Tidur Meghan terganggu saat wajahnya merasakan sengatan hangat. Kedua matanya perlahan terbuka meskipun jiwanya belum sepenuhnya kembali. Dia dengan santainya mengeratkan pelukannya pada sesuatu yang keras. Tiba-tiba dia terdiam saat sadar kepalanya bersandar di sebuah tempat yang keras tapi lembut diwaktu bersamaan. Tangannya mencoba meraba benda itu secara perlahan. Dia masih mencerna benda apa yang sedang dirinya tiduri.
“Anda sangat tidak sopan nona cab*l.” sebuah suara yang membuat mata wanita itu langsung mengarah sumbernya. Kedua matanya melebar saat melihat sosok pria yang sedang dirinya jadikan bantal sekaligus guling. Tanpa waktu lama tubuh Meghan langsung menjauh. Tidak lupa, dia tarik selimut untuk menutupi badan bagian atasnnya.
“Hey, kamu menatapku seperti itu? Aku yang menjadi korban pelecehanmu bukan kamu. Nona C…..” perkataan pria itu berhenti saat sebuah bantal mendarat di wajahnya. Dia tidak bisa menahan kekesalan dengan wanita yang pertama kali dirinya di temuinya. Kalau bukan karena hutang budi pada wanita itu. Tentu saja dia tidak akan membiarkan wanita itu tidur di kamarnya. Dia masih ingat kejadi tadi malam yang membuatnya berakhir menjadi bantal dan guling wanita itu.
“Kamu gila…”
“Hey kenapa kamu selalu memanggilku gila. Kamu wanita gila yang bukannya berterima kasih karena sudah membawamu. Bahkan kamu tidak meminta maaf setelah dengan santainya menyentuh tu….” Untuk kedua kalinya pria itu mendapat serangan bantal dari wanita yang menatap tajamnya saat ini.
“HEY.” Teriak pria itu yang malah dibalas tatapan tajam oleh wanita itu. Pria itu membuang nafas kasar sambil mengacak-ngacak rambutnya. Dia bisa gila kalau terus berhubungan dengan wanita di hadapannya.
“Kenapa kamu menculikku?” tanya Meghan pada pria di depanya. Sontak saja pertanyaanya berhasil membuat kedua mata pria itu melebar. “apa kamu bilang? Menculikmu? Aku sudah bilang…”
“aku tidak peduli kamu sudah melecehkanku.”
“aku bahkan tidak sudi menyentuh badan kurusmu itu.”
“Kamu buta ya tuan gila.” Ucap Meghan yang tidak habis pikir dengan perkataan pria itu. Dia masih sempat menghina fisiknya. Apa dia tidak sadar fisiknya sangat sempurna. Meskipun terlihat kurus tapi di beberapa bagian tubuhnya terlihat berisi. Bahkan banyak pria yang mengantri menjadi kekasihnya setelah dirinya pindah ke kota ini. Sayangnya Meghan belum tertarik.
Sekarang dirinya malah satu kamar dengan pria asing yang sialnya sangat tampan. Kenapa penculiknya sangat tampan membuatnya tersipu malu sendiri. Apalagi pria itu masih menggunakan kemeja putih dengan beberapa kancing atasnya terbuka. Sungguh pemanandangan yang menggunggah selera. Bagaimanapun Meghan adalah wanita dewasa. Dia juga suka menikmati wajah tampan seperti pria di depannya.
“Berhenti menatap lapar padaku.” Protes pria yang sudah berdiri dari posisi duduknya. Dia tidak punya banyak waktu beradu mulut dengan wanita gila di depannya ini. Kalau buka karena rasa terimakasih karena pertolongan wanita itu. Dia pasti sudah membiarkan wanita itu pingsan di tengah jalan.
Kalau dipikir-pikir ini kali pertama dirinya peduli dengan wanita lagi sejak kejadian itu. Bahkan dia khawatir saat melihat luka wanita terus mengeluarkan darah. Tapi melihat wanita itu dengan mudah bergerak dengan luka di tubuhnya. Hal itu membuatnya kekhawatiranya menurun.
“Kemana kamu pergi? Jangan tinggalkanku begitu saja. Kamu harus jelaskan kenapa aku ada di sini bersamamu. Kamu tidak melakukan apapun padaku kan?” tanya Meghan yang sekarang berdiri mencoba mengejar pria itu tapi langkahnya terhenti saat tidak sengaja kakinya menginjak selimut. Hampir saja dahinya mencium lantai dingin itu jika tidak ada tangan yang menahan pinggangnya.
“ dasar ceroboh.” Umpat pria itu yang membuat kedua mata mereka saling bertemu. Tapi kejadian tidak terduga saat dengan santainya dahi Meghan menyundul dahi pria di depannya. “hey kamu benar-benar wanita gila. Kenapa menyundul dahiku.” Protes pria itu sedangkan Meghan mencoba mengalihkan wajahnya yang memerah.
‘sial kenapa aku bisa tersipu malu di saat seperti ini. Tapi wajahnya yang harus disalahkan. Kenapa terlalu tampan.’ Ucap Meghan dalam hati.
Tiba-tiba badan Meghan terangkat yang membuat kedua mata wanita itu melebar. Dia langsung mengalungkan leher pria itu karena saking terkejutnya. Tanpa Meghan sadari, pria itu gemas dengan responnya. “ kalau kamu masih belum sehat sebaiknya jangan banyak tingkah dulu. Kamu ingin tahu alasan kamu ada di kamarku bukan?” tanya pria itu yang sekarang menudukkan wajahnya
Kedua wajahnya sangat dekat. Hal itu membuat rona merah muncul di wajah Meghan. Jantungnya berdebar sangat kecang karena tindakan pria di depannya. Sebalnya pria itu terlihat biasa saja. “ sial.” Umpat Meghan pada dirinya.
“Tadi malam kamu demam tinggi karena lukamu banyak mengeluarkan darah dan dengan berani kamu menarik tubuhku menjadi gulingmu.” Ucap pria itu tepat di depan wajah Meghan. Pria itu tidak berhenti menatap wajah cantic di depannya. Rasanya dia pernah bertemu wanita ini sebelumnya. Tapi dia lupa dimana dirinya pernah melihat sosok wanita cantic dengan pipi yang sedikit berisi dan mata bulatnya itu. Rasanya dirinya dibuat gemas dengan wajah kaget wanita itu.
“APA!!!!” teriakan wanita berhasil membuat telinga pria itu sakit. Dia tidak menyangka wanita itu akan berteriak di depannya. “ mana mungkin aku melakukan hal itu.” Protes Meghan yang membuat senyuman tipis muncul di wajah pria itu.
“kalau kamu tidak percaya, aku bisa menunjukkan rekaman kamar ini.” Ucap pria itu sambil berlalu meninggalkan Meghan. Dia masih memiliki kesibukan hari ini. Bahkan untuk pertama kali dirinya melewatkan meetingnya hanya karena kasihan melihat wanita itu terlelap sambil memeluknya. Sungguh hal yang aneh terjadi untuknya.
“wanita yang menarik.” Gumam pria itu sebelum masuk ke dalam kamar mandi. Tawa kecil mengalun saat mendengar gumam dari wanita yang masih duduk di tempat tidurnya. Entah apa yang sedang dibicarakan wanita itu pada dirinya sendiri. Tapi mendengar coletahan wanita itu berhasil membuat paginya indah seketika. Pertama kali dihidupnya berdebat dengan lawan jenis menjadi sangat menyenangkan.
Sedangkan Meghan sedang mengumpati kebiasaan bodohnya yang terbawa hingga kehidupan keduannya. Kebiasaan dirinya demam yang selalu bermanja dan minta dipeluk. Biasanya ibunya akan selalu ada di sisinya saat demam tinggi. Sekarang kebiasaannya itu membawa malapetaka untuk hidupnya.
Meghan mencoba mengintip badannya yang tertutup oleh selimut. Dia berharap pria itu tidak melakukan apapun tubuhnya saat dirinya tidak sadarkan.
“huh, ternyata aku masih memakai bajuku yang semalam. Aku benar-benar malu kalau bertemu pria itu. Aku sudah berpikir buruk tanpa melihat situasi. Sungguh kebiasaan burukku ini harus dibuang. Sekarang bagaimana aku bisa keluar dari rumah ini.”
“aku akan mengantarmu.” Ucap pria yang baru keluar hanya dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Tentu saja hal itu membuat Meghan terkejut bukan main. Apalagi rambutnya masih basah yang menambahkan ketampanan pria itu. Rasanya dia hampir mengeluarkan air dari mulutnya kalau tidak langsung menutup rapat.
“Kamu tidak berteriak?”
“buat apa?” tanya Meghan yang mencoba mengalihkan tatapannya dari pemandangan indah di depannya.
“Biasanya wanita akan berteriak saat melihat pria dalam keadaan seperti ini bukan?” tanya pria itu yang menunggu reaksi dari wanita di depannya.
“hey badanmu sangat tidka menarik, jangan terlalu percaya diri. Jatuh sakit bos.” Ucap Meghan yang masih mengalihkan tatapannya ke pojok kamar. Sebuah senyuman tipis muncul di wajah pria itu.
“benarkah?” tanya pria itu yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapan Meghan.
“hey pakai bajumu.” Teriak Meghan saat dia melihat pria itu di depannya. Bahkan dia langsung menutup badan pria itu dengan selimut.
“tapi kamu bilang tidak tertarik.” Goda pria itu.
“diam, sana ganti baju. Dasar pria gila.” Ucap Meghan yang langsung mendorong tubuh pria itu. Setelah menjauh dari Meghan, suara tawa terdengar dari ruang ganti. “ sialan aku dikerjai.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Hasan
lanjot
2023-08-17
0