cara menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya pelan.

Ia berusaha mati-matian menahan dirinya untuk tidak lari dari rasa traumanya pada mansion itu dan juga pemiliknya.

Demi Justin ia akan menemui pria itu meskipun ia harus bersujud memohon. Atau kalau ia bisa, ia akan menukar keinginan putranya itu dengan nyawanya.

"Kamu siapa?" tanya seorang security yang sedang berjaga di depan gerbang itu.

"Saya Sienna Abraham. Saya ingin bertemu dengan tuan Michael Robinson."

Security itu memandang Sienna dari atas ke bawah dengan tatapan menyelidik.

"Apa kamu sudah mempunyai janji dengan tuan Robinson?"

"Tidak. Tapi aku ingin menemuinya sekarang juga."

"Kalau begitu kamu tidak bisa masuk. Kamu tidak melihat dirimu sebelum datang kemari?" ejek sekuriti itu dengan tatapan meremehkan.

Tatapannya tak lekat pada sosok Sienna yang hanya menggunakan sebuah hoodie dipadukan dengan sebuah Jeans belel tua. Sepatu bututnya yang selama ini menemaninya kemanapun tak luput dari perhatian sang sekuriti.

"Tak ada gembel yang bisa bertemu dengan tuan Robinson seperti dirimu. Jadi sekarang pergilah dari sini!" sarkas pria itu dengan mengarahkan sebuah alat pemukul ke wajah Siena.

"Hey! Aku saja hanya bisa berada di sini padahal aku lebih baik daripada kamu!" seru seorang perempuan berambut pirang yang sedang memeluk lengan pria brewokan itu.

Siena mengeratkan rahangnya dengan kedua tangan mengepal marah. Ia tidak berkata apapun tapi langsung berlari ke arah kamera CCTV dan berteriak disana.

"Aku Siena Abraham ingin bertemu denganmu tuan Robinson! Temui aku sekarang juga!"

"Hahaha dasar gila! Memangnya kamu siapa?" ucap perempuan berambut pirang itu dengan tawanya yang sangat menyebalkan.

"Nona Sienna?" ucap Nick dari dalam mobilnya. Wajahnya tampak sangat kaget melihat wanita itu ada di depan gerbang Mansion.

Pria itu tak menyangka akan bertemu dengan wanita yang telah membuat bosnya hampir mati bunuh diri beberapa tahun yang lalu. Dan wanita itu kini datang sendiri saat mereka semua sudah lelah mencarinya.

Nick pun turun dari mobil mewah yang sedang dikendarainya.

"Nona Sienna?" ucap Nick lagi saat mereka berdua sudah berhadapan.

Sienna tersenyum tipis kemudian membungkukkan badannya sedikit.

"Aku ingin bertemu dengan tuan Robinson." Sienna tak punya waktu untuk berbasa-basi. Ia langsung menyampaikan niatnya yang sebenarnya.

"Baiklah. Silahkan masuk nona, " ucap Nick seraya membukakan pintu mobilnya untuk wanita itu. Sienna pun masuk. Sedangkan George dan pacarnya langsung terlongo tak percaya.

Mereka saling bertatapan dengan wajah tak nyaman. Nick menatap mereka berdua dengan tatapan membunuh.

"Maafkan kami tuan," ucapnya dengan wajah menunduk.

Nick tidak mengucapkan sepatah katapun tapi pria itu tahu kalau ia pasti akan mendapatkan masalah yang besar setelah ini.

Mobil itu pun melaju masuk ke dalam area Mansion yang sangat luas itu. Nick tidak ingin bertanya tentang maksud kedatangan wanita itu ke tempat ini namun ia yakin sekali pasti ada hal yang sangat penting yang membuatnya datang sendiri.

"Tuan Robinson akan segera datang menemui mu. Silahkan duduk dulu."

Nick mempersilahkan wanita itu untuk duduk sementara ia masuk ke bagian dalam Mansion itu untuk mencari bosnya.

Sienna hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam seraya menutup matanya. Ia sungguh tak ingin mengingat tempat dimana ia pernah mendapatkan banyak luka.

Suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya membuat tubuhnya merasakan gemetar hebat. Akan tetapi bayangan tubuh Justin yang tak sadarkan diri di dalam ruangan itu memberinya kekuatan.

Demi Justin aku datang kesini. Jadi aku harus kuat, ucapnya dalam hati untuk menyemangati dirinya.

"Sienna," ucap sebuah suara yang sangat ia kenal dan sekaligus sangat ia benci. Wanita itu mengangkat wajahnya dengan mata basah penuh air mata.

Michael Robinson, pria tampan dengan wajah aristokratnya menatapnya dengan tatapan tak terbaca. Mata biru itu seakan hidup dengan energi yang sangat luar biasa.

Pria itu mendekat dan langsung memeluk wanita cantik tapi kurus itu. Sienna merasakan tubuhnya gemetar dan dengan kekuatan yang dimilikinya ia mendorong sosok itu.

Tubuh mereka terlepas.

Michael Robinson berusaha menahan perasaannya. Ia tidak bertanya dan menunggu wanita yang tampak menyedihkan itu menyatakan maksudnya datang sendiri setelah pergi membawa luka dihatinya.

"Justin sedang sakit keras di rumah sakit. Dan ia ingin menemuimu!" ucap Sienna dengan suara bergetar menahan emosi di dalam hatinya.

"Justin? Siapa Justin?" tanya Michael bingung. Alisnya terangkat tampak berpikir.

Sienna menutup matanya rapat-rapat hingga cairan bening langsung bebas meluncur dari dalam kelopak matanya. Tangannya kembali mengepal kuat disisi kanan kiri tubuhnya.

Ia menyesal datang kemari. Pria itu tak pernah menyadari kalau ia telah menanam benih di rahimnya di malam kelam itu.

Dan ya, seharusnya ia mencari dana sendiri untuk kesembuhan putranya daripada datang ke tempat terkutuk ini.

"Aku pulang!"

"Hey, mau kemana kamu! Berani kamu datang kemari dan ingin pergi begitu saja?!" Suara Michael menggema di dalam ruangan itu dan langsung menghentikan langkah Sienna.

Wanita itu berbalik dengan kabut memenuhi kedua matanya.

"Putraku sedang sakit dan sangat ingin bertemu dengan daddy nya!" ucapnya dengan suara gemetar.

"Putramu?"

"Daddy?"

"Apa yang sedang kamu bicarakan?"

"Apa kamu sudah menikah Sienna?" tanya Michael dengan pertanyaan beruntun.

Tenggorokannya tercekat. Ada rasa kecewa yang muncul dari dalam hatinya mendengar wanita itu sudah mempunyai putra.

Sienna tidak menjawab. Ia hanya menatap wajah pria aristokrat itu dengan tatapan benci.

"Putraku ingin bertemu dengan daddy nya dan itu adalah anda tuan Robinson!"

Wajah Michael nampak sangat kaget dalam beberapa detik.

🍁🌺

*Tobe Continued.

Like dan komentar 😍

Terpopuler

Comments

♡Ñùř♡

♡Ñùř♡

"mommy senang sekali kmu sdh sadar syg"
lbh enakan gitu thor,ketika seanna bicara dengan justin dia manggil dirinya sendiri mommy,ketimbang aku.
mf ya thor kritikan nya🙏

2024-01-25

1

nur annisa

nur annisa

Sienna masih trauma. kasihannn

2023-08-31

0

nur annisa

nur annisa

Sienna masih trauma. kasihannn

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 AG Justin Sakit
2 Bab 2 AG Keinginan Justin
3 Bab 3 AG Terpaksa Berjumpa
4 Bab 4 AG Bawa Justin Pergi
5 Bab 5 AG Harapan Terbaik
6 Bab 6 AG Idiopatik Trombositopenik Purpura
7 Bab 7 AG Masih Benci
8 Bab 8 AG Harapan Michael
9 Bab 9 AG Kembali Ke Mansion
10 Bab 10 AG Lamaran Michael
11 Bab 11 AG Tanpa Kontak Fisik
12 Bab 12 AG Bukan Cucuku
13 Bab 13 AG Menjadi Objek Lukisan
14 Bab 14 AG Pelayan Tetaplah Pelayan
15 Bab 15 AG Sepasang Mata
16 Bab 16 AG Tutup Matamu Dan Nikmati
17 Bab 17 AG Nikmat Dan Indah
18 Bab 18 AG Karena Aku Hanya Pelayan
19 Bab 19 AG Pagi Yang Panas
20 Bab 20 AG Aku Pergi
21 Bab 21 AG Jaga Sienna
22 Bab 22 AG Jangan Pergi Lagi!
23 Bab 23 AG Apa Salah Kami?
24 Bab 24 AG Rencana Megan
25 Bab 25 AG Michael Rapuh
26 Bab 26 AG Aku Akan Datang Justin
27 Bab 27 AG Keinginan Pelakor
28 Bab 28 AG Wanita Sialan
29 Bab 29 AG Sienna Istriku
30 Bab 30 AG Kekonyolan Dua Pria
31 Bab 31 AG Rindu Padamu
32 Bab 32 AG Misi Orang Dewasa
33 Bab 33 AG Justin Anak Genius
34 Bab 34 AG Sienna Terbuai
35 Bab 35 AG Tak Ingin
36 Bab 36 AG Kembali Pulang
37 Bab 37 AG Mertua Aneh
38 Bab 38 AG Ada Apa Sienna?
39 Bab 39 AG Balasan Sienna
40 Bab 40 AG Tak Bergerak
41 Bab 41 AG Persiapan Pesta
42 Bab 42 AG Tekad Bulat Jennifer
43 Bab 43 AG Apa Yang Dilakukannya Dad?
44 Bab 44 AG My Love
45 Bab 45 AG Megan Malu
46 Bab 46 AG Seorang Pria Kesepian
47 Bab 47 AG Siapakah Dia?
48 Bab 48 AG Sakit Hati
49 Bab 49 AG Rasa Gado-gado
50 Bab 50 AG Godaan Jennifer
51 Bab 51 AG Baby Shower
52 Bab 52 AG Permintaan Maaf
53 Bab 53 AG Stevi Dan William
54 Bab 54 AG Dasar Robot!
55 Bab 55 AG Tak Bisa Menahan Diri
56 Bab 56 AG Terlalu Berharap
57 Bab 57 AG Calon Istri
58 Bab 58 AG Sebuah Masalah
59 Bab 59 AG Konspirasi Jahat
60 Bab 60 AG Kekhawatiran Seorang Ibu
61 Bab 61 AG Modus Kejahatan
62 Bab 62 AG Wanita Jahat
63 Bab 63 AG Door!
64 Bab 64 AG Keadaan Genting
65 Bab 65 AG Rayuan Nick
66 Bab 66 AG Jawab Aku!
67 Bab 67 AG Lelah Berkualitas
68 Bab 68 AG Perlu Waktu Sendiri
69 Bab 69 AG Perasaan Nick
70 Bab 70 AG Ingin Bertemu
71 BAB 71 Semua Karena Mama
72 Bab 72 AG Perjuangan Nick
73 Bab 73 AG Untuk Apa Kamu Pergi?
74 Bab 74 AG Rindu Nick
75 Bab 75 AG Hai Onty!
76 Bab 76 AG Kamu Dipecat!
77 Bab 77 AG Tunggu Aku Indonesia!
78 Bab 78 AG Cium Tanah Air
79 Bab 79 AG Kenapa Stev?
80 Bab 80 AG Aku Bahagia
81 Bab 81 AG Selamat Berbahagia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 AG Justin Sakit
2
Bab 2 AG Keinginan Justin
3
Bab 3 AG Terpaksa Berjumpa
4
Bab 4 AG Bawa Justin Pergi
5
Bab 5 AG Harapan Terbaik
6
Bab 6 AG Idiopatik Trombositopenik Purpura
7
Bab 7 AG Masih Benci
8
Bab 8 AG Harapan Michael
9
Bab 9 AG Kembali Ke Mansion
10
Bab 10 AG Lamaran Michael
11
Bab 11 AG Tanpa Kontak Fisik
12
Bab 12 AG Bukan Cucuku
13
Bab 13 AG Menjadi Objek Lukisan
14
Bab 14 AG Pelayan Tetaplah Pelayan
15
Bab 15 AG Sepasang Mata
16
Bab 16 AG Tutup Matamu Dan Nikmati
17
Bab 17 AG Nikmat Dan Indah
18
Bab 18 AG Karena Aku Hanya Pelayan
19
Bab 19 AG Pagi Yang Panas
20
Bab 20 AG Aku Pergi
21
Bab 21 AG Jaga Sienna
22
Bab 22 AG Jangan Pergi Lagi!
23
Bab 23 AG Apa Salah Kami?
24
Bab 24 AG Rencana Megan
25
Bab 25 AG Michael Rapuh
26
Bab 26 AG Aku Akan Datang Justin
27
Bab 27 AG Keinginan Pelakor
28
Bab 28 AG Wanita Sialan
29
Bab 29 AG Sienna Istriku
30
Bab 30 AG Kekonyolan Dua Pria
31
Bab 31 AG Rindu Padamu
32
Bab 32 AG Misi Orang Dewasa
33
Bab 33 AG Justin Anak Genius
34
Bab 34 AG Sienna Terbuai
35
Bab 35 AG Tak Ingin
36
Bab 36 AG Kembali Pulang
37
Bab 37 AG Mertua Aneh
38
Bab 38 AG Ada Apa Sienna?
39
Bab 39 AG Balasan Sienna
40
Bab 40 AG Tak Bergerak
41
Bab 41 AG Persiapan Pesta
42
Bab 42 AG Tekad Bulat Jennifer
43
Bab 43 AG Apa Yang Dilakukannya Dad?
44
Bab 44 AG My Love
45
Bab 45 AG Megan Malu
46
Bab 46 AG Seorang Pria Kesepian
47
Bab 47 AG Siapakah Dia?
48
Bab 48 AG Sakit Hati
49
Bab 49 AG Rasa Gado-gado
50
Bab 50 AG Godaan Jennifer
51
Bab 51 AG Baby Shower
52
Bab 52 AG Permintaan Maaf
53
Bab 53 AG Stevi Dan William
54
Bab 54 AG Dasar Robot!
55
Bab 55 AG Tak Bisa Menahan Diri
56
Bab 56 AG Terlalu Berharap
57
Bab 57 AG Calon Istri
58
Bab 58 AG Sebuah Masalah
59
Bab 59 AG Konspirasi Jahat
60
Bab 60 AG Kekhawatiran Seorang Ibu
61
Bab 61 AG Modus Kejahatan
62
Bab 62 AG Wanita Jahat
63
Bab 63 AG Door!
64
Bab 64 AG Keadaan Genting
65
Bab 65 AG Rayuan Nick
66
Bab 66 AG Jawab Aku!
67
Bab 67 AG Lelah Berkualitas
68
Bab 68 AG Perlu Waktu Sendiri
69
Bab 69 AG Perasaan Nick
70
Bab 70 AG Ingin Bertemu
71
BAB 71 Semua Karena Mama
72
Bab 72 AG Perjuangan Nick
73
Bab 73 AG Untuk Apa Kamu Pergi?
74
Bab 74 AG Rindu Nick
75
Bab 75 AG Hai Onty!
76
Bab 76 AG Kamu Dipecat!
77
Bab 77 AG Tunggu Aku Indonesia!
78
Bab 78 AG Cium Tanah Air
79
Bab 79 AG Kenapa Stev?
80
Bab 80 AG Aku Bahagia
81
Bab 81 AG Selamat Berbahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!