Istri Settingan?

"Mas...."

"Diandra, kamu disini?" Antoni yang sedang berpikir bagaimana cara membujuk Diandra agar tidak ikut dalam perjalanan bisnis. Terkejut melihat Diandra memasuki ruangannya.

"Kenapa kamu terlihat begitu terkejut dengan kedatanganku, mas?" Diandra tersenyum sambil berjalan dan duduk di depan Antoni.

"Wajar aku terkejut, bukankah kamu tidak pernah datang ke kantor walau hanya sekedar menyapa?"

"Aku akan datang sesering mungkin setelah ini,"

Uhuk !!

Antoni hampir saja tersedak jelly yang ada dalam minuman. Matanya langsung menatap Diandra yang tengah sibuk menatap makanan di atas meja.

"Diandra, ini kamu, kan?" Antoni bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Diandra.

"Mas, pernikahan kita sudah 3 tahun. Papa menuntut kita untuk segera memberikan momongan."

"Diandra, ini bukan waktu yang tepat untuk membahas itu."

"Tepat dong, Mas. Kita kan akan pergi berbisnis. Siang kamu bekerja, malam kita bikin cucu untuk papa." Diandra tersenyum walaupun sebenarnya dalam hati dia jijik mengatakannya.

"Apa kamu yakin ingin ikut? perjalanan ini memakan waktu."

"Kenapa aku merasa kamu tidak suka dengan keikutsertaan aku, mas?"

"Bukan begitu, hanya...."

"Jangan khawatirkan soal papa. Jika aku mengatakan alasan aku ikut, beliau pasti akan senang."

Antoni tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda dia setuju dengan apa yang dikatakan Diandra. Walaupun dalam hatinya begitu pusing karena Diandra bersikeras untuk ikut dan bisa di pastikan jika usaha membujuk Diandra akan sia-sia.

Setelah menemani makan siang, Diandra meminta ijin ke ruangan Ayahnya. Sepeninggalan Diandra, Antoni langsung menelpon Maria dan mengatakan agar Maria mengalah untuk sementara waktu.

"Kamu sudah gila ya, Mas. Tidak, aku tidak akan membiarkan kamu pergi bersama dengan Diandra."

"Maria, mengertilah. Perjalanan ini juga penting untukku."

"Sepenting apa?"

"Aku dan Diandra akan honeymoon.."

"Mas..."

"Maria, tolong. Kehadiran buah hati sangat penting untukku. Dengan begitu aku akan mendapatkan kepercayaan untuk mengurus perusahaan ini. Dan, impian kita akan menjadi kenyataan..."

Antoni terus berusaha meredam amarah Maria. Tanpa Antoni sadari, Diandra masih ada di balik pintu ruangannya dan mendengar semua yang Antoni katakan.

"Kita lihat, seberapa sering kamu bertemu dengannya.." lirih Diandra sebelum benar-benar pergi meninggalkan ruangan Antoni.

Tak butuh waktu lama bagi Diandra untuk mengetahui seberapa sering Antoni menemui Maria. Bahkan, hal yang membuat Diandra begitu marah adalah Antoni pernah mengajak Maria ke rumahnya.

"Kamu menggunakan kesempatan saat papa dan aku pergi ke luar kota, mas. Betapa bodohnya aku selama ini."

Malam harinya...

Diandra terlihat menatap jam yang menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Sesekali dia menajamkan telinga untuk mengenali setiap mobil yang melintas.

Hingga tak lama berselang, suara mobil yang ditunggu Diandra terlihat memasuki halaman rumah.

Diandra segera menata posisi dan berpura pura sudah terlelap saat Antoni masuk dan mencium kening nya.

Diandra membuka mata saat Antoni memasuki kamar mandi. Terdengar suara gemericik air dari dalam sana. Setelahnya, Diandra kembali mendengar Antoni berbicara dengan nada mesra melalui sambungan telepon.

"Iya, untuk itu kamu harus bersabar. Kita akan memiliki anak setelah Diandra hamil. Aku pasti akan membuat kamu menjadi ibu juga.."

Deg!!

Ingin rasanya Diandra segera menangkap basah Antoni saat itu juga. Tapi, Diandra tidak memiliki bukti yang cukup kuat.

Tenang, Diandra. Kamu harus sabar dan menunggu. Siapa tahu ini hanya prank.

Keesokan harinya menjadi hari yang menegangkan bagi Antoni. Bagaimana tidak, secara tiba-tiba rumah itu dipasang CCTV dan beberapa bodyguard berjaga di pintu masuk.

"Diandra, kenapa tiba tiba ada bodyguard yang menjaga rumah ini?" tanya Antoni.

"Oh, itu karena papa. Katanya jaman sekarang banyak musuh dalam selimut, jadi harus berhati-hati."

"Apa ini tidak berlebihan?"

"Tidak, lagipula sebentar lagi kita akan pergi meninggalkan Papa. Jadi aku bisa mengawasi papa takut jika tiba-tiba papa membawa masuk seorang wanita."

Diandra tersenyum saat dirinya dapat melihat ekspresi tegang yang ditunjukkan Antoni.

"Mas, kenapa kamu terlihat begitu tegang?"

"Tidak, aku hanya berpikir jika memang kamu sangat mengkhawatirkan papa kenapa tidak tinggal menjaga papa? bukankah kita bisa ber-honeymoon di mana saja?"

"Jadi kamu tidak suka jika aku ikut kamu? Apa kamu berencana menghabiskan waktu bersama dengan wanita lain di kota itu?" selidik Diandra..

"Bagaimana mungkin ada wanita yang mampu meluluhkan hati selain wanita yang ada di hadapanku saat ini?" Antoni memeluk Diandra.

Jika Diandra berpikir jika Antoni adalah raja bohong. Lain dengan Antoni yang pusing karena dirinya tidak bisa membujuk Diandra.

Tidak ada cara lain, aku harus membujuk Maria. Ya, Maria harus mengalah untuk saat ini. Semoga dia akan mengerti.

Antoni menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat agar bisa menemui Maria.

Sayangnya usaha Antoni untuk membujuk Maria tidak membuahkan hasil yang diinginkan Antoni.

"Aku sudah mengalah dan bersembunyi dari orang-orang di kota ini. Tidak akan aku biarkan Diandra merusak momen perjalanan ku dengan kamu, mas."

"Tenanglah, Maria. Kamu harus paham situasinya."

"Situasi apa?"

"Akhir-akhir ini aku merasa sikap Diandra berbeda. Itu membuatku tidak bisa berpikir jernih.

Apa jangan-jangan perubahan sikap Diandra imbas dari aku yang memintanya untuk bercerai dengan Antoni?

"Aku mohon, mengertilah. Jika sampai Diandra tahu tentang kita. Impian kamu tidak akan pernah menjadi kenyataan..,"

Bukan Maria namanya jika dia diam dan menuruti permintaan Antoni.

Maria melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sayang, banyaknya bodyguard membuat nyali Maria yang berniat mendatangi Diandra dirumahnya menciut.

"Sial, kenapa rumah ini tiba-tiba banyak bodyguard. Arghhh....."

Maria berpikir sejenak, dia kemudian tersenyum dan kembali melajukan mobilnya.

"Itu dia.." Maria berhasil menemukan dimana Diandra berada. Menemukan Diandra tidaklah sulit, setelah pernikahannya dengan Antoni, Maria mulai memantau aktivitas yang dilakukan Diandra.

"Wah, wah, wah. Wanita dengan tingkat kesombongan tinggi datang lagi." ketus Diandra saat melihat Maria berada di butiknya.

"Apa maksud kamu dengan ikut serta dalam perjalanan bisnis Antoni?"

"Suka suka aku. Bukankah aku istrinya?"

"Diandra, aku mendatangi kamu baik-baik. Jangan sampai kamu terkena dampak dari amarahku. Apa kamu lupa, aku juga istri Antoni."

"Istri settingan maksudnya??"

"Tidak akan aku biarkan kamu menghabiskan waktu berdua dengan Antoni, Diandra."

"Really? Jika bukan denganku, lantas dengan siapa Antoni akan menghabiskan waktu? Dengan kamu? Ckckckck...."

Maria melihat notifikasi ponselnya, pesan yang dikirim Antoni membuat Maria memutuskan untuk meninggalkan Diandra tanpa berkata apapun.

Diandra menghela nafas panjang, dia tidak menyangka jika wanita yang mengaku sebagai istri Antoni datang lagi.

"Tenang, Diandra. Kamu harus tenang.."

Tring !!!

Sebuah pesan singkat sukses membuat Diandra mengerutkan dahinya.

"Zay? Apa benar dia kembali ke kota ini?"

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

hadeeeh diandra goblok bgt sih..maunya pasang cctv disaat antoni gak ada dirmh biar g ketauan dan bisa ngebongkar kebusukan antoni...payah dah diandra

2025-01-04

1

MAY.s

MAY.s

Haraaaah... 🤣🤣🤣

2023-09-11

0

mom_abyshaq

mom_abyshaq

ini Maria, bukan Maria Azis kan Mak?, kok aku jadi curiga yak🤔

2023-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!