Gendis, Cinta Diambang Batas

Gendis, Cinta Diambang Batas

Gendis Kabur

Gendis hanya terdiam dan mengerucutkan bibir mendengarkan ceramah demi ceramah yang dilontarkan oleh ayahnya yaitu Pak Hastanto setelah kabur dari rumah.

Gadis itu sengaja kabur dari rumah hanya ingin mencari dan bicara dengan Bram untuk membatalkan perjodohan mereka. Gendis tidak ingin menikah di usia muda dengan lelaki yang tidak dia cintai.

“Kamu itu membuat cemas Mama, Nak?” ujar Bu Hastanto sambil merangkul dan mengusap lengan  putrinya. Wanita anggun itu memang begitu memanjakan putri tunggalnya.

Alasan pasangan suami istri itu memanjakan Gendis karena kelahiran gadis manis berlesung pipit itu memang sangat ditunggu-tunggu oleh pasangan Hastanto dan Rahayu hingga belasan tahun setelah pernikahan mereka.

Gendis hanya terdiam mendengar suara lembut mamanya. Gadis manja itu memang kabur dari rumah karena Pak Hastanto memaksanya untuk menikah dengan Bramasta. Lelaki yang hanya dijumpainya beberapa kali saat dia masih SMP atau malah SD. 

“Gendis hanya tidak ingin menikah muda,Pa!” ujar Gendis yang pada akhirnya memilih untuk membuka suara. 

“Bayangkan saja, Pa, Mas Bram sekarang pasti sudah tua!”  lanjut Gendis dengan memainkan jari jari tangannya.

“Kalian hanya terpaut sebelas tahun. Lagian Papa sudah sangat mengenal Bram sejak kecil. Dia lelaki yang sangat bertanggung jawab dengan keluarganya.” jawab Pak Hastanto menjelaskan kenapa mempercayakan Bram untuk menjaga Gendis setelah dirinya. Tidak hanya itu saja, cara Bram menghormati ibunya membuat Hastanto yakin jika lelaki pilihannya pasti bisa meratukan putri kesayangannya kelak.

Setelah mengalami struk pertama, Pak Hastanto mulai mencemaskan masa depan putrinya. Meskipun struk yang dialaminya terbilang struk ringan tapi tetap saja beliau mengkhawatirkan  Gendis dan istrinya jika tiba-tiba dirinya menghadap Tuhan terlebih dahulu. 

“Papa, Gendis ingin kuliah. Gendis juga ingin bekerja seperti perempuan-perempun zaman sekarang.” elak Gendis dengan tatapan penuh permohonan. Dia merasa Papanya masih bisa untuk membiayai kuliahnya.

“ Percayalah pada Papa, Bram pasti akan mengizinkamu kuliah setelah kalian menikah. Sebagai seorang dosen, Bram punya pemikiran yang terbuka, Ndis.” jelas Hastanto. Meskipun hanya sesekali bertemu Bram, setelah kepindahan dinasnya dari kota asalnya. Lelaki dengan uban yang hampir rata itu merasa sudah mengenal sosok Bram dengan baik.

Suasana kembali Hening. Bu Hastanto hanya bisa terdiam dengan terus merangkul putrinya. Sementara itu , Rendra dan istrinya juga membisu, memahami situasi antara bapak dan anak itu. Sebagai tempat pelarian Gendis dan sebagai adik dari Hastanto, Rendra mencoba  mengerti keadaan keduanya. 

“ Anggap saja ini permintaan terakhir Papa!” lirih Hastanto membuat semua orang menoleh ke arahnya.  Hastanto memang tidak bisa meninggikan suara di depan putri kesayangannya itu, tapi penekanan dari kalimatnya seolah memaksa Gendis tanpa terkecuali. 

“Mas Tanto, kenapa bicara seperti itu?” sela Rendra merasa aneh dengan kalimat yang dilontarkan masnya itu. 

“ Mas, udah berumur, Ren. Lagi pula kemarin Mas juga didiagnosa jantung koroner dan belum lama juga terkena struk.” jelas Hastanto seketika membuat tangis istrinya terdengar. Wanita anggun dipanggil Ayu itu menangis sesenggukan di samping putrinya. Sedangkan Hastanto hanya ingin Gendis ada yang menjaga dan tetap hidup berkecukupan dengan lelaki yang bertanggung jawab.

“ Sudah, sudah... kita bahas lagi besok pagi. Mba Ayu dan Mas Tanto pasti lelah setelah perjalan dari luar kota. Halisa menengahi ketegangan diantar mereka. Wanita yang memang cerdas itu pun beranjak menyiapkan kamar untuk menginap Gendis dan kedua orang tuanya. 

Perjalanan dari luar kota tanpa seorang sopir membuat Hastanto yang berumur enam puluh tahunan itu pun mengiyakan apa yang diucapkan adik iparnya. Sementara itu, Gendis hanya menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya di sofa. 

“Sebaiknya Mas Tanto dan Mbak Ayu istirahat saja terlebih dahulu. Biar saya yang bicara dengan Gendis, Mas.” bujuk Rendra yang ingin menjelaskan kepada Gendis alasan dirinya menghubungi papanya setelah tahu penyebab gadis keras kepala itu datang ke rumahnya. 

“Baiklah, besok saat sarapan kita akan bicara lagi, Nduk!” ujar Hastanto pada Gendis dan menyetujui perkataan adiknya. 

Akhirnya lelaki berkaca mata itu beranjak dari duduknya dan melangkah ke ruang belakang dimana Halisa sudah menyiapkan kamar untuknya dan Rahayu.

Hastanto memang tidak asing dengan rumah joglo peninggalan kedua orang tuanya meski interiornya sudah banyak yang didesain ulang dengan ornamen-ornamen yang cukup modern. 

“Kenapa Om Rendra bilang jika aku kabur ke sini?” 

“Gendis hanya ingin bertemu langsung dengan Mas Bram dan menolak  perjodohan ini.” sungut Gendis dengan wajah cemberut. Dia kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Om Rendra yang mengadukan keberadaanya pada Hastanto.

Rendra hanya tersenyum menanggapi protes keponakannya itu. Dia juga tahu Gendis bukan gadis yang bodoh, hanya saja gadis berwajah manis di depannya itu terlalu manja untuk bisa mengerti keinginan orang tuanya.

“Om ingin kamu berfikir dewasa dalam menghadapi masalah. Bayangkan saja jika papamu mengalami serangan struk kedua karena mencemaskanmu yang menghilang? Kamu tahu, kan , struk kedua bisa berakibat fatal.” ujar Rendra membuat gadis yang semula menunduk itu terhenyak dan kemudian menatap sedih omnya. Gendis sama sekali tidak berfikir sampai di situ. Dia hanya ingin menyelesaikan masalah perjodohan itu  tanpa sepengetahuan papanya.

“Iya, Gendis memang salah Om. Tapi Papa sudah tidak bisa dinego lagi, sedangkan Gendis tidak ingin menikah dengan Mas Bram.” ujar Gendis penuh dengan penyesalan. Umurnya yang masih sembilas tahun itu membuat gadis itu terbilang labil.

“Gendis tidak terlalu mengenal Mas Bram dan begitupun sebaliknya, Mas Bram juga tidak  mengenal Gendis. Sedangkan menikah itu menentukan masa depan Gendis Om.” jelas Gendis. Dia hanya tidak ingin menghabiskan sisa umurnya dengan orang yang salah. 

“Besok kita bicarakan baik-baik. Kamu bisa tinggal di sini lebih lama untuk menyelesaikan masalahmu dengan Bram terlebih dahulu. Biar Om, yang akan membujuk papamu untuk memberikan kesempatan dirimu dan Bram bicara terlebih dahulu.” jelas Rendra dengan begitu tenang. 

“Sekarang sudah larut. Lebih baik kamu tidur saja!” lanjut Rendra membuat Gendis pun mengangguk. Gadis itu pun segera beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar tamu.

Malam semakin larut, Gendis masih saja enggan untuk mengatupkan mata. Gadis itu terus saja merubah posisi tidurnya tapi tidak juga mendapatkan kenyaman. Pikiran tentang menghabiskan sisa umurnya dengan orang yang tidak dia kenal  dengan baik membuat Gendis sangat cemas. 

Bramasta. Gendis  masih ingat dengan samar- samar. Sosok itu tidaklah tampan, apalagi sikapnya yang pendiam dan begitu cuek membuat sosok Bram remaja sangat tidak menarik di mata cewek. Sekali lagi Gendis menarik nafas panjang, gadis seumurannya tentu saja masih memperhitungkan penampilan fisik lawan jenis. 

  ##$

Sementara itu di sebuah apartemen Bram juga tak kalah gelisah. Perjodohan dengan Gendis membuat lelaki tampan dan berhidung mancung itu tidak bisa berkonsentrasi dengan buku yang sedang dia baca. Bram pun menutup buku yang sedari dia pegang dan beranjak dari duduknya. 

“Bagaimana bisa aku menikah dengan gadis nakal seperti itu.” gumam Bram seraya berjalan menuju dapur untuk membuat secangkir kopi agar dirinya  bisa berfikir tenang.

“Apa yang terjadi dengan hidup dan anak-anakku nanti jika aku menikahi gadis seperti Gendis.” Bram bermonolog dengan dirinya sendiri. Kenakalan Gendis dan kejahilan gadis itulah yang selalu terbayang dalam ingatan Bram.

Masih terbayang kenakalan Gendis saat keluarganya bertamu di rumah keluarga Hastanto. Bahkan, dia harus pulang tanpa alas kaki karena gendis itu melempar sandal bergambar spiderman itu ke sebuah got yang berada di depan rumahnya.

Bram masih mengaduk kopi yang baru saja dia ramu. Kebaikan-kebaikan Bapak Hastanto pada keluarganya memang membuat dirinya sungkan untuk menolak perjodohan itu. Apalagi ketika ibunya juga mendesak untuk menerima perjodohan itu dengan alasan, jika  Gendis adalah gadis yang baik, rasanya dia semakin sulit untuk mengecewakan ibunya yang sudah berjuang membesarkan dirinya seorang diri.

Terpopuler

Comments

Azzam Azzam

Azzam Azzam

bukan cinta semu yang membawaku kesini

2024-07-19

0

Agus Tina

Agus Tina

Baru tahu aku, ada novel bagus disini garaw baca Bukan Cinta Semu ❤

2024-07-18

0

itsyummy01

itsyummy01

🥰🥰🥰

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Gendis Kabur
2 Bertemu dengan Gendis
3 Gadis Kesayangan
4 Keputusan
5 Mengingatkan
6 Ikut Suami
7 Sosok Perempuan Lain
8 Perasa
9 Seruni
10 Belajar Masak
11 Ponsel Elite
12 Cuti Karena Lelah
13 Dapat Nafkah
14 Jepit Rambut
15 Pengakuan Salah
16 Om dan Cabe
17 Numpang
18 Masih Sebatas Rahasia
19 Dompet Tertinggal
20 Sedih Yang Tersimpan
21 Terbiasa
22 Bimbang
23 Liburan Gagal
24 Batas Waktu
25 Sebuah Pernikahan
26 Menyimpan Rasa
27 Khilaf
28 Kedatangan Seruni
29 Rasa Bersalah
30 Pagi Yang Ricuh
31 Gendis
32 Terombang Ambing
33 Ulang Tahun Ambar
34 Menginap
35 Perselisihan
36 Hampir Kelepasan
37 Makin Rumit
38 Pertemuan Gendis dan Seruni.
39 Belanja
40 Ambang Batas
41 Perasaan
42 Godaan
43 Keputusan
44 Terlihat Kecewa
45 Pusing
46 Sekali Saja
47 Gudeg, Semakin sering dipanasin semakin enak
48 Kesal
49 Seruni Kecewa
50 Tugas Menyebalkan
51 Lapis Legit VS Red Velved
52 Bukan Pilihan
53 Hadiah Pemilik Rumah Baru.
54 Kekhawatiran Bram
55 Pertama
56 Password
57 Ketagihan
58 Takdir Dan Cinta
59 Belajar Private
60 Gendis dan Ambar
61 Percaya Diri
62 Ujian
63 Motor Baru
64 Belut
65 Masa Depan
66 Terlambat
67 Drama Pagi
68 Ingin mengikat Gendis
69 Sakit Perut
70 Pertengkaran
71 Kedatangan Bocil
72 Tentang Rasa
73 Ibu Sakit
74 Minta Jatah
75 Ulang Tahun
76 Perlu Keyakinan
77 Kecelakaan
78 Undangan Ambar
79 Curiga
80 Gulaku
81 Oleh-oleh
82 Kue Coklat
83 Kepergok
84 Foto
85 Pulang
86 Mencari Gendis
87 Bertahan Hidup
88 Cerita Masa Lalu
89 Ketemu Gendis
90 Sensitif
91 Tersiksa
92 Usaha Bram
93 Berpisah
94 Balik Kanan
95 Menunggu
96 Berharap
97 Rumah Ternyaman
98 Pemikiran Simple Gendis
99 Ngidam
100 Simbol
101 Jalan Keluar
102 Ungkapn Rasa
103 Bertemu Gendis
104 Cinta Diambang Batas
105 Doa Terbaik
106 Sadar
107 Berakhir dengan Cinta
108 Extra Part
109 Tamat
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Gendis Kabur
2
Bertemu dengan Gendis
3
Gadis Kesayangan
4
Keputusan
5
Mengingatkan
6
Ikut Suami
7
Sosok Perempuan Lain
8
Perasa
9
Seruni
10
Belajar Masak
11
Ponsel Elite
12
Cuti Karena Lelah
13
Dapat Nafkah
14
Jepit Rambut
15
Pengakuan Salah
16
Om dan Cabe
17
Numpang
18
Masih Sebatas Rahasia
19
Dompet Tertinggal
20
Sedih Yang Tersimpan
21
Terbiasa
22
Bimbang
23
Liburan Gagal
24
Batas Waktu
25
Sebuah Pernikahan
26
Menyimpan Rasa
27
Khilaf
28
Kedatangan Seruni
29
Rasa Bersalah
30
Pagi Yang Ricuh
31
Gendis
32
Terombang Ambing
33
Ulang Tahun Ambar
34
Menginap
35
Perselisihan
36
Hampir Kelepasan
37
Makin Rumit
38
Pertemuan Gendis dan Seruni.
39
Belanja
40
Ambang Batas
41
Perasaan
42
Godaan
43
Keputusan
44
Terlihat Kecewa
45
Pusing
46
Sekali Saja
47
Gudeg, Semakin sering dipanasin semakin enak
48
Kesal
49
Seruni Kecewa
50
Tugas Menyebalkan
51
Lapis Legit VS Red Velved
52
Bukan Pilihan
53
Hadiah Pemilik Rumah Baru.
54
Kekhawatiran Bram
55
Pertama
56
Password
57
Ketagihan
58
Takdir Dan Cinta
59
Belajar Private
60
Gendis dan Ambar
61
Percaya Diri
62
Ujian
63
Motor Baru
64
Belut
65
Masa Depan
66
Terlambat
67
Drama Pagi
68
Ingin mengikat Gendis
69
Sakit Perut
70
Pertengkaran
71
Kedatangan Bocil
72
Tentang Rasa
73
Ibu Sakit
74
Minta Jatah
75
Ulang Tahun
76
Perlu Keyakinan
77
Kecelakaan
78
Undangan Ambar
79
Curiga
80
Gulaku
81
Oleh-oleh
82
Kue Coklat
83
Kepergok
84
Foto
85
Pulang
86
Mencari Gendis
87
Bertahan Hidup
88
Cerita Masa Lalu
89
Ketemu Gendis
90
Sensitif
91
Tersiksa
92
Usaha Bram
93
Berpisah
94
Balik Kanan
95
Menunggu
96
Berharap
97
Rumah Ternyaman
98
Pemikiran Simple Gendis
99
Ngidam
100
Simbol
101
Jalan Keluar
102
Ungkapn Rasa
103
Bertemu Gendis
104
Cinta Diambang Batas
105
Doa Terbaik
106
Sadar
107
Berakhir dengan Cinta
108
Extra Part
109
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!