Bab 4

Eca memakan pisang goreng yang dibuat oleh sang mama. Sambil menonton tv, dia mulai mengambil pisang goreng satu per satu. Tak terasa sudah 6 buah masuk dalam perutnya. Pada gorengan ke-tujuh. Tangannya ditepuk dengan keras. Eca melirik sang pelaku dengan penuh tanda tanya.

"kenapa sih ma?"

"sudah berapa kamu makan? Bagaimana kamu bisa kurus kalau makan terus?!" seru mama menaikkan nada suara hingga menampakkan beberapa urat tegang disekitar lehernya.

"ya mama juga kenapa masaknya harus enak-enak?? Aku jadi tidak bisa kontrol makan."

"apa kamu bilang? Kamu mau mama masak yang gak enak begitu? Jadi mama yang salah kalau kamu jadi gemuk begini karna masakan mama??? Ha! Benar-benar!" seru mama jengkel sambil menggelengkan kepalanya diakhir.

Bisa Eca rasakan mata mama seakan mau keluar dari tempatnya. Di situasi seperti ini mamanya yang anggun jelita di mata orang lain akan berubah menjadi induk ayam betina yang baru melahirkan anak. Galak! Eca jadi sedikit takut melihat mamanya yang murka. Bukan sekali dua kali sang mama mengingatkan untuk mengontrol makan supaya berat badan Eca berkurang dan lebih sehat. Tapi Eca benar-benar malas melakukannya. Dia sudah nyaman dengan badannya. Meskipun sering dihina tapi selagi dia punya pacar artinya dia masih laku. Gemuk aja dapat pacar seperti Nehan apalagi kalau kurus, pikirnya.

"mama gak mau tau pokoknya mulai hari ini kamu harus diet!" tegas sang mama.

"iya iya" jawab Eca dengan ogah-ogahan.

"udah sana belajar! Kamu kan kelas 12, sebentar lagi ujian."

"iya ma."

"oh iya mama udah daftarkan kamu les. Besok masuk les jam 3 sore. Jangan sampai gak datang." peringat mama

"kok gak beritahu dulu sih ma."

"ini barusan mama beritahu. Apalagi?!"

Eca berjalan menuju kamarnya dengan lesu. Berhadapan dengan mama yang sedang mode senggol bacok bukanlah pilihan yang tepat. Menurut adalah jalan ninja-nya kali ini. Kalau soal diet dia malas sekali melakukannya. Bukan hanya malas sebenarnya tapi dia tidak sanggup. Makanan sudah seperti jantung kedua baginya. Tidak makan sama dengan mati. Tapi dia masih bisa mengakali soal diet karna bisa menyimpan makan dalam kamar. Tapi masalahnya adalah les. Dia tidak bisa mangkir dari les karna pasti mamanya memantau dari pihak les. Yasudahlah yang penting datang les aja dulu. Soal tau atau tidak itu urusan nanti.

Drrrt . . .

Handphone Eca bergetar pertanda pesan masuk. Dia segera beranjak dari tempat tidur menuju belajar belajarnya. Diliriknya sekilas pesan masuk yang datang dari sang kekasih. langsung saja dia membuka pesan.

Nehan :

Ca, lagi apa? VC yuk. Aku mau mainkan lagu Tattoo buat kamu.

Setelah membaca pesan Nehan, Eca segera berlari kearah pintu dan menguncinya. Lalu dia duduk di atas ranjang dan menekan tombol video call di handphone. Segera saja dia terhubung dengan Nehan yang tampak memangku gitar kesayangannya.

"bentar yah" Eca mencoba menyambungkan earphone-nya.

"nah udah"

"udah makan Ca?"

"udah tadi barusan makan goreng tapi kena repet mama karna makan kebanyakan. Katanya aku perlu diet"

"gak apa-apa kok kamu tetap cantik dimata aku."

"kamu gak malu punya pacar gemuk kayak aku?"

"mana ada gemuk? Kamu itu sehat"

"hehehe apa terlalu sehat yah jadinya berlebihan ini lemak-lemaknya"

"enggak kok sayang. Ini aku mau mainkan lagu Tattoo sama kamu. Mau dengar gak?"

"mau mau mau" jawab Eca dengan penuh semangat.

Nehan terkekeh kecil. Dia ikut gemas melihat sang kekasih yang sangat semangat ingin mendengar suara petikan gitarnya. Alunan melodi lagu terdengar dari earphone Eca. Dia menatap takjub kepada kepiawaian kekasihnya membawakan lagu Tattoo dengan sangat bagus. Ketika petikan terakhir tanda berakhirnya lagu, Eca bertepuk tangan kecil mengapresiasi kemampuan Nehan. Lagi-lagi Nehan tertawa dan tersenyum lebar pada Eca.

Tok tok!!!

Eca terlonjak saat mendengar pintu kamarnya diketuk dengan kuat dari luar. Dia refleks mematikan video call dan menyembunyikan handphone dibawah bantal. Dia mengatur suaranya sebentar sebelum menyahut.

"iya, kenapa?"

"kamu ngapain?? Tidak belajar?!!"

"enggak. Aku belajar kok ma!" teriak Eca dalam kamar dan langsung membuka bukunya di meja belajar.

"awas kamu kalau tidak belajar! Mama sita hp kamu."

"iya ma. Eca mau belajar dulu. Jangan ganggu"

Eca baru merasa lega setelah tidak terdengar lagi suara mama dari luar. Padahal tadi Eca sudah memastikan suaranya kecil saat berbicara dengan Nehan. Tapi emang dasar mamanya saja yang punya ketajaman pendengar diatas rata-rata di saat-saat tertentu contohnya buat menciduk orang pacaran seperti tadi.

***

Sekarang Eca sampai di tempat les yang sudah diberitahu mamanya kemarin. Dia dituntun oleh guru memasuki sebuah kelas. Setelah perkenalan singkat di depan kelas, Eca duduk di bagian nomor dua paling belakang karna hanya kursi itu yang tidak memiliki pemilik. Eca duduk dengan canggung. Dia tidak mengenal orang-orang di dalam ruangan ini. Dia mengedarkan pandangannya pelan untuk melihat wajah penghuni kelas. Sayang sekali. Dia benar-benar tidak mengenal mereka.

"Hai, nama aku Yuyu" bisik perempuan di sebelahnya.

"Aku Eca" jawab Eca dengan kalem dan tersenyum sedikit kaku.

"dari sekolah mana?"

"SMA Mutiara"

"ada dua siswa dari Mutiara juga di kelas ini. Tapi sepertinya mereka telat. Mereka memang sering telat sih."

"siapa?"

"itu yang baru masuk"

"maaf terlambat Miss" kata mereka sahut-sahutan dari arah pintu.

"yasudah masuk-masuk"

"makasih Miss"

Sejak suara itu terdengar dari indra pendengaran Eca dia tidak berhenti menatap kedua pria itu. Dia mengenal mereka. Dan salah satunya merupakan musuh bebuyutan Eca. Hingga dia bertatapan mata dengan mereka dia mencoba mengangguk sebentar.

"eh Eca babi kok bisa disini?" bisik pria itu mengambil tempat duduk di belakang Eca.

"diam Cio gila" Eca melirik Cio tajam.

"eh Gian sejak kapan Eca babi masuk les? Perasaan hanya kita berdua anak mutiara di sini"

Gian tidak menjawab, hanya sebentar mengangkat kedua pundaknya. Cio masih bertanya-tanya kenapa Eca masuk les. Dan kenapa harus di sini?

"namaku Eca, Cio asu!" bisik Eca lagi.

"guys, ributnya dilanjut nanti aja. Miss Fika udah lirik ke arah kita." peringat Yuyu.

Mereka akhirnya memperhatikan penjelasan Miss Fika. Sepanjang kelas berlangsung hampir sebagian besar materi tidak dipahami Eca. Dia hanya mendengar materi, masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Belum lagi saat diberikan soal latihan, dia benar-benar kesulitan. Dia melihat Yuyu di sebelahnya pusing memikirkan jawaban sambil sesekali mencoret-coret jawabannya. Namun, yang dilakukan Eca hanya bengong. Dia tidak tau apa-apa. Gawat, bukannya makin pintar bisa-bisa Eca kelihatan begonya masuk les ini. Ma, aku mau nyerah aja, batin Eca menahan tangisnya karna tidak tau apa-apa. Di saat yang lain pusing memikirkan jawaban dia pusing sendiri karna tidak tau harus apa.

Disaat seperti ini barulah Eca sadar kalau dia sudah tertinggal jauh dari yang lain. Disaat anak-anak lain mulai merangkai mimpi-mimpinya di masa depan. Dia sendiri tidak berani karna dia tidak punya kemampuan yang cukup untuk bersaing. Soal seperti ini aja Eca tidak bisa jawab apalagi soal masuk perguruan tinggi. Melihat soalnya saja Eca mulai merasakan gejolak di dalam perutnya. Eca jadi ingin kembali di masa kecil tanpa harus memikirkan ke depannya mau apa. Sibuk bermain bersama teman-teman memang sangat menyenangkan. Tapi apa boleh buat, waktu terus berputar dan dia terjebak diwaktu ini. Dia dituntut untuk memikirkan masa depannya yang sama sekali tidak dia tau bagaimana bentuknya. Dia tidak tau apa minatnya. Dan kemana dia akan melangkah setelah ini. Hufftt . . .

Selesai les, Eca segera keluar ruangan. Dia tidak sanggup lagi harus berbagi udara dengan orang-orang pintar di dalam kelas itu. Bahkan Cio yang dia pikir memiliki kapasitas otak yang sama dengannya ternyata pintar juga. Hanya saja laki-laki itu sangat bisa mengimbangi waktu belajar dan bermain. Kalau Eca menceritakan pada teman-temannya kalau Cio bisa menjawab soal sulit dari Miss Fika tadi pasti mereka tidak percaya. Karna selama ini Cio selalu asik dengan mobile legend-nya setiap istirahat di sekolah. Tapi ternyata di luar itu dia belajar sungguh-sungguh. Apa hanya Eca yang berhenti ditempat tanpa kemajuan apa pun? Eca benar-benar lesu dalam perjalanannya.

"Eca babi kok kamu bisa les disini?" Cio menyusul Eca.

"disuruh mama"

"kasihan banget. Pasti otak kamu tidak nyampe tadi kan? Nampak sih dari mukamu kayak babi terjepit."

Eca menutup mata. Menarik nafas dalam-dalam sambil mengepalkan tangan. Sekali saja dia melayangkan tangannya di kepala Cio bisa dipastikan otak pria itu bergesar dari tempatnya. Hal yang ingin sekali dilakukan Eca saat ini. Meladeni Cio bicara adalah kesalahan besar. Bukannya suasana hatinya makin baik yang ada dia semakin panas seperti kompor yang ditumpahi minyak tanah.

"Diam Cio anjing!! Aku bisa menendang itu mu sekarang juga kalau kau masih bicara." tunjuk Eca pada bagian bawah Cio.

"mesum" refleks Cio menutup asetnya.

"Gian Gian, masa Eca mau tendang elang aku? Padahal inikan aset masa depan. Eca gatal ya? Gapain dia main-main sama elang orang ihhh" adu Cio pada Gian yang hendak melewati mereka.

"Cio asu!!" segera Eca mengejar Cio.

Cio segera membuat tameng menggunakan badan Gian untuk menghindari tangan Eca yang ingin menangkapnya. Gian dibuat pusing oleh kedua orang yang tidak berhenti menghalangi langkahnya. Cio asik bergeser ke kanan dan ke kiri sambil memeletkan lidahnya pada Eca. Tidak tinggal diam Eca menangkap Cio menggunakan kedua tangannya yang otomatis merangkap Gian yang berada di depannya. Dari pandangan orang lain mereka bisa melihat Eca memeluk Gian dari belakang.

"cie Eca main peluk-peluk Gian" sahut Yuyu dari arah belakang.

***

Terpopuler

Comments

Kovács Natália

Kovács Natália

Ceritanya unik, bikin aku gabisa move on!

2023-07-31

1

Shoot2Kill

Shoot2Kill

Mantap banget nih ceritanya, thor!

2023-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!