Maria atau Diandra

"Maria, dari mana saja kamu. Bukankah sudah kukatakan bahwa jangan pernah keluar dari hotel sebelum aku datang menemui kamu." ketus Antoni begitu melihat kedatangan Maria.

"Sepertinya memang kamu sangat mengkhawatirkan aku ya?" Maria tersenyum sambil memeluk Antoni dan mencium bibir nya sekilas.

Maria kemudian mengajak Antoni untuk masuk ke dalam kamar, namun Antoni menolak.

"Kenapa? Bukankah biasanya kita akan memulai hari di hotel, tempat di mana kita akan tinggal untuk beberapa hari dengan memadu kasih?" Maria memeluk Antoni dan berbicara dengan nada sensual.

"Tidak sekarang, kamu tahu kan aku sedang ada di kota ini bersama dengan Diandra?"

Maria terlihat menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum meninggalkan Antoni dan masuk ke dalam kamarnya.

Maria meletakkan tasnya di meja dan mengambil air dari dalam kulkas.

"Jadi, kedatangan kamu kesini hanya ingin memberi tahu jika kamu berada di kota ini bersama dengan Diandra? kamu pikir aku tidak tahu!" ucap Maria setelah dia selesai minum.

"Bukan itu.." Antoni berjalan mendekati Maria yang kini sudah duduk di kursi meja dapur.

"Jadi apa?" tanya Maria.

"Besok, bisakah kamu tetap disini?"

"Apa maksud kamu?"

Antoni menghela nafas panjang, kemudian mengatakan apa yang sudah menjadi keputusannya.

"Apa? kamu akan membawa Diandra dalam urusan bisnis kamu besok?"

"Ya."

"Tidak, hanya aku. Hanya aku yang akan di kenal sebagai istri kamu."

"Maria, tolong."

"Antoni, tidakkah kamu mengerti dengan pengorbanan yang sudah aku buat? aku sudah rela melepas kamu dan merelakan kamu menikahi Diandra."

"Itu salah kamu, kalau saja waktu itu kamu tidak pergi ke luar negara aku pasti sudah menikahi kamu bukan Diandra," ketus Antoni.

"Antoni, Bukankah sudah kukatakan kepada kamu bahwa aku hanya mengurus tentang surat wasiat dari keluargaku? Kenapa kamu tidak percaya jika sebenarnya aku adalah anak dari orang terkenal dan memiliki harta kekayaan melebihi Diandra?"

"Maria, sejujurnya aku menikahi Diandra bukan karena dia anak dari orang kaya. Tapi karena memang aku mencintainya."

"Lalu bagaimana dengan aku?"

"Maria, Apa maksud kamu dengan berkata seperti itu? bukankah aku sudah memenuhi janjiku untuk menikahi kamu?"

"Ya, kamu memang sudah menikahi aku tapi kamu tidak benar-benar mencintai aku karena waktu dan perhatian kamu lebih banyak kamu habiskan bersama dengan Diandra."

"Maria, Kenapa kamu jadi bersikap egois seperti ini? bukankah kita sudah sepakat sebelum aku memutuskan untuk menikahi kamu?"

Maria terdiam. Dia benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa saat Maria yang mencoba untuk mempercepat wasiat tidak membuahkan hasil sesuai dengan harapan.

Itulah kenapa, Maria akhirnya kembali untuk mencari Antoni dan meminta Antoni untuk menikahinya sebagai bentuk janji yang pernah Antoni berikan.

Padahal tujuan di balik itu agar kehidupan Maria yang sudah tidak memiliki apapun tetap terpenuhi tanpa harus dia bekerja.

"Aku mencintaimu, tolong mengertilah posisiku." Ucap Antoni sambil mendekati Maria dan memeluknya.

"Tidak, aku tidak akan mengerti untuk saat ini karena memang akulah yang berhak menemani kamu dan tetap dikenal sebagai istri kamu."

"Maria, aku..."

"Tentukan Pilihan. Aku atau Diandra."

"Maria, tolong untuk kali ini saja biarkan Diandra yang menemaniku dalam pertemuan ini."

"Maria atau Diandra!"

"Maafkan aku jika aku harus mengunci kamu untuk sementara disini,"

"Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Hanya aku yang boleh menemani kamu." Maria mulai terlihat emosi, Antoni mendekati Maria dan kembali memeluknya.

"Kamu tahu walaupun aku menikahi Diandra. Tap, hati dan cinta ini masih untuk mu."

Drrttt drrttt drrttt..

"Aku harus kembali." Antoni melepas pelukannya kemudian segera pergi dari kamar Maria, setelah melihat siapa yang menelponnya.

"Tolong tetap disini jika tidak ingin aku benar-benar mengunci kamu,"

"Diandra, Aku benar-benar sangat membencimu. Aku akan melakukan segala cara untuk memiliki Antoni seutuhnya," ucap Maria sesaat setelah Antoni pergi.

...----------------...

Keesokan harinya..

Antoni tersenyum saat melihat Diandra sudah siap untuk ikut dengannya, walaupun perasaan Antoni sedikit merasa khawatir mengingat ini mungkin akan menjadi pertanyaan para kolega bisnisnya.

"Ada apa?" tanya Diandra.

"Apa kamu yakin ingin ikut aku? berjam-jam mungkin akan sangat membosankan jika kamu tidak terbiasa dengan bisnis."

Diandra tersenyum, dia tahu apa yang ada di dalam pikiran Antoni.

Diandra sengaja meletakkan alat di tas Maria, jadi Diandra bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Antoni dan juga Maria.

"Tidak masalah, aku pasti bisa mengatasinya." Diandra tersenyum kemudian lebih dulu keluar dari kamar.

Baiklah Antoni, sepertinya memang aku harus mencari tahu semuanya, sebelum aku memutuskan jalan mana yang akan aku ambil.

Untuk Maria, aku tidak akan membiarkan kamu menjalankan rencana kamu.

Di salah satu gedung ternama di kota itu, Antoni berjalan memasuki lift untuk menuju ruang tempat dimana Antoni dan para koleganya melakukan bisnis.

Berulang kali Antoni melihat ke arah jam tangannya. Itu membuat Diandra merasa bahwa Antoni sedang gelisah.

"Ada apa?" tanya Diandra.

"Tidak ada, kita masuk sekarang," ucap Antoni saat mereka sudah ada di luar pintu ruangan VVIP.

Antoni terkejut saat melihat Maria sudah ada di sana dan berbicara dengan rekan kerja yang sudah datang.

"Sial."

"Ada apa?"

"Aku tiba tiba merasa tidak enak badan, apa kamu bersedia mencarikan aku minuman dan obat, sementara aku akan beristirahat sebentar?"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku juga tidak tahu, rasanya sangat tidak nyaman. Bisakah?"

"Tentu."

Diandra tersenyum kemudian segera pergi meninggalkan Antoni.

Antoni segera masuk ke dalam ruangan dan mengajak Maria untuk pergi dari sana, setelah memastikan bahwa Diandra benar benar jauh dari pandangannya.

"Maria, Apa yang kamu lakukan di sini? sudah aku katakan kepada kamu agar kamu membiarkan Diandra menemaniku?"

"Tidak, sampai kapanpun aku tidak akan pernah membiarkan Diandra dikenal sebagai istri kamu."

"Maria, aku..."

"Mas?"

Antoni terkejut karena tiba-tiba saja Diandra sudah ada di sana.

"Diandra?" Antoni segera melepaskan tangannya dari Maria.

Maria berlalu pergi meninggalkan Antoni dan sepertinya memang sengaja menabrak diri pada Diandra.

"Diandra, Kenapa kamu cepat sekali. Apa kamu membawa yang aku minta?" tanya Antoni. Diandra kemudian mengeluarkan obat beserta air mineral dari dalam tasnya.

"Wanita tadi siapa? Tidak sopan sekali," sindir Diandra.

"Kebetulan dia juga rekan bisnis ku."

"Yakin? Dari sikapnya kenapa terlihat seperti selingkuhan kamu."

"Mungkin dia tersinggung karena aku menegur cara dia berpakaian. Ayo, kita mungkin sudah ditunggu."

Satu jam kemudian, Diandra pamit ingin ke kamar mandi. Diandra merasa tidak nyaman dengan tatapan para kolega bisnis.

Entah apa yang sudah dikatakan oleh Maria kenapa mereka. Dasar nenek sihir.

"Diandra, ternyata kamu tidak mendengarkan apa yang aku minta," ketus Maria saat dia mendatangi Diandra di kamar mandi.

"Untuk apa aku harus meninggalkan apa yang kamu minta, Bukankah sudah jelas bahwa di sini yang menjadi istri sah dari Antoni adalah aku."

"Apa kamu lupa dengan apa yang aku katakan kemarin?" ancam Maria.

"Denger, Jika kamu tidak segera bercerai dengannya dalam waktu dekat. Kamu akan menyesal." imbuh Maria.

"Ohya? Apa kamu pikir Antoni akan menceraikan aku? sementara aku dan dia akan segera memiliki momongan?"

Deg !!

"Apa maksud kamu?"

"Tujuanku ke sini juga untuk berbulan madu agar segera mendapatkan momongan. Jadi aku rasa sebaiknya buang jauh-jauh impian kamu untuk memiliki Antoni seutuhnya. Karena dia hanya milikku." Diandra tersenyum smirk sebelum pergi meninggalkan Maria dengan melakukan hal yang sama seperti Maria. Sengaja menabrakkan diri pada Maria.

"Ups.. maaf."

Diandra, kamu benar-benar membuat mereka kesal.

"Sebelum itu terjadi, aku harus membuat Antoni menentukan pilihan. Dia harus memilih antara aku atau Diandra."

"Maria atau Diandra."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

💜_Vicka Villya_💜

💜_Vicka Villya_💜

Maria pingin dicubit ginjalnya 😡

2023-09-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!