Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)

Aku sangat tidak menyukai perasaan yang sedang aku alami saat ini. Aku ingin menjelaskan semuanya kepada Mimi. Aku takut jika suatu hari nanti Mimi  mengetahui tentang hubungan kami. Mimi akan membenciku, seperti Mama dan Papa yang membenci aku.

Meskipun pertunangan ini tidak disetujui oleh Jason. Tetapi, tetap saja saat sekarang ini aku adalah tunangannya. Seharusnya aku yang berada diposisi Mimi saat ini.

Apakah aku terlihat sangat egois?

"Lulu, kenapa kamu gak pakai gaun pink yang aku chat tadi?" Tanya Mimi kepadaku.

"Kayanya kurang cocok kalau dipakai saat ini kak" jawab ku.

Mimi memperhatikan pakaian yang sedang aku kenakan.

"Hmmmm.... Kamu benar juga" ucap Mimi sembari menganggukkan kepalanya.

Mimi mengalihkan pandangannya ke Jason, kemudian berkata,

"sayang habis ini kita karokean yahhh" ajak Mimi

"Udah hampir jam sembilan malam, bukannya tadi kamu bilang besok pagi kamu harus kerja?" ucap Jason

"Gak papa sayang, kan kita cuma sekali-kali doang berpergian kayak gini. Jadi, Mumpung sekarang ada waktu kita pergi" Mata Mimi berbinar-binar.

Jason menolak ajakan Mimi.

Mimi merayu Jason berulang kali, memohon agar Jason mau ikut.

"Ayolah sayang,,, (mengalihkan pandangannya kepadaku) Lulu kamu tahu tempat karoke yang baru opening itu" tutur Mimi.

Mimi menceritakan bagaimana tempatnya kepadaku. Merayu ku juga untuk pergi kesana.

Tapi....

Saat ini sungguh aku tidak ingin berada disini. Aku tak ingin berada diposisi ini.

Melihat sikap Jason yang enggan menatapku, membuat aku merasa sangat buruk berada disini.

Aku memutar-mutar cincin pertunangan kami. Mimi melihat sikap aku yang berbeda.

Sejujurnya Mimi tidak terlalu tahu tentang kehidupanku. Aku hanya menceritakan apa yang seharusnya diketahui publik tentang diriku kepada Mimi.

Aku tak menceritakan kepada Mimi bahwa aku telah bertunangan dengan kekasihnya.

Aku tak menceritakan tentang kedua orang tuaku yang  sangat membenciku.

Aku....

Aku hanya...

Aku hanya menceritakan tentang Kakakku yang telah meninggal 3 tahun yang lalu.

"Apakah aku terlihat sangat buruk?"

"Apakah aku salah, jika berpura-pura berbeda didepan orang lain?"

Mimi berdiri, sontak aku dan Jason melirik ke arah Mimi.

"Kalian berdua putuskan setelah aku kembali lagi. Aku mau ke toilet dulu" Tutur keras Mimi.

Mimi berjalan turun kebawah tangga. Keberadaan Mimi diantara kami tidak terlalu buruk. Ketika Mimi pergi ke toilet, rasanya sangat canggung. Aku ingin memulai obrolan dengannya.

"Hmmm... Kakkk Jaassonn soosoalll iiiutuui" Ucapan ku terbata-bata.

Jason menatap sinis ku.

Tangan kananku gemetar, aku berusaha menghentikannya dengan memegang erat kedua tanganku. kemudian menundukkan kembali kepalaku.

"Jangan ceritakan apapun kepada Mimi" ucap Jason dengan nada bicara tinggi.

Aku bertanya,

"Kenapa kak? bukankah seharusnya kak Mimi tahu tentang kita?"

Aku bertanya tanpa berpikir apapun saat itu. Aku tak memikirkan tentang bagaimana perasaan Mimi setelah mengetahuinnya.

AKU EGOIS....

Dengan nada suara yang semakin tinggi Jason berkata,

"Kamu manusia bukan? (Jason memejamkan matanya) aku lupa kalau kamu bukan MANUSIA!!! (Sembari memukul meja, Jason berdiri) aku lupa kalau waktu itu kamu ngebunuh kakak kamu sendiri" Jason tertawa kecil.

Tanganku semakin gemetar, ingin rasanya aku berteriak.

CUKUPPPP...

CUKUUPPP HENTIKAN...

Aku bukan pembunuh,

BUKAN BUKAN BUKAN

"Kenapa, kenapa tangan kamu gemeter? Masih kerasa hangatnya darah kakak kamu waktu itu?"

Perkataan Jason semakin tak bisa ia kontrol.

Aku mematap Jason, dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu berkata,

"Aku bukan pembunuh!!!"

Nada suaraku juga semakin tinggi

"Kalau kamu bukan pembunuh, kenapa ketakutan?" Tanya sinis Jason.

"Aku... (air mataku mengalir)"

Pikiranku entah kemana, perkataan ku mulai tidak jelas.

Suasana menjadi sangat canggung, mengerikan.

Mimipun kembali. Jason  diam seakan mulutnya mulai terkunci disaat Mimi datang.

"kenapa? Terjadi sesuatu pas aku ke toilet?" tanya Mimi.

"Kenapa sayang? terjadi apa?" Jason berpura-pura tidak mengetahui apapun.

Mimi mendekatiku, kembali duduk.

Aku berusaha menghapus air mataku.

"Lulu? kamu kenapa? kok mata kamu merah? (Jason ikut menatap mataku)" tanya Mimi.

"ahhh.. Gak kenapa-kenapa kok kak. Tadi mata aku kelilipan habis berdiri disana (sembari menunjuk balkon)"

Mimi merasa aneh, ia mencoba menghilangkan kecanggungan ini. Kembali bertanya tentang pergi ke tempat karokean.

Tapi, jawaban ku tetap sama aku menolaknya.

"Kak, kebetulan besok kami harus pratikum lab. Jadi, bahan materi untuk besok pagi belum aku persiapkan" aku mencoba tersenyum.

"Kamu gak mau ikut? yaudah kalau gitu. Lagian ini emang dijam seharusnya anak sekolah kayak kamu udah tidur" Mimi membelai rambutku.

Setelah Jason membayar tagihan. Kami keluar dari cafe menuju tempat parkir.

"Lulu kita antar kamu dulu, habis itu baru ketempat karoke" Mimi menggenggam tangan Jason.

Mimi baru sadar kalau jam tangannya tidak ada.

"Gakk...."

Perkataanku yang belum selesai dipotong oleh Mimi.

"Sayang kamu tadi ngelihat jam tangan aku gak?" Tanya Mimi.

Mimi memeriksa isi dalam tasnya. tapi, tidak ketemu. Mimi mengeluarkan semua isi tasnya.

"Tadi pas ke toilet, jamnya kamu lepasin gak?" tanya Jason.

Mimi berpikir, kemudian berlari kedalam cafe.

"Sayang...." panggil Jason.

"Kamu tunggu disitu, aku mau ngecek ke toilet dulu" tutur Mimi sambil berlari.

Suasana kami kembali canggung.

"Setelah ini jangan pernah temuin Mimi lagi!!" ketus Jason.

Aku tak membalas ucapannya, hanya diam berdiri dibawah pohon.

"Kalau kamu masih memiliki sedikit rasa simpati manusia, tolong pergi dari kehidupan Mimi. Aku gak mau dengan adanya keberadaan kamu, ngebuat perasaan orang yang aku sayang tersakiti"

Kali ini Jason berbicara cukup panjang.

"KAMU NGERTI?" ucap sinis Jason.

"Kenapa? Aku gak boleh gak ngerti dengan semua apa yang kalian katakan?" Aku menatap sinis kembali ke Jason.

"Kamu... (muka Jason mulai memerah) Kamu tahu kenapa orang tua kamu benci sama kamu? (sembari menunjuk-nunjuk aku) karena sifat dan sikap kamu yang kayak gini!!" Kesal Jason.

Aku berusaha ngelawan perkataan Jason.

"Ada yang salah dengan sifat dan sikap aku?" Kesal aku.

"Percuma aku jelasin ke orang yang cuma punya otak kecil kayak udang!" Tutur Jason

Jason membuka pintu mobil, kemudian masuk kedalam mobil. Aku yang tidak terima dengan perkataan Jason. Datang menghampiri Jason, mengetuk jendela, kemudian membuka kembali pintu mobil.

Muka Jason semakin kesal dengan sikap ku yang kekanak-kanakan.

"Kamu ngapain?" Tanya kesal Jason.

Jason memegang erat pergelangan tanganku yang sedang memegangi pintu mobilnya.

"Otak aku bukan otak udang!!" ketus aku.

Jason melepaskan tanganku dari pintu mobilnya.

"Kalau otak kamu bukan otak udang. Terus otak apa?" tanya Jason.

Aku melihat Mimi yang sedang berlari menuju parkiran. Jason membalikkan badannya, dan juga melihat Mimi.

Disaat Jason melihat Mimi. Aku memeluk Jason tanpa sepengetahuannya.

Sontak Jason terkejut. Mencoba melepaskan pelukanku.

"Perempuan sialan, lepasin!!!"

Jason berkata berulang kali agar aku melepaskannya. Tapi, aku tetap memeluk erat Jason.

"Kakak milik aku!! kakak tunangan aku dan sebentar lagi kita akan menikah" Ucap aku

"KAMU GILA!!!" muka Jason semakin marah.

Mimi semakin dekat.

Saat itu aku sama sekali gak peduli kalau Mimi melihat kami.

...****************...

Episodes
1 Bab 1 - Pertunangan Antara Aku dan Dia
2 Bab 2 - Aku Luluanna Marley
3 Bab 3 - Perasaan Menyenangkan
4 Bab 4 - Pertemuan Kedua (Bagian Pertama)
5 Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)
6 Bab 6 - Amarah
7 Bab 7 - Ungkapan Perasaan (Bagian Pertama)
8 Bab 8 - Ungkapan Perasaan (Bagian Kedua)
9 Bab 9 - Tragedi
10 Bab 10 - Selebrasi Setelah Ujian
11 Bab 11 - Sorakan Kemenangan
12 Bab 12 - Ingatan Masa Lalu
13 Bab 13 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Pertama)
14 Bab 14 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Kedua)
15 Bab 15 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Ketiga)
16 Bab 16 - Gadis Kecil Bermata Bulat
17 Bab 17 - Camp Ground
18 Bab 18 - Telaga Misteri
19 Bab 19 - Jeritan Malam
20 Bab 20 - Kembali Pulang
21 Bab 21 - Letty, Perempuan berambut pendek
22 Bab 22 - Menuju Lembaran Baru
23 Bab 23 - Tumbuhnya Perasaan Itu?
24 Bab 24 - Kami Semakin Dekat
25 Bab 25 - Tawa dan Permainan (Bagian Pertama)
26 Bab 26 - Tawa Dan Permainan (Bagian Kedua)
27 Bab 27 - Impian dan Masa Depan
28 Bab 28 - Nostalgia di Taman Sekolah
29 Bab 29 - Pagi Mingguku Yang Sibuk
30 Bab 30 - Perasaan Benci Itu Semakin Besar
31 Bab 31 - Pertengkaran Hebat
32 Bab 32 - Tak Terduga! Dia Datang
33 Bab 33 - Genggaman Tangan? Untuk Pertama Kalinya!
34 Bab 34 - Drama Dan Memori Nyata
35 Bab 35 - Kesepian Yang Menyakitkan
36 Bab 36 - Pelukan Ternyaman
37 Bab 37 - Kegelisahan Bara!
38 Bab 38 - Selangkah Menuju Masa Depan
39 Bab 39 - Keajaiban
40 Bab 40 - Perasaan! Bara mengungkapkannya?
41 Bab 41 - Mata Yang Saling Bertatapan
42 Bab 42 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Pertama)
43 Bab 43 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Kedua)
44 Bab 44 - Perpisahan
45 Bab 45 - Kota Baru
46 Bab 46 - Mereka Semua Membenciku
47 Bab 47 - Bertemu Kembali Dengannya!
48 Bab 48 - Tatapan Orang-Orang! Aku Sudah Gila?
49 Bab 49 - Malam Menegangkan
50 Bab 50 - Teman Baru
51 Bab 51 - First Kiss
52 Bab 52 - Berjalan Di Tengah Kegelapan
53 Bab 53 - Halusinasi
54 Bab 54 - Ujung Jari Yang Saling Bersentuhan
55 Bab 55 - Aku Buta?
56 Bab 56 - Aku Membenci Mereka
57 Bab 57 - Keseharianku Setelah Menjadi Buta
58 Bab 58 - Nyanyian Malam
59 Bab 59 - Kematian
60 Bab 60 - Hampir Bertemu
61 Bab 61 - Saling tarik Menarik Rambut
62 Bab 62 - Pantai
63 Bab 63 - Siapa Yang Salah?
64 Bab 64- Keputusan Yang Mengejutkan
65 Bab 65 - Batalnya Pertunangan Dan Merima Tawaran Lainnya
66 Bab 66 - Kehidupan Baru
67 Bab 67 - Aku Tak Butuh Siapa Pun!
68 Bab 68 - Club Malam
69 Bab 69 - Apa Kabar Anna?
70 Bab 70 - Hadiah Dari Bara (Bagian Pertama).
71 Bab 71 - Hadiah Dari Bara (Bagian Kedua)
72 Bab 72 - Penuh Dengan Air Mata
73 Bab 73 - Sesuatu Terjadi Pada Bara?
74 Bab 74 - Kembali Pulang
75 Bab 75 - Sandaran Tak terduga
76 Bab 76 - Tidur Bersama
77 Bab 77 - Pemakaman Seseorang
78 Bab 78 - Operasi Darurat
79 Bab 79 - Semuanya Dalam Ke Panikan
80 Bab 80 - Kencan Pertama Kia
81 Bab 81 - Kia dan Anak Anjing
82 Bab 82 - Sikap Aneh Jason
83 Bab 83 - Peresmian Panti Asuhan
84 Bab 84 - Toko Kecil
85 Bab 85 - Pertemuan Yang Membingungkan
86 Bab 86 - Antara Aku, Jason dan Bara
87 Bab 87 - Hubungan Itu Merenggang
88 Bab 88 - Jason, Membabi Buta!
89 Bab 89 - Berakhirnya Hubungan Itu
90 Bab 90 - Password nya, Jason Tampan!
91 Bab 91 - Semuanya Milik Jason
92 Bab 92 - Latte Dingin dan Gosip Hangat
93 Bab 93 - Bara dan Gadis Carousel
94 Bab 94 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Pertama)
95 Bab 95 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Kedua)
96 Bab 96 - Kembali Ke Masa Sekarang
97 Bab 97 - Suasana Canggung
98 Bab 98 - Sandiwara
99 Bab 99 - Merah Merona
100 Bab 100 - Kehangatan Toko Baru
101 Bab 101 - Zean Dan Pastry
102 Bab 102 - Perasaan Yang Kuat
103 Bab 103 - Gadis Kecil Itu Menghilang
104 Bab 104 - Kakak Baru
105 Bab 105 - Kehangatan dan Air Mata
106 Bab 106 - Naluri Seorang Ibu
107 Bab 107 - Aku Hanya Akan Menikah Dengannya
108 Bab 108 - Pertemuan yang Membingungkan
109 Bab 109 - Kelakuan Aneh Mereka
110 Bab 110 - Kebingungan
111 Bab 111 - Kegilaan Mereka
112 Bab 112 - Linangan Air Mata
113 Bab 113 - Semuanya Terungkap
114 Bab 114 - Aurora, Wanita Bara?
115 Bab 115 - Semua Pesan Anna
116 Bab 116 - Kebahagiaan dan Masa Muda yang Hilang
117 Bab 117 - Pekerjaan Di Masa Depan
118 Bab 118 - Aurora, Batalnya Pertunangan?
119 Bab 119 - Aurora Kembali
120 Bab 120 - Anna dan Aurora
121 Bab 121 - Roti Bakar Buk Tina
122 Bab 122 - Air Mata dan Tawa
123 Bab 123 - Konflik Cinta
124 Bab 124 - Ucapan Mengejutkan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 - Pertunangan Antara Aku dan Dia
2
Bab 2 - Aku Luluanna Marley
3
Bab 3 - Perasaan Menyenangkan
4
Bab 4 - Pertemuan Kedua (Bagian Pertama)
5
Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)
6
Bab 6 - Amarah
7
Bab 7 - Ungkapan Perasaan (Bagian Pertama)
8
Bab 8 - Ungkapan Perasaan (Bagian Kedua)
9
Bab 9 - Tragedi
10
Bab 10 - Selebrasi Setelah Ujian
11
Bab 11 - Sorakan Kemenangan
12
Bab 12 - Ingatan Masa Lalu
13
Bab 13 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Pertama)
14
Bab 14 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Kedua)
15
Bab 15 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Ketiga)
16
Bab 16 - Gadis Kecil Bermata Bulat
17
Bab 17 - Camp Ground
18
Bab 18 - Telaga Misteri
19
Bab 19 - Jeritan Malam
20
Bab 20 - Kembali Pulang
21
Bab 21 - Letty, Perempuan berambut pendek
22
Bab 22 - Menuju Lembaran Baru
23
Bab 23 - Tumbuhnya Perasaan Itu?
24
Bab 24 - Kami Semakin Dekat
25
Bab 25 - Tawa dan Permainan (Bagian Pertama)
26
Bab 26 - Tawa Dan Permainan (Bagian Kedua)
27
Bab 27 - Impian dan Masa Depan
28
Bab 28 - Nostalgia di Taman Sekolah
29
Bab 29 - Pagi Mingguku Yang Sibuk
30
Bab 30 - Perasaan Benci Itu Semakin Besar
31
Bab 31 - Pertengkaran Hebat
32
Bab 32 - Tak Terduga! Dia Datang
33
Bab 33 - Genggaman Tangan? Untuk Pertama Kalinya!
34
Bab 34 - Drama Dan Memori Nyata
35
Bab 35 - Kesepian Yang Menyakitkan
36
Bab 36 - Pelukan Ternyaman
37
Bab 37 - Kegelisahan Bara!
38
Bab 38 - Selangkah Menuju Masa Depan
39
Bab 39 - Keajaiban
40
Bab 40 - Perasaan! Bara mengungkapkannya?
41
Bab 41 - Mata Yang Saling Bertatapan
42
Bab 42 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Pertama)
43
Bab 43 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Kedua)
44
Bab 44 - Perpisahan
45
Bab 45 - Kota Baru
46
Bab 46 - Mereka Semua Membenciku
47
Bab 47 - Bertemu Kembali Dengannya!
48
Bab 48 - Tatapan Orang-Orang! Aku Sudah Gila?
49
Bab 49 - Malam Menegangkan
50
Bab 50 - Teman Baru
51
Bab 51 - First Kiss
52
Bab 52 - Berjalan Di Tengah Kegelapan
53
Bab 53 - Halusinasi
54
Bab 54 - Ujung Jari Yang Saling Bersentuhan
55
Bab 55 - Aku Buta?
56
Bab 56 - Aku Membenci Mereka
57
Bab 57 - Keseharianku Setelah Menjadi Buta
58
Bab 58 - Nyanyian Malam
59
Bab 59 - Kematian
60
Bab 60 - Hampir Bertemu
61
Bab 61 - Saling tarik Menarik Rambut
62
Bab 62 - Pantai
63
Bab 63 - Siapa Yang Salah?
64
Bab 64- Keputusan Yang Mengejutkan
65
Bab 65 - Batalnya Pertunangan Dan Merima Tawaran Lainnya
66
Bab 66 - Kehidupan Baru
67
Bab 67 - Aku Tak Butuh Siapa Pun!
68
Bab 68 - Club Malam
69
Bab 69 - Apa Kabar Anna?
70
Bab 70 - Hadiah Dari Bara (Bagian Pertama).
71
Bab 71 - Hadiah Dari Bara (Bagian Kedua)
72
Bab 72 - Penuh Dengan Air Mata
73
Bab 73 - Sesuatu Terjadi Pada Bara?
74
Bab 74 - Kembali Pulang
75
Bab 75 - Sandaran Tak terduga
76
Bab 76 - Tidur Bersama
77
Bab 77 - Pemakaman Seseorang
78
Bab 78 - Operasi Darurat
79
Bab 79 - Semuanya Dalam Ke Panikan
80
Bab 80 - Kencan Pertama Kia
81
Bab 81 - Kia dan Anak Anjing
82
Bab 82 - Sikap Aneh Jason
83
Bab 83 - Peresmian Panti Asuhan
84
Bab 84 - Toko Kecil
85
Bab 85 - Pertemuan Yang Membingungkan
86
Bab 86 - Antara Aku, Jason dan Bara
87
Bab 87 - Hubungan Itu Merenggang
88
Bab 88 - Jason, Membabi Buta!
89
Bab 89 - Berakhirnya Hubungan Itu
90
Bab 90 - Password nya, Jason Tampan!
91
Bab 91 - Semuanya Milik Jason
92
Bab 92 - Latte Dingin dan Gosip Hangat
93
Bab 93 - Bara dan Gadis Carousel
94
Bab 94 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Pertama)
95
Bab 95 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Kedua)
96
Bab 96 - Kembali Ke Masa Sekarang
97
Bab 97 - Suasana Canggung
98
Bab 98 - Sandiwara
99
Bab 99 - Merah Merona
100
Bab 100 - Kehangatan Toko Baru
101
Bab 101 - Zean Dan Pastry
102
Bab 102 - Perasaan Yang Kuat
103
Bab 103 - Gadis Kecil Itu Menghilang
104
Bab 104 - Kakak Baru
105
Bab 105 - Kehangatan dan Air Mata
106
Bab 106 - Naluri Seorang Ibu
107
Bab 107 - Aku Hanya Akan Menikah Dengannya
108
Bab 108 - Pertemuan yang Membingungkan
109
Bab 109 - Kelakuan Aneh Mereka
110
Bab 110 - Kebingungan
111
Bab 111 - Kegilaan Mereka
112
Bab 112 - Linangan Air Mata
113
Bab 113 - Semuanya Terungkap
114
Bab 114 - Aurora, Wanita Bara?
115
Bab 115 - Semua Pesan Anna
116
Bab 116 - Kebahagiaan dan Masa Muda yang Hilang
117
Bab 117 - Pekerjaan Di Masa Depan
118
Bab 118 - Aurora, Batalnya Pertunangan?
119
Bab 119 - Aurora Kembali
120
Bab 120 - Anna dan Aurora
121
Bab 121 - Roti Bakar Buk Tina
122
Bab 122 - Air Mata dan Tawa
123
Bab 123 - Konflik Cinta
124
Bab 124 - Ucapan Mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!