Bab 3 - Perasaan Menyenangkan

Pukul 23.15 wib.

"Hari ini berjalan cukup lama, semua badan ku berasa sakit. lain waktu aku tidak mau lagi menukar ship dihari minggu" ketus aku

Selama perjalanan pulang aku memukul-mukul bahu ku untuk menghilangkan sedikit lelah.

Sesampainya di depan kosan, aku mendengar suara langkahan kaki dari gudang kosan. Aku berpikir untuk melihat dan mendekatinya.

Tak... tak... tak....

krietttt.....

Bugggkk..

Aaaaa...

Suara teriakan dua orang yang cukup nyaring telah membangunkan Pak Koko,

"Lulu kenapa kamu muncul tanpa suara?" Ibu Tina mengusap dada nya sembari istigfar.

"Maaf bu, aku kira maling. suaranya keras banget. ibu lagi ngapain?" Aku juga merasa sedikit kaget karna mendengar suara teriakan ibu Tina.

Pak Koko penghuni kamar kosan nomor 2 berlari keluar dari kamarnya.

"KENAPA? Ada apa?" Tanya Pak Koko dengan nafas yang terengah-engah

Raut wajah pak Koko terlihat panik,

"(Aku tertawa) Gak ada apa-apa kok pak, cuma salah paham doang. Aku kirain ada maling ternyata bu Tina" jawab ku

Mendengar jawabanku membuat raut muka pak Koko semakin berkerut.

"Apa yang kalian berdua lakukan di jam yang hampir tengah malam ini? (dengan nada suara semakin tinggi) bikin mimpi saya terputus saja, padahal tadi saya... (Aku dan Bu Tina memperhatikan muka pak Koko sangat dekat)"

"Apa? Padahal tadi saya APAAA? jangan membuat orang penasaran. lanjutkan..." Tegas bu Tina

"Apanya yang mau dilanjutin" teriak pak Koko yang mukanya mulai memerah

Aku tertawa, tertawa sangat keras karna melihat tingkah pak Koko yang merasa malu di depan Bu Tina.

Aku tertawa cukup lama hingga mengeluarkan air mata.

"Lulu? kamu kenapa?" bu Tina mendekatiku sambil mengelus punggungku.

Aku terdiam, mengusap air mata kemudian tertawa lagi.

Pak Koko berjalan mendekatiku,

"Lulu kamu jarang sekali tertawa. jika hal seperti ini bisa membuat kamu tertawa sekeras ini, bapak akan memperlihatkan raut muka seperti ini setiap harinya" sembari menunjukan raut muka dengan bibir manyun kedepan

Bu Tina spontan memukul pak Koko.

"Itu jelek sekali" tutur bu Tina sembari tertawa memukul pak Koko

Aku yang mulai terdiam kembali tertawa mendengar tawa buk Tina dan pak Koko.

Hari yang aku lalui hari ini tidak terlalu buruk dari kemarin.

Karna kejadian malam ini, membuatku tertawa cukup keras.

Aku merasa bahagia...

*******

Senin, 9 Juni 2016

"Mengheningkan cipta dimulai" ujar pembina upacara

Upacara bendera dilakukan setiap hari seninnya. kali ini kelas kami menjadi pelaksana upacara bendera.

Pelaksana upacara bendera untuk terakhir kalinya. Karena dua minggu lagi akan dilaksanakannya ujian kenaikan kelas.

Tahun depan kami sudah duduk dikelas tiga, dan untuk siswa-siswi kelas tiga sudah tidak diperbolehkan untuk menjadi pelaksana upacara bendera.

Tapi aku tidak ikut berpastisipasi kali ini.

Selama upacara bendera berjalan, mataku terasa berat dan mengantuk.

Dua sampai tiga kali aku hampir terjatuh karena rasa kantuk yang tidak tertahan ini.

Akhirnya upacara selesai.

Semua siswa dan siswi kembali ke kelas masing-masing.

Seperti biasa pelajaran hari senin cukup menguras otak. Jam pertama Fisika, Jam kedua Matematika, Jam ketiga Biologi dan Jam terakhir Matematika Peminatan.

Jam telah menunjukkan pukul 14.10 wib.

Pelajaran hari ini telah berakhir.

"Untuk metode pelajaran kita selanjutnya, saya harap ada dari salah satu siswa yang memberikan contoh lebih mudah lagi. Agar teman-teman yang lain bisa dengan mudah mengerti dan memahaminya. Ketua kelas, beri salam" Ujar Pak Tono

"Berdiri, Hormat" Perintah Bara

BARA AGARA adalah ketua kelas XI IPA 2. Bara sudah menjabat dari kelas X. Karena selama menjabat menjadi ketua kelas Bara selalu melakukan yang terbaik. Jadi setiap perubahan struktur kelas, kami tidak pernah mengubah posisi ketua kelas.

"Bara tugas kelompok untuk rabu ini gimana?" tanya Tamya

"Aku udah bagi kelompok sesuai dengan kemampuan teman-teman. jadi aku rasa kelompok ini cukup adil" tegas Bara

Bara berjalan kedepan meja guru, menyuruh kami untuk tidak pulang terlebih dahulu.

"Saya minta perhatian teman-teman sebentar. Saya ingin menyampaikan untuk kelompok Praktek Kimia Rabu ini. saya sudah membaginya secara adil. Untuk lebih jelasnya teman-teman bisa lihat digrup wa kelas. Saya sudah mengirimkannya. Jadi, tugas selanjutnya silahkan berdiskusi dengan teman kelompok masing-masing. Terima kasih atas perhatiannya" ucap Bara

Bara kembali ke kursinya, dan memanggil teman satu kelompoknya.

Aku berjalan menuju arah Bara, Tamya yang melihat ku dari depan meja guru. Raut mukanya terlihat cukup kesal.

Sebenarnya, Kelompok yang ditetapkan oleh Bara selalu berubah setiap minggunya. Jadi semua teman-teman bisa saling berinteraksi dengan baik. Tujuan utama Bara untuk pembagian kelompok adalah agar semua siswa-siswi saling mengenal satu sama lain.

Kali ini aku satu kelompok dengan Bara.

Aku tidak terlalu mengenalnya, karena aku tidak punya cukup waktu untuk mengobrol bersama teman-teman diluar jam sekolah.

Aku selalu bertemu dengan Bara, Setiap adanya olimpiade antar sekolah. Aku dan Bara selalu terpilih dihari tes yang sama.

TAMYA PUTRI adalah bendahara kelas IPA 2. Tamya terlihat cuek tetapi hatinya baik. Hanya saja dia tidak suka dengan orang yang mengambil posisinya. Tamya sudah meyukai Bara dari SMP. Mereka berdua berasal dari alumni SMP yang sama.

Aku sudah terbiasa ditatap sinis oleh Tamya. Karena, perasaan cemburu yang dirasakan Tamya.

Tetapi, aku tidak memiliki perasaan apapun kepada Bara. Aku rasa Bara juga tidak memiliki perasaan apapun kepadaku.

"Lulu (aku menatap Bara) gimana kalau materi yang kita ambil tentang reaksi ini?" Tanya Bara

Aku menganggukkan kepala, kemudian menatap Bintang dan Nano.

"Kenapa Lu? Kenapa natap gua?" Tanya Nano sembari mengedipkan mata

"Bukan (aku mengalihkan perhatianku) pendapat kalian gimana?" Tanya aku

"Kami berdua nurut aja sama padaku raja dan ratu (Bintang dan Nano tertawa cukup keras)" tutur Bintang

Muka Bara merasa kesal melihat tingkah temannya. Bintang dan Nano kemudian diam.

"Kita ambil ini aja. Nanti malam kamu ada waktu lu? biar bisa dikerjakan lebih cepat" tanya Bara

"Kalian kirimin aja materi yang harus aku cari...."

Perkataanku di potong oleh Bara

"Lebih baik lagi kalau kita diskusi bersama" Bara mengambil pensil Nano

"Benar lu, kamu punya waktu jam berapa? biar kita jemput" Tanya Nano

"Malam ini aku gak bisa (Bara, Bintang dan Nano menatapku seakan raut muka mereka bertanya) aku udah ada janji sama teman aku. Gimana kalau besok malam?" Tanya aku

Mereka terdiam mendengar perkataanku. Nano berdiri membawa kursi dan duduk disamping Bara. Nano terlihat membisikkan sesuatu ke pada Bara.

"Oke untuk hari ini, kita kumpulkan dulu saja materi yang dibutuhkan. Jadi besok malam tinggal kita satuin aja" jelas Bara

Bara menandai materi yang harus dikumpulkan. Bara menandainya dengan stabilo dan memberikan selembar kertas kepada masing-masing kami.

"Kalau gitu, udah boleh pulang?" tanya aku

"udah Lu, udah boleh. Mau sekalian kita antar pulang? kebetulan hari ini Bintang bawa mobil (meletakkan tangannya diatas kepala Bintang)" Ajak Nano

Aku menolak ajakan Nano sembari tersenyuman, mengambil tas kemudian. berlari pulang.

Aku tidak cukup dekat dengan mereka jadi rasanya akan aneh jika pulang bersama. Lagi pula aku sudah terbiasa berlari saat pergi dan pulang sekolah.

"Kali ini aku tidak boleh telat, Mimi bisa marah besar" Dengan nafas terengah aku berlari pulang ke kosan.

...****************...

Episodes
1 Bab 1 - Pertunangan Antara Aku dan Dia
2 Bab 2 - Aku Luluanna Marley
3 Bab 3 - Perasaan Menyenangkan
4 Bab 4 - Pertemuan Kedua (Bagian Pertama)
5 Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)
6 Bab 6 - Amarah
7 Bab 7 - Ungkapan Perasaan (Bagian Pertama)
8 Bab 8 - Ungkapan Perasaan (Bagian Kedua)
9 Bab 9 - Tragedi
10 Bab 10 - Selebrasi Setelah Ujian
11 Bab 11 - Sorakan Kemenangan
12 Bab 12 - Ingatan Masa Lalu
13 Bab 13 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Pertama)
14 Bab 14 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Kedua)
15 Bab 15 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Ketiga)
16 Bab 16 - Gadis Kecil Bermata Bulat
17 Bab 17 - Camp Ground
18 Bab 18 - Telaga Misteri
19 Bab 19 - Jeritan Malam
20 Bab 20 - Kembali Pulang
21 Bab 21 - Letty, Perempuan berambut pendek
22 Bab 22 - Menuju Lembaran Baru
23 Bab 23 - Tumbuhnya Perasaan Itu?
24 Bab 24 - Kami Semakin Dekat
25 Bab 25 - Tawa dan Permainan (Bagian Pertama)
26 Bab 26 - Tawa Dan Permainan (Bagian Kedua)
27 Bab 27 - Impian dan Masa Depan
28 Bab 28 - Nostalgia di Taman Sekolah
29 Bab 29 - Pagi Mingguku Yang Sibuk
30 Bab 30 - Perasaan Benci Itu Semakin Besar
31 Bab 31 - Pertengkaran Hebat
32 Bab 32 - Tak Terduga! Dia Datang
33 Bab 33 - Genggaman Tangan? Untuk Pertama Kalinya!
34 Bab 34 - Drama Dan Memori Nyata
35 Bab 35 - Kesepian Yang Menyakitkan
36 Bab 36 - Pelukan Ternyaman
37 Bab 37 - Kegelisahan Bara!
38 Bab 38 - Selangkah Menuju Masa Depan
39 Bab 39 - Keajaiban
40 Bab 40 - Perasaan! Bara mengungkapkannya?
41 Bab 41 - Mata Yang Saling Bertatapan
42 Bab 42 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Pertama)
43 Bab 43 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Kedua)
44 Bab 44 - Perpisahan
45 Bab 45 - Kota Baru
46 Bab 46 - Mereka Semua Membenciku
47 Bab 47 - Bertemu Kembali Dengannya!
48 Bab 48 - Tatapan Orang-Orang! Aku Sudah Gila?
49 Bab 49 - Malam Menegangkan
50 Bab 50 - Teman Baru
51 Bab 51 - First Kiss
52 Bab 52 - Berjalan Di Tengah Kegelapan
53 Bab 53 - Halusinasi
54 Bab 54 - Ujung Jari Yang Saling Bersentuhan
55 Bab 55 - Aku Buta?
56 Bab 56 - Aku Membenci Mereka
57 Bab 57 - Keseharianku Setelah Menjadi Buta
58 Bab 58 - Nyanyian Malam
59 Bab 59 - Kematian
60 Bab 60 - Hampir Bertemu
61 Bab 61 - Saling tarik Menarik Rambut
62 Bab 62 - Pantai
63 Bab 63 - Siapa Yang Salah?
64 Bab 64- Keputusan Yang Mengejutkan
65 Bab 65 - Batalnya Pertunangan Dan Merima Tawaran Lainnya
66 Bab 66 - Kehidupan Baru
67 Bab 67 - Aku Tak Butuh Siapa Pun!
68 Bab 68 - Club Malam
69 Bab 69 - Apa Kabar Anna?
70 Bab 70 - Hadiah Dari Bara (Bagian Pertama).
71 Bab 71 - Hadiah Dari Bara (Bagian Kedua)
72 Bab 72 - Penuh Dengan Air Mata
73 Bab 73 - Sesuatu Terjadi Pada Bara?
74 Bab 74 - Kembali Pulang
75 Bab 75 - Sandaran Tak terduga
76 Bab 76 - Tidur Bersama
77 Bab 77 - Pemakaman Seseorang
78 Bab 78 - Operasi Darurat
79 Bab 79 - Semuanya Dalam Ke Panikan
80 Bab 80 - Kencan Pertama Kia
81 Bab 81 - Kia dan Anak Anjing
82 Bab 82 - Sikap Aneh Jason
83 Bab 83 - Peresmian Panti Asuhan
84 Bab 84 - Toko Kecil
85 Bab 85 - Pertemuan Yang Membingungkan
86 Bab 86 - Antara Aku, Jason dan Bara
87 Bab 87 - Hubungan Itu Merenggang
88 Bab 88 - Jason, Membabi Buta!
89 Bab 89 - Berakhirnya Hubungan Itu
90 Bab 90 - Password nya, Jason Tampan!
91 Bab 91 - Semuanya Milik Jason
92 Bab 92 - Latte Dingin dan Gosip Hangat
93 Bab 93 - Bara dan Gadis Carousel
94 Bab 94 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Pertama)
95 Bab 95 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Kedua)
96 Bab 96 - Kembali Ke Masa Sekarang
97 Bab 97 - Suasana Canggung
98 Bab 98 - Sandiwara
99 Bab 99 - Merah Merona
100 Bab 100 - Kehangatan Toko Baru
101 Bab 101 - Zean Dan Pastry
102 Bab 102 - Perasaan Yang Kuat
103 Bab 103 - Gadis Kecil Itu Menghilang
104 Bab 104 - Kakak Baru
105 Bab 105 - Kehangatan dan Air Mata
106 Bab 106 - Naluri Seorang Ibu
107 Bab 107 - Aku Hanya Akan Menikah Dengannya
108 Bab 108 - Pertemuan yang Membingungkan
109 Bab 109 - Kelakuan Aneh Mereka
110 Bab 110 - Kebingungan
111 Bab 111 - Kegilaan Mereka
112 Bab 112 - Linangan Air Mata
113 Bab 113 - Semuanya Terungkap
114 Bab 114 - Aurora, Wanita Bara?
115 Bab 115 - Semua Pesan Anna
116 Bab 116 - Kebahagiaan dan Masa Muda yang Hilang
117 Bab 117 - Pekerjaan Di Masa Depan
118 Bab 118 - Aurora, Batalnya Pertunangan?
119 Bab 119 - Aurora Kembali
120 Bab 120 - Anna dan Aurora
121 Bab 121 - Roti Bakar Buk Tina
122 Bab 122 - Air Mata dan Tawa
123 Bab 123 - Konflik Cinta
124 Bab 124 - Ucapan Mengejutkan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 - Pertunangan Antara Aku dan Dia
2
Bab 2 - Aku Luluanna Marley
3
Bab 3 - Perasaan Menyenangkan
4
Bab 4 - Pertemuan Kedua (Bagian Pertama)
5
Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)
6
Bab 6 - Amarah
7
Bab 7 - Ungkapan Perasaan (Bagian Pertama)
8
Bab 8 - Ungkapan Perasaan (Bagian Kedua)
9
Bab 9 - Tragedi
10
Bab 10 - Selebrasi Setelah Ujian
11
Bab 11 - Sorakan Kemenangan
12
Bab 12 - Ingatan Masa Lalu
13
Bab 13 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Pertama)
14
Bab 14 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Kedua)
15
Bab 15 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Ketiga)
16
Bab 16 - Gadis Kecil Bermata Bulat
17
Bab 17 - Camp Ground
18
Bab 18 - Telaga Misteri
19
Bab 19 - Jeritan Malam
20
Bab 20 - Kembali Pulang
21
Bab 21 - Letty, Perempuan berambut pendek
22
Bab 22 - Menuju Lembaran Baru
23
Bab 23 - Tumbuhnya Perasaan Itu?
24
Bab 24 - Kami Semakin Dekat
25
Bab 25 - Tawa dan Permainan (Bagian Pertama)
26
Bab 26 - Tawa Dan Permainan (Bagian Kedua)
27
Bab 27 - Impian dan Masa Depan
28
Bab 28 - Nostalgia di Taman Sekolah
29
Bab 29 - Pagi Mingguku Yang Sibuk
30
Bab 30 - Perasaan Benci Itu Semakin Besar
31
Bab 31 - Pertengkaran Hebat
32
Bab 32 - Tak Terduga! Dia Datang
33
Bab 33 - Genggaman Tangan? Untuk Pertama Kalinya!
34
Bab 34 - Drama Dan Memori Nyata
35
Bab 35 - Kesepian Yang Menyakitkan
36
Bab 36 - Pelukan Ternyaman
37
Bab 37 - Kegelisahan Bara!
38
Bab 38 - Selangkah Menuju Masa Depan
39
Bab 39 - Keajaiban
40
Bab 40 - Perasaan! Bara mengungkapkannya?
41
Bab 41 - Mata Yang Saling Bertatapan
42
Bab 42 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Pertama)
43
Bab 43 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Kedua)
44
Bab 44 - Perpisahan
45
Bab 45 - Kota Baru
46
Bab 46 - Mereka Semua Membenciku
47
Bab 47 - Bertemu Kembali Dengannya!
48
Bab 48 - Tatapan Orang-Orang! Aku Sudah Gila?
49
Bab 49 - Malam Menegangkan
50
Bab 50 - Teman Baru
51
Bab 51 - First Kiss
52
Bab 52 - Berjalan Di Tengah Kegelapan
53
Bab 53 - Halusinasi
54
Bab 54 - Ujung Jari Yang Saling Bersentuhan
55
Bab 55 - Aku Buta?
56
Bab 56 - Aku Membenci Mereka
57
Bab 57 - Keseharianku Setelah Menjadi Buta
58
Bab 58 - Nyanyian Malam
59
Bab 59 - Kematian
60
Bab 60 - Hampir Bertemu
61
Bab 61 - Saling tarik Menarik Rambut
62
Bab 62 - Pantai
63
Bab 63 - Siapa Yang Salah?
64
Bab 64- Keputusan Yang Mengejutkan
65
Bab 65 - Batalnya Pertunangan Dan Merima Tawaran Lainnya
66
Bab 66 - Kehidupan Baru
67
Bab 67 - Aku Tak Butuh Siapa Pun!
68
Bab 68 - Club Malam
69
Bab 69 - Apa Kabar Anna?
70
Bab 70 - Hadiah Dari Bara (Bagian Pertama).
71
Bab 71 - Hadiah Dari Bara (Bagian Kedua)
72
Bab 72 - Penuh Dengan Air Mata
73
Bab 73 - Sesuatu Terjadi Pada Bara?
74
Bab 74 - Kembali Pulang
75
Bab 75 - Sandaran Tak terduga
76
Bab 76 - Tidur Bersama
77
Bab 77 - Pemakaman Seseorang
78
Bab 78 - Operasi Darurat
79
Bab 79 - Semuanya Dalam Ke Panikan
80
Bab 80 - Kencan Pertama Kia
81
Bab 81 - Kia dan Anak Anjing
82
Bab 82 - Sikap Aneh Jason
83
Bab 83 - Peresmian Panti Asuhan
84
Bab 84 - Toko Kecil
85
Bab 85 - Pertemuan Yang Membingungkan
86
Bab 86 - Antara Aku, Jason dan Bara
87
Bab 87 - Hubungan Itu Merenggang
88
Bab 88 - Jason, Membabi Buta!
89
Bab 89 - Berakhirnya Hubungan Itu
90
Bab 90 - Password nya, Jason Tampan!
91
Bab 91 - Semuanya Milik Jason
92
Bab 92 - Latte Dingin dan Gosip Hangat
93
Bab 93 - Bara dan Gadis Carousel
94
Bab 94 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Pertama)
95
Bab 95 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Kedua)
96
Bab 96 - Kembali Ke Masa Sekarang
97
Bab 97 - Suasana Canggung
98
Bab 98 - Sandiwara
99
Bab 99 - Merah Merona
100
Bab 100 - Kehangatan Toko Baru
101
Bab 101 - Zean Dan Pastry
102
Bab 102 - Perasaan Yang Kuat
103
Bab 103 - Gadis Kecil Itu Menghilang
104
Bab 104 - Kakak Baru
105
Bab 105 - Kehangatan dan Air Mata
106
Bab 106 - Naluri Seorang Ibu
107
Bab 107 - Aku Hanya Akan Menikah Dengannya
108
Bab 108 - Pertemuan yang Membingungkan
109
Bab 109 - Kelakuan Aneh Mereka
110
Bab 110 - Kebingungan
111
Bab 111 - Kegilaan Mereka
112
Bab 112 - Linangan Air Mata
113
Bab 113 - Semuanya Terungkap
114
Bab 114 - Aurora, Wanita Bara?
115
Bab 115 - Semua Pesan Anna
116
Bab 116 - Kebahagiaan dan Masa Muda yang Hilang
117
Bab 117 - Pekerjaan Di Masa Depan
118
Bab 118 - Aurora, Batalnya Pertunangan?
119
Bab 119 - Aurora Kembali
120
Bab 120 - Anna dan Aurora
121
Bab 121 - Roti Bakar Buk Tina
122
Bab 122 - Air Mata dan Tawa
123
Bab 123 - Konflik Cinta
124
Bab 124 - Ucapan Mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!