Istri Rahasia Suamiku
Diandra dalam perjalanan pulang setelah menghabiskan akhir pekan bersama dengan Antoni, suaminya. Saat ada sebuah pesan masuk dalam ponselnya.
Diandra hanya melihat sekilas ke arah ponselnya, karena memang Diandra dan Antoni sudah sepakat tidak akan bermain ponsel saat keduanya sedang bersama.
"Kita sudah sampai, tuan putri," goda Antoni saat mereka sudah sampai di rumah.
Diandra tersenyum kemudian melepas belt nya, sebelum bersiap turun.
Cup.
Sebuah kecupan mesra mendarat di kening, pipi dan juga bibir manis Diandra.
"Sayang, masuklah lebih dulu. Aku baru ingat jika aku tertinggal sesuatu," ucap Antoni saat Diandra sudah siap untuk turun.
"Baiklah. Ingat, jangan terlalu lama. Kamu tahu kan betapa aku tidak suka jika akhir pekan kita berantakan?" ucap Diandra yang seolah-olah mengingatkan adalah waktu bersama dengannya.
"Siap, tunggu, aku akan kembali cepat mungkin."
Diandra tersenyum kemudian melambaikan tangan ke arah mobil Antoni yang mulai pergi dari hadapannya.
Diandra dan Antoni sudah menikah selama 3 tahun. Mereka yang belum memiliki keturunan membuat Diandra dan Antoni selalu terlihat mesra. Terutama saat weekend.
"Tumben pulang cepat?" tanya Papa saat melihat Diandra masuk ke dalam rumah.
"Diandra sangat lelah, Pa. Jadi Diandra ingin menghabiskan waktu akhir pekan di rumah saja." Ucap Diandra sambil menjatuhkan tubuhnya di sebelah Hendri Gautama.
"Jadi, kapan kamu akan pergi ke Singapura untuk mulai program kehamilan? ingat, ini sudah 3 tahun. Bukankah dulu kamu berjanji kepada Papa, setelah 2 tahun pernikahan kamu akan memberikan Papa seorang cucu?" tanya Hendri.
"Hehehe,"
"Hehehe itu jawaban apa?" ketus Hendri.
Cup.
"Aku ke atas dulu ya. Diandra sayang Papa." Ucap Diandra setelah dia mencium pipi Hendri.
Diandra segera lari menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar nya, sementara Hendri hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lihat, Ma. Kelakuan putri semata wayang kita. Papa minta cucu, malah dikasih kiss pipi."
Hendri kemudian memilih masuk ke dalam kamar, entah kenapa tiba-tiba dia rindu dengan almarhum istrinya yang meninggal 3 tahun lalu. Tepatnya, beberapa hari setelah Diandra dan Antoni menikah.
Di kamar, Diandra meletakkan tasnya dan langsung menuju kamar mandi. Rasa lengket di tubuhnya membuat Diandra merasa risih.
Setelah mandi...
"Sebaiknya aku mulai membicarakan tentang program kehamilan dengan Antoni, bagaimanapun juga usia pernikahanku sudah memasuki usia 3 tahun. Jelas saja Papa begitu mengharapkan kehadiran bayi yang akan membuat rumah ini kembali ramai setelah kepergian Mama."
Diandra kemudian memilih untuk memakai pakaian seksi dan juga berhias. Hari ini, Diandra akan menggoda Antoni. Dan berdoa agar gol yang akan tercipta langsung menjadi bayi.
Seketika, pikiran menggoda dan tentang kehamilan lenyap dari pikiran Diandra saat membaca pesan yang dikirimkan seseorang kepada nya.
Pesan yang berisi ajakan bertemu karena seseorang itu mengaku sebagai istri suaminya, Antoni.
Awalnya Diandra tidak menanggapi pesan itu, dan menganggap bahwa itu cuma keisengan orang.
Ya, siapa juga yang akan tergoda dengan wanita lain sementara dia memiliki seorang istri yang cantik dan juga seksi. Setidaknya itu yang ada dalam pikiran Diandra. Diandra sendiri adalah salah satu finalis Puteri Indonesia yang masuk 5 besar, jadi dia tidak terlalu menanggapi pesan yang baru saja dia baca.
Akan tetapi, saat Diandra meletakkan kembali ponselnya, bunyi pesan tanda masuk kembali terdengar. Kali ini pesan bukan lagi pesan tertulis. Melainkan pesan gambar.
Diandra mengambil kembali ponselnya dan dia terkejut. Sangat terkejut saat melihat pesan bergambar dari nomor tidak dikenal itu. Foto mobil milik Antoni.
[Apa kamu tidak percaya saat aku mengatakan bahwa aku adalah wanita istri suami kamu?]
Pesan yang kemudian dikirim saat Diandra membuka foto yang memperlihatkan plat mobil milik Antoni.
[Dimana kamu ingin bertemu denganku?] tanya Diandra kemudian.
[Kafe Nikcled jam 13:00]
----------------
"Hai sayang, aku punya kejutan untuk kamu," ucap Antoni.
Diandra tersenyum dan meletakkan ponselnya dengan hati-hati agar Antoni tidak mengetahui tentang pesan dari seorang wanita yang mengaku sebagai istrinya.
Antoni berjalan mendekati Diandra kemudian memberikan sebuah kota kecil yang berisi kalung berlian.
"Apa kamu suka?" tanya Antoni. Diandra hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.
Entah kenapa tiba-tiba Diandra sudah tidak lagi berselera untuk mengajak Anthony berbicara mengenai program kehamilan.
"Apa tadi kamu pergi untuk membeli ini?" tanya Diandra.
"Tidak, sebenarnya aku sudah membelinya beberapa hari yang lalu, hanya saja ini ketinggalan di mobil temanku. Jadi aku datang ke rumahnya untuk mengambil ini."
"Kamu terlihat cantik," bisik Antoni.
Malam itu, Diandra tidak bisa tidur dengan tenang karena terus memikirkan pesan yang mengaku sebagai wanita istri suaminya.
Keesokan harinya..
Diandra lebih dulu berada di cafe itu karena memang cafe itu milik salah satu sahabatnya.
"Hai, Di. Tumben sekali aku melihatmu datang ke sini sendirian?" tanya Bobi.
"Emm ya, aku sudah membuat kamu janji bersama dengan temanku."
"Baiklah, kalau begitu nikmati menu yang ada. Aku harus pergi untuk memantau cabang kafe ku yang baru."
"Oke.."
Lima belas menit berlalu, Diandra melihat seorang wanita berjalan ke arahnya dan langsung duduk di depannya.
"Diandra, kan?" tanya wanita yang berpakaian rapi namun tetap terlihat seksi dengan rambut lurus yang di biarkan begitu saja.
"Ya, anda?" tanya Diandra.
"Aku Maria. Istri suami kamu, sekaligus madu kamu" senyum manis bagi orang lain, tapi bagi Diandra, senyum itu senyum menjijikan.
Diandra melihat wanita itu dari atas hingga bawah. Diandra tidak menyangka jika wanita itu dengan bangganya memperkenalkan diri sebagai wanita istri suaminya.
Obrolan di mulai, Diandra terkejut saat mengetahui bahwa perempuan ini sudah menjalani hubungan selama 4 tahun dengan suaminya.
"Aku dan Antoni sudah menikah dan sebentar lagi adalah anniversary pertama kami," ucap Maria tanpa rasa bersalah.
"Jadi, maksud dan tujuan kamu mengajak aku bertemu di sini untuk apa?"
"Aku ingin kamu dan Antoni bercerai," ucap Maria yang membuat Diandra tersenyum kecut.
"Aku serius, aku iri melihat kamu yang selalu diutamakan oleh Antoni. Kamu selalu memiliki waktu untuk bersama dengan nya dibandingkan dengan aku yang lebih dulu menjalani hubungan dengan Antoni."
"Jika kamu tahu bawa Anthony sudah menikah Kenapa kamu tetap menjalin hubungan dengannya?"
"Namanya juga cinta, apapun akan dilakukan walaupun itu harus menjadi yang kedua. Tapi sekarang aku ingin menjadi yang pertama dan satu-satunya yang memiliki Anthony. Aku harap kamu mengerti dan kamu mau bercerai dengan Antoni."
"Apa kamu sadar dengan apa yang baru saja kamu katakan? kamu baru saja meminta seorang istri untuk bercerai dengan suaminya."
"Diandra, jangan lupa bahwa aku sekarang juga berstatus sebagai istri Antoni."
"Memiliki suami dari hasil pelakor saja bangga," sindir Diandra.
"Kamu salah jika menganggap bahwa aku adalah pelakor, karena sebenarnya akulah yang rela melihat Antoni menikah dengan wanita lain."
Deg !!
Wanita ini benar-benar menguji kemampuan bersabar ku. Apa yang harus aku lakukan? baru saja aku ingin berbicara tentang bayi dengan Antoni. Sekarang ada wanita yang mengaku sebagai istri sirinya dan dengan tingkat kepedean yang tinggi meminta agar aku dan Antoni bercerai?
...Gak bahaya ta????...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
wau, pelakor ingin menguasai
2023-12-27
1
mom_abyshaq
sungguh
bahaya'
2023-09-11
0
Cloud
waduh
2023-09-10
0