Bab 2 - Aku Luluanna Marley

Masa SMP ku telah berakhir. Aku memutuskan untuk melanjutkan SMA dikota yang jauh dari keluarga.

Bersekolah di salah satu sekolah swasta terkenal bukanlah hal yang mudah, aku melakukan berbagai cara untuk bisa terus belajar disini.

Aku belajar dengan sangat giat. untuk mendapatkan berbagai macam beasiswa. Aku tak punya waktu untuk diriku sendiri, waktu untuk bermain ku telah hilang.

Sepulang sekolah aku melakukan kerja part time di Honey market depan gang arah masuk kosan. Setiap malam aku menyempatkan diri untuk duduk sebentar di kafe samping Honey market sembari memesan Latte kesukaanku.

Disaat aku duduk menyendiri, aku merenung. pikiran ku sangat kacau, entah apa yang aku lakukan disini.

Aku menghela nafas sangat dalam, berharap ini semua tak pernah terjadi.

^^^"mengapa begitu sulit? belajar sembari mencari uang..."^^^

Tanpa ku sadari setetes air mata jatuh dan membasahi pipiku. Aku terus mengusapnya, mengusapnya terus-menerus sampai mataku perih dan memerah.

^^^"Kenapa air mata ini tidak bisa ku kendalikan?"^^^

^^^"Mengapa terus mengalir?"^^^

...----------------...

Rabu, 4 Juni 2016

kring.. kring.. kring...

Pukul 06.45 wib,

^^^"Aduhh mengapa alarm ini tidak berbunyi tepat waktu"^^^

Suara grasak grusuk terdengar keras dari dalam kosan. Tak sempat untuk membuat sarapan. Aku berlari keluar memakai sepatu, sambil menggigiti roti tawar.

^^^"Dasar anak itu, sepertinya dia telat bangun lagi" ucap seorang ibu.^^^

Ibu Tina adalah pemilik kosan. Ibu juga berjualan sarapan pagi didepan kos. Ibu Tina sangat baik, selalu meminjami ku uang.

hehehe....

^^^"Kali ini apalagi yang membuat Lulu telat bangun?" Teriak ibu Tina^^^

Aku berlari sangat cepat

^^^"Rasanya napas ku mulai berhenti"^^^

Aku berbicara terengah-engah sambil berlari menuju sekolah.

Letak sekolah yang cukup jauh dari kosan membuat aku berlari setiap pagi.

Namaku LULUANNA MARLEY, biasa dipanggil LULU oleh orang sekitar tapi kakak ku selalu memanggilku ANNA. Semenjak kakak pergi aku sudah tidak pernah lagi mendengar kata ANNA...

Pukul 07:50 wib, kelas XII Ipa 2

Pelajaran pertama telah dimulai. Kali ini aku melewati absen kelas pagi lagi. Aku menggeser pintu belakang kelas dengan hati-hati. Sementara siswa lain sedang memperhatikan Ibu Riana menulis rumus kimia dipapan tulis.

^^^"Kamu telat lagi Lulu?" tanya buk Riana sambil melemparkan spidol^^^

Spidol yang tepat jatuh didepan kakiku, membuat semua siswa melihat kearah ku. Aku menundukkan kepala sembari meminta maaf.

^^^"Sudah kali berapa ini kamu telat dikelas saya?" tanya buk Riana^^^

^^^"Saya minta maaf buk.."^^^

^^^"Alasan apalagi kali ini? kamu telat bangun dikarenakan kerja dimalam hari? atau kamu harus menjaga kantin kosan kamu terlebih dahulu? atau kamu... (menghela napas) setelah selesai kelas kamu ikut saya ke kantor"^^^

muka ibu Riana tampak kesal,

^^^"Baik buk.." ucapku pelan^^^

Kelas pagi ini pun selesai.

Setelah mengemasi buku, aku lansung menuju kantor, mengikuti buk Riana dari belakang.

Mengetuk pintu kantor.

Tok tok tok...

Buk Riana meletakkan bukunya diatas meja.

^^^"Kamu tahu kamu sekolah disini dengan uang dari donatur?" ujar buk Riana^^^

Mendengar buk Riana berkata seperti itu mataku mulai berkaca-kaca.

^^^"Maaf buk, saya berjanji tidak akan melewatkan absen pagi dikelas ibbb..."^^^

^^^"Kenapa? cuma dikelas saya saja? lulu kamu jangan mentang-mentang pintar terus kamu bisa buat seenaknya. saya gak suka itu. kamu dengar?" tutur keras buk Riana^^^

Aku menganggukkan kepala

^^^"Kembali ke kelas kamu, jangan ulangi ini lagi, paham!!!"^^^

Aku berjalan melewati lorong sekolah, menuju kehalaman belakang. Tempat ini jarang dikunjungi siswa lainnya.

Pepohonan padat disertai hembusan angin yang membuat dedaunan berjatuhan. Hal ini membuatku kembali bernostalgia.

^^^"kak aku rindu... (lirih hati kecilku)^^^

...----------------...

Aktivitas itu berasa terulang setiap hari. Tidak ada waktu yang begitu spesial di masa remaja ku. Semuanya sama, tak berwarna.

Dalam waktu senggang, aku mencoba menelpon mama dan papa. Tapi tak pernah diangkat.

Honey Market, pukul 22.45 wib.

^^^"Lulu jangan lupa besok pagi kita tukar ship ya" tutur keras Mimi yang sedang menutup pintu.^^^

^^^"Aku disebelah kakak, tidak perlu berteriak"^^^

^^^"Hehehe, maaf lu. aku terlalu bersemangat untuk besok"^^^

^^^"Apakah kali ini pertemuan antar keluarga? tanya aku^^^

Mimi memberikan kuncinya kepadaku. Senyuman Mimi yang sangat lebar, membuat jantung ku ikut berdebar.

Ikut merasakan kebahagian sesama teman itu sangat menyenangkan.

Mimi adalah teman kerja ku selama 3 bulan, Mimi selalu memperlakukan ku seperti adiknya.

Namanya FLORIDIA MIMI, usia kita berjarak 5 tahun, kini Mimi belajar di Universitas tapi bukan di kota ini. Mimi hanya pulang untuk liburan karena bosan dirumah dia memutuskan untuk kerja part time.

^^^"Bukan lulu, tetapi... (pipi Mimi mulai kemerahan karna malu) dia jarang banget mau berkunjung kesini. Kalau diingat terakhir dia kesini itu 2 tahun yang lalu" senyum Mimi^^^

^^^"Kalau gitu.. aku doakan semoga besok kencannya lancar" Tutur ku^^^

^^^"Makasih sayang"^^^

Mimi mencoba memeluk ku. Tetapi, aku lansung menghidarinya.

^^^"Kamu gak mau dipeluk sama kakak yang imut ini?" kesal Mimi^^^

Aku hanya tersenyum sambil mengerutkan kening.

^^^"Anak ini selalu saja mengeluarkan ekspresi seperti itu. kalau kamu terus cuek begini gimana mau punya pacar?" ketus Mimi^^^

^^^"Aku gak butuh pacar kak, aku bisa hidup bebas sendiri" sembari memasukkan kunci kedalam tas.^^^

Tiba-tiba Mimi mengalihkan pembicaraan, sambil merangkul tanganku.

^^^"oh iya lulu, untuk perayaan gajian kita..... dilakukan besok malam gimana? Sekalian aku juga mau kenalin kamu sama pacar aku"^^^

Mimi tersenyum sambil mengayunkan tangan ku.

^^^"Yahh mau ya" rayu Mimi^^^

^^^"Lagi ngapain? (menyingkirkan tangan Mimi) Jangan pernah lakuin hal seperti itu lagi, kakak tahu aku mulai merinding" gemetar ku^^^

^^^"Kamu pikir aku hantu? udahlah aku anggap kamu setuju"^^^

Mimi pulang mengendarai sepeda motornya.

^^^"Bukanya itu persetujuan satu pihak" ucap keras ku^^^

Selama diperjalanan pulang aku merasa bahagia. Rasanya perasaan ini sudah lama sekali tidak aku rasakan.

...----------------...

Krringgg.... suara lonceng pintu

^^^"Selamat datang, selamat berbelanja di Honey Market"^^^

Pagi ini Honey market kedatangan banyak pelanggan. Aku sibuk sampai jam makan siang dikasir. Dalam waktu senggang aku menata barang-barang yang berantakan.

Minggu pagi selalu banyak pelanggan, kali ini aku gak sempat makan bekal yang disiapin bu Tina. Aku hanya memakan roti yang sudah dijatahi setiap pagi untuk karyawan.

Perumahan Angglora,

Kring... Kirrrr (suara dering handphone Mimi berbunyi)

^^^"Hallo sayang. kamu udah di depan? kamu masuk aja, bentar lagi aku selesai" Senyum Mimi^^^

Mimi mengenakan gaun biru yang dihiasi sedikit mutiara berwarna putih. Mimi keluar dari kamar dan lansung memeluk pacarnya.

Tetapi tidak ada reaksi apapun dari pacar Mimi.

^^^"Kenapa? kenapa kamu cuma diam aja? kamu gak kangen sama aku? kita udah gak ketemu 3 bulan sayang" Mimi melepaskan pelukannya sembari menatap mata Jason.^^^

Jason adalah pacar Mimi, mereka sudah menjalin hubungan lebih kurang 3 tahun lamanya.

^^^"Kamu tetap cantik kok, apakah karna gaun nya?" Jason mengalihkan pandangannya ke gaun yang dikenakan Mimi^^^

Mimi memukul lengan Jason, Jason mengerutkan keningnya sambil mengelus rambut Mimi.

^^^"Kali ini kita mau kemana?" tanya Mimi^^^

^^^"Kamu tentuin tempatnya, kemana aja kamu mau pergi. kita kesana" Jawab Jason^^^

^^^"Kalau gitu ada satu tempat yang bagus"^^^

Jason menganggukkan kepalanya.

Kali ini Kencan Mimi dan Jason berjalan sangat lancar. Tidak seperti 2 tahun yang lalu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Bab 1 - Pertunangan Antara Aku dan Dia
2 Bab 2 - Aku Luluanna Marley
3 Bab 3 - Perasaan Menyenangkan
4 Bab 4 - Pertemuan Kedua (Bagian Pertama)
5 Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)
6 Bab 6 - Amarah
7 Bab 7 - Ungkapan Perasaan (Bagian Pertama)
8 Bab 8 - Ungkapan Perasaan (Bagian Kedua)
9 Bab 9 - Tragedi
10 Bab 10 - Selebrasi Setelah Ujian
11 Bab 11 - Sorakan Kemenangan
12 Bab 12 - Ingatan Masa Lalu
13 Bab 13 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Pertama)
14 Bab 14 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Kedua)
15 Bab 15 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Ketiga)
16 Bab 16 - Gadis Kecil Bermata Bulat
17 Bab 17 - Camp Ground
18 Bab 18 - Telaga Misteri
19 Bab 19 - Jeritan Malam
20 Bab 20 - Kembali Pulang
21 Bab 21 - Letty, Perempuan berambut pendek
22 Bab 22 - Menuju Lembaran Baru
23 Bab 23 - Tumbuhnya Perasaan Itu?
24 Bab 24 - Kami Semakin Dekat
25 Bab 25 - Tawa dan Permainan (Bagian Pertama)
26 Bab 26 - Tawa Dan Permainan (Bagian Kedua)
27 Bab 27 - Impian dan Masa Depan
28 Bab 28 - Nostalgia di Taman Sekolah
29 Bab 29 - Pagi Mingguku Yang Sibuk
30 Bab 30 - Perasaan Benci Itu Semakin Besar
31 Bab 31 - Pertengkaran Hebat
32 Bab 32 - Tak Terduga! Dia Datang
33 Bab 33 - Genggaman Tangan? Untuk Pertama Kalinya!
34 Bab 34 - Drama Dan Memori Nyata
35 Bab 35 - Kesepian Yang Menyakitkan
36 Bab 36 - Pelukan Ternyaman
37 Bab 37 - Kegelisahan Bara!
38 Bab 38 - Selangkah Menuju Masa Depan
39 Bab 39 - Keajaiban
40 Bab 40 - Perasaan! Bara mengungkapkannya?
41 Bab 41 - Mata Yang Saling Bertatapan
42 Bab 42 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Pertama)
43 Bab 43 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Kedua)
44 Bab 44 - Perpisahan
45 Bab 45 - Kota Baru
46 Bab 46 - Mereka Semua Membenciku
47 Bab 47 - Bertemu Kembali Dengannya!
48 Bab 48 - Tatapan Orang-Orang! Aku Sudah Gila?
49 Bab 49 - Malam Menegangkan
50 Bab 50 - Teman Baru
51 Bab 51 - First Kiss
52 Bab 52 - Berjalan Di Tengah Kegelapan
53 Bab 53 - Halusinasi
54 Bab 54 - Ujung Jari Yang Saling Bersentuhan
55 Bab 55 - Aku Buta?
56 Bab 56 - Aku Membenci Mereka
57 Bab 57 - Keseharianku Setelah Menjadi Buta
58 Bab 58 - Nyanyian Malam
59 Bab 59 - Kematian
60 Bab 60 - Hampir Bertemu
61 Bab 61 - Saling tarik Menarik Rambut
62 Bab 62 - Pantai
63 Bab 63 - Siapa Yang Salah?
64 Bab 64- Keputusan Yang Mengejutkan
65 Bab 65 - Batalnya Pertunangan Dan Merima Tawaran Lainnya
66 Bab 66 - Kehidupan Baru
67 Bab 67 - Aku Tak Butuh Siapa Pun!
68 Bab 68 - Club Malam
69 Bab 69 - Apa Kabar Anna?
70 Bab 70 - Hadiah Dari Bara (Bagian Pertama).
71 Bab 71 - Hadiah Dari Bara (Bagian Kedua)
72 Bab 72 - Penuh Dengan Air Mata
73 Bab 73 - Sesuatu Terjadi Pada Bara?
74 Bab 74 - Kembali Pulang
75 Bab 75 - Sandaran Tak terduga
76 Bab 76 - Tidur Bersama
77 Bab 77 - Pemakaman Seseorang
78 Bab 78 - Operasi Darurat
79 Bab 79 - Semuanya Dalam Ke Panikan
80 Bab 80 - Kencan Pertama Kia
81 Bab 81 - Kia dan Anak Anjing
82 Bab 82 - Sikap Aneh Jason
83 Bab 83 - Peresmian Panti Asuhan
84 Bab 84 - Toko Kecil
85 Bab 85 - Pertemuan Yang Membingungkan
86 Bab 86 - Antara Aku, Jason dan Bara
87 Bab 87 - Hubungan Itu Merenggang
88 Bab 88 - Jason, Membabi Buta!
89 Bab 89 - Berakhirnya Hubungan Itu
90 Bab 90 - Password nya, Jason Tampan!
91 Bab 91 - Semuanya Milik Jason
92 Bab 92 - Latte Dingin dan Gosip Hangat
93 Bab 93 - Bara dan Gadis Carousel
94 Bab 94 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Pertama)
95 Bab 95 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Kedua)
96 Bab 96 - Kembali Ke Masa Sekarang
97 Bab 97 - Suasana Canggung
98 Bab 98 - Sandiwara
99 Bab 99 - Merah Merona
100 Bab 100 - Kehangatan Toko Baru
101 Bab 101 - Zean Dan Pastry
102 Bab 102 - Perasaan Yang Kuat
103 Bab 103 - Gadis Kecil Itu Menghilang
104 Bab 104 - Kakak Baru
105 Bab 105 - Kehangatan dan Air Mata
106 Bab 106 - Naluri Seorang Ibu
107 Bab 107 - Aku Hanya Akan Menikah Dengannya
108 Bab 108 - Pertemuan yang Membingungkan
109 Bab 109 - Kelakuan Aneh Mereka
110 Bab 110 - Kebingungan
111 Bab 111 - Kegilaan Mereka
112 Bab 112 - Linangan Air Mata
113 Bab 113 - Semuanya Terungkap
114 Bab 114 - Aurora, Wanita Bara?
115 Bab 115 - Semua Pesan Anna
116 Bab 116 - Kebahagiaan dan Masa Muda yang Hilang
117 Bab 117 - Pekerjaan Di Masa Depan
118 Bab 118 - Aurora, Batalnya Pertunangan?
119 Bab 119 - Aurora Kembali
120 Bab 120 - Anna dan Aurora
121 Bab 121 - Roti Bakar Buk Tina
122 Bab 122 - Air Mata dan Tawa
123 Bab 123 - Konflik Cinta
124 Bab 124 - Ucapan Mengejutkan
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 - Pertunangan Antara Aku dan Dia
2
Bab 2 - Aku Luluanna Marley
3
Bab 3 - Perasaan Menyenangkan
4
Bab 4 - Pertemuan Kedua (Bagian Pertama)
5
Bab 5 - Pertemuan Kedua (Bagian Kedua)
6
Bab 6 - Amarah
7
Bab 7 - Ungkapan Perasaan (Bagian Pertama)
8
Bab 8 - Ungkapan Perasaan (Bagian Kedua)
9
Bab 9 - Tragedi
10
Bab 10 - Selebrasi Setelah Ujian
11
Bab 11 - Sorakan Kemenangan
12
Bab 12 - Ingatan Masa Lalu
13
Bab 13 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Pertama)
14
Bab 14 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Kedua)
15
Bab 15 - Tolong! Hentikan Waktu (Bagian Ketiga)
16
Bab 16 - Gadis Kecil Bermata Bulat
17
Bab 17 - Camp Ground
18
Bab 18 - Telaga Misteri
19
Bab 19 - Jeritan Malam
20
Bab 20 - Kembali Pulang
21
Bab 21 - Letty, Perempuan berambut pendek
22
Bab 22 - Menuju Lembaran Baru
23
Bab 23 - Tumbuhnya Perasaan Itu?
24
Bab 24 - Kami Semakin Dekat
25
Bab 25 - Tawa dan Permainan (Bagian Pertama)
26
Bab 26 - Tawa Dan Permainan (Bagian Kedua)
27
Bab 27 - Impian dan Masa Depan
28
Bab 28 - Nostalgia di Taman Sekolah
29
Bab 29 - Pagi Mingguku Yang Sibuk
30
Bab 30 - Perasaan Benci Itu Semakin Besar
31
Bab 31 - Pertengkaran Hebat
32
Bab 32 - Tak Terduga! Dia Datang
33
Bab 33 - Genggaman Tangan? Untuk Pertama Kalinya!
34
Bab 34 - Drama Dan Memori Nyata
35
Bab 35 - Kesepian Yang Menyakitkan
36
Bab 36 - Pelukan Ternyaman
37
Bab 37 - Kegelisahan Bara!
38
Bab 38 - Selangkah Menuju Masa Depan
39
Bab 39 - Keajaiban
40
Bab 40 - Perasaan! Bara mengungkapkannya?
41
Bab 41 - Mata Yang Saling Bertatapan
42
Bab 42 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Pertama)
43
Bab 43 - Berakhirnya Putih Abu-Abu (Bagian Kedua)
44
Bab 44 - Perpisahan
45
Bab 45 - Kota Baru
46
Bab 46 - Mereka Semua Membenciku
47
Bab 47 - Bertemu Kembali Dengannya!
48
Bab 48 - Tatapan Orang-Orang! Aku Sudah Gila?
49
Bab 49 - Malam Menegangkan
50
Bab 50 - Teman Baru
51
Bab 51 - First Kiss
52
Bab 52 - Berjalan Di Tengah Kegelapan
53
Bab 53 - Halusinasi
54
Bab 54 - Ujung Jari Yang Saling Bersentuhan
55
Bab 55 - Aku Buta?
56
Bab 56 - Aku Membenci Mereka
57
Bab 57 - Keseharianku Setelah Menjadi Buta
58
Bab 58 - Nyanyian Malam
59
Bab 59 - Kematian
60
Bab 60 - Hampir Bertemu
61
Bab 61 - Saling tarik Menarik Rambut
62
Bab 62 - Pantai
63
Bab 63 - Siapa Yang Salah?
64
Bab 64- Keputusan Yang Mengejutkan
65
Bab 65 - Batalnya Pertunangan Dan Merima Tawaran Lainnya
66
Bab 66 - Kehidupan Baru
67
Bab 67 - Aku Tak Butuh Siapa Pun!
68
Bab 68 - Club Malam
69
Bab 69 - Apa Kabar Anna?
70
Bab 70 - Hadiah Dari Bara (Bagian Pertama).
71
Bab 71 - Hadiah Dari Bara (Bagian Kedua)
72
Bab 72 - Penuh Dengan Air Mata
73
Bab 73 - Sesuatu Terjadi Pada Bara?
74
Bab 74 - Kembali Pulang
75
Bab 75 - Sandaran Tak terduga
76
Bab 76 - Tidur Bersama
77
Bab 77 - Pemakaman Seseorang
78
Bab 78 - Operasi Darurat
79
Bab 79 - Semuanya Dalam Ke Panikan
80
Bab 80 - Kencan Pertama Kia
81
Bab 81 - Kia dan Anak Anjing
82
Bab 82 - Sikap Aneh Jason
83
Bab 83 - Peresmian Panti Asuhan
84
Bab 84 - Toko Kecil
85
Bab 85 - Pertemuan Yang Membingungkan
86
Bab 86 - Antara Aku, Jason dan Bara
87
Bab 87 - Hubungan Itu Merenggang
88
Bab 88 - Jason, Membabi Buta!
89
Bab 89 - Berakhirnya Hubungan Itu
90
Bab 90 - Password nya, Jason Tampan!
91
Bab 91 - Semuanya Milik Jason
92
Bab 92 - Latte Dingin dan Gosip Hangat
93
Bab 93 - Bara dan Gadis Carousel
94
Bab 94 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Pertama)
95
Bab 95 - Kembali Ke Tahun Itu (Bagian Kedua)
96
Bab 96 - Kembali Ke Masa Sekarang
97
Bab 97 - Suasana Canggung
98
Bab 98 - Sandiwara
99
Bab 99 - Merah Merona
100
Bab 100 - Kehangatan Toko Baru
101
Bab 101 - Zean Dan Pastry
102
Bab 102 - Perasaan Yang Kuat
103
Bab 103 - Gadis Kecil Itu Menghilang
104
Bab 104 - Kakak Baru
105
Bab 105 - Kehangatan dan Air Mata
106
Bab 106 - Naluri Seorang Ibu
107
Bab 107 - Aku Hanya Akan Menikah Dengannya
108
Bab 108 - Pertemuan yang Membingungkan
109
Bab 109 - Kelakuan Aneh Mereka
110
Bab 110 - Kebingungan
111
Bab 111 - Kegilaan Mereka
112
Bab 112 - Linangan Air Mata
113
Bab 113 - Semuanya Terungkap
114
Bab 114 - Aurora, Wanita Bara?
115
Bab 115 - Semua Pesan Anna
116
Bab 116 - Kebahagiaan dan Masa Muda yang Hilang
117
Bab 117 - Pekerjaan Di Masa Depan
118
Bab 118 - Aurora, Batalnya Pertunangan?
119
Bab 119 - Aurora Kembali
120
Bab 120 - Anna dan Aurora
121
Bab 121 - Roti Bakar Buk Tina
122
Bab 122 - Air Mata dan Tawa
123
Bab 123 - Konflik Cinta
124
Bab 124 - Ucapan Mengejutkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!