Bertemu dengan Gendis

Pagi masih menguarkan rasa dingin hingga menusuk ke tulang, Rahayu berulang kali  merapatkan sweeternya sebelum Rahayu dan Hastanto berpamitan.

Setelah mereka mendapat kesepakatan dengan Gendis pada saat sarapan tadi, akhirnya Hastanto memberi kesempatan pada putrinya untuk bertemu dengan Bram. Hastanto yakin Gendis akan menyetujui pernikahan yang sudah dia rencakan jika putrinya bertemu langsung dengan Bram. 

Bagi Hastanto, wajah tampan dengan sikap yang tenang serta  kharismatik yang terpancar kuat dari sosok Bramasta akan membuat gadis manapun tidak bisa menolak pesona seorang Bramasta Dewangga. 

“Jangan nakal ya, Nduk. Cepat pulang! Sebentar lagi kamu akan menikah dan punya tanggung jawab yang besar. Kamu harus bisa jaga diri.” pesan  Rahayu kemudian memeluk Gendis. Entah kenapa dia merasa berat meninggalkan putrinya.

“Iya, Ma. “ jawab Gendis dengan lirih kemudian melirik papanya yang kini tersenyum lembut ke arahnya.

Mengingat ucapan Om Rendra tadi malam, tentang kemungkinan terpuruk terjadinya serangan struk kedua membuat Gendis benar –benar takut. Dia tidak ingin terjadi hal buruk pada papanya, meskipun dia harus berpura-pura mengikuti rencana papanya hingga kemudian mengakhiri dengan cara yang tenang.

“Papa  dan mama pulang dulu. Cepat pulang! Papa dan Mama menunggu di rumah.” pamit Hastanto sambil mengusap lembut kepala putrinya. Meskipun gadis kesayangannya itu sangat keras kepala tapi Hastanto memang tidak pernah bisa marah pada Gendis. 

Mobil yang dikendarai Hastanto dan Rahayu semakin terlihat menjauh. Gadis yang kini sudah berhenti melambaikan tangan untuk kedua orang tuanya hanya mematung menatap kepergian papa dan mamanya, sementara Rendra dan Halisa memilih untuk masuk ke dalam .

“Semoga Mas Bram sepakat denganku.” gumam Gendis berharap Bram mau menolak rencana pernikahan mereka. Hanya Bramlah, orang yang bisa mengakhiri semua ini dengan tenang tanpa mengoyak emosi papanya.

Jika gadis berwajah cantik dan manis itu harus jujur, sebenarnya Gendis sudah menyukai cowok lain. Dia adalah Abian, kakak kelas Gendis yang meneruskan kuliah di kota ini juga. Sejak berkenalan dengan Abian, Gendis sudah sangat tertarik dengan lelaki berwajah Indo itu. Ah Abian, cowok yang dulu selalu memberikan tumpangan, sudah membuat gadis berambut panjang itu mati-matian menyimpan rasa selama ini.

Bagi Gendis, pantang baginya menyatakan perasaan terlebih dahulu meski sudah jelas cowok itu sangat perhatian padanya. Gendis yang tidak ingin menyerah itu hanya  memilih untuk terus mengejar Abian dengan cara meminta papanya mengizinkan dirinya kuliah di universitas yang sama dengan Abian. 

“Ndis, siang nanti Ambar akan pulang. Kamu bisa minta tolong pada adikmu itu untuk mengantarmu ke tempat Bram.” ujar Tante Halisa menghampiri Gendis yang kini duduk di sofa teras belakang rumah kuno yang kini sudah direnovasi itu. Wanita cantik itu duduk di sebelah Gendis dengan membawa sepiring camilan yang tadi pagi sudah dia siapkan.

“Berarti, Dek Ambar tidak kuliah hari ini, Tan?” tanya Gendis dengan tersenyum manis yang menunjukkan lesung pipitnya.

Meskipun Ambar umurnya satu tahun lebih tua darinya tapi sebagai anak kedua dari omnya Gendis tetap saja dia memanggilnya dengan sebutan ‘Dek’.

Ambar memang kuliah di kotanya sendiri, tapi karena jarak tempuh dan dia aktif ikut dalam kegiatan kemahasiswaan, membuat ambar memilih untuk kos saja.

“ Iya, hari ini Ambar sengaja tidak ikut kuliah dan besok libur. Makanya, ketika Tante kasih tahu kamu datang, dia langsung ingin pulang.” ujar Halisa dengan begitu tenang dan anggun.

“Sebaiknya kamu istirahat saja, Ndis. Nanti, pasti Ambar juga mengajakmu jalan-jalan menikmati suasana di kota ini.” lanjut Halisa. Dia memang meminta Ambar untuk mengajak jalan jalan sepupunya itu di berbagai tempat yang menjadi icon kotanya.

“Baiklah, Tan. Gendis akan istirihat sebentar, biar bisa puas menikmati kota ini.” jawab Gendis dengan beranjak dari duduknya.

Gadis bertubuh mungil itu pun berjalan menuju kamar yang dari semalam dia tempati. Kakinya melangkah diiiringi senyum tipis di wajahnya, dia sudah  membayangkan setelah bertemu dengan Bram dan semua masalahnya selesai, dia bisa menikmati kota ini dengan tenang. Dan berharap juga bisa bertemu dengan Abian. 

  ###

Bram melangkah setengah berlari dengan wajah panik menuju parkiran mobilnya. Lelaki dengan perawakan gagah itu , langsung meninggalkan kelas yang masih berlangsung setelah mendapatkan kabar dari ibunya jika mobil Hastanto mengalami kecelakaan parah. Bagaimanapun juga hubungan keluarga mereka sangat dekat, bahkan saat keluarganya terpuruk hanya Hastantolah yang percaya dan mau membantu keluarganya, hingga dirinya masih bisa untuk melanjutkan sekolah.

Bagi Bram, Hastanto masih tetap sosok yang dia segani dan punya tempat sendiri dalam perjalanan hidupnya. Meskipun, permintaan Hastanto menjodohkan putrinya dengan dirinya sedikit mengusik pribadinya.

Mobil Pajero sport itu melaju dengan kecepatan tinggi membelah keramaian jalan di tengah hari menjelang sore.  Ibunya (Bu Harun)  meminta dirinya untuk langsung saja ke rumah Hastanto. Lelaki yang sudah memikirkan kemungkinan terburuk dari kabar yang telah dia dapat, sudah tidak peduli dengan janji yang sudah diaturnya dengan Gendis sore ini. Setelah kelasnya berakhir, mereka akan bertemu.

Satu setengah jam perjalanan, akhirya Bram mulai mengurangi laju kecepatan mobilnya saat melewati jalan menuju rumah Hastanto. Dari jarak pandang beberapa meter, sudah nampak gerombolan orang dengan pakaian serba hitam keluar dari halaman rumah yang di depannya terdapat bendera putih. 

“Mari silahkan masuk, Bram. Bu Harun sudah ada di dalam bersama Halisa dan Gendis.” Sambut Rendra saat menyambut  kedatangan Bram  di depan pintu.

“Iya, Om. Ibu yang mengabari saya untuk langsung ke sini.” jawab Bram dengan tatapan yang jatuh pada ibunya yang tengah duduk bersama Tante Halisa dan gadis yang hanya menatap kosong ke depan. 

Bram yakin itu pasti yang bernama Gendis. Iya gadis yang seharusnya bertemu dengannya nanti itu terlihat begitu terpukul. Tidak ada tawa cekikikan dan juluran lidah yang memancing emosi sesorang seperti yang pernah dia lihat. Tapi, gadis itu kini terlihat tak berdaya dengan wajah pucat dan mata bengkak. 

Suasana rumah memang terasa tenang bahkan sepi layaknya rumah duka. Semua pelayat sudah pulang dan hanya tinggal satu, dua orang teman dari Hastanto dan Rahayu yang datang. Hanya beberapa tetangga yang masih memilih tinggal untuk membantu menyiapkan acara tahlil nanti malam.

“Dia sudah lebih baik dari pada tadi. Gendis sempat beberapa kali pingsan sebelum papa dan mamanya dimakamkan.” jelas Rendra ketika melihat tatapan Bram yang tak beralih dari Gendis.

“Saya bisa mengerti, Om. “  jawab Bram yang memang tidak banyak bicara. Tapi, dia bisa mengerti perasaan Gendis yang langsung kehilangan dua orang yang sangat berarti sekaligus. 

“Bisakah kamu menginap di sini untuk tiga atau sampai tujuh harinya Mas Tanto dan Mbak Ayu, Bram?” Kalimat  Rendra tidak hanya sebuah pertanyaan tapi juga sebuah permintaan yang membuat Bram tidak bisa menolaknya. Lelaki berahang tegas itu hanya bisa menjawab dengan anggukan. Dia yakin ibunya pun akan memintanya seperti itu.

Sejenak suasana menjadi hening. Kepergiaan Hastanto dan Rahayu menyisakan duka yang dalam untuk orang-orang terdekatnya. Mereka tidak menyangka jika Hastanto dan Rahayu meninggalkan mereka secepat ini. 

“Ndis... Gendis. Bangun , Nduk!” Panggilan nyaring Halisa membuat dua lelaki yang masih duduk di sofa depan itu segera menoleh. Dengan paniknya Rendra dan Bram segera beranjak menghampiri Halisa yang terus saja menepuk pelan pipi gadis yang bersandar lemah di tembok dengan mata terpejam. Gendis kembali pingsan.

“Langsung bawa ke kamar saja!” titah Rendra tak kalah panik saat melihat Bram sudah ada di dekat Gendis dan ibunya dan akan mengangkat tubuh Gendis.

Dengan menggendong Gendis yang terkulai lemah, Bram pun mengikuti Rendra yang sudah membukakan pintu. Sementara itu, Halisa dan Bu Harun pun menyusul diikuti Ambar dan Fitri(sepupu Gendis).

Terpopuler

Comments

Bonot Nort

Bonot Nort

mntap

2024-07-31

1

💦 maknyak thegech 💦✔️

💦 maknyak thegech 💦✔️

salam kenal author

2023-11-26

1

¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀

¢ᖱ'D⃤ ̐🔵⏤͟͟͞R𝔞shqι🐬𝐀⃝🥀

Kasihan Gendhis. Harus kehilangan kedua orangtua nya secara tiba²

2023-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Gendis Kabur
2 Bertemu dengan Gendis
3 Gadis Kesayangan
4 Keputusan
5 Mengingatkan
6 Ikut Suami
7 Sosok Perempuan Lain
8 Perasa
9 Seruni
10 Belajar Masak
11 Ponsel Elite
12 Cuti Karena Lelah
13 Dapat Nafkah
14 Jepit Rambut
15 Pengakuan Salah
16 Om dan Cabe
17 Numpang
18 Masih Sebatas Rahasia
19 Dompet Tertinggal
20 Sedih Yang Tersimpan
21 Terbiasa
22 Bimbang
23 Liburan Gagal
24 Batas Waktu
25 Sebuah Pernikahan
26 Menyimpan Rasa
27 Khilaf
28 Kedatangan Seruni
29 Rasa Bersalah
30 Pagi Yang Ricuh
31 Gendis
32 Terombang Ambing
33 Ulang Tahun Ambar
34 Menginap
35 Perselisihan
36 Hampir Kelepasan
37 Makin Rumit
38 Pertemuan Gendis dan Seruni.
39 Belanja
40 Ambang Batas
41 Perasaan
42 Godaan
43 Keputusan
44 Terlihat Kecewa
45 Pusing
46 Sekali Saja
47 Gudeg, Semakin sering dipanasin semakin enak
48 Kesal
49 Seruni Kecewa
50 Tugas Menyebalkan
51 Lapis Legit VS Red Velved
52 Bukan Pilihan
53 Hadiah Pemilik Rumah Baru.
54 Kekhawatiran Bram
55 Pertama
56 Password
57 Ketagihan
58 Takdir Dan Cinta
59 Belajar Private
60 Gendis dan Ambar
61 Percaya Diri
62 Ujian
63 Motor Baru
64 Belut
65 Masa Depan
66 Terlambat
67 Drama Pagi
68 Ingin mengikat Gendis
69 Sakit Perut
70 Pertengkaran
71 Kedatangan Bocil
72 Tentang Rasa
73 Ibu Sakit
74 Minta Jatah
75 Ulang Tahun
76 Perlu Keyakinan
77 Kecelakaan
78 Undangan Ambar
79 Curiga
80 Gulaku
81 Oleh-oleh
82 Kue Coklat
83 Kepergok
84 Foto
85 Pulang
86 Mencari Gendis
87 Bertahan Hidup
88 Cerita Masa Lalu
89 Ketemu Gendis
90 Sensitif
91 Tersiksa
92 Usaha Bram
93 Berpisah
94 Balik Kanan
95 Menunggu
96 Berharap
97 Rumah Ternyaman
98 Pemikiran Simple Gendis
99 Ngidam
100 Simbol
101 Jalan Keluar
102 Ungkapn Rasa
103 Bertemu Gendis
104 Cinta Diambang Batas
105 Doa Terbaik
106 Sadar
107 Berakhir dengan Cinta
108 Extra Part
109 Tamat
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Gendis Kabur
2
Bertemu dengan Gendis
3
Gadis Kesayangan
4
Keputusan
5
Mengingatkan
6
Ikut Suami
7
Sosok Perempuan Lain
8
Perasa
9
Seruni
10
Belajar Masak
11
Ponsel Elite
12
Cuti Karena Lelah
13
Dapat Nafkah
14
Jepit Rambut
15
Pengakuan Salah
16
Om dan Cabe
17
Numpang
18
Masih Sebatas Rahasia
19
Dompet Tertinggal
20
Sedih Yang Tersimpan
21
Terbiasa
22
Bimbang
23
Liburan Gagal
24
Batas Waktu
25
Sebuah Pernikahan
26
Menyimpan Rasa
27
Khilaf
28
Kedatangan Seruni
29
Rasa Bersalah
30
Pagi Yang Ricuh
31
Gendis
32
Terombang Ambing
33
Ulang Tahun Ambar
34
Menginap
35
Perselisihan
36
Hampir Kelepasan
37
Makin Rumit
38
Pertemuan Gendis dan Seruni.
39
Belanja
40
Ambang Batas
41
Perasaan
42
Godaan
43
Keputusan
44
Terlihat Kecewa
45
Pusing
46
Sekali Saja
47
Gudeg, Semakin sering dipanasin semakin enak
48
Kesal
49
Seruni Kecewa
50
Tugas Menyebalkan
51
Lapis Legit VS Red Velved
52
Bukan Pilihan
53
Hadiah Pemilik Rumah Baru.
54
Kekhawatiran Bram
55
Pertama
56
Password
57
Ketagihan
58
Takdir Dan Cinta
59
Belajar Private
60
Gendis dan Ambar
61
Percaya Diri
62
Ujian
63
Motor Baru
64
Belut
65
Masa Depan
66
Terlambat
67
Drama Pagi
68
Ingin mengikat Gendis
69
Sakit Perut
70
Pertengkaran
71
Kedatangan Bocil
72
Tentang Rasa
73
Ibu Sakit
74
Minta Jatah
75
Ulang Tahun
76
Perlu Keyakinan
77
Kecelakaan
78
Undangan Ambar
79
Curiga
80
Gulaku
81
Oleh-oleh
82
Kue Coklat
83
Kepergok
84
Foto
85
Pulang
86
Mencari Gendis
87
Bertahan Hidup
88
Cerita Masa Lalu
89
Ketemu Gendis
90
Sensitif
91
Tersiksa
92
Usaha Bram
93
Berpisah
94
Balik Kanan
95
Menunggu
96
Berharap
97
Rumah Ternyaman
98
Pemikiran Simple Gendis
99
Ngidam
100
Simbol
101
Jalan Keluar
102
Ungkapn Rasa
103
Bertemu Gendis
104
Cinta Diambang Batas
105
Doa Terbaik
106
Sadar
107
Berakhir dengan Cinta
108
Extra Part
109
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!